Anda di halaman 1dari 8

MICROTEACHING

Keterampilan Memberikan Motivasi Kepada Peserta


Didik

Kelompok 2 :

Nurjannah

Fithra Khaeriah

Sitti Puspitha Zari

Dita Aristiyasari

Sulfadli

Rian Reynaldi

Pendidikan Bahasa Inggris


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Negeri Alauddin Makassar
2017
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Program kelas tidak akan berarti bilamana
tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena
kedudukannya di antara siswa di dalam suatu kelas.
Semua usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana
memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi
tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab
itu, guru mestinya merencanakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi
secara aktif di dalam proses pembelajaran.
Partisipasi siswa di dalam pembelajaran sebaiknya diberikan tanggapan balik oleh
guru sehingga siswa termotivasi untuk mengulangi aktivitas tersebut dengan kualitas yang
lebih baik. Tanggapan yang diberikan guru sesaat setelah siswa berpartisipasi disebut
penguatan atau reinforcement. Reinforcement berbeda dengan reward. Reward merupakan
hadiah keberhasilan siswa yang mencapai hasil memuaskan dalam kegiatan pembelajaran.
Berbagai bentuk penguatan dapat dikombinasikan oleh guru, sehingga tidak terkesan
mengada-ada, tidak alami atau tidak spontan.
Keterampilan dasar memberikan penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena
terkadang guru suka bersikap dingin terhadap respon yang diberikan siswa ketika di kelas.
Sepertinya pemikiran tersebut tidak dihargai. Tentu hal ini dapat mengakibatkan melemahnya
motivasi dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin tidak akan tercipta pembelajaran yang
kondusif.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu untuk menjaga motivasi belajar
siswanya agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal ketika melakukan suatu proses
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji keterampilan dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
(keterampilan memberikan penguatan) secara lebih dalam kami mengajukan beberapa
rumusan masalah :
1. Apa yang dimaksud dengan penguatan ?
2. Apa yang dimaksud dengan penguatan verbal ?
3. Apa yang dimaksud dengan penguatan non verbal ?
4. Bagaimana menuntun jawaban peserta didik ?
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penguatan
Penguatan adalah respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Dalam rangka pengelolaan kelas,
dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif adalah penguatan
yang bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan
penguatan negatif merupakan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus
rangsangan yang tidak menyenangkan.
Manfaat penguatan bagi siswa, antara lain :
1. Meningkatkan perhatian dalam belajar.
2. Membangkitkan dan memelihara perilaku.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri.
4. Memelihara suasana belajar yang kondusif.
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus
dikuasai oleh guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan
membangkitkan semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Semangat siswa
yang tinggi akan meningkatkan daya tangkap ilmu sehingga nantinya tujuan yang
ingin dicapai oleh guru dapat diraih dengan baik.
Penguatan harus dilakukan secara merata kepada siswa yang baik ataupun
kurang baik perilakunya. Guru tidak boleh membeda-bedakan dalam memberikan
penguatan.
B. Penguatan Verbal
Salah satu bentuk penguatan yang bisa diberikan oleh guru untuk memotivasi siswa
agar berpartisipasi dalam pembelajaran adalah lewat ucapan. Segala ungkapan kata-kata yang
dilontarkan guru untuk menanggapi balik aktivitas siswa termasuk ke dalam penguatan
verbal.
Menurut D.N.Pah (1984:6) penguatan verbal dapat dikelompokkan menjadi dua
bentuk. Adapun bentuk komponen penguatan verbal yaitu : a) kata-kata, dan b) kalimat.
a) Kata-kata
Penguatan yang diberikan kepada siswa berupa kata saja. Hal ini dilakukan secara
singkat, mudah dipahami sehingga siswa mudah dalam menangkap respon dari guru.
Contoh :
1) Bagus
Diutarakan ketika siswa mengerjakan tugas atau perintah dengan baik, rapi,
sistematis.
2) Tepat / Betul / Benar
Diutarakan ketika siswa menjawab suatu soal / pertanyaan dengan sesuai /
benar.
3) Pintar
Disampaikan guru apabila siswa memiliki kemampuan intelektual yang baik
dibanding teman yang lain. Bisa juga disampaikan pada saat siswa benar
dalam menjawab pertanyaan atau soal.
4) Ya
Disampaikan guru apabila siswa menjawab soal atau pertanyaan sesuai
dengan harapan guru, atau memberikan pendapat dengan benar.
b) Kalimat
Umpan balik yang diberikan guru berupa rangkaian kata atau kalimat untuk
memperjelas susunan kata-kata yang ada, sehingga siswa dapat mengerti kemampuan
dan alasan mengapa guru memberikan penguatan tersebut.
Contoh :
1) Pekerjaan Andi bagus sekali !
2) Cara Ani memberikan penjelasan bagus sekali !
3) Saya senang dengan pekerjaanmu !
C. Penguatan Nonverbal
Memberikan tanggapan balik yang bertujuan agar siswa terdorong untuk lebih
berprestasi, tidak terbatas dalam bentuk ucapan saja. Banyak bentuk pemberian penguatan
yang dapat dipilih oleh guru, sehingga tidak membosankan bagi siswa. Bentuk-bentuk
perbuatan tersebut dapat dibedakan dalam kategori berikut.
1) Penguatan berupa mimik dan gerak badan
Komunikasi akan berjalan dengan baik apabila dua orang atau lebih yang
berinteraksi saling berhadapan. Selama proses interaksi tersebut dipertahankan agar
mimik muka atau wajah tidak cemberut, dingin, tanpa ekspresi, dan tampilan-tampilan
lain yang menimbulkan kesan tidak simpatik. Selama proses pembelajaran, interaksi
antara siswa dengan guru berlangsung terus menerus selama waktu 2 x 40 menit atau 2 x
45 menit.
Selama selang waktu yang relatif panjang tersebut diharapkan siswa berpartisipasi
secara aktif dan untuk mempertahankan kondisi positif tersebut guru secara
berkesinambungan memberikan berbagai penguatan. Salah satu bentuk penguatan
tersebut adalah mimik. Senyuman, anggukan, gelengan yang mengisyaratkan rasa takjub
dengan tanggapan siswa, mengangkat kedua alis, acungan jempol, dan lain-lain. Variasi-
variasi tersebut dapat dipilih dan divariasikan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
2) Penguatan dengan cara mendekati
Setiap siswa memiliki kecenderungan yang sangat mungkin berbeda dengan
temannya. Ada siswa yang senang dipuji dan dibesarkan hatinya dengan kata-kata manis
dan simpatik, ada siswa yang puas hanya dengan senyuman atau tatapan bangga sesaat
dari gurunya. Tapi ada siswa yang berharap lebih dari itu. Mereka lebih senang kalau guru
berada di sampingnya saat memberikan penguatan.
Tipe siswa yang lebih suka didekati tersebut. Sebaiknya guru berusaha memenuhi
harapan tersebut. Karena tidak berat bagi guru untuk berpindah dari depan ke tempat
siswa yang baru saja memberi tanggapan atau jawaban dari pertanyaan yang diberikan,
atau memberi penjelasan. Mendekati di sini bukan sekedar berdekatan secara fisik, tetapi
digabung dengan bentuk penguatan yang lain, sehingga tidak terkesan hambar atau
dingin.
3) Penguatan dengan cara sentuhan
Kontak fisik atau sentuhan yang diberikan oleh guru suatu kebanggaan tersendiri
bagi sekelompok siswa. Bagi siswa yang sudah memberikan jawaban pertanyaan,
melengkapi jawaban temannya atau memberi penjelasan, tanggapan bahkan kritikan atau
meralat argumentasi temannya, guru dapat memberikan penguatan dengan menyalami,
menepuk-nepuk pundak siswa, membelai kepala siswa atau sentuhan lain yang membuat
siswa bangga dan ingin tampil lebih baik lagi.

D. Menuntun Jawaban Peserta Didik


Dalam menuntun jawaban peserta didik, guru dapat menggunakan teknik promting
(teknik menuntun). Teknik ini dapat digunakan jika siswa tidak segera menemukan jawaban
dari pertanyaan yang diajukan oleh guru. Ketika siswa tidak bisa menjawab pertanyaan, maka
guru dapat mengajukan pertanyaan berikut :
Apakah pertanyaan saya jelas atau kurang jelas ?
Apakah anda menginginkan saya untuk memecahkan pertanyaan ke dalam beberapa
bagian ?
Bagian mana pada pertanyaan yang saya ajukan yang anda tidak pahami ?
Apakah pertanyaan yang saya ajukan terlalu sulit bagi anda ?
Apabila siswa tidak berhasil menjawab pertanyaan guru, maka teknik menuntun dapat
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya yaitu sebagai berikut :
Menyederhanakan pertanyaan;
Memecah pertanyaan ke dalam beberapa bagian yang dapat mengarahkan siswa
secara perlahan-lahan ke pertanyaan awal;
Mengganti pertanyaan dengan kalimat lain tetapi maksudnya sama;
Memberikan pertanyaan yang jawabannya dapat memancing pikiran siswa untuk
menemukan jawaban pertanyaan semula.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penguatan adalah respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu.
Komponen-komponen yang terdapat dalam pemberian penguatan, antara lain
penguatan verbal dan penguatan non verbal. Penguatan verbal adalah respon yang
ditunjukkan secara lisan atau ucapan terhadap suatu perilaku. Penguatan non verbal adalah
respon yang ditunjukkan dengan perbuatan yang berupa mimik, gerak badan, mendekati
siswa, menyentuh, dan sebagainya.
B. Saran
a. Saran untuk pembaca
Diharapkan setelah membaca makalah ini, para pembaca terutama untuk calon guru
atau pendidik dapat lebih mengetahui keterampilan dalam memberikan penguatan dalam
proses pembelajaran. Sehingga hubungan antara guru dan siswa dapat terjalin dengan
baik, dan suasana di dalam kelas tercipta menyenangkan dan tidak tegang.
b. Saran untuk pendidik
Diharapkan setelah membaca makalah ini, para pendidik yang sebelumnya tidak
pernah atau jarang dalam memberikan penguatan menjadi tahu bahwa penguatan dalam
proses pembelajaran sangat penting dikarenakan dapat memotivasi siswa dalam belajar.
Sebaiknya para pendidik menghindari respon negatif, karena hal tersebut dapat membuat
siswa tertekan.
DAFTAR PUSTAKA

Muzakkir. 2012. Microteaching : Teori dan Aplikasinya dalam Pembelajaran. Makassar: Alauddin
University Press

Aini, Nur. 2010. Keterampilan Memberi Penguatan, (Online), (http://zanuraini.blogspot.com, diakses


tanggal 08 April 2017)

Badarudin. 2011. Keterampilan Dasar Mengajar, (Online), (http://ayahalby.wordpress.com, diakses


tanggal 08 April 2017)

David. 2011. Keterampilan Penguatan, (Online), (http://davidstkipmpl.wordpress.com, diakses


tanggal 08 April 2017)

Mifta. 2009. Keterampilan Dasar Mengajar, (Online), (http://miftachr.blog.uns.ac.id, diakses tanggal


08 April 2017)

Nasrul. 2009. Keterampilan Dasar Mengajar, (Online), (http://nash-choice.blogspot.com, diakses


tanggal 08 April 2017)

Risky, Ika. 2009. Keterampilan Memberi Penguatan, (Online), (http://manggamudaku.blogspot.com,


diakses tanggal 09 April 2017)

Someday, Ibah. 2011. Keterampilan Dasar Mengajar, (Online), (http://ibahsomeday.wordpress.com,


diakses tanggal 09 April 2017)

Anda mungkin juga menyukai