Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KETRAMPILAN MENGAJAR GURU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Keguruan

Dosen Pengampu: Jodang Setia Adi Anista R S.Pd. , M.E

Oleh:

Moh. Anang Khumaidi (2077011646)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY AL-HIKAM

MALANG

JUNI 2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan
yang paling pokok. Hal ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara
professional. Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus
dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa.
Pengajar atau guru mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Untuk itu
pengajar diharuskan mengusai keterampilan-keterampilan dasar mengajar agar bisa memberi
pemahaman kepada siswa tentang apa yang kita sampaikan. Sebagai pengajar tentunya belum
bisa dikatakan berhasil jika siswa belum paham atau belum mengerti apa yang sedang ia
pelajari.

B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengajar dan mengajar?
2. Apa pengertian Ketrampilan Mengajar?

C.     Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengajar dan mengajar.
2. Untuk mengetahui pengertian Ketrampilan Mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengajar
Pengajar adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan
kepada anak didik di sekolah (Saiful Bahri Djamarah, 2002). Selain memberikan
pengetahuan, membimbing, mengarahkan, memotivasi dan mengembangkan potensi yang
dimiliki. Sedangkan aktivitas pengajar (guru) yang menyampaikan informasi maupun ilmu
pengetahuan kepada siswanya disebut mengajar.
Menurut Bohar Suharto (1997) mendefinisikan, mengajar merupakan suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur (mengelola) lingkungan sehingga tercipta suasana yang
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar
yang menyenangkan. Sementara Oemar Hamalik (1992) mendefinisikan mengajar sebagai
proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepada siswa. Mengajar sering diartikan
sama dengan pengajaran, pengajaran merupakan terjadinya dua aktivitas yang berbeda antara 
pihak guru dengan pihak siswa. Ukuran keberhasilan pengaajaran adlah tercapainya
komunikasi yang harmonis antara guru dan siswa.

B.     Mengajar dan Mendidik


Mengajar dan mendidik adalah kegiatan bersama guru dan peserta didik dalam
interaksi pembelajaran, baik dalam kelas maupun diluar kelas. Dapat dianalogikan bahwa
pengajaran identik dengan Ilmu hal dan pendidikan adalah Ilmu amal. Ilmu hal yaitu ilmu
yang terkait dengan perilaku sehari-hari sehingga dapat memperbaiki diri dan lingkungan
dalam bentuk perilaku yang positif. Sedangkan Ilmu amal adalah ilmu yang dapat
mengontrol atau menjaga perilaku tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pendidikan adalah lebih luas ruang lingkupnya, atau pengajaran adalah bagian dari kegiatan
pendidikan.
Pengajaran dan pendidikan selalu mengikat tiga unsur, yaitu guru, siswa, materi ajar.
Dan yang terpenting lagi adalah bagaimana guru bertindak dihadapan peserta didik ketika
mengajar dan mendidik. Artinya, mengajar bertitik tolak pada penyampaian materi dan
mendidik berorientasi pada penanaman nilai.

C.     Kemampuan Mengajar dan Kualitas Guru


Untuk menjadi guru yang baik dan dapat melaksanakan pembelajaran dengan sebaik-
baiknya, seorang guru dituntut untuk memiliki kualitas: (1) Memliki kepribadian, (2)
Memiliki pengetahuan dan pemahaman profesi kependidikan, (3) memiliki pengetahuan dan
pemaham tentang bidan spesialisasi, (4) memiliki kemempuan dan keterampilan profesi.
Disamping itu, guru juga dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan berikut:
1.      Kemampuan penguasaan materi
Ketika kita melihat guru yang tidak bisa berbicara didepan kelas atau berbicara tetapi
hanya mengulang kata atau materi yang sudah diajarkannya, hal ini mungkin bisa terjadi
karena guru tidak mengetahui topic/ bahan pelajaran yang akan dibicarakan. Bisa juga karena
guru tidak menguasai materi yang akan diajarkan.
Guru yang professional tidak akan mengalami hal seperti ini, sebab sebelum mulai
mengajar mereka telah benar-benar menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya  dari segi
administrasi, maupun dari segi edukatif. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan
untuk memilih, menata, mengemas materi pengajaran kedalam cakupan dan kedalaman yang
sesuai dengan sasaran kurikuler, serta kemampuan daya tangkap sehingga mudah dicerna
oleh siswa.
2.      Kemampuan dalam mengajar
Penguasaan keterampilan mengajar akan membantu meningkatkan profesionalitas
mengajar guru. Hal ini penting dilakukan karena profesi  mengajar merupakan pekerjaan
yang tidak mudah dilakukan. Dalam mengajar terkandung kemampuan menganalisis
kebutuhan siswa, mengambil keputusan yang harus dilakukan, merancang pembelajaran
secara efektif dan efisien, mengaktifkan siswa melalui motivasi ekstrinsik dan intrinsic,
mengevaluasi hasil belajar, serta merevisi pembelajaran berikutnya agar lebih efektif dan
dapat meningkatkan prestasi siswa.
3.      Pengetahuan dan pemahan tentang siswa
Seorang guru yang professional saat ini harus memiliki pengetahuan mengenai
karakteristik peserta didik, serta mampu menguasai psikologi perkembangan anak. Dengan
mampu mengenali dan mengidentifikasi berbagai macam kemampuan, bakat, minat peserta
didik, gaya dan tipe pembelajaran anak maka potensi peserta didik akan mampu
dikembangkan secara maksimal.

D.    Keterampilan Dasar Mengajar Bagi Guru


Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan
perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, ssehingga pembelajaran dapat berjalan
secara efektif dan efisien. Beberapa keterampilan dasar tersebut adalah:
1.      Keterampilan dasar bertanya
Keterampilan bertanya , bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting.
Karena pembelajaran akan menjadi sangat membosankan manakala selama berjam-jam guru
menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik pertanyaan pancingan
atau pertanyaan mengajak siswa berfikir. Menurut para ahli, pertanyaan yang baik memiliki
damapak yang positif terhadap siswa, diantaranya:
a.       Bisa meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.
b.      Dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa.
c.       Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk menentukan
jawaban.
d.      Memusatkan siswa pada maslah yang sedang dibahas.
2.      Keterampilan dasar memberikan reinforcemen
Keterampilan dasar penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons yang
merupakan bagian dari modifikasi tringkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau
responsnya yang diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi. Ada 2 jenis penguatan,
yaitu:
a.       Penguatan verbal
Penguatan verbal adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata, baik kata-kata
pujian dan pengharagaan atau kata-kata kosreksi.
b.      Penguatan nonverbal
Penguatan nonverbal adalah penguatan yang diungkapkan melalui bahasa isyarat.
3.      Keterampilan variasi stimulus
Variasi stimulus adalah ketermpilan guru untuk menjaga agar iklim pembelajaran tetap
menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa menunjukkan sikap antusias dan
ketekunan, penuh gairah, dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan
pembelajaran. Ada 33 jenis variasi stimulus yang dapat dilakukan guru, yaitu:
a.       Variasi pada waktu bertatap muka atau melaksanakan proses pembelajaran.
b.      Variasai dalam menggunakan media/alat bantu pelajaran.
c.       Variasi dalam melakukan pola interaksi.
4.      Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondidi bagi siswa agar mental maupun
perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai
kompetensi yang diharapkan. Tujuan membuka pelajaran adalah:
a.       Menarik perhatian siswa
b. Menumbuhkan motivasi belajar siswa
c. Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan.
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri
pelajarn dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkst
keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajarn.
5. Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana
pembelajaran.
6. Ketermpilan menjelaskan
Ketermpilan menjelaskan penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Penyampain
informasi yang terncana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan
cirri utama kegiatan menjelaskan. Tujuan memberikan penjelasan yaitu:
a. Membimbing murid agar mendapat atau memahami hokum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip
secara obyektif dan bernalar.
b. Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah atau pertanyaan.
c. Untuk mendapat feedback dari murid mengenai tingkst pemahamannya dan untuk mengatasi
keslahpahaman murid.
d.Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran ddan mendapatkan
bukti bukti dalam pemecahan masalah.
7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan
kesimpulan atau pemecahan masalah. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
bertujuan:
e. Siswa dapat saling member informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagassan baru atau
masalah yang harus dipecahkan mereka.
f. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir dan berkomunikasi.
g. Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan (Mulyasa, Hasibuan dalam
Suwarna, 2006:80)
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar 3-8 orang untuk
kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Komponen keterampilan yang digunakan
adlah keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampialn mengorganisasi,
keterampilan membimbing dan memudahkan belajar dan keterampilan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengajar adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan
kepada anak didik di sekolah. Sedangkan aktivitas pengajar (guru) yang menyampaikan
informasi maupun ilmu pengetahuan kepada siswanya disebut mengajar. Mengajar dan
mendidik adalah kegiatan bersama guru dan peserta didik dalam interaksi pembelajaran, baik
dalam kelas maupun diluar kelas. Pendidikan adalah lebih luas ruang lingkupnya, atau
pengajaran adalah bagian dari kegiatan pendidikan. Keterampilan dasar mengajar bagi guru
diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran,
ssehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar Melalui


Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Cet. Ke-3. Bandung: PT Refika Aditama
Majid, Abdul. 2013. Srategi Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA
Mustakim, Zainal. 2009.  Strategi dan Metode Pembelajaran Buku I. Yogyakarta: Gama
Media
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Cet. Ke-
3. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Syah, Darwyan dkk. 2007.  Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Gaung Persada Press

Anda mungkin juga menyukai