Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK GURU EFEKTIF

DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN


RESUME

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi


Pendidikan dan Bimbingan Yang Diampu Oleh
Dadang Sudrajat, M.Pd.

Disusun oleh :
Abdul Ghani Al-Fauzan (1900232)

PRODI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG

2019
A. Konsep Guru
Dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua 1991, guru diartikan
sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dalam
bahasa Arab disebut mu’allim dan dalam bahasa Inggris disebut teacher, yakni
A person whose occupation is teaching others (McLeod, 1989). Artinya guru
ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.
Pengertian-pengertian seperti itu masih bersifat umum, sehingga dapat
mengundang berbagai interpretasi dan bahkan konotasi. Guru yang dimaksud
dalam pembahasan ini ialah pendidik profesional yang wajib memiliki
komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan (UU Sisdiknas 2003 Bab XI
Pasal 40 ayat 2b). Lalu, kegiatan mengajar yang dilakukan guru itu
berorientasi pada kecakapan yang berdimensi ranah cipta, ranah rasa dan
ranah karsa. Sebab, dalam perspektif psikologi pendidikan, mengajar pada
prinsipnya berarti proses perbuatan seseorang (guru) yang membuat orang lain
(siswa) belajar, dalam arti mengubah seluruh perilakunya. Perilaku ini
meliputi tingkah laku yang bersifat terbuka seperti keterampilan membaca
(ranah karsa), juga yang bersifat tertutup seperti berpikir (ranah cipta) dan
berperasaan (ranah rasa). (Syah, 2006, hlm. 222-223)
Jadi, guru adalah seorang pendidik yang mengajar, mendidik dan melatih
siswanya dengan memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.

B. Guru Efektif
Menurut Darhim, guru efektif adalah guru yang bisa memotivasi peserta
didik untuk belajar dan meningkatkan semangat belajar yang tumbuh dari
kesadaran diri peserta didik, bukan karena takut pada gurunya.
Walaupun tugas guru sangat kompleks, namun peran sebagai sumber
edukasional dan instruksional tetaplah yang utama. Karena itu, walaupun
tidak mudah melakukan penilaian terhadap peran guru yang efektif secara
keseluruhan, namun peran utamanya biasanya dapat diidentifikasi.

1
C. Ciri-Ciri Guru Efektif
1. Mampu menentukan strategi yang dipakai sehingga memungkinkan murid
bisa belajar dengan baik.
2. Memudahkan murid mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta,
keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesame
3. Guru memiliki keterampilan profesional dan mampu melaksanakan
keterampilannya secara konsisten, bukan hanya atas dasar keinginannya.
4. Keterampilan tersebut diakui oleh mereka yang berkompeten, seperti guru,
pelatih guru, pengawas atau pemilik sekolah, tutor, dan guru pemandu mata
pelajaran atau bahkan murid-murid sendiri.

D. Pandangan Murid Mengenai Guru Efektif


Survey UNESCO terhadap anak usia 8-12 tahun dari 50 negara
menyimpulkan bahwa guru yang efektif memiliki karakteristik :
1. Hubungan guru murid: bersahabat, menjadi mitra belajar sambil menghibur
murid, menyayangi murid seperti anaknya sendiri, adil, memahami kebutuhan
setiap anak serta berusaha memberikan yang terbaik untuk muridnya, dan
mampu membantu anak didik menuju kedewasaan.
2. Berkaitan dengan tugasnya menjadi guru: mencintai pekerjaannya, cakap
secara akademik, mampu menerangkan dengan jelas, mampu merangsang
siswa untuk belajar, mampu memberikan kepada siswa sesuatu yang paling
berharga, dan mampu menjadikan kelas sebagai lingkungan yang
menyanangkan.
3. Berkaitan dengan sikap dan kepribadian: berpenampilan menarik, tidak terlalu
kaku, dan bisa menjadi teladan bagi siswanya

E. Karakteristik Guru Efektif


Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas pendidikan akan
meningkat jika guru juga dapat memenuhi kriteria dari karakteristik guru efektif
dalam perspektif psikologi berikut ini :
2
1. Kompeten dalam bidangnya
Sangat penting bahwa seorang guru dapat memiliki arahan yang baik
mengenai subyek yang akan diajarkannya. Peran guru dalam psikologi
perkembangan juga sangat signifikan. Tentunya pengetahuan yang ia miliki lebih
dari sekedar istilah, fakta, dan konsep. Memiliki ide yang terorganisir dan
memahami bagaimana hubungannya juga diperlukan, juga mampu mendiskusikan
setiap aspek dari subjek tersebut dan untuk menggunakan pengetahuannya di
bidang lain juga.

2. Memiliki strategi pengajaran


Untuk mengajar dengan baik, salah satu karakteristik guru efektif dalam
perspektif psikologi adalah dengan melakukan pendekatan strategis melalui
latihan yang konstruktif. Dengan demikian, murid akan dipandang sebagai ahli
teori kecil yang sedang membangun dunianya sendiri. Karena itu strategi yang
dikembangkan harus berdasarkan pada eksplorasi, penemuan, dan kemampuan
berpikir kritis.

3. Memiliki tujuan pengajaran.


Guru yang efektif akan bersikap fokus dalam menentukan tujuan spesifik
dalam pengajarannya dan menciptakan rencana untuk mencapainya. Perencanaan
yang bagus memerlukan banyak waktu, tetapi melakukannya akan membuat
proses pengajaran akan menjadi suatu hal yang menantang. Ketika murid – murid
tumbuh mereka juga akan berubah dalam cara belajar dan cara mengatasi
kesulitannya. Karena itu, para guru harus mengetahui apa saja tahap
perkembangan anak agar dapat mengembangkan instruksi belajar yang sesuai
untuk setiap tahapannya.

4. Mampu terhubung dengan siswa


Karakteristik guru efektif dalam perspektif psikologi tidak hanya cukup
untuk mengetahui apa yang dibicarakan, tetapi seorang guru yang baik tidak
3
hanya mengajar dari kepalanya saja. Hati juga terkadang perlu dilibatkan dalam
proses mengajar, sehingga guru yang baik akan mampu membangun hubungan
yang saling peduli dengan siswanya dan yang memungkinkan pertukaran
informasi dengan lancar. Hal ini akan terjadi terutama ketika guru mencintai
pekerjaannya dan juga semua murid yang mereka ajar juga termasuk cara
mengajar anak hiperaktif di sekolah.

5. Bersahabat dan mudah didekati


Karena tugas guru untuk membantu siswa belajar, maka mereka haruslah
mudah didekati. Siswa pasti akan memiliki pertanyaan yang tidak bisa dijawab
jika gurunya tidak bersahabat dan tidak mudah diajak bicara. Guru yang tidak
dapat didekati, arogan, mudah tersinggung, keji dan kasar tidak dapat bertahan
lama. Jika siswa berpikir guru adalah musuh mereka, maka mereka sudah pasti
tidak akan dapat belajar lebih banyak. Guru terbaik adalah mereka yang paling
terbuka, menyambut dan mudah didekati.

6. Memiliki etika kerja yang kuat


Semua orang yang pernah mengajar pastinya sudah mengetahui bahwa ini
adalah salah satu pekerjaan yang paling sulit yang pernah ada. Rahasia untuk
dapat terus melanjutkannya adalah bahwa para guru yang hebat sebenarnya benar
– benar menginginkan hal tersebut dan tidak akan berhenti kecuali sudah
mencapai kesuksesan. Seorang guru yang hebat akan melakukan hampir
segalanya untuk membantu siswanya hingga mendapatkan solusi, dan tidak
pernah berhenti mencoba.

F. Cara mengajar efektif


1. Pengetahuan dan keahlian social yang baik
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau
keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi
pengajaan yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan

4
pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana motivasi,
berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari
beragam latar belakang kultural. Mereka juga memahami cara menggunakan
teknologi yang tepat guna di dalam kelas.

2. Penguasaan materi pelajaran


Selama satu dekade terakhir ini, murid-murid sekolah menengah lebih
memilih guru yang mengasai materi pelajaran (NASSP, 1997). Guru yang
efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Tentu saja,
pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep
umum. Ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar
pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan
berargumen, pola perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang
mata pelajaran, dan kemampuan untuk mengaitkan satu gagasan dari suatu
disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya.

3. Strategi pengajaran
Prinsip konstruktivismi adalah inti dari filsafat pendidikan William James
dan John Dewey. Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif
menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Menurut
pandangan konstruktivis, guru bukan sekedar memberi informasi ke pikiran
anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk mengeksplorasi dunia
mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis
(Brooks & Brooks, 2001).

4. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional


Guru yang efektif tidak sekedar mengajar di kelas,entah itu dia
menggunakan perspektif tradisional atau konstruktivis. Mereka harus
menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan
5
itu (Pintrich & Schunk, 2002). Mereka juga harus menyusun kriteria tertentu
agar sukses. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk menyusun rencana
instruksional, mengorganisasikan pelajaran agar murid meraih hasil
maksimaldari sebagian belajarnya. Dalam menyusun rencana, guru
memikirkan tentang cara agar pelajaran bisa menantang sekaligus menarik.

5. Keahlian menejemen kelas


Aspek penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu
menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kels ke tugass-tugas.
Guru yang efektif membangun dan mempertahanakan lingkungan belajar yang
kpndusif. Agar lingkungan ini optimal, guru pelu senantiasa meninjau ulang
strategi penataan dan prosedur pengajaran, pengorganisasian kelompok,
monitoring, dan mengaktifkan kelas, serta menangani tindakan murid yang
mengganggu kelas (Algozzine &Kay, 2002; Emmer & Stough, 2001;
Lindberg & Swick, 2002, Martella, Nelson & Marchand-Martella, 2003).

6. Keahlian motivasional
Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar
mau belajar (Boekarts, Pintrich & Zeidner, 2000; Stipek, 2002). Para ahli
psikologi pendidikan semakin percaya bahwa motivasi ini paling baik
didorong dengan memberi kesempatan murid untuk belajar di dunia nyata,
agar setiap murid berkesempatan menemui sesuatu yang baru dan sulit
(Brophy, 1998). Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat
mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik
akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk
proyek mereka sendiri (Runco, 1999).

7. Keahlian komunikasi
komunikasi bukan hanya penting untuk mengajar, tetapi juga untuk
berinteraksi dengan orang tua murid, murid, administator, dan yang lainnya.
Tidak terlalu banyak mengkritik, serta memiliki gaya komunikasi yang asertif,

6
bukan agresif, manipulatif, atau pasif (Alberti & Emmons, 1995, Evertson,
Emmer & Worsham, 2003).Guru yang efektif juga bekerja untuk
meningkatkan keahlian komunikasi para murid.

8. Bekerja secara efektif dengan murid dan latar belakang kultural yang
berlainan

Guru yang efektif mendorong murid untuk jmenjalin hubungan positif


dengan murid yang berbeda. Guru yang effektif harus memikirkan cara agar
upaya itu berhassil. Guru yang efektif membimbing murid untuk berpikir
secara kritis tentang isu kultural dan etnis, dan mereka berusaha mengurangi
bias, menanamkan sikap saling menerima, dan bertindak sebagai mediator
kulturan (Banks, 2001, 2002)

9. Keahlian teknologi

Guru yang efektif tahu cara menggunakan komputer dan cara mengajar
murid untukng menggunakan komputer utuk menulis dan berkreasi. Guru
yang efektif bisa mengevaluasi efektivitas game instruksional dan simulasi
komputer, tahu cara menggunakan dan mengajari murid untuk menggunakan
alat komunikasi seperti komputer dan internet. Dan guru yang efektif
memahami dengan baik berbagai perangkat lainnya untuk mendukung
pembelajaran murid yang cacat.

G. Cara Menjadi Guru yang efektif

1. Gunakan materi pengajaran sesuai kurikulum yang telah disusun para


pakar pengembangan kurikulum, trutama selama minggu-minggu atau
bulan-bulan anda mengajar.
2. Seiring bertambahnya pengalaman, ubahlah gaya pengajaran standar dan
buatlah gaya mengajar Anda sendiri, yang lebih mampu mencakup
kebutuhan para siswa dan memenuhi tujuan pengajaran.

7
3. Catat dan simpanlah strategi-strategi mengajar yang Anda gunakan,
beserta keefektifannya.
4. Carilah nasihat dan saran dari rekan-rekan yang lebih berpengalaman
5. Jangan pernah berhenti belajar baik secara formal atau informal.
6. Laksanakanlah riset secara mandiri untuk menjawab pertanyaan murid
7. Ingatlah bahwa mengajar, sebagaimana keterampilan rumit lainnya,
memerlukan waktu dan usaha sebelum dapat dikuasai dengan baik.

H. Kesimpulan
Dalam memahami kemampuan guru dalam mengelola sebuah kelas baik
itu mengajar maupun menangani perilaku dari para siswa terutama pada kelas
yang sedikit bermasalah akan memengaruhi kinerja guru itu sendiri, sehingga
skill mengajar dari guru tersebut akan diperhitungkan apakah efektif atau
tidak.Permasalahan ini kerap dihadapi oleh guru yang belum memiliki
pengalaman atau guru yang baru mulai mengajar. Oleh karena itu usaha untuk
mengembangkan kemampuan untuk menjadi guru yang efektif perlu dilatihkan
sejak awal.

Sehingga perlu adanya suatu kegiatan atau pelatihan guna menyiapkan


para calon guru agar tercapai pembelajaran yang efektif

8
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jppp/article/download/5530/4123
Prof. Dr. H. Abin Syamsuddin Makmum, M.A.(2016). Psikologi Kependidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

9
10

Anda mungkin juga menyukai