Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK GURU EFEKTIF DALAM PERSPEKTIF

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RESUME

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang diampu oleh Dadang Sudrajat, M.Pd.

Disusun oleh :

Mochamad Yendra Priambada (1900056)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
Karakteristik Guru Efektif dalam Perspektif
Psikologi Pendidikan
A. Konsep Guru
Guru saat ini memiliki peran sangat besar dalam dunia Pendidikan
terutama untuk mendidik dan mengajar anak/siswa generasi penerus bangsa.
Peran guru dalam dunia pendidikan modern sekarang ini semakin kompleks,
tidak sekedar sebagai pengajar semata, pendidik akademis tetapi juga
merupakan pendidik karakter, moral dan budaya bagi siswanya. Guru
haruslah menjadi teladan, seorang model sekaligus mentor dari anak/siswa
di dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter yang meliputi olah pikir,
olah hati dan olah rasa.
Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1, mengenai ketentuan umum butir 6, pendidik
adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
guru adalah pendidik.
Dalam pandangan Noor Jamaluddin (1978:1) Guru adalah pendidik,
orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan atau
bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubuh dan jiwa untuk mencapai
kematangan, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai
khalifah Allah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang
mampu berdiri sendiri.
Guru dalam perspektif psikologi dan Pendidikan adalah proses
perbuatan seseorang (guru) yang membuat orang lain(siswa) belajar dalam
arti mengubah seluruh perilakunya.
Guru dalam sudut pandang secara umum adalah seorang tenaga
pendidik professional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu,
membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi
kepada peserta didik.
B. Konsep Guru Efektif
Stronge (2013, hlm. 14) menjelaskan bahwa guru efektif merupakan
para ahli yang menguasai konten dan mengenal para murid yang mereka
didik, dengan menggunakan strategi-strategi perencanaan yang efisien,
mempraktekan pengambilan keputusan yang interaktif, serta dapat
mewujudkan keterampilan-keterampilan manajemen kelas yang efektif.
Selain itu, Slavin (2009) mengatakan bahwa yang menjadikan
seorang guru disebut sebagai guru yang efektif tidak hanya sekedar
mengetahui tentang materi pelajaran tetapi juga harus mengetahui tentang
keterampilan mengajar. Guru yang efektif tidak hanya tahu materi yang
seharusnya diajarkan tetapi juga dapat mengkomunikasikan pengetahuan
mereka kepada para siswa. Yang terpenting adalah kemampuan
menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan pengalaman yang sudah
dimiliki oleh para siswa.
C. Sikap Guru Yang Baik
Slavin (2009) menyebutkan, faktor yang membuat seseorang itu
menjadi guru yang baik adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pokok mata pelajaran dan menguasai kemampuan
pedagogi
2. Menyelesaikan semua tugas yang terdapat dalam pengajaran
yang efektif dengan kehangatan, antusiasme, dan kepedulian
3. Guru yang intensional dan menggunakan prinsip psikologi
pendidikan dalam pengambilan keputusan dan pengajaran
4. Menggabungkan riset dan akal sehat
D. Ciri - Ciri Guru Efektif
Wragg (dalam Marno dan Idris, 2010, hlm 29) mengemukakan
ciri-ciri guru efektif sebagai berikut :
a. Mampu menentukan strategi yang dipakai sehingga
memungkinkan murid bisa belajar dengan baik.
b. Memudahkan murid mempelajari sesuatu yang bermanfaat
seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup
serasi dengan sesama.
c. Guru memiliki keterampilan profesional dan mampu
melaksanakan keterampilannya secara konsisten, bukan hanya
atas dasar keinginannya.
Suyanto dan Hisyam (2000) mengemukakan tentang beberapa
kemampuan guru yang mencerminkan guru yang efektif, yaitu:
1. Kemampuan yang terkait dengan iklim kelas, terdiri dari :
- Memiliki kemampuan interpersonal, khususnya kemampuan
untuk menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa, dan
ketulusan;
- Mampu menciptakan atmosfer untuk bekerja sama dan
kohesivitas dalam kelompok;
2. Kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen, terdiri dari:
- Memiliki kemampuan secara rutin untuk mengahadapi siswa yang
tidak memperhatikan, suka menyela, mengalihkan pembicaraan, dan
mampu memberikan transisi dalam mengajar; serta
- Mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan
tingkatan berfikir yang berbeda.
3. Kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan
(reinforcement), terdiri dari:
- Mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon
siswa;
- Mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban yang kurang
memuaskan.
4. Kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari:
- Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara
inovatif;
- Mampu memperluas dan menambah pengetahuan metode-metode
pengajaran; dan
E. Peran Guru
Doaed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai
tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas
kemasyarakatan. Tugas tugas profesional dari seorang guru yaitu
meneruskan atau tramisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain
yang sejenis yang belum diketahui peserta didik dan seharusnya diketahui
oleh peserta didik. Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu peserta
didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utama dan manusia kelak dengan
sebaik-baiknya. Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru
sebagai warga negara yang baik, turut mengemban dan melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945.
Mulyasa (2007: 37) mengidentifikasikan sedikitnya sembilan belas
peran guru dalam pembelajaran. Kesembilan belas peran guru dalam
pembelajaran yaitu, guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih,
penasehat, pembaharu (innovator), model dan teladan, pribadi, peneliti,
pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah
kemah, pembawa cerita, aktor, emansivator, evaluator, pengawet, dan
sebagai kulminator.
F. Pandagan Murid Mengenai Guru Efektif
Survey UNESCO terhadap anak usia 8-12 tahun dari 50 negara
menyimpulkan bahwa guru yang efektif memiliki karakteristik :
a. Hubungan guru murid: bersahabat, menjadi mitra belajar sambal
menghibur murid, menyayangi murid seperti anaknya sendiri,
adil, dan mampu membantu anak didik menuju kedewasaan.
b. Berkaitan dengan tugasnya menjadi guru: mencintai
pekerjaannya, cakap secara akademik, mampu menerangkan
dengan jelas, dan mampu menjadikan kelas sebagai lingkungan
yang menyanangkan.
c. Berkaitan dengan sikap dan kepribadian: berpenampilan
menarik, tidak terlalu kaku, dan bisa menjadi teladan bagi siswa
G. Karakteristik Guru Efektif
Sylvester J. Balassi (1968 dalam Sukirman) mengidentifikasi
beberapa karakteristik guru yang efektif, yaitu:
1. Commitment; yaitu kesetiaan, kepatuhan dan ketaatan serta dedikasi
untuk mencurahkan segala pikiran dan kemampuannya pada bidang
pekerjaanyang menjadi tanggung jawabnya.
2. Intelligence; agar bisa bekerja dengan efektif dan Guru itu harus
ditunjang dengan kecerdasan, dan kecerdasan disini bukan hanya
cerdas berpikir (intelektual), akan tetapi harus diimbangi juga oleh
kecerdasan emosional, sosial dan moral.
3. Knowledge; bagi setiap guru untuk dapat menjalankan tugasnya
secara efektif dan efisien, harus ditunjang oleh pengetahuan dan
wawasan yang luas. Selain menguasai disiplin ilmu guru juga harus
bisa menguasai tentang IPTEK berkenaan teknologi informasi dan
komunikasi setiap saat tidak pernah sepi dari inovasi.
4. Sound Character; dalam pembelajaran guru berperan sebagai
komunikator yaitu yang mengkomunikasikan pesan-pesan
pembelajaran agar diterima oleh siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
5. Good physical and mental health; Fisik dan mental yang sehat
termasuk kedalam aspek yang cukup penting untuk dapat
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
6. Enthusiasm; modal dasar untuk menjadi guru yang efektif adalah
harus memiliki sifat antusias. Yaitu suatu kondisi jiwa yang
mencerminkan semangat atau kemauan yang membaja. Seperti
contoh sikap, perhatian dan motivasi dalam mengajar, dedikasi dan
tanggung jawab, disiplin dan sifat positif lain yang mencerminkan
kesungguhan.
7. Sense of humor; mampu menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan agar siswa merasa betah dan aman ketika melakukan
aktivitas belajarnya. Salah satu upayanya yaitu dengan sifat humor
dari guru. Humor dalam pengertian pembelajaran selalu dikaitkan
dengan upaya untuk meningkatkan perhatian dan motivasi belajar
siswa. Misalnya ketika memberikan ilustrasi atau contoh, tidak
salah jika di dalamnya mengandung unsur-unsur yang bersifat
humor, tapi mendidik dan tetap terkait dengan materi yang sedang
dipelajari.
8. Flexibility; guru yang efektif ialah yang dinamis, luwes, yaitu yang
mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi (fleksibel). Guru
mampu dan terampil menggunakan multi metode dan media
pembelajaran. Apabila guru banyak menguasai metodologi
pembelajaran, menguasai media dan sumber-sumber pembelajaran,
maka akan memudahkan guru untuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian (fleksibel) dengan perkembangan yang terjadi.
H. Cara menjadi guru yang lebih efektif
Dikutip dari buku Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh
dan Berkembang yang ditulis oleh Wahyu Indianti dkk, berikut adalah cara-
cara menjadi guru yang lebih efektif:
1. Gunakan materi pengajaran sesuai kurikulum yang telah disusun para
pakar pengembangan kurikulum, trutama selama minggu-minggu atau
bulan-bulan anda mengajar.
2. Seiring bertambahnya pengalaman, ubahlah gaya pengajaran standar
dan buatlah gaya mengajar Anda sendiri, yang lebih mampu mencakup
kebutuhan para siswa dan memenuhi tujuan pengajaran.
3. Catat dan simpanlah strategi-strategi mengajar yang Anda gunakan,
beserta keefektifannya. Sebagai cara mengisi waktu luang sebelum
tidur, seorang guru baru merenungkan hari yang baru saja dilaluinya di
sekolah. Ia mengambil buku catatan dan pulpen dari meja di sebelah
ranjangnya dan mulai menuliskan strategi-strategi mengajar yang
berhasil dan yang gagal pada hari itu.
4. Carilah nasihat dan saran dari rekan-rekan yang lebih berpengalaman.
Seorang guru kelas lima mengajar pembagian kepada murid-muridnya,
namun setelah seminggu berlalu, siswa-siswa tersebut belum bisa
memahami materi. Di ruang gruru, guru tersebut berkonsultasi dengan
dua rekan-rekannya mengenai strategi-strategi alternatif untuk
menjelaskan topik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Darhim. (2012). Guru Efektif. Diakses dari


http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIK
A/195503031980021-DARHIM/Strategi_dan_Perenc_Pemb_Mat/
Fatimaningrum, A. S. (2011). (Mari wes) Karakteristik Guru dan Sekolah Yang
Efektif Dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, (2), 1–12.
Diakses dari https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/view/6862
Henson, K.T. & Eller, B.E. (1999). Educational Psychology for Effective Teaching.
Belmont: Wadsworth Publishing Company.
Makmun, S.A. (2012). Psikologi Kependidikan (kesebelas). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Slavin, R. (2009). Educational Psychology: Theory and Practices. 9th edition. New
Jersey: Pearson.
Wardani, K. (2010). Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter Menurut Konsep
Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/PROCEEDING/UPI-
UPSI/2010/Book_2/PERAN_GURU_DALAM_PENDIDIKAN_KARAK
TER_MENURUT_KONSEP_PENDIDIKAN_KI_HADJAR_DEWANTA
RA.PDF

Anda mungkin juga menyukai