Anda di halaman 1dari 11

BAHAN PENELITIAN

PERAN GURU dalam PEMBELAJARAN

TUGAS PENELITIAN

Disusun dan dipresentasikan untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah


Etika Profesi Keguruan

Dosen Pengampu:
Kartika Wanojaleni, M.Ag

Disusun oleh:
Rakhmah Rizqi Nafisah
NIM (202100856)

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SUFYAN TSAURI
JL. KH. Sufyan Tsauri Telp.(0280) 6265671 Majenang 53257
Tahun Akademik 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dengan tersusunnya bahan materi penelitian ini, kami berharap dapat lebih
memahami secara mendalam tentang Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah atau penyusunan makalah berikutnya menjadi lebih baik.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Dosen pembimbing


kami, Ibu Kartika Wanojaleni, M.pd. Semoga Allah SWT selalu mecurahkan
berkah dan ridho kepada kita semua. Aamiin.

Majenang, 25 Maret 2022

Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan wadah yang sangat berfungsi untuk


mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk
memiliki profesi tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki
kriteria dan syarat-syarat menjadi seorang guru.

B. Tujuan Penelitian

a. Agar pembaca mengetahui bagaimana peran guru sebagai pendidik

b. Agar pembaca bisa memahami peran guru sebagai pengajar

c. Agar pembaca mengetahui seberapa penting peran guru sebagai


pembimbing

d. Agar pembaca mengerti bahwa peran guru juga sebagai pelatih

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dibuat bertujuan agar dapat dijadikan panduan bagi para
pembaca terkhusus bagi diri saya sendiri umumnya bagi orang lain. Dengan
adanya tugas penelitian ini yang berjudul “Peranan Guru Dalam Proses
Pembelajaran” mempu menjadi pedoman bagi seluruh sekolah yang ada di

2
Indonesia. Yang dimana peranan guru mencakup seluruh proses pembelajaran
yang digunakan untuk para guru.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Guru Sebagai Pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki
standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa,
mandiri, dan disiplin. Berkaitan dengan tanggung jawab; guru harus mengetahui,
serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan
berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung
jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam
kehidupan bermasyarakat. Berkenaan dengan wibawa; guru harus memiliki
kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, dan
intelektual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dalam pemahaman ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan.1

2. Guru Sebagai Pengajar

Sebagai pengajar, guru bertugas membina perkembangan pengetahuan,


sikap, dan ketrampilan. Meskipun tugasnya sebagai pengajar telah selesai, namun
peranan guru sebagai pendidik dan pembimbing masih berlangsung terus.2 Sejak
adanya kehidupan, sejak itu pula guru telah melaksanakan pembelajaran, dan
memang hal tersebut merupakan tugas dan tanggung jawabnya yang pertama dan
utama. Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari
sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi
standar yang dipelajari.

Pertentangan tentang mengajar berdasar pada suatu unsur kebenaran yang


berangkat dari pendapat kuno yang menekankan bahwa mengajar berarti
memberitahu atau menyampaikan materi pembelajaran. Dalam hal ini, konsep
1
Imron Fauzi, 2018, Etika Profesi Keguruan, IAIN Jember. Hal 82.
2
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002),
hal. 124

4
lama yang cenderung membuat kegiatan pembelajaran menjadi monoton wajar
jika mendapat tantangan, tetapi tidak dapat didiskreditkan untuk semua
pembelajaran. Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti: motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan
verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam
berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran
peserta didik dapat belajar dengan baik. Sehubungan dengan itu, sebagai orang
yang bertugas menjelaskan sesuatu, guru harus berusaha membuat sesuatu
menjadi jelas bagi peserta didik, dan berusaha lebih terampil dalam memecahkan

masalah.

3. Guru Sebagai Pembimbing

Peran guru sebagai pembimbing adalah; guru melakukan kegiatan


membimbing yaitu membantu murid yang mengalami kesulitan (belajar, pribadi,
sosial), mengembangkan potensi murid melalui kegiatan-kegiatan kreatif di
berbagai bidang (ilmu, seni, budaya, olah raga). Karakteristik-karakteristik
pembimbing telah ada dalam diri guru untuk mengolah proses belajar-mengajar
(PBM).

Perilaku membimbing; adalah perilaku yang memancar dari aspek-aspek


kepribadian sebagaimana ditampilkan oleh seorang pembimbing dengan
karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Empati; dapat merasakan apa yang dirasakan murid.


b. Attending; ramah, bersahabat, terbuka.
c. Supporting-motivating; mendorong, memotivasi.
d. Unconditional positive regard; menghargai secara positif tanpa syarat,
menerima, toleran (memaafkan apapun keadaannya).
e. Genuine; asli, jujur.
f. Respect; menghormati diri dan hak-haknya.
g. Correct; tepat, jelas, cermat, mudah dimengerti.
h. Realistik; menerima kenyataan.

5
i. Cerdas, kreatif, dan menguasai ilmu.
j. Berwawasan religius, psikologis, sosiologis, dan budaya.
k. Terampil dalam tugas.3

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (guide), yang


berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran
perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik
tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral, dan spiritual yang
lebih dalam dan kompleks. Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan
secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus
ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

Semua itu dilakukan berdasarkan kerjasama yang baik dengan peserta


didik, tetapi guru memberikan pengaruh utama dalam setiap aspek perjalanan.
Sebagai pembimbing, guru memiliki berbagai hak dan tanggung jawab dalam
setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.4

Berdasarkan keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagai


pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi untuk melaksanakan empat
hal berikut:

Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi


kompetensi yang hendak dicapai. Tugas guru adalah menetapkan apa yang telah
dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan latar belakang dan
kemampuannya, serta kompetensi apa yang mereka perlukan untuk dipelajari
dalam mencapai tujuan.

Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran,


dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu
tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
3
Sofyan S. Wilis, No. 1/XXII/2003, Peran Guru Sebagai Pembimbing, Universitas Pendidikan
Indonesia, hal 27.
4
Hisyam Zaini, et.al., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD
IAIN Sunan Kalijaga, 2002), 8-10

6
Dengan kata lain, peserta didik harus dibimbing untuk mendapatkan pengalaman,
dan membentuk kompetensi yang akan mengantar mereka mencapai tujuan.
Dalam setiap hal peserta didik harus belajar, untuk itu mereka harus memiliki
pengalaman dan kompetensi yang dapat menimbulkan kegiatan belajar.

Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar. Hal ini mungkin


merupakan tugas yang paling sukar tetapi penting, karena guru harus memberikan
kehidupan dan arti terhadap kegiatan belajar. Bisa jadi pembelajaran direncanakan
dengan baik, dilaksanakan secara tuntas dan rinci, tetapi kurang relevan, kurang
hidup, kurang bermakna, kurang menantang rasa ingin tahu, dan kurang
imaginative.

Keempat, guru harus melaksanakan penilaian. Dalam hal ini diharapkan


guru dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana keadaan peserta
didik dalam pembelajaran? Bagaimana peserta didik membentuk kompetensi?
Bagaimana peserta didik mencapai tujuan? Jika berhasil, mengapa, dan jika tidak
berhasil mengapa? Apa yang bisa dilakukan di masa mendatang agar
pembelajaran menjadi sebuah perjalanan yang lebih baik?

4. Guru Sebagai Pelatih

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan,


baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai
pelatih. Hal ini lebih ditekankan lagi, karena tanpa latihan seorang peserta didik
tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar, dan tidak akan
mahir dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan materi
standar. Oleh karena itu, guru harus berperan sebagai pelatih, yang bertugas
melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar, sesuai dengan
potensi masing-masing. Pelatihan yang dilakukan, di samping harus
memperhatikan kompetensi dasar dan materi standar, juga harus mampu
memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan lingkungannya.5

5
Imron Fauzi, 2018, Etika…………., IAIN Jember. Hal 83-85.

7
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

8
Guru berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada muridnya.
Guru merupakan sumber belajar muridnya. Dari gurulah, murid diajarkan
membaca, menulis dan berhitung. Serta dari gurulah, murid mendapat
pengetahuan baru dan pendidikan karakter. Guru sebagai orangtua kedua yang ada
disekolah setelah orangtua kandung dirumah. Peranan guru sebagai komunikator,
sahabat yang dapat memberikan nasihata-nasihat, motivator sebagai pemberi
inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku
serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar siswa


melakukan kegiatan belajar. Dengan perkataan lain bahwa istilah pembelajaran
dapat diberi arti sebagai kegiatan sistematik dan sengaja dilakukan oleh pendidik
untuk membantu peserta didik agar tercapai tujuan pembelajaran. di dalam
pembelajaran pendidik berperan penting dalam menfasilitasi perkembangan
peserta didik, dikarenakan pendidiklah yang bersinggungan langsung dengan
objek pembelajaran (peserta didik). Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh pendidik.

2. SARAN

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan tugas


di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi Imron. 2018. Etika Profesi Keguruan. IAIN Jember.

9
Hamalik Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Wilis Sofyan S. No. 1/XXII/2003. Peran Guru Sebagai Pembimbing. Universitas


Pendidikan Indonesia.

Zaini Hisyam. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan
Kalijaga.

https://akucepatmembaca.com/peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-guru-
sebagai-pendidik-dan-pengajar/

10

Anda mungkin juga menyukai