PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 4
menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya
adalah kompetensi. Dimana kompetensi tersebut terdiri dari pedagogik,
kepribadian, sosial dan professional yang keseluruhannya tidak dapat dipisahkan
dan harus dimilik ioleh seorang guru. Oleh karena itu, kami akan menjelaskan
tentang kompetensi guru dalam mengajar, dalam konteks kebijakan, dalam
membangun kekuatan siswa, dan kompetensi dengan negara lain dalam
pambahasan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kompetensi guru?
2. Apa saja kompetensi guru dalam mengajar?
3. Bagaimana kompetensi guru dalam konteks kebijakan?
4. Bagaimana kompetensi guru dalam membangun kekuatan siswa?
5. Bagaimana perbandingan kompetensi dengan negara lain?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kompetensi guru.
2. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengajar.
3. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam konteks kebijakan.
4. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam membangun kekuatan siswa.
5. Untuk mengetahui perbandingan kompetensi dengan negara lain.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ngainun Na’im, Menjadi Guru Inspiratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal. 56.
2
Kunanadar, Guru Profesional, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 49.
3
Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hal.
133.
3
Pendidik atau guru menurut UU No 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat (1)
disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Oleh karena itu, guru yang
profesional adalah guru yang mempunyai kompetensi.
4
menyampaikan ilmu pengetahuan. Maka dari itu ada beberapa kompetensi guru
hal yang harus ada dan dipenuhi dalam setiap proses pembelajaran. Yaitu:
a). Kepercayaan
Disini antara siswa dan guru harus mendukung dalam praktik
pembelajaran harus saling membutuhkan serta saling mempercayai dan
menghargai peran mereka masing-masing.
b). Rasa Hormat
Dapat diwujudkan melalui rasa kepedulian yang mendalam
terhadap para siswa. Rasa saling menghormati antara guru dan siswa ini
adalah dasar bagi terbangunnya tanggung jawab bersama dalam proses
belajar mengajar.
c). Optimisme
5
Dalam pembelajaran di kelas, tidak akan menarik jika guru dan
siswa tidak membangun rasa optimis akan potensi yang dimiliki siswa.
d). Kesengajaan
Sesungguhnys siswa bisa mengenali potensi yang dimilikinya
dilakukan secara sengaja.guru harus dapat membuat dirinya menarik,
baik sebagai pribadi maupun sebagai sosok proposional sehingga dapat
merangsang perkembangan siswa. Ada beberapa cara praktis agar
belajar menjadi aktifitas yang menyenangkan bagi siswa yaitu:
1) Ciptakan lingkungan tampa stres.
2) Manfaatkan sarana bermain untuk belajar .
3) Gunakan kelima indra anak sebagai jalur belajar.
4) Pakailah seluruh isi dunia sebagai ruang kelas.
5) Pentingkan dorongan positif.
6) Gunakan rasa cinta sebagai resep penting dalam pendidikan anak.
1. Kompetensi Pedagogik
4
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Jakarta:
PT Novindo Pustaka Mandiri, 2005), hal 7.
5
Buchari Alma, Guru profesional , Menguasai Metode dan Terampil Mengajar, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hal. 141.
6
berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. Berkenaan dengan
pelaksanaan kurikulum, seorang guru harus mampu mengembangkan
kurikulum berdasarkan tingkat satuan pendidikannya masing-masing dan
disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
2. Kompetensi Kepribadian
6
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 54-55.
7
Kemampuan kepribadian adalah kemampuan yang stabil, dewasa,
aktif, berwibawa, menjadi teladan dan berakhlak mulia. Guru sebagai
teladan akan merubah perilaku siswa, guru adalah panutan. Guru yang
baik akan dihormati dan disegani oleh siswa. Jadi guru harus bertekad
mendidik dirinya sendiri lebih dulu sebelum mendidik orang lain.
7
Buchari Alma, Guru Profesional……. hal. 141
8
a). Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional Indonesia.
b). Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c). Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa arif dan
berwibawa.
d). Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
e). Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
3. Kompetensi Sosial
9
c). Beradaptasi ditempat bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesia
yang memiliki keragaman sosial budaya.
d). Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi secara lisan
dan tulisan atau bentuk lain.
4. Kompetensi Profesional
8
Rusman, Model-model Pembelajaran…, hal. 56.
9
Buchari Alma, Guru Profesional…, hal. 142.
10
e).Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengembangkan diri.10
10
Rusman, Model-model Pembelajaran…, hal. 58.
11
Yanuar. A, Rahadia jadi guru favorit inspiratif, (Yogyakarta: Diva Press, 2015), hal 40
11
Kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang akan
kemampuan yang dimiliki untuk menampikannya secara baik dihadapan
orang lain. oleh karena itu kepercayaan diri seseorang siswa perlu dilatih.
Siswa yang mempunyai rasa percaya diri cenderung berhasil meraih
kesuksesan dibanding dengan siswa yangkepercayaan dirinya rendah.
2. Membangun Daya Ingat Siswa
Setiap siswa memiliki daya ingat yang berbeda-beda ingatannya
ada yang jangka panjang dan ada yang jangka panjang. Menurut Stine
(1988), Ingatan (memori) terjadi seketika. Sekali berada didalam otak,
ingatan bertahan selamanya. Pendapat ini didukung Wilder Penfild (1990)
dalam penelitiannya, penfild merangsang bank memori otak. Pasien dapat
mengingat berbagai kejadian dari masa lalu, yang mereka kira telah
terlupakan. Dalam hal ini segala hal yang pernah dirasakan, dinikmati,
dikerjakan atau dialami masih terekam disuatu tempat dalam otak. Daya
ingat sendiri tidak dilahirkan melainkan diciptakan. Seseorang guru yang
ingin menyimpan kesan dalam benak (pemusatan pemikiran) siswanya,
harus malalui proses panca indra dan memusatkan pikiran pada apa yang
telah dialami.
3. Membangun Motivasi Siswa
Motivasi berpangkal dari kata motif atau dorongan yang dimiliki
seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Hal ini menunjukkan motivasi
termasuk salah satu faktor penentu keberhasilan dalam berbagai aktivitas,
termasuk mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah. Tingkat
ketekunan peserta didik sangat ditentukan oleh motivasi belajar.dengan
kata lain motivasi belajr mutlak dimiliki oleh setiap siswa demi
keberhasilannya dalam proses pembelajaran.12
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:
a) Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa secara jelas dan terukur
b) Memerikan hadiah
c) Membuat saingan/kopetisi
12
Mohd. Sharani Ahmad dan Zainal Madon, Tip Pandai Belajar, (Kuala Lumpur: Millenia,
2006), Hal. 68.
12
d) Memberi pujian
e) Memberi hukuman
f) Membangkitkan dorongan
g) Membangkitkan kebiasaan belajar yang baik
h) Membantu kesulitan siswa
i) Menggunakan metode yang bervariasi
j) Menggunakan media.
4. Membangun Komunikasi dan Empati
Guru dan Siswa merupakan bagian dari sistem pendidikan yang
membutuhkan tingkat interaksi yang tinggi. Oleh karena itu, kedua subjek
pendidikan ini perlu menjalin komunikasi positif. Membangun komunikasi
bukan hal yang sangat mudah. Selain itu juga Guru dan Siswa harus
memiliki rasa empati, agar supaya kesenjangan komunikasi dan toleransi
teratasi. Seorang pendidik dikatakan berempati bila ia dapat memiliki dan
memahami pikiran, perasaan, reaksi, perkembangan dan motivasi
siswanya.
5. Membangun Kreativitas dalam Pembelajaran
Makna kreativitas ialah optimalisasi penggunaan dayaintelektual
untuk mengembangkan kepribadian dan mencapai kesuksesan ketika
berinteraksi dengan orang lain.13 Kreativitas juga dapat diartikan sebagai
kemampuan berikir mengenai sesuatu dengan cara yang baru dan langka,
serta menghasilkan penyelesaian yang unik. Kreativitas dalam pribadi
mencerminkan keunikan individu dalam berpikir dan mengungkapkan
sesuatu. Situasi sosial, budaya, bahkan lingkungan bekerja turut
membeikan kemudahan dan mendorong individu untuk menampilkan
pikiran dan bertindak secara kreatif.
6. Memahami Beragam Kecerdasan Siswa
Apabila mengacu pada pendapat Howard Gardner mak setidaknya
ada delapan kecerdasan yang dimiliki peserta didik14 yakni:
a). Kecerdasan matematika dan logika
13
Yusuf Al-Uqshari, Melejit dengan kreatif, (Jakarta: Gema Insani Press, 2005), Hal 14.
14
Sri Budyartati, Problematika Belajat-mengajar di SD (Yogyakarta: Deepublish, 2014), hal. 88.
13
Kecerdasan matematika dan logika menunjukkan kemampuan
seseorang dalam berfikir secara induktif dan deduktiff, mengikuti
aturan logika, memahami dan menganalisis pola angka-angka, serta
memecahkan masalah dengan mendayagunakan pikiran.15.
b). Kecerdasan Bahasa
Kecerdasan Bahasa menunjukkan kemampuan seseorang untuk
menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan,
dalam berbagai bentuk untuk mengespresikan pemikiran-pemikirannya.
Peserta didik dengan kecerdasan bahasa tinggi biasanya ditandai dengan
kesenagan terhadap aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan suatu
bahasa seperti menulis surat, membaca, mengarang cerpen,dll.16
c). Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Musikal memprlihatkan kemampuan kemampuan
seseorang untuk lebih peka terhadap suara-suara yang berada
disekelilingnya dan cenderung senang mendengarkan nada irama.
d) Kecerdasan Visual dan Spasial
Tipe kecerdasan ini menunjukkan kemampuan seseorang untuk
mendalami secara lebih mendalam hubungan antara objek dengan
ruang. Dengan kata lain kemampuan ini melihat dengan tepat gambaran
visual alam sekitar dan memperhatikan rincian kecilnya.
e). Kecerdasan Kinestetik
Tipe kecerdasan ini menunjukkan kemampuan seseorang untuk
menggunakan sebagaian atau seluruh anggota tubuhnya secara aktif
untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.
f). Kecerdasan Interpersonal
Tipe kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk bersikap lebih peka terhadap perasaan orang lain.
g). Kecerdasan Intrapersonal
Tipe kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk peka terhadap perasaannya sendiri.
h). Kecerdasan Naturalis
15
Ibid.
16
Ibid, hal.85.
14
Tipe kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk bersikap penuh perhatian terhadap lingkungan alam.
7. Menerapkan Model Pembelajaran Kecerdasan ganda di Sekolah
Untuk menerapkan pembelajaran yang efektif di Sekolah,
sebaiknya guru terlebih dahulu menerapkan model pembelajaran tersebut
dalam dirinya, baru kemudian menerapkannya pada Siswa. Ini dilakukan
agar teori yang dikemukakan guru dapat didukung oleh pengalaman guru
tersebut kemudian diterapkan dan dipraktekkan kepada siswanya.
15
b). Menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok,
kemampuan untuk memberikan ganjaran atas keberhasilan siswa.
c). menilai kemajuan siswa secara teratur
d). kesadaran akan tujuan utama pembelajaran
4. Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience, berpikir sistematis tentang praktik mengajar dan belajar dari
pengalaman, mencakup:
a). Guru secara terus-menerus menguji diri untuk memilih keputusan-
keputusan terbaik.
b). Guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset
tentang pendidikan untuk meningkatkan praktik pembelajaran.
5. Teachers Are Members of Learning Communities, menjadi bagian dari
komunitas pembelajaran, mencakup:
a). Guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui
kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya.
b). Guru bekerja sama dengan orang tua siswa.
c). Guru dapat mengambil manfaat dari berbagai sumber daya
masyarakat.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kompetensi guru adalah kemampuan untuk melakukan tindakan atau
perilaku rasional dalam melaksanakan tugas atau profesinya. Perilaku atau
tindakan dikatakan sebagai rasional karena memiliki tujuan dan arah yang
jelas yakni untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan sehingga para peserta mampu menangkap materi dengan
lebih mudah. Kompetensi merupakan suatu komponen yang sangat penting
dalam profesi seperti profesi pendidik baik guru ataupun dosen.
Kompetensi guru merupakan gabungan dari semua kemampuan personal,
sosial, tegnologi, keilmuan dan spiritual atau keagamaan yang kesemuanya
akan membentuk suatu standar kompetensi pendidik.
2. Kompetensi guru dalam mengajar adalah kemampuan seorang guru
dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan
layak dalam menyampaikan ilmu pengetahuan. Maka dari itu ada beberapa
kompetensi guru dalam mengajar yang dilakukan. Diantaranya yaitu;
a). Mengajar dan Mengembangkan Potensi Siswa
b). Merancang Pembelajaran yang menarik
c). Membangun Pembelajaran yang menarik
3. Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10
ayat (1) menyatakan bahwa kompetensi yang menjadi kewajiban guru
untuk menguasainya adalah kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
4. Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap suatu prilaku yang
dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali prilaku tersebut.
Kompetensi yang dilakukan oleh guru dalam membangun kekuatan siswa
adalah sebagai berikut :
17
d). Membangun Komunikasi dan Empati
e). Membangun Kreativitas dalam Pembelajaran.
f). Memahami Beragam Kecerdasan Siswa
g). Menerapkan Model Pembelajaran Kecerdasan ganda di Sekolah
B. Saran
Dari makalah ini semoga bermanfaat dan apabila banyak kekurangan yang
pembaca temukan dari makalah ini, beribu untaian maaf kami haturkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
A, Yanuar. 2015. Rahadia jadi guru favorit inspiratif. Yogyakarta: Diva Press.
Ahmad , Mohd. Sharani dan Zainal Madon. 2006. Tip Pandai Belajar. Kuala
Lumpur: Millenia.
Al-Uqshari, Yusuf. 2005. Melejit dengan kreatif. Jakarta: Gema Insani Press.
19