Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluq yang Allah SWT ciptakan dengan akal dan
hawa nafsu oleh karna itu Berfikir dengan baik merupakan suatu keharusan
bagi kita sebagai manusia yang diberi akal yang mana dengan akal tersebut
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk hingga kita selalu
terperdaya oleh hawa nafsu.

Untuk dapat berfikir secara logis maka kita mulai dengan belajar ilmu
mantiq yang merupakan ilmu alat dalam agama islam maka dari itu ilmu
mantiq sangat perlu dipelajari karna didalamnya menerangkan dan mempelajari
tentang bagaimana berfikir secara logis bagaimana menguraikan dan
memehami kata-kata dari suatu bacaan atau perkataan sampai tata cara
pengambilan kesimpulan dari beberapa bacaan dan perkataan.

Ilmu mantiq adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat memebimbing


manusia kearah berfikir secara benar yang menghasilkan kesimpulan yang
benar sehingga ia terhindar dari berfikir secara keliru yang menghasilkan
kesimpulan yang salah. Dan dalam ilmu mantiqsalah satu pembahasan yang
harus diketahui dalam hubunganya dalam ilmu mantiq adalah adanya mafhum
dan mashodaq, lafadz-lafadz kulli yang memiliki munasabah (keterkaitan
hubungan) diantara satu dengan yang lain baik dalam makna pada lafadz-
lafdznya maupun antara lafadz satu dengan yang lainnya. Oleh karna itu kami
akan menjelaskannya dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertain mafhum dan mashodaq?
2. Apa saja pembagian taqabulul al fadzh?
3. Apa saja perbandingan antara dua lafadz kulli?
4. Apa saja perbandingan antara lafadz kulli dengan artinya?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertain mafhum dan mashodaq.
2. Dapat mengetahui pembagian taqabulul al fadzh.
3. Mengetahui perbandingan antara dua lafadz kulli.
4. Mengetahui perbandingan antara lafadz kulli dengan artinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mafhum Dan Mashodaq


Pengertian lafadz kulli selalu memberi dua dilalah (petunjuk). Dilalah
pertama menunjuk kepada konsep atau pengertian dan dilalah yang
menunjukkan kepada yang terkena atau yang dikenai konsep lafadz insan
misalnya mamberi dua dilalah pertama dilalah untuk konsep atau
pengertiannya yaitu bahwa insan adalah hayawanun nathiq dilalah yang
pertama ini dalam ilmu mantiq dinamakan mahfum (konsep yang ada dalam
diri)1. Mafhum juga bisa dinamakan makna / arti contoh kambing mafhumnya
adalah hewan yang bisa berbunyi embek 2 .
Kedua yakni dilalah kepada diri insan atau yag dikenai oleh lafadz insan
yaitu manusia- yang sudah milyaran dipermukaan bumi. Dilalah yang kedua ini
dalam ilmu mantiq dinamakan mashodaq (benda yang ada dalam realita). Jika
anda menyebut lafadz an-nahr (sungai), maka mafhumnya adalah airyang
mengalir di permukaan tanah sejak dari hulunya digunung sampai kemuaranya
dilaut luas. Sedang mashadaqnya adalah setiap yang bernama sungai
dipermukaan bumi ini. Mashadiq juga dinamkan dengan bagian contoh;
kambing mashodiqnya adalah kambing kacangan, kambing gibas, kambing
jawa dll. Intinya mafhum itu artinya pemahaman sedangkan mashadaq artinya
cakupan.
Jika kita memperhatikan mahfum dari lafadz kulli misalnya samak (ikan)
maka akan terlihat bahwa mashadaqnya adalah semua ikan baik dilaut maupun
disungai dan dikolam. Tetapi bila kita manambahkan konsep bahri kepada
samak maka mashadiqnya hanya ikan laut. Ikan disungai dan dikolam tidak
bergabung didalamnya lagi. Lebih-lebih lagi mashadaqnya akan makin sedikit
jika kita menambah konsep lagi dengan mislnya samak bahri mulawwan (ikan
laut yang berwarna)3.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin ditambah mafhum (konsep) lafadz
kulli semakin sedikinya mashodaqnya. Sebaliknya, semakin sedikit
1
Prof.Dr. H. Baihaqi A.K Ilmu mantik, Darul ulum press, Jakarta 2002. Hal 29.
2
Muhammad Rofik, Ilmu mantiq, al-miftah, Surabaya 2010. Hal 29.
3
Prof.Dr. H. Baihaqi A.K Ilmu mantik, Darul ulum press, Jakarta 2002. Hal 29.

3
penambahan mafhum kepada lafadz kulli semakin banyak
mashodaqnya.denagn kata lain semakin bertambah (mafhum) konsep maka
semakin sempit/ sedikit bagianya (mashodaq).

B. Taqabulul Al-fazh
Taqabul Al-fazh adalah dua lafadz yang tidak mungkin berkumpul dalam
satu tempat dan satu waktu4.
Dalam logika taqabul berarti dua kata yang mustahil dikumpulkan dalam
satu objek pada saat bersamaan seprti kata ada dan tidak ada, anak dan bapak,
hitam dan putih5.
Dalam ilmu mantik, lafadz-lafadz yang berlawanan diistilahkan taqabul al-
fazh atau taqabulul alfadz6. Dalam artian berlawanan yang dimaksud ialah
tidak diperbolehkannyadua kata berkumpul pada satu objek atau benda
(tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia) dalam waktu yang sama contoh datang
dan tidak datang7.
Adapun taqabul al-fazh itu ada tiga macam yaitu:
1. Berlawanan secara ijab dan salab (negatif dan positif)
Berlawanan secara ijab dan salab (negatif dan positif) adalah dua lafadz
kata yang tidak bisa dikumpulkan sekaligus pada satu benda dan tidak bisa pula
dipisahkan sekaligus dari benda itu8. Contohnya; manusia dan bukan manusia.
Kita tidak bisa berkata kepada seseorang: anda adalah manusia dan bukan
manusia (ijab). Demikian halnya dengan: tidaklah anda manusia dan bukan
manusia (salab).
2. Berlawanan secara ijab (positif) saja
Berlawanan secara ijab (positif) saja adalah berlawanan dalam arti dua
lafadz tidak bisa dikumpulkan dalam satu waktu pada satu benda. Tetapi kedua
lafadz itu bisa saja dipisahkan sekaligus dari benda itu 9. Contohnya: kayu itu
pendek dan panjang (ijab). pernyataan itu tidak bisa diiyakan tetapi bisa saja

4
Muhammad Rofik, Ilmu mantiq, al-miftah, Surabaya 2010. Hal 29.
5
Muhammad Nur Ibrahim, logika lengkap, IRCiSoD, Jogjakarta 2012. Hal 34.
6
Prof.Dr. H. Baihaqi A.K Ilmu mantik, Darul ulum press, Jakarta 2002. Hal 29.
7
KH. Muhammad Fadlil Afi, BA, Lc, Ilmu mantiq, Hai’ah Press Hal 35.
8
Prof.Dr. H. Baihaqi A.K Ilmu mantik, Darul ulum press, Jakarta 2002. Hal 30.
9
Ibid hal 31.

4
ditidakkan dengan mengatakan: kayu itu tidak pendek dan tidak panjang
(salab). Peryataan itu menjadi benar karna mungkin sekali kayu yang
dimaksud tidak pendek dan tidak panjang. Dalam artian kayu itu sedang
(pertengahan). Perlawanan dinyatakan iya tidak bisa, tetapi ditidakkan
mungkin saja.
3. Berlawanan tetapi terikat
Berlawanan tetapi terikat adalah dua kata berlawanan yang tidak bisa
dikumpulkan pada satu waktu pada sesuatu, tetapi yang satu terikat dengan
yang lainnya. Perlawanan ini tidak bisa dikumpulkan pada satu benda sekaligus
tapi yang satu tidak terterima keberadaannya tanpa yang lainnya 10. Dengan kata
lain salah satunya tidak dapat dimengerti tanpa dikatkan dengan yang lainnya 11.
Atau bisa dikatakan tidak bisa berdiri sendiri tanpa yang lain 12. Contohnya:
suami dan istri. Seorang tidak terterima oleh akal sebagai suami, jika ia tidak
mempunyai istri. Tetapi dikumpulkan suami dan istri sekaligus dalam satu
waktu pada seseorang adalah tidak mungkin.

C. perbandingan antara dua lafadz kulli


Apabila dua lafadz kulli dibandingkan maka akan memperlihatkan lima
corak yaitu:
1. perbandingan taraduf
Perbandingan taraduf adalah perbandingan dua lafadz kulli yang sama
mafhum dan mashadaqnya13. Dengan kata lain yakni dapat dikatakan dengan
sinomin14. Contohnya: jannah dan ‘adn (bahasa arab yang artinya neraka).
2. Perbandingan tasawi
Perbandingan tasawi adalah dua lafadz kulli yang mashadaqnya sama
tapi mafhumnya berbeda15. Contohnya: al-nathiq dan al-qobil li al-ta’lim al-
raqi. Yang satu mafhumnya al-nathiq (berfikir dan bertutur kata) dan yang satu

10
Ibid hal 32.
11
KH. Muhammad Fadlil Afi, BA, Lc, Ilmu mantiq, Hai’ah Press Hal 37.
12
Muhammad Rofik, Ilmu mantiq, al-miftah, Surabaya 2010. Hal 30.
13
Prof.Dr. H. Baihaqi A.K Ilmu mantik, Darul ulum press, Jakarta 2002. Hal 33.
14
Muhammad nur ibrahim, logika lengkap, IRCiSoD, Jogjakarta 2012. Hal 36.
15
Prof.Dr. H. Baihaqi A.K Ilmu mantik, Darul ulum press, Jakarta 2002. Hal 33.

5
lagi mafhumnya al-qobil li al-ta’lim al-raqi (mampu menerima pengajaran
tinggi). Tetapi mashadaqnya sama yaitu manusia.
3. Perbandingan tabayun
Perbandingan tabayun adalah perbandingan dua lafadz kulli yang
berbeda, baik mafhum maupun mashadaqnya16. Perbandingan ini yang paling
banyak kita temukan. Contohnya: gunung dan laut. Yang mana kata gunung
dan laut itu berbeda lafadz dan arti.
4. Perbandingan umum dan khusus secara mutlak
Perbandingan umum dan khusus secara mutlak adalah perbandingan
antara dua lafadz kulli, yang satu lebih umum dari pada yang lainnya.
Contohnya: bunga dan mawar. Bunga lebih umum secara mutlak dari mawar
sebab mawar hanyalah satu saja dari sekian banyak bunga.
5. Perbandingan yang umum dan khusus dalam satu sisi
Perbandingan yang umum dan khusus dalam satu sisi adalah
perbandingan antara dua lafadz kulli yang dilihat dari satu sisi, yang pertama
lebih umum dari yang kedua, tetapi dari sisi lainnya yang kedua lebih umum
dari yang kedua17. Dengan kata lain masing-masing kata tersebut mencakup
unsur-unsur yang tidak tercakup oleh lainnya 18. Contohnya: insan dan putih.
Dilihat dari satu sisi, insan lebih umum, karna manusia tidak hanya putih,
tetapi ada juga yang hitam, kuning sawo atau sawo matang. Dilihat dari sisi
lainnya putih lebih umum dari insan karna yang putih tidak hanya manusia
melainkan juga kertas, salju, susu dan banyak lagi. Demikian terlihat jelas
masing-masing kata kulli lebih umum dari yang lainnya dari satu sisi dan lebih
khusus dari stu sisi yang lainnya19.

D. Perbandingan antara lafazh kulli dengan artinya


Dilihat dari artinya lafadh kulli dengan artinya terbagi menjadi 5 macam:
1. Lafazh mutawathi’

16
Ibid hal 34.
17
Ibid hal 34.
18
Muhammad nur ibrahim, logika lengkap, IRCiSoD, Jogjakarta 2012. Hal 37.
19
KH. Muhammad Fadlil Afi, BA, Lc, Ilmu mantiq, Hai’ah Press Hal 37.

6
Lafazh mutawathi’ adalah lafazh kulli yang mashadaqnya banyak,
mafhumnya satu20. Contoh: insan, hewan, dan bunga. Lafadh insan
mempunyai mashadaq: Hindun, Fatimah, dan Ali. Mafhumnya sama dalam
manusianya. Mereka hanya berbeda dalam jenis dan sifat-sifat saja. Demikian
juga dengan hewan dan bunga. Hewan dapat mengandung kusing, domba,
monyet, dll. Dan bunga dapat mencakup mawar, melati, matahari, dll
2. Lafadh musyakik
Lafazh musyakik adalah lafaz kulli yang kualitas artinya berbeda.
Artinya lafazh kulli itu satu, tapi kualitasnya berbeda 21. Contoh: putih, tinggi,
dan besar. Lafazh putih bisa sangat putih, kurang putih, sedikit putih, atau
putih sedang. Lafazh tinggi bisa sangat tinggi, kurang tinggi, dan seterusnya.
Dan lafazh besar bisa sangat besar, kurang besar dan seterusnya.
3. Lafazh mutabayin
Lafazh mutabayin adalah dua lafazh yang bacaannya berbeda dan
artinya pun berlainan (sama dengan perandingan tabayun)22. Contoh: insan,
ardh, sama’ (bahasa arab: manusia, bumi, dan langit). Lafazh-lafazh itu
memperlihatkan perbedaandari segi mafhum dan mashadaqnya. Denagn kata
lain lafzhnya berbedadan artinya pun berlainan.
4. Lafazh mutaradif
Lafazh mutaradif adalah dua atau lebih lafazh yang berbeda, tetapi
mengandung arti sama (sama seperti perbandingan taraduf)23. Contoh: nar
dengan sa’ir (neraka). Dan pena dengan bulpoin.
5. Lafazh musytarak
Lafazh musytarak Adalah lafazh kulli yang memiliki lebih dari satu
arti24. Contoh: ain, dan nar (bahasa arab). dan saran (bahasa indonesia). Ain
(bahasa arab) bisa mengandung arti mata dan mata air. Nar bisa mengandung
arti api dan neraka. saran (bahasa indonesia) bisa mengandung arti pendapat,
dan anjuran.

20
Prof.Dr. H. Baihaqi A.K Ilmu mantik, Darul ulum press, Jakarta 2002. Hal 35.
21
Ibid hal 36.
22
Ibid hal 36.
23
Ibid hal 36.
24
Ibid hal 37.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Mafhum ialah konsep atau pengertian dan dilalah yang menunjukkan


kepada yang terkena atau yang dikenai konsep. juga bisa dinamakan
makna / arti. contoh kambing mafhumnya adalah hewan yang bisa
berbunyi embek.
2. Mashadiq juga dinamkan dengan bagian. contoh; kambing mashodiqnya
adalah kambing kacangan, kambing gibas, kambing jawa dll.
3. Semakin ditambah mafhum (konsep) lafadz kulli semakin sedikinya
mashodaqnya. Sebaliknya, semakin sedikit penambahan mafhum kepada
lafadz kulli semakin banyak mashodaqnya.denagn kata lain semakin
bertambah (mafhum) konsep maka semakin sempit/ sedikit bagianya
(mashodaq).
4. Taqabul adalah dua lafadz yang tidak mungkin berkumpul dalam satu
tempat dan satu waktu. Macamnya ada 3 yaitu:
a. Berlawanan secara ijab dan salab (negatif dan positif)
b. Berlawanan secara ijab (positif) saja
c. Berlawanan tetapi terikat
5. perbandingan antara dua lafadz kulli yakni apabila dua lafadz kulli
dibandingkan maka akan memperlihatkan lima corak yaitu:
a. perbandingan taraduf
b. Perbandingan tasawi
c. Perbandingan tabayun
d. Perbandingan umum dan khusus secara mutlak
e. Perbandingan yang umum dan khusus dalam satu sisi
6. Perbandingan antara lafazh kulli dengan artinya
Dilihat dari artinya lafadh kulli dengan artinya terbagi menjadi 5
macam:
a. Lafazh mutawathi’
b. Lafadh musyakik

8
c. Lafazh mutabayin
d. Lafazh mutaradif
e. Lafazh musytarak

B. Saran
Dari makalah ini semoga bermanfaat dan apabila banyak kekurangan yang
pembaca temukan dari makalah ini, beribu untaian maaf kami haturkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

A.K Baihaqi (2002) Ilmu mantik, Jakarta: Darul ulum press.


Rofik Muhammad (2010) Ilmu mantiq, Surabaya: al-miftah.
Ibrahim Nur Muhammad (2012) Logika lengkap, Jogjakarta: IRCiSoD.
Afi Fadlil Muhammad Ilmu mantiq, Hai’ah Press.

10

Anda mungkin juga menyukai