Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, hanya

dengan bimbingan, tuntunan, dan hidayah-Nyalah kami dapat menyusun makalah

ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhamad saw.

Semoga kita mendapat syafaatnya di Yaumul kiamah nanti.

Penulis bersyukur kepada Ilahi Rabbi, karena-Nya makalah yang

berjudul “Pengertian dan Pembagian Taqobulul Al Lafdz serta hubungan antara dua

lafadz kully. Makalah ini dapat terselesaikan tentu saja tidak terlepas dari berbagai

pihak, baik yang bersipat pikiran, motivasi, maupun materi-materi. Untuk itu

dengan ketulusan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak H. Jaenal Abidin, M.Pd.I selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Mantiq

2. Rekan rekan seperjuangan yang telah membantu dalam penyelesaian

makalah ini.

Dengan makalah ini diharapkan mahasiswa lain dapat memahami secara

mendalam tentang hal-hal yang dapat berkaitan dengan materi yang ada dalam

makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada para pembaca, para pakar, penulis

mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Talaga Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………....i


Daftar Isi ………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ………………………………………………………........1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………..1
C. Tujuan ………………………………………………………………. ...…2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Taqobulul …………………………………………………….3
B. Pembagian ………………………………………………………………..5
C. Relasi (Hubungan) antara Dua Lafadz Kully……………………………..6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….8
B. Saran ………………………………………………...……………………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Sesungguhnya Ilmu Mantiq membahas tentang fikiran-fikiran dan

persesuaiannya dengan undang-undang berfikir, dari itulah maka hubungan

ilmu mantiq ialah dengan fikiran-fikiran. Tidak ada sangkut pautnya dengan

lafadh; tetapi dikarenakan lafadh itu sebagai tanda yang menunjukkan kepada

maksud dan pengertian, maka untuk mengambil faidah makna-makna itu, tidak

terlepas dari hubungannya dengan lafadh-lafadh itu menunjukkan atas nama

dan petunjuk lafadh itu, dengan arti memahami makna dari lafah. Dari sinilah

akan dibahas tentang petunjuk-petunjuk atas makna-makna secara umum.

Telah kita ketahui juga bahwa dalam ilmu mantiq salah satu pembahasan

yang harus diketahui dalam hubungannya dengan lafadz kully yang memiliki

munasabah diantara satu dengan yang lain, dan juga membahas tentang lafadz

lafadz yang bertentangan atau berlawanan.

B. Rumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah dari makalah ini:

1. Apakah yang dimaksud dengan lafadz?

2. Apakah yang dimaksud dengan Taqobulul Al Fadz berikut

pembagiannya?

3. Bagaiman Relasi (hubungan) antara Dua Lafadz Kully?

1
C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui yang dimaksud dengan Lafadz?

2. Untuk Mengetahui dari Taqobulul Al Fadz berikut Pembagiannya?

3. Bagaiman Relasi (hubungan) antara Dua Lafadz Kully?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lafadz dan Taqobulul Al Fadz

1. Pengertian Lafadz

Lafadz adalah susunan beberapa huruf yang mengandung arti.

Istilah lafadz berasal dari bahasa Arab dan diartikan sebagai 'kata' dalam

bahasa Indonesia seperti kayu, batu, air dan lain-lain. Lafadz ada dua

macam: pertama, lafadz mufrod, ke dua, lafadz murokkab.

Lafadz mufrod ialah lafadz yang bermakna tunggal. Terdapat

perbedaan pendapat antara Ahli Mantiq dan Ahli Nahwu tentang

pengertian ini. Ahli mantiq melihat lafadz pada maknanya, bukan pada

jumlah lafadz-nya. Artinya, susunan lafadz yang jumlahnya lebih dari satu

kata tetapi menunjukkan makna satu tetap disebut sebagai lafadz mufrod.

Meja, kursi, rumah, Amir Syarifuddin, Muhammad Ali adalah contoh

lafadz mufrod.

Ahli nahwu lebih melihat pada bentuk dan jumlah susunan kata,

sehingga lafadzseperti Muhammad Abdullah Syafi'i tidak dapat

disebut lafadz mufrod.

2. Pengertian Taqobulul Al Fadzh

Dalam Ilmu Mantik, lafazh-lafazh (kata-kata) yang berlawanan


diistilahkan dengan taqabul al-alfazh.

‫لباقتلا وه الأ عمتجي ناظفل ىف عوضوم دحاو ىف نامز دحاو‬


Taqobulul Al Fazh adalah lafadz-lafadz yang berlawanan. Dan yang

dimaksud dengan kata-kata yang bertentangan adalah 2 lafadz yang tidak

3
mungkin berkumpul dalam satu benda (tumbuh-tumbuhan, hewan,

manusia, dll), dan dalam sau waktu. Taqobulul Al Fadzh ini sering disebut

juga sebagai “Perbandingan Antar Lafadz”. Misalnya: hadhir (‫ )رضاح‬dan

ghaib (‫)بئاغ‬, hitam)‫ (دوسا‬dan putih)‫ (ضيبا‬anak dan ayah.

Contoh lafadz-lafadz ini disebut mutaqabalah. Dua lafadz yang

mutaqabalah ialah dua lafadz yang tidak berkumpul dalam satu tempat dan

satu zaman.

B. Macam - Macam Taqobulul Al Fadzh

Taqobulul Al Fazh dalam Ilmu Mantik terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Taqabul Naqidhaini (‫ )نيضيقنال لباقت‬atau Pertentangan Kontradiktif

adalah perbandingan dua lafadz yang positif dan negatif yang tidak bisa

berkumpul dalam satu tempat dan satu waktu secara bersamaan serta

keduanya tidak bisa hilang secara bersamaan. Misalnya:

a. Insan dan La Insana

b. Hidup dan Mati tidak mungkin pada waktu sekarang, dan tidak

mungkin bisa terjadi pada suatu benda yaitu tidak hidup dan tidak mati,

atau kita katakanan dia hidup dan dia mati.

2. Taqabul Dhiddaini (‫ )لباقت نيدضلا‬adalah perbandingan dua lafadz yang tidak

bisa berkumpul dalam satu tempat dan satu zaman secara bersamaan serta

bisa hilang keduanya.

Misalnya:

a. Baju ini bukan warna hitam dan juga bukan warna putih tetapi warna

merah.

4
Penjelasan: Kedua lafadz yakni hitam dan putih ini tidak bisa

berkumpul dalam satu waktu dan satu tempat secara bersamaan dan

bisa hilang keduanya karena masih ada pilihan warna yang lain.

b. Pahit dan manis.


Makanan itu manis dan pahit.
Kalimat tersebut merupakan pernyataan yang tidak mungkin bisa
terjadi. Namun pernyataan itu akan menjadi benar, jika diucapkan
dalam bentuk negatif, seperti:
Makanan itu tidak manis dan tidak pahit; bisa jadi asam, asin,
ataupun pedas.
3. Taqabul Mutadhayifayni (‫ )لباقت نيفياضتمال‬adalah perbandingan dua lafadz

yang tidak mungkin masuk akal salah satu dari keduanya tanpa yang lain,

contoh: suami dan istri, guru dan murid. Dari contoh lafadz-lafadz ini dapat

diketahui bahwa dua lafadz tersebut, salah satu dari keduanya tidak bisa

berpisah dari yang lain

C. Relasi Antara Dua Lafadz Kully

Dari penjelasan berbagai macam bentuk lafadz-lafadz yang antara satu

dengan yang lain memiliki keserasian dalam arti, jika dalam kenyataan terdapat

dua lafadz kully yang memerlukan adanya perbandingan maka, yang terlihat

adalah lima corak perbandingan, yaitu:

1. Taraduf, yaitu membandingkan dua lafadz kully yang keadaan mafhum dan

mashdaqnya sama.

Hal ini dapat dianalogikan dengan dua lingkaran yang satu diletakkan

persis diatas yang lain dalam keadaan sama persis secara sempurna.

5
Contoh: kata Nar (‫ )رانلا‬dan sya’ir (‫ )ريعسلا‬yaitu neraka, kata pensil dan

potlot adalah alat untuk menulis.

2. Tasawiy yaitu, memperbandingkan dua lafadz kully yang mashdaqnya

sama tapi mafhumnya berbeda.

Hal ini dapat dianalogikan dengan dua lingkaran, yang satu diletakkan

persis diatas yang lain dalam keadan hampir sama.

Contoh: kata sekolah dan gedung tempat anak-anak didiK

Penjelasan: Mafhum dari ungkapan ini berbeda, yaitu: Kata sekolah,

mafhumnya adalah tempat belajar Kata gedung tempat anak

didik, mafhumnya adalah sarana belajar Mashdaqnya sama,

yaitu al-Insan atau manusia.

3. Tabayyun yaitu, memperbandingkan dua lafadz kully yang keadaan

mafhum dan mashdaqanya berbeda. Perbandingan yang seperti ini yang

paling banyak. Hal ini dapat dianalogikan dengan dua lingkaran yang

terpisah satu dari yang lain.

Contoh: Kata Manusia dan pohon,

Kata gunung dan laut

Penjelasan: Sebab semua wilayah dua lafadz kully tersebut berbeda-beda.

Karena itulah, tidak ada satupun manusia yang pohon, dan

tidak ada satupun pohon yang manusia, karena pohon sama

sekali tidak mencakup wilayah manusia, dan sebaliknya. Dan

begitu juga gunung dan laut.

4. Umum-Khusus Muthlak yaitu, membandingkan dua lafadz kully yang

sescara mutlak keadaan lafadz yang satu lebih umum dari yang lainnya.

6
Hal ini dapat dianalogikan dengan dua lingkaran yang satu lebih besar dan

mencakup keseluruhan yang lebih kecil.

Contoh: kata manusia dan hewan.

Penjelasan; Seluruh manusia adalah hewan, dan tidak semua hewan itu

manusia, akan tetapi sebagian hewan itu manusia.

5. Umum-Khusus Min Wajhin yaitu memperbandingkan dua lafadz kully

yang jika di lihat dari satu sisi, kully yang pertama lebih umum dari kully

yang kedua, akan tetapi dari sisi lain kully yang kedua lebih umum daripada

kulli yang pertama, maksudnya adalah dua lafadz kully yang masing-

masing dari keduanya dapat diterapkan pada afrad kully yang lain, kondisi

kully yang pertama dapat diterapkan padanya kully yang afrad, dimana

kully kedua tidak dapat diterpkan padanya. Begitu juga sebaliknya,

sehingga satu sama lain mempunyai sebagian wilayah yang berbeda. Hal

ini dapat dianalogikan dengan dua lingkaran yang keadaannya saling

memotong lingkaran yang lain.

Contoh: Kata bunga dan merah

Penjelasan: Dua lafadz ini, dapat dilihat dari dua sisi yang berbeda, yaitu:

sisi pertama, kata bunga lebih umum, mengingat bunga itu ada yang tidak

merah, tetapi juga ada yang putih dan kuning.

Sisi kedua, kata merah lebih umum dari bunga, karena yang merah itu, tidak

hanya bunga, tetapi bisa juga pada baju, topi, kain, dan sebagainya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa lafadz adalah susunan

beberapa huruf yang mengandung arti. Istilah lafadz berasal dari bahasa

Arab dan diartikan sebagai 'kata' dalam bahasa Indonesia seperti kayu, batu,

air dan lain-lain. Lafadz ada dua macam: pertama, lafadz mufrod, ke

dua, lafadz murokkab.

Sedangkan Taqabul al fadz adalah lafadz-lafadz yang berlawanan.

Maksudnya dengan kata-kata yang bertentangan adalah 2 lafadz yang tidak

mungkin berkumpul dalam satu benda (tumbuh-tumbuhan, hewan,

manusia, dll), dan dalam sau waktu. Taqabul itu ada tiga bagian, yaitu:

Taqabul naqidhaini (‫ )لباقت نيضيقنال‬Taqabul dhiddaini (‫)لباقت نيدضلا‬, Taqabul

mutadhayifayni (‫)لباقت نيفياضتمال‬. Adapun Relasi Antara Dua Lafadz Kully

yaitu jika dalam kenyataan terdapat dua lafadz kully yang memerlukan

adanya perbandingan maka, yang terlihat adalah lima corak perbandingan,

yaitu: Taraduf, Tasawiy ,Tabayyun, Umum-Khusus Muthlak, Umum-

Khusus Min Wajhin .

B. Saran

Dan setelah membaca makalah ini semoga pembaca khususnya penulis

sendiri dapat mengetahui dan memahami tentang Taqobulul Al fadzz dalam

ilmu mantiq sehingga jika ditemukan dalm kehidupan sehari hari kita dapat

membedakannya, dan juga kita dapat menggunakan ilmu mantiq ini tetapi

dengan syarat telah memahami Al quran dan Hadis.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aceng Zakaria. 1999. ‘Ilmu al-Mantiq. Garut

BaihaqiA. K. 1996. Ilmu Mantik Teknik Dasar Berpikir Logik. Bandung: Darul
Ulum Press

http://taqobululalfadz.com

nurcholisuhaimi.blogspot.co.id

Rembang: PT. Al-Ma’arif. Penerbit. Percetakan. Offset

Imas Masaroh. 2011. Ilmu Mantiq Pengantar Praktis Menuju Berpikir Islam.
Tasikmalaya

Syukriadi Sambas. 2009. Mantik Kaidah Berpikir Islam. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai