Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HADIST BEKERJA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Study Hadist
Ekonomi

Dosen Pengampu: Deni Zamjami,M.Ag.


Disusun oleh :
Angga Pratama
Ali Imron Abdul Jabar
Alya Fatimah

PRODI PERBANKAN SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI
GARUT

DAFTAR ISI
Daftar isi ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


A. Latar belakang
............................................................................ 1
B. Rumusan masalah
....................................................................... 1
C. Tujuan..................
...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 2


A. Pengertian kerja
.......................................................................... 2
B. Bekerja dalam islam
................................................................... 2
a. Prinsip bekerja
....................................................................... 2
b. Bekerja sesuai etika
.............................................................. 3
c. Sikap kerja keras
……......................................................... 5
d. Produktivitas kerja
………………………………………… 6
C. Jenis pekerjaan
…………............................................................. 7

BAB II PENUTUP ............................................................................... 9


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia diwajibkan untuk melakukan usaha dan berperilaku
baik.Usaha yang dilakukan haruslah sungguh-sungguh dengan niat ikhlas.
Tidak boleh setengah - setengah karena hasilnya tidak akan maksimal. Dalam
Islam juga diwajibkan untuk berikhtiar dan tidak hanya pasrah. Allah akan
memberikan karunia terhadap setiap usaha yang dikerjakan dan juga disertai
dengan doa.
Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu
hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati
besok.” Dalam ungkapan lain dikatakan juga, “Tangan di atas lebih baik dari
pada tangan di bawah, Memikul kayu lebih mulia dari pada mengemis,
Mukmin yang kuat lebih baik dari pada muslim yang lemah. Allah swt
menyukai mukmin yang kuat bekerja.” Nyatanya kita kebanyakan bersikap
dan bertingkah laku justru berlawanan dengan ungkapan - ungkapan tadi.
Dalam zaman yang modern ini, kita dituntut untuk selalu berusaha, tidak
hanya rajin, tapi lebih dari itu, asalkan tidak melanggar dan melampaui batas –
batas dalam Islam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kerja ?
2. Bagaimana kerja dalam islam?
3. Bagaimana jihad dalam islam?
C. TUJUAN

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui hadis-hadis


yang berkaitan dengan anjuran bekerja atau mencari nafkah.
Sekaligus mengetahui bagaimana penjelasannya berdasarkan kitab-kitab hadis
yang ada. Juga untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada setiap muslim
agar senantiasa semangat dalam mencari rizqi Allah SWT dimuka bumi ini yang
tentunya dengan konsep-konsep yang sesuai syariat islam
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KERJA
Kata kerja berarti usaha,amal, dan apa yang harus dilakukan
(diperbuat).Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja
dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat . Dalam
kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi
ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.
Kerja dalam arti pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang
dilakukan manusia, baik dalam hal materi, intelektual dan fisik, maupun hal-
hal yang berkaitan dengan keduniaan maupun keakhiratan. (Dr.Abdul Aziz.Al
Khayyath,1994 : 13). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahamkan
bahwa semua usaha manusia baik yang dilakukan oleh akal, perasaan, maupun
perbuatan adalah termasuk ke dalam kerja.

2. BEKERJA DALAM ISLAM


A. Prinsip bekerja dalam Islam:
a. Bekerja secara halal (thalaba ad-dunya halalan) baik dari jenis
pekerjaan maupun cara menjalankannya. Rosulullah bersabda yang
tercantum dalam Shohih majmu’ah alfatwa, 28;646
b. Bekerja agar tidak menjadi beban hidup orang lain (ta’affufan an
al-mas’alah). Sebagai orang beriman dilarang menjadi beban orang lain
(benalu). Rasulullah pernah menegur seorang sahabat yang muda dan
kuat tetapi pekerjaannya mengemis. Beliau kemudian
bersabda, “Sungguh orang yang mau membawa tali atau kapak
kemudian mengambil kayu bakar dan memikulnya diatas punggung lebih
baik dari orang yang mengemis kepada orang kaya, diberi atau
ditolak” (HR Bukhari dan Muslim).
c. Bekerja guna memenuhi kebutuhan keluarga (sa’yan ala iyalihi).
Karena memenuhi kebutuhan keluarga hukumnya fardlu ain, tidak dapat
diwakilkan, dan melaksanakannya juga termasuk dalam jihad. Hadis
Rasulullah menyebutkan “Tidaklah seseorang memperoleh hasil terbaik
melebihi yang dihasilkan tangannya. Dan tidaklah sesuatu yang
dinafkahkan seseorang kepada diri, keluarga, anak, dan pembantunya
kecuali dihitung sebagai sedekah” (HR Ibnu Majah).
d. Bekerja guna meringankan beban hidup tetangga (ta’aththufan ala
jarihi). Islam mendorong kerja keras untuk kebutuhan diri dan keluarga,
tetapi Islam melarang kaum beriman bersikap egois. Islam menganjurkan
solidaritas sosial, dan mengecam keras sikap tutup mata dan telinga dari
segala penderitaan di lingkungan sekitar.
e. Terdapat pada Al-Qur’an :
“Hendaklah kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
nafkahkanlah sebagian harta yang Allah telah menjadikanmu berkuasa
atasnya.” (Qs Al-Hadid: 7).

Allah bahkan menyebut orang yang rajin beribadah tetapi mengabaikan


nasib kaum miskin dan yatim sebagai pendusta-pendusta agama (Qs Al-
Ma’un: 1-3)
B. Bekerja sesuai dengan etika islam:
Dalam bekerja, setiap pekerja muslim (muslimah), hendaknya sesuai
dengan etika Islam, yaitu :
a. Melandasi setiap kegiatan kerja semata-mata ikhlas karena
Allah serta untuk memperoleh rida-Nya. Pekerjaan yang halal bila
dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah tentu akan mendapatkan
pahala ibadah.
b. Rasulullah saw bersabda , yang artinya : Allah swt tidak
akan menerima amalan, melainkan amalan yang ikhlas dan yang
karena untuk mencari keridaan-Nya(H.R.Ibnu Majah )
c. Mencintai pekerjaannya. Karena pekerja yang mencinta
pekerjaanya, biasanya dalam bekerja akan tenang, senang,
bijaksana, dan akan meraih hasil kerja yang optimal.
d. Rasulullah saw bersabda, yang artinya Sesungguhnya Allah
cinta kepada seseorang di antara kamu yang apabila mengerjakan
sesuatu pekerjaan maka ia rapihkan pekerjaan itu.
e. Mengawali setiap kegiatan kerjanya dengan ucapan
basmalah.
f. Nabi saw bersabda yang artinya :Setiap urusan yang baik
(bermanfaat, yang tidfak dimulai dengan ucapan basmalah
(bismillahirrahmanirrahim,maka terputus berkahnya.(H.R.Abdul
Qahir dari Abu Hurairah)
g. Melaksanakan setiap kegiatan kerjanya dengan cara yang
halal.
h. Nabi saw bersabda, yang artinya :Sesungguhnya Allah
adalah Dzat yang baik,mencintai yang baik (halal), dan tidak
menerima (sesuatu) kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah
memerintahkan kepada orang-orang mukmin sesuatu yang
diperintahkan kepada para utusan-Nya (H.R.Muslim dan Tirmidzi)
i. Tidak (Haram) melakukan kegiatan kerja yang bersifat
mendurhakai Allah. Misalnya bekerja sebagai germo, pencatat riba
(renten), dan pelayan bar.Artinya :“Tidak ada ketaatan terhadap
makhluk untuk mendurhakai sang pencipta”.(H.R.Ahmad bin
Hambai dalam musnadnya, dan hakim dalan Al-Mustadrokanya,
kategori hadis shahih)
j. Tidak membebani diri, alat-alat produksi, dan hewan
pekerja dengan pekerjaan-pekerjaan di luar batas kemampuan.
k. Memiliki sifat-sifat terpuji seperti jujur, dapat dipercaya,
suka tolong menolong dalam kebaikan, dan professional dalam
kerjanya
l. Bersabar apabila menghadapi hambatan-hambatan dalam
kerjanya.Sebaliknya, bersyukur apabila memperoleh keberhasilan.
Menjaga keseimbangan antara kerja yang manfaatnya untuk
kehidupan di dunia dan yang manfaatnya untuk kehidupan di
akhirat. Seseorang yang sibuk bekerja sehingga meninggalkan
shalat lima waktu, tidak sesuai dengan Islam.
m. Rasulullah saw bersabda yang artinya,”Kerjakanlah untuk
kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-
lamanya, tetapi kerjakanlah untuk kepentingan akhiratmu seolah-
olah kamu akan mati besok.”(H.R.Ibnu Asakin)

C. Sikap kerja keras:

Bekerja adalah bagian pokok dari hidup, hidup untuk bekerja dan
bekerja untuk hidup, bekerja secara umum adalah semua aktifitas manusia
untuk memperoleh/mencapai sesuatu.Allah swt.menciptakan alam ini untuk
manusia, dan diantara tugas manusia adalah untuk menjadi khalifah.
Khalifah mengandung arti : pemimpin, mengolah, pemanfaat dan
pelestari alam, fungsi manusia untuk mengolah dan melestarikan alam inilah
yang mengharuskan untuk bekerja keras, sebab sebagian potensi alam baru
dapat dimanfaatkan secara optimal bila telah diolah oleh manusia
(dikerjakan).
Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup
di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis.Setiap orang wajib berikhtiar
maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan akhirat.Kebutuhan
hidup manusia baik jasmani maupun rohani harus terpenuhi. Kebutuhan
jasmani antara lain makan, pakaian dan tempa tinggal sedangkan kebutuhan
rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan nasehat. Kebutuhan itu akan
diperoleh dengan syarat apabila manusia mau bekerja keras dan berdo’a
maka Allah pasti akan memberikan nikmat dan rizki-Nya.
Bekerja atau berikhtiar merupakan kewajiban semua manusia.Karena
itu untuk mencapai tujuan hidup manusia harus bekerja keras terlebih
dahulu. Dalam lingkup belajar, kerja keras sangat diperlukan sebab belajar
merupakan proses ang membutuhkan waktu. Orang akan sukses apabila ia
giat belajar, tidak bermalas-malasan.
Intinya adalah semua manusia wajib berkerja keras. Nabi Daud adalah
pandai besi, Nabi Zakariya adalah tukang kayu, Nabi Muhammad SAW
adalah pengembala hingga akhirnya ia jadi pedangang yang berhasil.
Dalam hadis disebutkan :
‫ك غكأ غنن غ‬
‫ك غتـَتموو ت‬
‫ت غغـَدداً رواًه اًلـَبيهقى‬ ‫ش اًغغبـَدداً غواًوعـَغمـَول تلتخـَغرتت غ‬ ‫ك غكأ غنن غ‬
‫ك تغتعـَوي ت‬ ‫اًتوعـَغمـَول تلـَتدونـَغياَ غ‬
Artinya : “Bekerjalah untuk duniamu seolah – olah kamu akan hidup
selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan
mati besok pagi”.(QS. HR. Al Baihaqi)

D. Produktivitas Kerja
Produksi dalam Islam harus dikendalikan oleh kriteria objektif
maupun subjektif.Kriteria objektif tercermin dalam bentuk kesejahteraan
yang dapat diukur dari segi uang. Sedangkan kriteria subjektif dalam bentuk
kesejahteraan yang dapat diukur dari segi etika ekonomi yang didasarkan
atas perintah-perintah al-Qur`an dan as-Sunnah.
Ekonomi Islam memahami produksi itu sebagai sesuatu yang mubah
dan jelas berdasarkan as-Sunnah. Sebab, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam pernah membuat mimbar. Dari Sahal berkata, “Rasulullah telah
mengutus kepada seorang wanita, (kata beliau): ‘Perintahkan anakmu si
tukang kayu itu untuk membuatkan sandaran tempat dudukku, sehingga aku
duduk di atasnya.” (Riwayat Imam Bukhari).Pada masa Rasulullah SAW,
orang-orang biasa memproduksi barang, dan beliau pun mendiamkan
aktivitas mereka.Sehingga diamnya beliau menunjukkan adanya pengakuan
(taqrir) terhadap aktivitas berproduksi mereka.
Ada 3 prinsip sebagai konsep Islam dalam membina manusia menjadi
muslim produktif, duniawi dan ukhrawi
Yang pertama, mengubah hidup dan ibadah. Dalam Islam, hidup
bukanlah sekedar menuju kematian, karena mati hanyalah perpindahan
tempat, dari dunia baqa. Sedang hidup yang sesungguhnya adalah hidup
menuju kepada kehidupan yang abadi yakni, akhirat.
Yang kedua, memelihara kunci produktifitas, yaitu hati.Hati
merupakan ruh bagi semua potensi yang kita miliki. Pikiran dan tenaga
tidak akan tercurahkan serta tersalurkan dalam suatu bentuk ‘amalan
shalihan (pruduktifitas) jika kondisi hati mati atau rusak. Hati yang
terpelihara dan terlindungi akan memancarkan _ias_y pendorong untuk
beramal lebih banyak dan lebih berkualitas
Yang ketiga, bergerak dari sekarang. Prinsip bergerak dari sekarang
ini menunjukan suatu etos kerja yang tinggi dan semangat beramal yang
menggebu
Dengan bekerja (beraktifitas), itulah kunci kebahagiaan (_ias menjadi
kaya). Namun demikian, beraktifitas atau bekerja harus sesuai dengan
kehendak Allah SWT, sesuai aturan main yang telah ditetapkan al Qur’an
dan Sunnah Rasulullah SAW. Sebab Allah, Rasul Nya dan orang-orang
beriman melihat karya nyata setiap orang. Artinya, kerja dan hasil yang
dikerjakan merupakan manifestasi (perwujudan) keyakinan seorang muslim
bahwa produktifitas bukan hanya untuk memuliakan dirinya atau untuk
menampakkan kemanusiaannya, tetapi juga sebagai perwujudan amal saleh
yang memiliki nilai ibadah yang sangat luhur, dan bermanfaat bagi orang
lain. Sebagaimana hadis yang menyatakan, “Sebaik-baik kamu adalah yang
memberikan manfaat kepada orang lain”. HR. Bukhari.

3. JENIS PEKERJAAN

a. Industry dan kerajinan tangan


37. dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami,
dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim
itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Rosulullah bersabda
‫اًينداًتوغد اًلينبيي كاَن ليأكتل اًلمان عمل يده‬
Sesungguhnya Nabi Daud tidak pernah makan kecuali dari hasil jerih
payahnya sendiri (HR. Bukhori no. 1967 dari Abu hurairoh)
Dan juga hadist tentang profesi sebagai tukang
َ‫كاَن زكريياَ نجييا‬
Nabi Zakariya dulu adalah sebagai Tukang (HR. Muslim no. 2379)

b. Peternakan
‫ فقاَل اًصحاَبه واًنت؟ قاَل نعم تكن ت‬.‫مااَبعث ا نبياَ اًلرعى اًلغنم‬
‫ رواًه‬.‫ت اًرعاَهااَ قراًريط لهال اًلمكة‬
‫اًلبخاَري‬
Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali pernah mengembala
kambing, para sahabat bertanya, dan engkau sendiri? Nabi menjawab iya
aku juga dulu mengembala kambing-kambing milik penduduk mekah
dengan upah beberapa qirot (HR Bukhori no. 2143)
c. Berniaga

20. dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka


sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami jadikan
sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. maukah kamu
bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha melihat.

‫ت اًل ن‬
‫طيتر فهـَـَو‬ ‫ق مانه له صدقة ومااَاًكلغ ت‬
‫س غردساَ اًلكاَن مااَ أكل مانه له صدقة ومااَ تستر غ‬
‫مااَ تمان ماسلمم يغر ت‬
‫له صدقة وليرزؤه اًحد اًل كاَن له صدقة‬
Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman melainkan apa
yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa
yang dicuri dari tanamannya sebagai sedekah baginya, dan apa
yang telah dimakan burung, melainkan sedekah baginya, dan
tidaklah apa yang dimilikinya, melainkan sedekah baginya (HR
Muslim No. 1552)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari paparan diatas bahwa di dalam islam menganjurkan kita


untuk bekerja guna untuk memenuhi kebutuhan dan meringankan beban
hidup. Bekerja juga termasuk berjihad di jalan Allah. Akan tetapi tidak
meninggalkan kewajiban beribadah kepada Allah swt, karena yang kita
cari di dunia ini bukan hanya materi tetapi pahala yang besar, amalan
yang kita bawa di akhirat nanti.

DAFTAR PUSTAKA
 http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-etos-kerja.html
 Tafsir Alqurtuby
 Sarah shohih muslim
 http://mujihadin87.blogspot.com/2013/02/makalah-etos-kerja.html
 http://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/hikmah/13/03/21/mjzgo9 empat-prinsip-etos-kerja-islami
 http://islampontren.blogspot.com/2013/03/
 al-quran-etos-kerja.htm

MAKALAH
HADIST TENTANG BEKERJA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Hadits


Ekonomi
Dosen Pengampu: Deni Zamjami,M.Ag.
Disusun oleh :
Ali Imron
Alya Fatimah
Angga Pratama

PRODI PERBANKAN SYARI’AH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI
GARUT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
D....................................................................................Latar belakang 1
E..............................................................................Rumusan masalah 1
F.................................................................................................Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
D..............................................................................Pengertian bekerja 2
E...........................................................................Bekerja dalam Islam 2
F................................................................Prinsip bekerja dalam islam 3
G..........................................................................Sikap Bekerja Keras 3
H........................................................................Produktivitas Bekerja 5
I................................................................................Jihad dalam Islam 7
BAB II PENUTUP......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................11

Anda mungkin juga menyukai