Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Transaksi
Keuangan Syariah
Disusun oleh :
Abdur Rochman Adi Wijaya
1861206001
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................10
3.1..............................................................................Simpulan
....................................................................................................................10
3.2.................................................................................. Saran
....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
syariah yang professional dan dapat meningkatkan tatanan perekonomian
masyarakat madani yang adil, makmur, berlandaskan syari’ah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Baitul mal wa tamwil atau pendanaan balai usaha mandiri terpadu
adalah lembaga ekonomi atau keuangan mikro yang dioperasikan berdasarkan
prinsip bagi hasil dan disebut sebagai lembaga keuangan syariah non perbankan
yang sifatnya informal. Disebut informal karen alembaga ini dibentuk atau
didirikan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang berbeda dengan
lembaga keuangan perbankan dan lembga keuangan formal lainnya. Sebagai
lembaga keuangan ia bertugas menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT)
dan menyalurkan dana kepada masyarakat (anggota BMT) . sebagai lembaga
ekonomi ia juaga berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti perdagangan,
industri, dan pertanian.
3
2.2 LANDASAN HUKUM BMT (BAITUL MAL WA TAMWIL)
BMT (Baitul Maal wa Tamwil) berasaskan pancasila dan UUD 1945 serta
berlandaskan prinsip syariah islam, keimanan, keterpaduan, kekeluargaan atau
koperasi, kebersamaan, kemandirian dan profesionalisme.
Dengan demikian, keberadaan BMT menjadi organisasi yang sah dan legal.
Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh pada prinsip-
prinsip syariah. Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk mau tumbuh
dan berkembang. Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai
sukses di dunia dan akhiratjuga keterpaduan antara sisi maal dan tamwil (sosial
dan bisnis). Kekeluargaan dan kebersamaan berarti upaya untuk mencapai
kesuksesan tersebut diraih secara bersama. Kemandirian berarti BMT tidak dapat
hidup hanya dengan bergantung pada uluran tangan pemerintah, tetapi harus
berkembang dari meningkatnya partisipasi anggota dan masyarakat, untuk itulah
pola pengelolaannya harus profesional.
4
dengan kelebihan tidak meminta jaminan yang memberatkan bagi
UMKM tesebut.
5
berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat yang
berpengaruh, baikyang formal maupun yang informal.
2) Di antara pemrakarsa membentuk Panitia Penyiapan Pendirian BMT
(P3B) di lokasi jamaah masjid, pesantren, desa miskin, kelurahan,
kecamatan, atau lainnya. Jika dalam satu kecamatan terdapat beberapa
P3B, maka P3B kecamatan menjadi coordinator P3B yang ada.
3) P3B mencari modal awal atau modal perangsang sebesar
Rp.10.000.000.00 sampai dengan Rp.30.000.000,00 agar BMT
memulai operasi dengan syarat modal itu. Modal awal ini dapat
berasal dari perorangan, lembaga , yayasan, BAZIS, Pemda, dan
sumber lainnya.
4) P3B bisa juga mencari modal-modal pendiri (Simpanan Pokok Khusus
/SPK semacam saham) dari sekitar 20-44 orang di kawasan tersebut
untuk mendapatkan dana urunan. Untuk kawasan perkotaan mencapai
jumlah Rp.20 sampai 35 juta rupiah. Sedangkan untuk kawasan
pedesaan SPK antara 10-20 juta.
5) Jika calon pemodal-pemodal pendiri telah ada, maka dipilih pengurus
yang ramping (3 orang maksimal 5 orang) yang akan mewakili pendiri
dalam mengarahkan kebijakan BMT. Pengurus mewakili para pemilik
modal BMT.
6) P3B atau pengurus jika telah adamencari dan memilih calon pengelola
BMT.
7) Mempersiapkan legalitas hokum untuk usaha sebagai :
a) KSM/LKM dengan mengirim surat ke PINBUK.
b) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syariah atau Koperasi Serba
Usaha (KSU) unit syariah dengan menghubungi kepala
kantor/dinas/badan koperasi dan pembinaan pengusaha kecil di
ibukota kabupaten/kota.
8) Melatih calon pengelola sebaiknya juga diikuti oleh satu orang
pengurus dengan menghubungi kantor PINBUK terdekat.
6
9) Melaksanakan persiapan-persiapan sarana kantor dan berkas
administrasi yang diperlukan.
10) Melaksanakan bisnis operasi BMT.
7
kemauan politik yang sangat tinggi untuk mengembangkan ekonomi dan
keuangan syariah.
8
A. Tantangan BMT Baitu Al-Maal Wa Al-Tamil
Dalam perkembangan BMT tentunya tidak lepas dari berbagai kendala.
Adapun kendala-kendala tersebut diantaranya:
1) Akumulasi kebutuhan dana masyarakat belum bisa dipenuhi BMT.
2) Adanya rentenir yang memberikan dana yang memadai dan pelayanan
yang baik dibanding BMT.
3) Nasabah bermasalah.
4) Persaingan tidak Islami antar BMT.
5) Sumber Daya Manusia kuranng.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Gerakan BMT yang gencar ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
Pemerintah misalnya, perlu meregulasikan perundang-undangan yang jelas bagi
BMT, sehingga kinerjanya lebih optimal dan tidak terbentur urusan hukum.
Masyarakat pun akan mulai mempercayakan kebutuhan ekonominya pada
lembaga mikro syariah ini, khususnya masyarakat dengan tingkat ekonomi
menengah ke bawah.
3.2 SARAN
Apabila dalam makalah ini terdapat kata-kata yang salah ataupun kurang
tepat, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan
penulis untuk kesempuranaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Malik, Anas. 2017. Prospek Dan Tantangan Bmt Di Masa Depan. Retrieved
from prospek Dan Tantangan Bmt Di Masa Depan (sherliandini.blogspot.com)
Sarjana Ekonomi. 2020. BMT (Baitul Maal Wat Tamwil). Retrieved from
prospek Dan Tantangan Bmt Di Masa Depan (sherliandini.blogspot.com)
11