Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah : Manajemen Ziswaf
Disusun Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga makalah
manajemen ziswaf yang berjudul “zakat produktif dan manajemen
pengelolaannya” dapat diselesaikan. Penulis yakin tanpa ridha dan izin-Nya tidak
mungkin makalah ini dapat terwujud. Salawat dan salam semoga senantiasa
tercurah limpahkan ke hadirat Nabi besar Muhammad saw, beserta para
sahabatnya dan umatnya hingga akhir zaman. Aamiin.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis harap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah ilmu
pengetahuan baru bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan pola pengelolaan zakat produktif, diharapkan akan muncul lapangan
usaha baru bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu. Seluruh kom ponen
bangsa, termasuk pemerintah, diharapkan memiliki komitmen yang kuat akan hal
ini, karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Untuk bantuan yang bersifat produktif, biasanya lembaga zakat akan mem
berikan pendampingan, pelatihan-pelatihan, pengawasan dan evaluasi ter hadap
usaha yang dikelola oleh mustahik. Hal ini dilakukan agar usahausaha yang
dibiayai oleh Lembaga Amil Zakat dapat berkembang sehingga tingkat
kesejahteraan ekonomi mustahik (fakir dan miskin) dapat meningkat. Dengan
begitu distribusi pendapatan dan kesempatan kerja menjadi lebih adil dan merata.
Kenyataan bahwa zakat produktif dapat memberdayakan dan memajukan
ekonomi masyarakat khususnya mustahik juga tidak terlepas dari faktorfaktor
yang mendukung terwujudnya keberhasilan tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAAN
Zakat produktif adalah dana zakat diberikan kepada seseorang atau
sekelompok masyarakat untuk digunakan sebagai modal kerja. Kata produktif
dalam hal ini merupakan kata sifat dari kata produksi. Kata ini akan jelas
maknanya apabila digabung dengan kata yang disifatinya. Dalam hal ini kata yang
disifati adalah kata zakat, sehingga menjadi zakat produktif yang berarti zakat di
mana dalam penggunaan dan pemanfaatan harta zakat atau pendayagunaannya
bersifat produktif lawan dari konsumtif.
3
1) Q.S Surat At-Taubat ayat 103
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan
dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk
mereka.Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman
jiwa bagi mereka. Allah "Maha Mendengar, Maha
Mengetahui” (Q.S. At-Taubat ayat 103
2) Q.S Ar-Ruum ayat 39
“dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar
Dia bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak
menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa
zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah,
Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang
melipat gandakan (pahalanya)”. (Q,S. Ar-Ruum ayat 39)
3) Q.S At-Taubat ayat 60
b) Hadist
Diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Abbas ra. Bahwa tatkala
nabi SAW mengutus Muadz bin Jabal ra, untuk menjadi qadli di Yaman,
beliau bersabda :
4
B. Dasar hukum zakat prodktif menurut Undang Undang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat bahwa didalam pasal 25 dan pasal 26 dijelaskan
sebagai berikut:
Pasal 25 Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai
dengan syarial Islam.
Pasal 26 Pendistribusian zakat, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25, dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan
memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan dan kewilayahan.
5
pendayagunaan fungsi zakat. Dalam hal ini program tersebut dapat
dilakukan dengan cara : Pertama memberikan bantuan kepada organisasi
atau yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Kedua memberikan
bantuan biaya sekolah kepada anak- anak yang kurang mampu sehingga
mereka dapat melanjutkan sekolah.
c. Mengatasi Ketenagakerjaan dan Pengangguran
Zakat juga dapat digunakan dengan tujuan untuk mengatasi masalah
ketanagakerjaan dan pengangguran. Sasaran dari program ini adalah
orang-orang yang belum mempunyai usaha atau pekerjaan tetap untuk
dapat memenuhi kebuthan hidup sehari-harinya. Selain itu juga dapat
diberikan kepada orang yang telah memiliki usaha, namun macet atau
berhenti karena kekurangan modal.
d. Program Pelayanan Kesehatan
Zakat yang memiliki konsep sosial tentu harus memperhatikan
masalah pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin, khususnya
masyarakat yang berada di pedesaan yang pada umunya pelayanan
kesehatannya belum merata. Penggunaan zakat dalam bentuk ini oleh
kebanyakan ulama menafsirkan dengan kata “fisabilillah” yang diartikan
sebagai kepentingan umum.
e. Sarana Peribadahan
Selain tujuan-tujuan zakat diatas, zakat juga dapat diberikan untuk
keperluan pembangunan atau pemeliharaan tempat ibadah. Pemikiran
zakat diperlukan unutk keperluan keperluan dan pembangunan tempat
ibadah merupakan titik tolak dari pemikiran atas tafsir dari kata
“fisabiliiah”.
6
tergantung pada bagaimana sistem distribusi yang diterapkan dan kepada siapa
zakat tersebut didistribusikan.
7
2.6 KETENTUAN ZAKAT PRODUKTIF
Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat,
pengelolaan zakat bertujuan:
1) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan
zakat.
2) Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
8
Adapun pendayagunaan zakat untuk usaha produktif dapat dilakukan paling
sedikit jika mustahik memenuhi ketentuan berikut:
1) Menerima manfaat merupakan perorangan atau kelompok yang
memenuhi kriteria mustahik.
2) Mendapat pendampingan dari amil zakat yang berada di wilayah domisili
mustahik.
Oleh karena itu berdasarkan UU diatas dan juga jika melihat pada tujuan
dari zakat sendiri, maka zakat produktif dapat dilaksanakan oleh mustahik dalam
usaha produktif dengan usaha perorangan ataupun kelompok dan dalam
pendampingan lembaga pengelola zakat dengan syarat bahwa mustahik telah
terpenuhi kebutuhan dasarnya, berdomisili di wilayah kerja lembaga pengelola
zakat, memenuhi ketentuan syari’ah dan menghasilkan nilai tambah ekonomi
mustahik.
2.7 MANAJEMEN PENGELOLAAN ZAKAT
Berdasarkan UU 23 tahun 2011 dinyatakan bahwa pengelolaan zakat adalah
kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan terhadap pengumpulan
dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat.
Dalam proses pengelolaan zakat dapat direlisasikan dengan sungguh-
sungguh, tentu saja ini perlu didukung dengan menejemen yang baik, seperti
pernah dilakukan pada masa awal-awal Islam. Pengelolaan zakat secara efektif
dan efisien, perlu di-manage dengan baik. Karena itu, dalam pengelolaan zakat
memberikan penerapan fungsi menejemen modern. Keempat aktivitas itu, perlu
diterapkan dalam setiap tahapan aktivitas pengelolaan zakat sebagai berikut :
1) Perencanaan Zakat (planning)
2) Pengorganisasian (organizing)
3) Pelaksanaan / Penggerakan (actuating)
4) Pengawasan dan Evaluasi (controlling and evaluating)
9
pengaruh zakat terhadap perekonomian adalah :
3) Pemerataan Pendapat
Pengelolaan zakat yang baik, dan alokasi yang tepat sasaran akan
mengakibatkan pemerataan pendapatan. Hal inilah yang dapat
memecahkan permasalahan utama bangsa Indonesia (kemiskinan).
Kemiskinan di Indonesia tidak terjadi karena sumber pangan yang
kurang, tetapi distribusi bahan makanan itu yang tidak merata, sehingga
banyak orang yang tidak memiliki kemudahan akses yang sama terhadap
bahan pangan tersebut. Dengan zakat, distribusi pendapatan itu akan
lebih merata dan tiap orang akan memiliki akses lebih terhadap distribusi
pendapatan.
10
makro. Usaha yang dilakukan tersebut merupakan usaha yang
meningkatkan sektor riil, menggerakkan pertumbuhan dan aktifitas
perekonomian. Hal ini sangat erat kaitannya dengan daya saing
kompetitif dan komparatif suatu bangsa. Ukuran produktifitas suatu
bangsa dapat dilihat dari kemampuan sektor riil-nya dalam menghadapi
persaingan yang semakin ketat.
11
BAB III
PENUTUP
1.1 SIMPULAN
12
ini, karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyara kat. Dengan
demikian, tingkat pengangguran pun akan bisa dikurangi.
1.2 SARAN
Apabila dalam makalah ini terdapat kata-kata yang salah ataupun kurang
tepat, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan
penulis untuk kesempuranaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim. 2017. Perencanaan Distribusi Zakat Pada Dompet Peduli Ummat Darut
Tauhid (DPU DT) Cabang Yogyakarta. : Jurnal Pemikiran Keislaman dan
Kemanusia. Vol. 1 No. 2
14