Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Zizwaf di Negara Muslim diampu
Ahmad Fauzi., Lc, M.H.I.
Disusun Oleh :
Kelompok 2
September 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga diperoleh kemudahan dan kelancaran untuk menyelesaikan
makalah ini. Dan tidak lupa sholawat serta salam kita anjurkan kepada baginda
Rasulullah SAW agar kita nikmati syafaatnya di kaumul kiamah nanti. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Zakat, Infaq,
Sedekah di Negara Muslim semester ganjil dan makalah ini disusun dengan
maksimal dan mendaat bantuan dari berbagai pihak sehingga memperlancar
makalah ini. Untuk itu disampaikan banayak terimakasih kepada pihak yang
berkontribusi pembuatan makalah ini :
1. Drs.H.Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung
1. Ahmad Fauzi., Lc, M.H.I. selaku dosen pengampu mata kuliah Ziswaf di
Negara Muslim
Bahwa disadari bahwa makalah sederhana ini banayak tersdapat kekurangan.
Oleh karena itu, dibutuhkan saran dan kritik dari, dosen pengampu dan teman
teman agar dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik. Diharapkan
malakah ini dapat bermanfaat bagi pembelajaran dengan tema berfikir dalam
pembelajaran Zakat, Infaq, Sedekah di Negara Muslim.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
ii
Daftar Isi
Cover………..……………………………………………………………....i
Kata Pengantar ……………………..…………………….......………….…ii
Daftar Isi……………………………………………...………….................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………........……………….…….......1
A. Rumusan masalah………………………………………………….......1
B. Tujuan Pembahsan……………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penghimpunan Ziswaf di Malaysia...………………………………...…3
A. Pengelolaan ZISWAF di Malaysia……………………………….……..7
B. Pendistribusian ZISWAF di Malaysia............................................…....11
C. Pendayagunaan ZISWAF di Malaysia…………………………............13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………..………………………......17
B. Saran……………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan masalah yang sangat serius dihadapi
oleh negara-negara muslim dan harus segera mencari dan menemukan solusi
untuk mengurangi persoalan kemiskinan tersebut. Salah satu cara untuk
menekan angka kemiskinan, masyarakat muslim ingin memanfaatkan dana
zakat. Usaha Islam dalam menanggulangi problem kemiskinan ini, bukanlah
suatu hal yang mengada-ada, temporer, setengah hati, atau bahkan hanya
sekedar mencari perhatian. Pengurangan angka kemiskinan, bagi Islam, justru
menjadi asas yang khas dan sendi-sendi yang kokoh. Hal ini dibuktikan
dengan zakat yang telah dijadikan oleh Allah swt. Sebagai sumber jaminan
hak-hak orang-orang fakir dan miskin itu sebagai bagian dari salah satu rukun
Islam. Pengelolaan zakat yang profesional, diharapkan pendistribusiannya
lebih produktif. Pemberian pinjaman modal misalnya, dalam rangka
peningkatan prekonomian masyrakat.
Dari latar belakang masalah di atas, telihat jelas bahwa peran dan
kontribusi lembaga pengelolaan zakat dalam mengentaskan kemiskinan masih
jauh dari harapan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penghimpunan Ziswaf di Malaysia ?
1. Apa saja pengelolaan Ziswaf di Malaysia ?
2. Bagaimana pendayagunan Ziswaf di Malaysia ?
3. Bagimana pendistribusian Ziswaf di Malaysia ?
1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui penghimpunan Ziswaf di Malaysia.
2. Untuk mengetahui pengelolaan Ziswaf di Malaysia.
3. Untuk mengetahui pendayagunaan Ziswaf di Malaysia.
4. Untuk mengetahui pendistribusian Ziswaf di Malaysia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pertumbuhan dalam menggunakan e-wallet. Kolaborasi ini akan menjadi
contoh yang bagus untuk mendorong masyarakat tanpa uang tunai dan
banyak institusi sosial lainnya akan mengikuti dan mengadopsi gerakan
tanpa uang tunai. Inisiatif digital dan cashless baru dari Boost dan RHB
Islam di Masjid Al-Falah sejalan dengan Blueprint Sektor Keuangan Negara
dan merupakan kontribusi terhadap tujuan negara untuk menjadi negara
tanpa uang cash atau uang elektronik pada tahun 2050.1
Salah satu prestasi zakat di Malaysia yang diraih oleh Pusat Pungatan
Zakat (PPZ) yang mempunyai kewenangan dalam menghimpun zakat di
wilayah persekutuan adalah berhasil menghimpun zakat senilai 615 juta
ringgit atau setara dengan 2,1 triliun rupiah. Setiap dana zakat yang
dihimpun disetor langsung ke rekening baitul mal setempat paling lambat 24
jam dari setoran para mustahik.
Kemudian, dana zakat tersebut disalurkan oleh pihak baitul mal dalam
28 jenis program. Rinciannya, untuk tujuan golongan senif, sedangkan satu
golongan lagi diberikan untuk hak PPZ selaku amil zakat sebesar 6,5% atau
setengah dari hak amil, karena selama ini regulasi yang berlaku PPZ hanya
berwenang mengumpulkan zakat, tapi tidak mempunyai wewenang dalam
mendistribusikannya. Semoga dengan pemerintahaan baru di Malaysia kini
PPZ diberikan kepercayaan untuk mengutip sekaligus mendistribusikan
zakat.
1
https://www.gomuslim.co.id/read/news/2018/06/16/8084/-p-masjid-di-malaysia-ini-terapkan-
penerimaan-ziswaf-dengan-aplikasi-digital-p-.html
4
bergabung dalam PPZ mempunyai spirit sebagai pengumpul zakat dan itu
mereka niatkan sebagai media dakwah. Kedua, zakat tidak ditunggu, tapi
harus dijemput. Pola ini terinspirasi dari pengalaman yang dilakukan Nabi
Muhammad saw sewaktu mengutus para sahabat ke berbagai suku dan
bangsa untuk mengutip zakat.
Keempat, 66,5% zakat yang terkumpul berasal dari zakat gaji atau
dengan kata lain zakat gaji memberikan kontribusi sebesar 408 juta ringgit
atau setara dengan 1,4 triliun rupiah.
5
Dari beberapa hasil testimoni alumni, di antara mereka ada yang
mempunyai pendapatan per tahun 20.000 ringgit dengan adanya bantuan
pelatihan dan modal usaha. Dari hasil pelatihan tersebut akan
menumbuhkan pengusaha-pengusaha Melayu, dengan harapan pengusaha
tersebut membayar zakatnya ke lembaga resmi dan meningkatkan jumlah
kutipan zakat. Hal ini sesuai dengan filosofi zakat itu sendiri, yaitu zakat
bermakna tumbuh bersih dan berkembang. Maka, dengan membayar zakat
dapat membersihkan harta dan mengembangkan usaha orang miskin dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Mereka dapat memindai QR atau kode batang (bar code) pada panel
dengan menggunakan smartphone. Muazzam mengatakan, kontribusi dari
level terendah sebesar 10 ringgit dapat dilakukan dengan mengunduh
aplikasi SnapNPay di Google Play Store atau Apple App Store secara
gratis.
6
memiliki kode QR dengan mesin FPX, selain metode konvensional seperti
internet banking yang biasanya digunakan masyarakat sebelumnya," kata
Muazzam, dilansir dari Bernama, Senin (22/4). Dia mengatakan, lebih dari
1,2 juta ringgit telah dikumpulkan melalui program myWakaf. Dia
memperkirakan jumlahnya akan meningkat, mengingat orang-orang lebih
suka menggunakan teknologi baru yang cepat dan efisien.
2
Husna Hidayatie, Skripsi: Analisis Pengelolaan Zakat di Indonesia dan Malaysia, (Banjarmasin:
Politeknik, 2018). Hlm. 34.
7
dari delapan ashnaf yang berhak menerima zakat. Secara umum, Undang-
undang mengenakan penalti sebesar 1.000 ringgit dan/atau penjara selama
enam bulan jika terbukti adanya penyelewengan pembayaran zakat.
Yang di pertuan
Agong
Perdana Menteri
8
Majelis Agama
Islam Negeri
Pusat pungutan
Baitul Maal
zakat
Islam sudah ada di Malaysia pada sekitar abad 13 M, namun hingga akhir
tahun 1800-an tradisi wakaf belum dijalankan dengan baik. Ketika negeri ini
dikuasai oleh Portugis tahun 1511 M yang untuk pertama kalinya singgah di
daerah Malaka, kebanyakan rakyat negeri ini pergi mengungsi, meninggalkan
hartanya begitu saja untuk mengikuti sultan Johor. Dengan sendirinya harta
benda itu menjadi rampasan, tak terkecuali mungkin juga harta wakaf. Hal
ihwal wakaf baru secara pasti dapat terdeteksi pelaksanaannya ketika para
pedagang Islam dari India yang banyak tinggal di negeri Pinang
mempraktekkannya.
9
Fenomena sejarah ini memaklumatkan kenyataan bahwa undang-undang
tentang wakaf relatif lebih akhir kemunculannya dibandingkan dengan yang
lain. Enakmen tentang ini telah berusaha mengatur dan mengarahkan
manajerial harta yang diwakafkan, dengan satu sistem pengelolaan yang tidak
membedakan jenis-jenis wakaf am, wakaf khas dan nazar am. Wewenang
untuk mengaturnya berada ditangan Mahkamah Syari’ah, walau boleh juga
diserahkan kepada Mahkamah Negeri (Sekuler). Parameter harta wakaf
dianggap benar dan absah apabila sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang Islam.
Dari uraian terakhir ini dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa di dalam
berbagai kasus tentang wakaf di Malaysia terdapat disparitas pendapat dan
tafsir diantara badan hukum yang mempunyai kompetensi atau otoritas
membuat serta menginterpretasikan peraturan dan manajerial wakaf. Satu tafsir
yang telah diputuskan oleh Badan Perundangan Negeri dengan sendirinya
menjadi mentah ketika Dewan Persekutuan (Parlemen) yang derajat
wewenangnya lebih tinggi, memutuskan lain. Merespons hal ini Hokker
menilai bahwa idealnya Mahkamah Persekutuan tidak terlalu jauh mencampuri
urusan yang menjadi wewenang Mahkamah Rendah, sebab akan mengesankan
adanya sistem diktator di dalam pengaturan wakaf. Lebih lanjut dan tegas ia
memberi catatan bahwa dalam bidang ini perubahan atau setidaknya peraturan
tambahan sangat perlu ditambahkan di Malaysia.
3
Sri Rahmany, Wakaf Produktif di Malaysia, Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, Vol. 8 No.1, 2019, hlm.
48.
10
pengorganisasian dan manajerialnya. Karena hal ini, setiap Majlis Negeri akan
mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu. Seperti terjadi di Wilayah-
wilayah Persekutuan misalnya, segala urusan wakaf berada di bawah ampuan
Unit Sumber Am salah satu divisi di Bagian Baitulmal. Baitulmal ini memiliki
dua bagian lagi yaitu Unit Latihan dan Unit Agihan.
11
menekankan kepada pentingnya peranan dan tanggung jawab pengurus dalam
mengelola zakat dan juga untuk menumbuhkan integritas dan keyakinan
masyarakat. Peran dan tanggung jawab pengurus adalah melaksana
pengelolaan zakat secara ikhlas, bertanggung jawab, amanah, dan profesional
supaya tujuan organisasi dapat tercapai dan kepentingan masyarakat terhadap
zakat dapat terpenuhi.
Pemanfaatan dan penyaluran dana zakat di Malaysia, bukan menjadi
tanggung jawab lembaga PPZ. Penyaluran dana zakat di Malaysia sepenuhnya
menjadi tugas Baitul maal yang juga berada di bawah kendali MAIWP. Strategi
Malaysia dengan kebijakan-kebijakan ekonominya telah mampu mendongkrak
kesejahteraan. Kuantitas dan kualitas kemiskinan di Malaysia amat
mencengangkan. Tahun 1998 saja, definisi orang miskin Malaysia adalah
mereka yang berpenghasilan di bawah RM 700 per bulan. Di tahun 2004, yang
disebut miskin adalah mereka yang berpenghasilan kurang dari 1.200 per
bulan.
Dengan penghasilan itu, maka yang mendapat bantuan Baitul Maal
adalah mereka yang memiliki rumah sederhana. Jika tak punya rumah, Baitul
Maal menyewakannya. Pendidikan dan kesehatan bagi seluruh keluarga, gratis
ditanggung Baitul Maal. Untuk pendidikan, selain SPP yang juga gratis, anak-
anak mereka mendapat peralatan sekolah seperti buku, tas, dan seperangkat alat
tulis serta seragam sekolah. Jika keluarga miskin terkena bencana atau
kebakaran, Baitul Maal mengganti total kerugiannya.
Bantuan modal usaha, juga diluncurkan Baitul Maal. Untuk penanganan
permodalan, sebagian besar disalurkan melalui Amanah Ihtiar Malaysia. Dalam
program jangka panjang, BM membangun Institut Kemahiran BM. Di Institut
ini disediakan berbagai kursus, seperti menjahit, catering, dan perbengkelan.
BM juga mendirikan Institut Profesional BM, yang mengajarkan tentang
kesekretariatan dan bisnis administratif. Yang memiliki otak cemerlang,
diarahkan masuk universitas seperti ke Institusi Pengajian Tinggi Awam
(IPTA) yang juga dibangun oleh BM. Mengingat dana di BM berlebih, dana
pun diinvestasikan ke berbagai bisnis seperti trading dan real estate. Di tahun
2003, BM bekerja sama dengan Tabungan Haji membangun sebuah rumah
12
sakit umum Hospital PUSRAWI (HP). HP yang dibangun dengan RM 100 juta
memiliki 250 tempat tidur pasien dengan fasilitas pengobatan terkini. Sedang
blok hotel, menampung 103 baliki (kamar). HP mulai beroperasi mulai tahun
2004, dilengkapi kafetaria, lounge, ruang lobby, ruang seminar, dan 281 tempat
parker. Semua ini dilakukan guna meningkatkan dan mengembangkan jumlah
dana ZISWAF yang terkumpul.
Malaysia harta wakaf investasi telah dilakukan melalui instrumen sukuk
dan pasar modal yang diterbitkan oleh Suruhanjaya Sekuriti sejak Februari
2001. Mereka membentuk Pelan Takaful Wakaf oleh Syarikat Takaful
Malaysia Berhad sejak tahun 2007. Untuk menjamin pengelolaan wakaf uang
di negara ini, dibentuk Pelan Takaful Wakaf oleh Syarikat Takaful Malaysia
Berhad yang berdiri sejak tahun 1997. Syarikat Takaful ini dioperasikan
berdasarkan prinsip mudharabah. Keuntungan dari investasi pada portofolio
keuangan syari’ah merupakan jumlah dari empat portofolio yaitu deposito
perbankan syari’ah, obligasi syari’ah dan pasar modal syari’ah. Keuntungan
akan digabung dengan keuntungan portofolio lainnya kemudian didistribusikan
untuk rakyat miskin.
Malaysia Memfasilitasi manajemen perusahaan wakaf di Malaysia
merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan bisnis keuangan Islam di
negara itu yang diumumkan pada bulan September tahun lalu. Pemerintah
Malaysia sedang melakukan kajian terhadap wakaf dan mencari cara agar
wakaf bisa dijalankan oleh perusahaan swasta, bukan lembaga agama. Wakaf
mengoperasikan proyek-proyek sosial seperti rumah sakit, masjid, dan sekolah
dengan sumbangan yang diterima dari umat Islam dalam bentuk tanah, uang
tunai, atau lainnya. Wakaf Malaysia memegang 11.091 hektar lahan senilai
RM1.2 miliar, menurut Departemen Wakaf, Zakat dan Haji. Pemerintah ingin
memperkenalkan manajemen perusahaan untuk meningkatkan tingkat
pengembalian wakaf dan efisiensi ekonomi mereka.
13
secara terminologi distribusi adalah penyaluran (pembagian) kepada orang
banyak atau beberapa tempat.4 Dalam bahasa Arab istilah distribusi sama
dengan lafaz sorafayang berarti membelanjakan atau membagi. Distribusi juga
disebut dengan perkataan auza’a yang juga mempunyai makna yang sama.
Pengertian khusus karena itu menunjukkan suatu tindakan yang harus
dilakukan untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Dalam Al-Quran sorafa
digunakan sebanyak 26 kali. Perkataan tersebut antaranya membawa maksud
menyebar, mengirim, mengedar, menerang dan memaling. Perkataan
menyebar, mengirim dan mengedar lebih dekat kepada pengertian distribusi.5
4
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007). hal 297
5
Armiadi, Zakat Produktif (Saluran alternative Pemberdayaan umat), (Banda Aceh: Ar-
Raniry,2008), Hal 69
6
14
punya zakat tersebut. Dengan kata lain, zakat tidak wajar disalurkan kepada
kurang dari delapan golongan jika semua pihak ada saat itu.7
1. Konsumtif tradisional
Maksud pendistribusian zakat secara konsumtif tradiosional adalah zakat
dibagikan kepada asnaf dengan secara langsung untuk kebutuhan konsumsi
sehari-hari, seperti pembagian zakat fitrah berupa beras, uang kepada fakir
miskin setiap idul fithri atau pembagian zakat mal secara langsung oleh para
amil kepada asnaf yang sangat membutuhkan . Pola ini merupakan program
jangka pendek dalam mengatasi masalah umat.8
2. Konsumtif kreatif
Pendistribusian zakat secara konsumtif kreatif adalah zakat yang
diwujudkan dalam bentuk barang konsumtif dan digunakan untuk
membantu orang miskin dalam mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi
yang dihadapinya. Bantuan tersebut antara lain berupa alat-alat sekolah dan
beasiswa untuk para pelajar, bantuan alat pertanian, seperti cangkul untuk
petani, gerobak jualan untuk pedagang kecil dan sebagainya.
3. Produktif konvesional
Pendistribusian zakat secara produktif konvesional adalah zakat yang
diberikan dalam bentuk barangan yang boleh digunakan untuk mencipta
7
Ibid,hlm.70
8
Fakhruddin, Fiqih Dan Manajemen zakat Di Indonesia, (Malang: Malang Press,2008), hlm.314
15
sesuatu usaha yang berpanjangan. Seperti pemberian bantuan ternak
kambing, sapi perahan atau untuk membajak sawah, alat pertukangan, mesin
jahit, dan sebagainya.
4. Produktif kreatif
Pendistribusian zakat secara produktif kreatif adalah zakat yang diwujudkan
dalam bentuk pemberian modal bergulir, baik untuk permodalan proyek
sosial, seperti membangun sekolah, sarana kesehatan atau tempat ibadah
maupun sebagai modal usaha untuk membantu atau bagi pengembangan
usaha para pedagang atau pengusaha kecil.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
jawab pengurus adalah melaksana pengelolaan zakat secara ikhlas,
bertanggung jawab, amanah, dan profesional supaya tujuan organisasi dapat
tercapai dan kepentingan masyarakat terhadap zakat dapat terpenuhi. Wakaf
di Malaysia mengoperasikan proyek-proyek sosial seperti rumah sakit,
masjid, dan sekolah dengan sumbangan yang diterima dari umat Islam
dalam bentuk tanah, uang tunai, atau lainnya. Wakaf Malaysia memegang
11.091 hektar lahan senilai RM1.2 miliar, menurut Departemen Wakaf,
Zakat dan Haji.
4. Pendistribusian zakat merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan
oleh lembaga zakat untuk memberi dana zakat kepada delapan asnaf.
Pendistribusian dilakukan dengan empat cara yaitu dengan konsumtif
tradisional, konsumtif kreatif, produktif konvensional dan produktif kreatif.
B. Saran
Dengan sangat menyadari bahwa makalh ini snagat jauh dari kata
kesempurnaan, maka dari itu disarankan kepada pembacaa untuk memberikan
sumbangan saran serta kritikan yang bersifat mendukung dalam kaitannya
untuk memperbaiki makalah yang akan datang.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Rahmany, Sri. 2019. Wakaf Produktif di Malaysia, Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita,
Vol. 8 No.1