Sebuah IIFS harus memberikan informasi yang jelas dan benar, baik setiap dokumen
publik yang dikeluarkan untuk klien ataupun calon klien, baik selama proses penjualan,
komunikasi, dan laporan.
Prinsip ini berkaitan dengan transparansi yang berurusan dengan klien dan calon
klien. Dalam hubungannya juga dengan prinsip kejujuran dan keadilan, sebuah IIFS
diperlukan untuk memberikan informasi yang tepat dan jelas untuk semua klien dan calon
klien tentang produk, jasa, hak, kewajiban, dan risiko. Persyaratan ini juga berlaku untuk
informasi kepada klien dan calon klien tentang kepatuhan produk dan layanan syariah.
PRINSIP 6: KONFLIK KEPENTINGAN
DAN TUGAS
Sebuah IIFS harus mengakui konflik antara pemangku kepentingan dan klien yang timbul dari jenis produk
yang ditawarkan, untuk menghindari dan mengelola mereka, perlu adanya fidusia untuk pemegang rekening
investasi serta pemegang saham.
Dalam menangani masalah konflik pemangku kepentingan, perlu ditekankan pentingnya lembaga
melakukan hal yang terbaik untuk menghindari konflik antar pemangku kepentingan, dan ketika mereka tidak
dapat terhindar, perlu bahwa para pemangku kepentingan diperlakukan secara adil.
Dalam IIFS, konflik tugas dapat terjadi karena manajemen mengkategori stakeholder yang mungkin
memiliki kepentingan yang berbeda, seperti pemegang saham dan IAH, atau pemegang saham
dan peserta takaful. Oleh karena itu, konflik antara dua kategori stakeholder dijabarkan ke dalam konflik tugas
untuk dewan direksi dan manajemen dari IIFS.
PRINSIP 7: KEPATUHAN SYARIAH