Dosen Pengampu : Rifqi Muhammdad Mahasiswa penyaji : Panji Arisangra 12312059 Wildan Rizki 12312075 Alan Fauzi 13312316 Pendahuluan Islamic Financial Service Board (IFSB) adalah suatu lembaga internasional yang didirikan pada tahun 2002. Pada Desember 2005, IFSB menerbitkan ‘ GUIDING PRINCIPLES OF RISK MANAGEMENT FOR INSTITUTIONS (OTHER THAN INSURANCE INSTITUTIONS) OFFERING ONLY ISLAMIC FINANCIAL SERVICES’ untuk menjadi pedoman bagi Lembaga Keuangan Islam, termasuk Perbankan Islam (yg di Indonesia lebih pupuler dengan istilah Perbankan Syariah ) dalam melaksanakan Prinsip Prinsip Manajemen Risiko. Isi Pedoman IFSB Menyajikan seperangkat petunjuk berdasarkan best practice dalam menetapkan dan mengimplementasikan manajemen risiko dalam Lembaga Keuangan Islam (LKI) yang dalam bahasa aslinya disebut sebagai Islamic Institute of Financial Service disingkat IIFS. Ada kecedrungan bahwa petunjuk ini lebih sesuai digunakan pada institusi perbankan islam yang memberikan pelayanan keuangan Islam yang lengkap. LKI mencakup, namun tidak terbatas pada Bank-Bank Komersil, Investment Bank, finance houses, dan lembaga-lembaga yg memobilisasi dana sebagaimana ditetapkan oleh Lembaga Pengawasan Perbankan yang bersangkutan (Supervisory Authorities), yang menawarkan jasa yang sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip Syariah. Prinsip-prinsip yang diterapkan dalam kategori resiko Credit Risk Equity Investment Risk Market Risk Liquidity Risk Rate of Return Risk Operational Risk Credit Risk Pedoman ini mengarahkan risiko kredit terkait dengan fitur spesifik akad pembiayaan Islam. Proses asesmen dan pengukuran yang dilakukan oleh LKI juga dapat dilaksanakan pada profit sharing assets (Mudharabah dan Musyarakah) yang digolongkan (berada dalam kelompok) Equity Investment. Penilaian risiko yang lebih pasti (termasuk due diligence) dan pengendalian terhadap investasi ini diperlukan dalam rangka .melihat/menilai eksposur mereka dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap kebutuhan modal LKI Difinisi Credit Risk potensi kegagalan nasabah (counter party) dalam memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Definisi ini dapat diterapkan pada LKI dalam mengelola eksposur pembiayaan atau piutang dan sewa / leases (misalnya : Murabahah , Diminishing Musyarakah , dan Ijarah ) dan pembiayaan modal kerja transaksi / proyek-proyek (misalnya ; Salam , Isthisna dan Mudharabah ). Prinsip-prinsip Credit Risk LKI hendaknya mempunyai suatu strategi pembiayaan, menggunakan berbagai instrumen yang sesuai Syariah, dimana dicatat eksposur kredit yang potensial yang muncul dari berbagai tingkatan perjanjian pembiayaan. LKI hendaknya melakukan Due Deligence (pemeriksaan) terlebih dahulu terhadap nasabah sebelum keputusan pemilihan instrumen pembiayaan yang sesuai bagi mereka. LKI hendaknya sudah mempunyai metodologi yang sesuai untuk mengukur dan melaporkan risiko eksposur kredit yang berasal dari masing-masing instrument pembiayaan . LKI hendaknya sudah mempunyai teknik-teknik mitigasi risiko kredit yang mematuhi Syariah dan sesuai untuk masing-masing instrument pembiayaan Equity Investment Risk berkaitan dengan manajemen risiko yang inherent dengan penguasaan instrumen-instrumen equity untuk tujuan investasi. Secara khusus, untuk LKI instrumen-instrumen yang relevan adalah bentuk- bentuk yang berbasiskan Akad Mudharabah dan Musyarakah. Difinisi Equity Investment Risk Risiko yang timbul karena memasuki suatu kerjasama untuk tujuan melakukan atau berpartisipasi dalam suatu pembiayaan tertentu atau pada suatu kegiatan bisnis secara umum sebagaimana diuraikan dalam akad, dan dengan mana penyedia dana ikut menaggung risiko bisnis Prinsip-prinsip Equity Investment Risk LKI harus sudah mempunyai ketentuan yang berlaku mengenai Strategi , proses manajemen risiko dan pelaporan yang sesuai, berkaitan dengan karakteristik dari equity investment , termasuk Investasi Mudharabah dan Investasi Musyarakah LKI hendaknya meyakini bahwa metode penilaian mereka adalah cocok dan konsisten , dan dapat melakukan asesmen terhadap kemungkinan dampak metode itu terhadap kalkulasi dan Alokasi Laba Rugi . LKI harus mendefinisikan dan menetapkan ‘exit strategies’ berkaitan dengan kegiatan equity invesment, termasuk perpanjangan dan persyaratan penyelamatan terhadap investasi Mudharabah dan Musharakah, dan tunduk kepada persetujuan dari Lembaga / Badan Syariah. Market Risk Resiko yang merujuk kepada dampak potensial dari pergerakan pasar yang kurang baik seperti benchmark rate, foreign exchange rate, harga-harga equity dan harga barang barang komoditi, terhadap nilai ekonomi dari suatu asset . Eksposur risiko pasar dapat terjadi pada suatu waktu tertentu maupun sepanjang periode investasi. Difinisi Market Risk sebagai risiko kerugian pada posisi neraca atau non neraca (on & off balance sheet) yang timbul dari pergerakan harga pasar, misalnya fluktuasi dalam nilai yang diperdagangkan, aset yang dapat dipasarkan dan disewakan (termasuk sukuk) dan dalam portofolio individual pada sisi non neraca (umpamanya rekening-rekening investasi terbatas / ristricted). Prinsip-prinsip Market Risk LKI hendaknya sudah mempunyai strategi , manajemen risiko, dan proses pelaporan yang sesuai tentang karakteristik risko dari equity investment, mencakup investasi-investai pada Mudharabah dan Musharakah . Liquidity Risk berkaitan dengan risiko likiditas, yang menekankan pada elemen-elemen kunci untuk manajemen likiditas yang efektif dalam cakupan eksposur LKI. LKI mengumpulkan dan berusaha menarik berbagai sumber dana untuk disalurkan kepada pembiayaan dan investasi mereka. Definisi Liquidity Risk potensi kerugian bagi LKI yang timbul dari ketidakmampuan mereka dalam memenuhi kewajiban atau untuk membiayai peningkatan assets pada saat jatuh tempo dengan kerugian dan atau dibebani biaya yang tidak akseptabel. Prinsip-prinsip Liquidity Risk LKI hendaknya sudah mempunyai suatu kerangka kerja manajemen likiditas (termasuk pelaporan) yang memperhatikan pemisahan , eksposur likiditas secara overall basis terkait dengan current account ; rekening investasi terbatas dan rekening investasi tidak terbatas LKI hendaknya meng-asumsikan risiko likiditas sebanding dengan kemampuan akses mereka terhadap dana yang cukup sesuai Syariah untuk mitigasi risiko likiditas dimaksud. Rate of Return Risk berkaitan dengan risiko tingkat penghasilan (rate of return risk). Risiko tingkat penghasilan secara umum dikaitkan dengan eksposur neraca secara overall , dimana mismatch timbul diantara assets dan saldo-saldo dari penyedia dana-dana. Mengingat tanggung jawab LKI adalah untuk mengelola ekspektasi dari Pemegang Rekening Investasi dan tanggung jawabnya kepada pemegang curent account Difinisi Rate of Return Risk LKI menghadapi risiko tingkat penghasilan dalam konteks eksposur neraca mereka secara overall . Suatu peningkatan pada ‘benchmark rate’ dapat mempengaruhi ekspektasi tingkat penghasilan yang lebih tinggi dari Pemegang Rekening Investasi Prinsip-prinsip Rate of Return Risk LKI hendaknya membentuk manajemen risiko yang komprehensif dan proses pelaporan untuk melakukan asesmen terhadap kemungkinan dampak faktor-faktor pasar yang berakibat pada tingkat penghasilan (rate of return) dari assets dibandingkan dengan tingkat penghasilan yang diharapkan oleh Pemegang Rekening Investasi LKI hendaknya sudah mempunyai kerangka kerja yang sesuai untuk mengelola ‘displace commercial risk’ dimana perlu. Operational Risk berkaitan dengan sistem dan pengendalian yang sesuai dan diarahkan bagi risiko operasional pada LKI. LKI menghadapi risiko yang berasal dari kegagalan pengendalian intern mereka , termasuk proses, orang dan sistem. Pengendalian hendaknya memberikan keyakinan yang reasonable terhadap operasi LKI yang sehat (soundness) dan laporan-laporan yang dapat dipercaya. Difinisi Operational Risk LKI hendaknya memperhitungkan semua risiko operasional yang material yang berdampak pada operasi mereka, termasuk risiko kerugian yang disebabkan ketidak cukupan atau kegagalan proses internal , orang dan sistem atau kejadian-kejadian dari luar. LKI dapat pula menggabungkan sebab- sebab kerugian yang berasal dari ketidak patuhan terhadap Syariah serta kegagalan dalam mengemban tanggung jawab atas kepercayaan (fiduciary responsibilities). Prinsip-prinsip Operational Risk LKI hendaknya telah mempunyai sistem dan pengendalian, termasuk pembentukan Dewan Syariah (advisor), untuk meyakini kesesuaian dengan prinsip prinsip dan hukum- hukum syariah . LKI hendaknya sudah mempunyai mekanisme yang sesuai untuk mengamankan kepentingan semua penyedia dana . Jika dana milik PRI bercampur dengan dana LKI sendiri, LKI hendaknya meyakini bahwa basis untuk assets, pendapatan (revenue) , biaya dan alokasi keuntungan (profit) ditetapkan dan dilaksanakan dan dilaporkan sedemikian rupa, konsisten dengan tanggung jawab yang dipercayakan kepada LKI.