Anda di halaman 1dari 13

Aktiva dan Pasiva

Aktiva
Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan
dikemudian hari.
Macam-macam aktiva :
1. Aktiva Lancar merupakan suatu jenis aset perusahaan yang dapat digunakan dalam waktu
dekat, biasanya selama satu tahun.
Macam-macam aktiva lancar :
a. Kas adalah uang tunai yang berada dalam perusahaan atau pada bank serta uang yang
digunakan untuk  cadangan.
b. Surat-surat berharga seperti saham dan obligasi yang suatu saat dapat dijual.
c. Piutang usaha yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain yang jangka waktu pelunasannya
kurang dari satu tahun.
d. wesel tagih(note receivable) : yaitu tagihan pihak perusahaan kepada pihak lain.
e. perlengkapan(supplies) : yaitu aktiva perusahaan yang digunakan untuk menyelenggarakan
kegiatan usaha suatu perusahaan .
f. pendapatan yang masih harus diterima(accrued income) : yaitu pendapatan yang sudah
menjadi hak perusahaan ,tetapi pembayarannya belum diterima.
g. Beban dibayar dimuka : yaitu beban yang dikeluarkan untuk beberapa periode ke depan,dan
belum dimanfaatkan . misalnya: sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar dimuka.
h. persediaan barang dagangan : yaitu barang -barang yang pada akhir periode penyusunan
neraca masih tersimpan digudang.

2.Aktifa tetap
   aktiva tetap dapat di kelompokkan menjadi 3, yaitu invetasi jangka panjang, Aktiva tetap
berwujud, dan aktiva tetap tidak berwujud.
Komponen aktiva tetap berwujud antara lain:
1. peralatan
2. tanah
3. bangunan
4. akumulasi penyusutan aktiva

Aktiva tetap tidak berwujud ialah aktiva yang eujud fisiknya tidak dapat dilihat atau tidak
nampak. Adapun komponen aktiva tetap tidak berwujud, diantaranya :
1. goodwill : yaitu nama baik perusahaan
2. Hak paten : yaitu hak untuk menggunakan, memproduksi, menjual suatu pruduk.
3. Hak cipta  : yaitu hak khusus yang diberikan kepada pencipta suatu karya.
4. Franchise  : yaitu hak untuk menggunakan nama barang pihak yang memberikan hak.
5. merek dagang.
Passiva
Pasiva adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada waktu yang
akan datang.
Pengorbanan ini terjadi akibat kegiatan usaha.kewajiban ini dibedakan menjadi utang lancar dan
utang jangka panjang.
Macam-macam utang lancar :
1. utang dagang
2. utang wesel
3. pendapatan diterima dimuka
4. beban yang masih harus dibayar
Macam-macam utang jangka panjang :
1. utang obligasi
2. utang bank
3. utang hipotik
Manajemen treasury

Treasury kurang dikenal pada masa lalu dan hanya dikenal sebagai kegiatan dana yang dilihat
secara sepintas yang berfungsi sangat apatis terhadap gejolak bunga ataupun nilai tukar yang
terjadi”

Di Indonesia, pada umumnya istilah Treasury seringkali hanya dihubungkan dengan perusahaan
yang bergerak dalam industri perbankan. Padahal penggunaan istilah Treasury sebenarnya bukan
“monopoli” dari industri perbankan saja. Treasury sebenarnya adalah nama dari suatu unit kerja
di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan
dana dari organisasi atau perusahaan tersebut.

Dalam sejarah bank-bank yang dimiliki oleh pemerintah, pernah dikenal nama Biro Dana yang
tugasnya masih terbatas pada mengelola arus dana masuk (cash inflow) dan arus dana keluar
(cash outflow).

Baru setelah deregulasi perbankan tahun 1983, dan terlebih lagi setelah Pakto (Paket Kebijakan
Oktober) tahun 1988, manajemen perbankan pada umumnya merasakan perlunya suatu unit kerja
yang mampu membaca situasi pasar uang dikaitkan dengan kebutuhan bank untuk menjaga
keseimbangan dalam pengendalian likuiditas dan perolehan spread margin.

Sejak saat itu banyak bank yang mengubah Biro Dana menjadi Biro Treasury dengan maksud
mengaktifkan fungsi biro ini khususnya menghadapi risiko-risiko likuiditas, risiko kredit, risiko
nilai tukar, risiko tingkat bunga, risiko kecukupan modal, disamping tugas biro ini
mengendalikan arus kas masuk dan keluar agar bank berada pada posisi yang optimal. Sejak saat
itu nama treasury mulai banyak dipergunakan dengan maksud memperluas fungsinya dari
sekedar mengendalikan arus dana masuk dan keluar menjadi pengelola berbagai risiko seperti
antara lain risiko likuiditas, risiko kredit, risiko nilai tukar dan risiko tingkat suku bunga.

Treasury adalah salah satu aktifitas finansial di perusahaan, perbankan dan non perbankan yang
berkaitan dengan 3 (tiga) aktifitas utama yaitu

1. Manajemen kas.

2. Investasi, dan

3. Transaksi pembayaran
Ketiga aktifitas treasury tersebut memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda-beda. Namun, pada
umumnya para praktisi non treasury lebih mengenal aktivitas ini khusus terkait dengan
optimalisasi penggunaan dana kas perusahaan dalam bentuk instrumen investasi jangka pendek,
seperti saham, deposito, dan surat berharga lainnya.

Aktivitas treasury membutuhkan ketelitian, kepekaan, dan akurasi perhitungan. Seorang


treasurer (istilah untuk pelaku treasury) harus menguasai ilmu management treasury. Dalam
prakteknya seorang treasurer  tidak boleh hanya mengejar keuntungan semata, namun harus pula
memperhatikan aspek-aspek penilaian risiko finansialnya dan prinsip kehati-hatian. Di sisi lain,
unit atau divisi kerja di luar treasury, dapat bekerja sama dengan treasury dalam hal melakukan
efisiensi penggunaan keuangan perusahaan agar posisi kas stabil dan dapat digunakan untuk
meningkatkan profitabilitas dan ketahanan keuangan (financial resistance).

Tugas dan Fungsi Pokok Treasury

Tugas treasury baik di perbankan maupun di perusahaan corporate tidaklah banyak perbedaan
walaupun treasury perbankan sering diartikan memiliki kemampuan memperoleh spread margin
melalui transaksi beresiko, sementara treasury pada perusahaan corporate relatif bertindak untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan dan selalu menghindari resiko.

Tugas treasury khususnya dalam dunia perbankan selalu dilengkapi dengan kelompok Dealer
sebagai ujung tombaknya yang berada dalam suatu ruangan yang biasa disebut Dealing room.
Dealing  room ini dilengkapi dengan segala instrumen yang diperlukan untuk memperoleh
informasi keuangan seperti monitor screen reuters, reuters module dealing system (RMDS), box
voice dan sarana komunikasi lainnya.

Berikut  tugas dan fungsi pokok treasury :

1. Menjaga dan memelihara likuiditas bank.

2. Melakukan dan mengelola transaksi money market (placement dan borrowing) dan transaksi
capital market (pasar modal) dan bentuk transaksi lainnya.

3. Mengoptimalkan pendapatan bank dalam transaksi pasar uang dan pasar modal.

4. Menghimpun dan menganalisa informasi pasar.

 Disamping itu, Raflus Rax dalam buku banking strategy yang berjudul ALCO – Asset Liability
Management, Penerbit PT. BNI, Jakarta Tahun 1996, mengemukan bahwa terdapat 4 (empat)
fungsi pokok treasury dalam pengelolaan Asset Liability Management yang menjadi dasar
pelaksanaan aktifitas treasury (treasury guidance operations) yaitu sebagai gambar dibawah ini :

1.      Manajemen Likuiditas :

a.     Mempertahankan status rasio likuiditas.


b.    Memperkecil dana idle untuk meningkatkan income

c.     Memenuhi kebutuhan proyeksi kas ke depan.

2.    Manajemen Gap :

a.     Mengelola resiko “maturity danrRepricing” posisi terhadap skenario tingkat bunga.

b.    Berusaha memaksimumkan pendapatan bunga.

3.    Manajemen Valuta Asing :

a.     Mengelola posisi valuta asing (currency Mismatch).

b.    Memaksimumkan pendapatan dari perbedaan nilai tukar valuta asing.

c.     Melakukan interest/exchange rate hedging.

4.    Manajemen Investasi dan Pendapatan.

a.     Mengelola portepel investasi.

b.    Menata perolehan Net Interest Income (NII) atau Net Interest Margin (NIM).

c.     Menata Deposit Mix dalam usaha menekan biaya dana.

d.    Menghitung Base Lending Rate (BLR).

Pembahasan 4 (empat) fungsi pokok treasury dalam pengelolaan Asset Liability Management
yang menjadi dasar pelaksanaan aktifitas treasury (treasury guidance operations) sebagaimana
tersebut diatas, akan dibahas pada topik Asset Liability Management (ALMA).

Struktur Organisasi Unit Kerja Treasury

Secara umum struktur organisasi unit kerja treasury pada perbankan dapat digambarkan sebagai
berikut :

  Pengelolaan Risiko Pada Treasury

Sebenarnya pengelolaan risiko pada treasury dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek-
aspek risiko secara keseluruhan. Metode analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan
metode self assesment yakni dengan proses sbb:

1. Mengindefitkasi ancaman atau potensi peristiwa risiko pada setiap rancangan kebijakan,
sistem dan prosedur yang ada.
2. Menilai implikasi atau dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang dapat
menimbulkan kerugian bagi bank (peristiwa risiko) dari setiap ancaman atau potensi perisitiwa
risiko yang teridentifikasi.

3. Menentukan wujud pengendalian-pengendalian yang dibutuhkan atas setiap ancaman atau


potensi peristiwa risiko yang teridentifikasi.

4. Mengindentifikasi ketersesdiaan pengendalian-pengendalian yang tersedia (yang telah ada


ataupun yang direncanakan atas setiap ancaman atau potensi peristiwa risiko.

Aktifitas Treasury

Hal termudah untuk memahami konsep “Management Ttreasury” adalah dengan mengenali
salah satu laporan keuangan yang bernama neraca. Pada satu sisi, neraca akan memberikan
gambaran tentang seluruh sumber dana suatu perusahaan yang tampak pada sisi Pasiva
(Liabilities & Equity). Sedangkan pada sisi lainnya, neraca akan memperlihatkan bagaimana
seluruh dana tersebut dipergunakan atau dialokasikan seperti tampak pada sisi Aktiva (Assets).

“Salah satu pendekatan dalam kegiatan pengelolaan dana yang telah disebutkan di atas adalah
bagaimana mengatur agar perusahaan dapat memiliki sumber dana yang cukup untuk
memenuhi penggunaan dana yang telah direncanakan. Pendekatan lainnya adalah sebaliknya,
yaitu bagaimana dana yang sudah diperoleh perusahaan dapat diatur penggunaannya
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan manfaat seoptimal mungkin yaitu salah satunya
dengan aktifitas treasury.

Tidak dapat dipungkiri, bahwa hampir 2/3 (dua per tiga) neraca bank dikelola oleh unit kerja
Treasury baik yang berada pada primary reserve, secondary reserve, dana pihak pertama, dana
pihak kedua dan dana pihak ketiga  sebagaimana tergambar dalam neraca berik
Manajemen investment
Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau
surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk
mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa
institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan
investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang
umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana.

Keuangan
bagian dari Ekonomi
Pasar uang[tampilkan]
Pelaku pasar[tampilkan]
Keuangan korporasi[tampilkan]
Keuangan personal[tampilkan]
Keuangan publik[tampilkan]
Bank dan perbankan[tampilkan]
Regulasi keuangan[tampilkan]
Standar[tampilkan]
Sejarah ekonomi[tampilkan]
Sistem pembayaran[tampilkan]
 l
 b
 s

Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan,
pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan
terhadap investasi.

Diluar industri keuangan, terminologi "manajemen investasi merujuk pada investasi lainnya
selain daripada investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten dan banyak
lainnya selain daripada saham dan obligasi.
Manajemen investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang peran
penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro, pound dan yen.

Daftar isi
 1 Industri manajemen investasi
o 1.1 Peran sebagai agen
 2 Kendala operasional
 3 Dana kelolaan manajemen investasi secara global
o 3.1 10 besar perusahaan manajemen investasi
 4 Struktur portolio
o 4.1 Alokasi aset
o 4.2 Investasi jangka panjang
o 4.3 Diversifikasi
 5 Metode pendekatan investasi
 6 Catatan kaki
 7 Lihat pula
 8 Bacaan lanjutan
 9 Pranala luar

Industri manajemen investasi


Kegiatan usaha dari manajemen investasi ini terdiri dari berbagai bidang termasuk
mempekerjakan manajer investasi profesional, penelitian, menjalankan fungsi pesanan dan
perdagangan (dealing)[1], penyelesaian transaksi, pemasaran, audit internal, serta mempersiapkan
laporan bagi nasabahnya.

Pengelolaan industri manajemen investasi melibatkan amat banyak pihak yang menunjukkan
betapa rumitnya kebutuhan industri ini. Disamping karyawan pemasaran yang membawa
nasabah datang kepada industri ini, masih ada pula staf kepatuhan ( untuk memastikan
dipenuhinya semua peraturan yang berlaku oleh perusahaan), auditor internal ( untuk mengaudit
sistem internal serta melaksanakan fungsi pengawasan internal), bagian keuangan (untuk
membukukan transaksi keuangan), ahli komputer serta karyawan pendukung lainnya ( untuk
mencatat setiap transaksi serta valuasi keuangan dari ribuan nasabah perusahaan)

Peran sebagai agen

Perusahaan manajemen investasi seringkali bertindak sebagai agen atau perantara dari para
pemilik saham dan perusahaan daripada memiliki secara langsung saham perusahaan. Secara
teoritis, para pemilik saham memiliki kekuasaan yang amat besar untuk mengubah arah
kebijakan perusahaan yang dimilikinya melalui hak suara dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS) serta kemampuannya untuk mengontrol dan menekan manajemen perusahaan. Namun
dalam prakteknya para pemilik saham tersebut tidak menggunakan hak suara yang dimiliki
secara kolektif tersebut ( sebab kepemilikannya masing-masing hanya terdiri dari jumlah yang
kecil), dan institusi keuangan ( selaku agen) kadang-kadang menggunakan hak suara tersebut.
Telah menjadi suatu kepercayaan umum bahwa manajemen investasi selaku agen harus memiliki
kemampuan untuk secara aktif memantau kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
nasabahnya.

Kendala operasional
Beberapa kendala dalam mengoperasikan usaha manajemen investasi ini antara lain:

 laba kotor yang diperoleh terkait langsung dengan valuasi nilai pasar sehingga kejatuhan
nilai pasar dari aset akan mengakibatkan penurunan drastis pada laba kotor relatif
terhadap biaya.
 sulitnya mempertahankan kinerja pengelolaan investasi sehingga mencapai nilai di atas
rata-rata dan nasabah biasanya menunjukkan ketidak sabarannya saat kinerja investasi
buruk.
 gaji manajer investasi yang sukses sangat mahal dan memiliki kemungkinan dibajak oleh
pesaing.
 pencapaian kinerja investasi di atas rata-rata adalah amat bergantung pada keunikan dari
keahlian manajer investasi, namun nasabah tidak pernah memedulikan hal tersebut dan
semata hanya melihat pada kesuksesan perusahaan yang dianggap bersumber pada
filosofi dan disiplin internal
 analis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di atas rata-rata seringkali
memiliki kondisi keuangan yang mapan sehingga mereka akan menolak tawaran
pekerjaan yang ditawarkan perusahaan demi untuk mengelola portofolionya sendiri.

Perusahaan investasi di dunia yang tersukses mungkin adalah mereka yang terpisah dari
perbankan dan asuransi baik secara fisik maupun secara psikologis, dimana kinerja terbaik dan
strategi bisnis yang dinamis umumnya dihasilkan oleh perusahaan manajemen investasi yang
independen.

Dana kelolaan manajemen investasi secara global


Aset industri manajemen investasi global meningkat dengan pesat dan pada tahun 2006
mencapai rekor 55 triliun dollar, ini merupakan peningkatan 10 % dari tahun sebelumnya dan
meningkat 55% apabila dihitung sejak 2002.

Total aset dana pensiun mencapai 20,6 triliun dollar pada tahun 2005 dimana 16,6 triliun
diinvestasikan di asuransi dan 17,8 triliun di reksadana. Merrill Lynch menaksir nilai investasi
perorangan mencapai 33,3 triliun dimana sepertiganya ditempatkan dalam bentuk lain dari
manajemen investasi konvensional.

Pada tahun 2005, 48% dari total dana investasi global berasal dari Amerika dan posisi berikutnya
adalah Jepang dengan jumlah 11% dan Inggris dengan 7 %. Kawasan Asia Pasifik menunjukkan
pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun ini. Negara-negara seperti Tiongkok dan India
menawarkan potensi yang amat besar dan banyak perusahaan meningkatkan perhatiannya pada
kawasan ini.
10 besar perusahaan manajemen investasi

10 manajer aset peringkat teratas pada tahun 2005 menurut Majalah Global Investor berdasarkan
aset yang dikelola. (Sumber: BGI)

Dana kelolaan
Peringkat Perusahaan Negara
(US$juta)
1. Barclays Global Investors 1,400,491 UK
2. State Street Global Advisors 1,367,269 US
3. Fidelity Investments 1,299,400 US
4. Capital Group Companies 1,050,435 US
5. Legg Mason 891,400 US
6. The Vanguard Group 852,000 US
7. Allianz Global Investors 790,513 Germany
8. JPMorgan Asset Management 782,646 US
9. Mellon Financial Corporation 738,294 US
10. Deutsche Asset Management 723,366 Germany

Majalah Pensions & Investments menempatkan UBS dalam peringkat pertama, dengan lebih dari
2 trilyun dollar dana kelolaan (Sumber: P&I)

Artikel ini tidak memiliki paragraf pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia.
Artikel ini harus didahului dengan kalimat pembuka: Manajemen investasi adalah ........
Tolong bantu Wikipedia untuk mengembangkannya dengan menulis bagian atau paragraf pembuka yang
informatif sehingga pembaca awam mengerti apa yang dimaksud dengan "Manajemen investasi".

Struktur portolio
Fokus bisnis pada industri manajemen investasi adalah manajer yang bertugas untuk
menginvestasikan dan mendivestasikan investasi nasabahnya.

Penasehat investasi dari suatu perusahaan manajemen investasi yang tersertifikasi harus
mengelola investasi nasabahnya sesuai dengan kebutuhan serta profil risiko masing-masing
nasabah, dimana penasehat keuangan akan merekomendasikan bentuk investasi yang tepat bagi
nasabahnya tersebut.

Alokasi aset

Berbagai golongan aset adalah obligasi, properti, derivatif dan komoditi, dimana manajer
investasi dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini.
Berbagai golongan aset ini memiliki dinamika pasar yang berbeda-beda dan saling memengaruhi
satu sama lainnya, sehingga penempatan dana investasi pada berbagai aset tersebut dapat
membawa pengaruh signifikan pada performa investasi.
Investasi jangka panjang

Sangatlah penting untuk memperhatikan bukti kinerja imbal hasil jangka panjang terhadap aset
investasi yang berbeda-beda dan melakukan investasi pada jangka waktu tersebut guna
mendapatkan hasil investasi terbaik. Misalnya pada suatu jangka waktu yang panjang ( misalnya
di atas 10 tahun ) pada beberapa negara , saham menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi
dibandingkan obligasi, dan obligasi menghasilkan imbal hasil yang lebihy besar dibandingkan
memegang tunai. Menurut teori keuangan hal ini disebabkan oleh risiko yang lebih besar pada
saham ( lebih bergejolak ) daripada obligasi yang lebih berisiko dibanding tunai.

Diversifikasi

Manajer pengelola dana dengan memperhatikan latar belakang alokasi aset, akan
mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi aset sesuai profil risiko nasabahnya dan
membuat daftar perencanaan penempatan investasi yang sesuai. Daftar tersebut akan
menunjukkan persentase penempatan dana pada masing-masing saham atau obligasi. Teori
diversifikasi portofolio ini diperkenalkan oleh Harry Max Markowitz [2] dan efektivitas dari
diversifikasi ini membutuhkan manajemen korelasi antara imbal hasil dan tingkat pengembalian
modal, isu internal terhadap portofolio bersangkutan, korelasi silang antara tingkat
pengembalian.

Metode pendekatan investasi


Banyak metode pendekatan yang berbeda dari cara pengelolaan investasi yang dapat dilakukan
oleh sebuah perusahaan manajemen investasi, misalnya pertumbuhan (growth), nilai (value fund)
[3]
, pasar netral[4], kapitalisasi kecil, indeks dan lain-lain. Metode yang berbeda ini masing-masing
memiliki fitur, penganut, lingkungan finansial tertentu , sifat risiko khusus yang berbeda-beda.

Catatan kaki
1. ^ Definisi "dealing" menurut keputusan direksi Bursa Efek Jakarta nomor :
Kep-311/BEJ/09-2004
2. ^ en:Harry Markowitz
3. ^ reksadana yang terdiri dari saham-saham yang berharga
4. ^ komposisi investasi terdiri dari saham-saham yang tidak terlalu mengalami pergolakan
harga di pasar

Lihat pula
 Portofolio
 Reksadana
 Investasi dan Resiko
Bacaan lanjutan
 David Swensen, "Pioneering Portfolio Management: An Unconventional Approach to
Institutional Investment," New York, NY: The Free Press, May 2000.
 Rex A. Sinquefeld and Roger G. Ibbotson, Annual Yearbooks dealing with Stocks,
Bonds, Bills and Inflation (relevant to long term returns to US financial assets).
 Harry Markowitz, Portfolio Selection: Efficient Diversification of Investments, New
Haven: Yale University Press
 S.N. Levine, The Investment Managers Handbook, Irwin Professional Publishing (May
1980), ISBN 0-87094-207-7.
 V. Le Sourd, 2007, “Performance Measurement for Traditional Investment – Literature
Survey”, EDHEC Publication


 Asset Liability Committee (ALCO)

 Terdiri dari pimpinan unit kerja operasional dan unit kerja yang berhubungan dengan
tugas Alma,dan bertanggung jawab menetapkan tujuan, membuat keputusan Alma,
memantau kegiatan dan menelaah hasil kebijakan Alma

Definisi 'Komite Aset-Kewajiban - ALCO'

Sebuah komite manajemen risiko di bank atau lembaga pinjaman lainnya yang umumnya terdiri
dari tingkat senior manajemen lembaga. Tujuan utama ALCO adalah untuk mengevaluasi,
memantau dan menyetujui praktek yang berkaitan dengan risiko karena ketidakseimbangan
dalam struktur modal.
Investopedia Says
Investopedia menjelaskan Komite Aset-Kewajiban - ALCO '

Sebagai contoh, ALCO akan memiliki tanggung jawab untuk menetapkan batasan arbitrase
pinjaman di pasar jangka pendek, sementara pinjaman instrumen jangka panjang. Diantara
faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah risiko likuiditas, risiko suku bunga, risiko operasional
dan kejadian eksternal yang dapat mempengaruhi perkiraan bank dan strategis alokasi neraca.
The ALCO umumnya akan melaporkan kepada dewan direksi dan juga akan memiliki tanggung
jawab pelaporan peraturan.

Anda mungkin juga menyukai