Anda di halaman 1dari 14

MATERI KULIAH

MANAJEMEN
TREASURY

Pertemuan 1
Gambaran Manajemen
Treasury
Treasury
 “Treasury kurang dikenal pada masa lalu
dan hanya dikenal sebagai kegiatan dana
yang dilihat secara sepintas yang berfungsi
sangat apatis terhadap gejolak bunga
ataupun nilai tukar yang terjadi”
 Di Indonesia, pada umumnya istilah
Treasury seringkali hanya dihubungkan
dengan perusahaan yang bergerak dalam
industri perbankan. Padahal penggunaan
istilah Treasury sebenarnya
bukan “monopoli” dari industri perbankan
saja
 Treasury sebenarnya adalah nama dari suatu unit kerja di

dalam suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki

tanggung jawab dalam pengelolaan dana dari organisasi

atau perusahaan tersebut.


 Dalam sejarah bank - bank yang dimiliki oleh pemerintah,

pernah dikenal nama Biro Dana yang tugasnya masih terbatas

pada mengelola arus dana masuk (cash inflow) dan arus dana

keluar (cash outflow)
 Baru setelah deregulasi perbankan tahun 1983, dan terlebih lagi

setelah Pakto (Paket Kebijakan Oktober) tahun 1988,

manajemen perbankan pada umumnya merasakan perlunya

suatu unit kerja yang mampu membaca situasi pasar uang

dikaitkan dengan kebutuhan bank untuk menjaga keseimbangan

dalam pengendalian likuiditas dan perolehan spread margin


 Sejak saat itu banyak bank yang mengubah Biro
Dana menjadi Biro Treasury dengan maksud
mengaktifkan fungsi biro ini khususnya
menghadapi risiko - risiko likuiditas, risiko kredit,
risiko nilai tukar, risiko tingkat bunga, risiko
kecukupan modal, disamping tugas biro ini
mengendalikan arus kas masuk dan keluar agar
bank berada pada posisi yang optimal.
 Sejak saat itu nama treasury mulai banyak
dipergunakan dengan maksud memperluas
fungsinya dari sekedar mengendalikan arus dana
masuk dan keluar menjadi pengelola berbagai
risiko seperti antara lain risiko likuiditas, risiko
kredit, risiko nilai tukar dan risiko tingkat suku
bunga
 Treasury adalah salah satu aktifitas finansial di
perusahaan, perbankan dan non perbankan yang
berkaitan dengan 3 (tiga) aktifitas utama yaitu :
1) Manajemen kas
2) Investasi
3) Transaksi pembayaran
 Ketiga aktifitas treasury tersebut memiliki tujuan
dan sasaran yang berbeda - beda. Namun, pada
umumnya para praktisi non treasury lebih
mengenal aktivitas ini khusus terkait dengan
optimalisasi penggunaan dana kas perusahaan
dalam bentuk instrumen investasi jangka pendek,
seperti saham, deposito, dan surat berharga
lainnya
 Aktivitas treasury membutuhkan ketelitian,
kepekaan, dan akurasi perhitungan.
Seorang treasurer (istilah untuk pelaku treasury)
harus menguasai ilmu management treasury
 Dalam prakteknya seorang treasurer tidak boleh
hanya mengejar keuntungan semata, namun harus
pula memperhatikan aspek - aspek penilaian risiko
finansialnya dan prinsip kehati – hatian.
 Di sisi lain, unit atau divisi kerja di luar treasury,
dapat bekerja sama dengan treasury dalam hal
melakukan efisiensi penggunaan keuangan
perusahaan agar posisi kas stabil dan dapat
digunakan untuk meningkatkan profitabilitas dan
ketahanan keuangan (financial resistance)
Tugas dan Fungsi Pokok
Treasury

 Tugas treasury baik di perbankan maupun di


perusahaan corporate tidaklah banyak perbedaan
walaupun treasury perbankan sering diartikan
memiliki kemampuan memperoleh spread
margin melalui transaksi beresiko, sementara
treasury pada perusahaan corporate relatif
bertindak untuk memenuhi kebutuhan pendanaan
dan selalu menghindari resiko.
 Tugas treasury khususnya dalam dunia perbankan
selalu dilengkapi dengan kelompok Dealer sebagai
ujung tombaknya yang berada dalam suatu ruangan
yang biasa disebut Dealing room
 Tugas treasury khususnya dalam dunia perbankan
selalu dilengkapi dengan kelompok Dealer sebagai
ujung tombaknya yang berada dalam suatu
ruanganyang biasa disebut Dealing room. Dealing 
room ini dilengkapi dengan segala instrumen yang
diperlukan untuk memperoleh informasi keuangan
seperti monitor screen reuters, reuters module
\dealing system (RMDS), box voice dan sarana
komunikasi lainnya.
 Berikut  tugas dan fungsi pokok treasury :
1) Menjaga dan memelihara likuiditas bank.
2) Melakukan dan mengelola transaksi money
market ( placement dan borrowing ) dan
transaksi capital market (pasar modal) dan bentuk
transaksi lainnya
3) Mengoptimalkan pendapatan bank dalam transaksi
pasar uang dan pasar modal.
4) Menghimpun dan menganalisa informasi pasar.

 Disamping itu, Raflus Rax dalam buku banking


strategy yang berjudul ALCO – Asset Liability
Management, Penerbit PT. BNI, Jakarta Tahun
1996, mengemukan bahwa terdapat 4 (empat)
fungsi pokok treasury dalam pengelolaan Asset
Liability Management yang menjadi dasar
pelaksanaan aktifitas treasury (treasury guidance
operations) yaitu sebagai gambar dibawah ini :
1) Manajemen Likuiditas :
 Mempertahankan status rasio likuiditas.
 Memperkecil dana idle untuk
meningkatkan income.
 Memenuhi kebutuhan proyeksi kas ke depan.
2) Manajemen Gap :
 Mengelola resiko posisi terhadap skenario
tingkat bunga.
 Berusaha memaksimumkan pendapatan bunga.
3) Manajemen Valuta Asing :
 Mengelola posisi valuta asing (currency
Mismatch).
 Memaksimumkan pendapatan dari perbedaan
nilai tukar valuta asing.
 Melakukan interest/exchange rate hedging
4) Manajemen Investasi dan Pendapatan
 Mengelola portepel investasi.
 Menata perolehan Net Interest Income (NII)
atau Net Interest Margin (NIM).
 Menata Deposit Mix dalam usaha menekan
biaya dana.
 Menghitung Base Lending Rate (BLR).
Pengelolaan Risiko Pada Treasury
 Sebenarnya pengelolaan risiko pada treasury
dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek -
aspek risiko secara keseluruhan. Metode analisis
yang dilakukan adalah dengan menggunakan
metode self assesment yakni dengan proses sbb :
a) Mengindefitkasi ancaman atau potensi peristiwa
risiko pada setiap rancangan kebijakan, sistem
dan prosedur yang ada.
b) Menilai implikasi atau dampak yang
ditimbulkan akibat terjadinya suatu peristiwa
yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank
(peristiwa risiko) dari setiap ancaman atau
potensi perisitiwa risiko yang teridentifikasi.
c) Menentukan wujud pengendalian -
pengendalian yang dibutuhkan atas
setiap ancaman atau potensi
peristiwa risiko yang teridentifikasi.
d) Mengindentifikasi ketersesdiaan
pengendalian - pengendalian yang
tersedia (yang telah ada ataupun yang
direncanakan atas setiap ancaman
atau potensi peristiwa risiko.
Aktifitas Treasury

 Hal termudah untuk memahami konsep


“Management Ttreasury” adalah dengan
mengenali salah satu laporan keuangan yang
bernama neraca. Pada satu sisi, neraca akan
memberikan gambaran tentang seluruh sumber
dana suatu perusahaan yang tampak pada
sisi Pasiva (Liabilities & Equity). Sedangkan
pada sisi lainnya, neraca akan memperlihatkan
bagaimana seluruh dana tersebut dipergunakan
atau dialokasikan seperti tampak pada
sisi Aktiva (Assets).
 “Salah satu pendekatan dalam kegiatan
pengelolaan dana yang telah disebutkan di atas
adalah bagaimana mengatur agar perusahaan dapat
memiliki sumber dana yang cukup untuk
memenuhi penggunaan dana yang telah
direncanakan.
 Pendekatan lainnya adalah sebaliknya, yaitu
bagaimana dana yang sudah diperoleh perusahaan
dapat diatur penggunaannya sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan manfaat seoptimal
mungkin yaitu salah satunya dengan aktifitas
treasury.
 Tidak dapat dipungkiri, bahwa hampir 2/3 (dua per
tiga) neraca bank dikelola oleh unit kerja Treasury
baik yang berada pada primary reserve, secondary
reserve, dana pihak pertama, dana pihak kedua dan

dana pihak ketiga. 

Anda mungkin juga menyukai