PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank melakukan analisis pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah
secara dini kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Aalisis pembiayaan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi bank syariah dalam
mengambil keputusan untk menyetujui/menolak permohonan pembiayaan.
Analisis yang baik akan menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis
pembiaaan merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan sebagai acuan
bagi bank syariah untuk meyakini kelayakan atas permohonan pembiayaan
nasabah.
Pada pasal 29 ayat (3) Undang-undang perbankan menentukan bahwa
dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan
melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang
tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan
dananya kepada bank. Agar tidak sampai merugikan bank dan kepentingan
nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank itu, Undang-undang
perbankan memberikan pedoman yang harus dipatuhi oleh bank dalam rangka
pemberian kredit atau pembiayaan. Pedoman tersebut dicantumkan dalam
pasal 8 ayat (1).
Sesuai dengan ketentuan pasal 8 ayat (1) Undang-undang perbankan, bank
syariah dalam memberikan pembiayaan wajib mempunyai keyakinan
berdasarkan analisis yang mendalam atas itikad dan kemampuan serta
kesanggupan nasabah untuk mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai
dengan
perjanjian
antara
bank
sebagai shahib
Al-mal dan
nasabah
sebagai mudharib. Dalam hubunagan itu, bank syariah wajib memiliki dan
menerapkan pedoman pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah sesuai dengan
ketentuan yang diterapkan oleh Bank Indonesia, demikian menurut pasal 8
ayat (2).
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembiayaan.
2. Untuk mengetahui tujuan pembiayaan.
3. Untuk mengetahui fungsi pembiayaan.
4. Untuk mengetahui pembiayaan yang harus dihindari.
5. Untuk mengetahui kegiatan analisis pembiayaan .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembiayaan
yaitu
menghimpun
dana
dari
masyarakat
kemudian
pihak
lain
yang
mewajibkan
pihak
yang
dibiayai
untuk
1 Antonio, Muhammad Syafii, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta
: Gema Insani Press. Hal 87
B. Tujuan Pembiayaan
Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank syariah. Tujuan
pembiayaan yang dilaksanakan perbankan syariah terkait dengan stake
holder, yakni2:
1. Pemilik: dari sumber pendapatan diatas, para pemilik mengharapkan akan
memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada bank tersebut.
2. Pegawai: para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan
dari bak yang dikelolanya.
3. Masyarakat: Pemilik dana, sebagai pemilik mereka mengharapkan dari
dana yang diinvestasi akan diperoleh bagi hasil. Debitur yang
bersangkutan, dengan menyediakan dana baginya mereka membantu guna
menjalankan usahanya (sektor produktif) atau terbantu untuk pengadaan
barang
yang
diinginkannya
umumnya-konsumen,
(pembiayaan
mereka
konsumtif).
memperoleh
Masyarakat
barang-barang
yang
dibutuhkan.
4. Pemerintah: akibat penyediaan pembiayaan pemerintah terbantu dalam
pembiayaan pembangunan negara, disamping akan diperoleh pajak
(berupa pajak penghasilan atas keuntungan yang diperoleh bank dan juga
perusahaan-perusahaan.
5. Bank: bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran pembiayaan,
diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar
tetap survival dan meluas jaringan usahanya, sehingga semakin banyak
masyarakat yang dapat dilayaninya
C. Fungsi Pembiayaan
Ada beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah
kepada masyarakat penerimaan, diantaranya:
1. Meningkatkan daya guna uang
Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro,
tabungan
dan
deposito.Uang
tersebut
dalam
prosentase
tertentu
usaha baru. Dengan demikian dana yang mengendap di bank tidak menjadi
idle (diam) dan disalurkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat, baik
kemanfaatan bagi pengusaha maupun bagi masyarakat.
2. Meningkatkan daya guna barang
Dengan bantuan pembiayaan dari bank dapat meningkatkan daya
guna barang contohnya dapat memprodusir bahan mentah menjadi bahan
jadi sehingga utility dari bahan tersebut meningkat.
3. Meningkatkan peredaran uang
Pembiayaan yag disalurkan via rekening-rekening koran pengusaha
menciptakan paertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti
cek, bilyet giro, wesel, promes dan sebagainya. Melalui pembiayaan
peredaran uang kartal maupun uang giral akan lebih berkembang oleh
karena pembiayaan menciptakan suatu kegairahan berusaha sehingga
penggunaan uang akan bertambah baik kualitatif apalagi secara kuantitatif.
4. Menimbulkan kegairahan berusaha
Setiap manusia adalah makhluk yang selalu melakukan kegiatan
ekonomi yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Karena itu
pulalah maka pengusaha akan selalu berhubungan bank untuk memperoleh
bantuan permodalan guna peningkatan usahanya.
5. Stabiltas ekonomi
Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilisasi
pada dasarnya diarahkan pada usaha antara lain3:
a. Pengendalian inflasi
b. Peningkatan ekspor
c. Rehabiltasi prasarana
d. Pemenuh kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat
Untuk menekan arus inflasi dan berlebih-lebih lagi untuk usaha
pembangunan ekonomi maka pembiayaan bank memegang peranan
penting.
6. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
Para usahawan yang memperoleh pembiayaan tentu saja berusaha
untuk meningkatkan usahanya.Peningkatan usaha berarti peningkatan
profit. Bila keuntungan ini secara kumulatifd dikembangkan lagi dalam
a. Pendekatan jaminan
Artinya bank
dalam
memberikan
pembiayaan
selalu
fungsinya
sebagai
lembaga
pedoman
dalam
10
b. Tujuan Pembiayaan
Tujuan dari usulan pembiayaan harus dijabarkan dengan jelas sejak
awal agar pendekatan logis terhadap data yang akan dikaji dapat
tercapai. Tujuan Pembiayaan menguraikan tentang:
1) Besarnya kebutuhan fasilitas pembiayaan yang diajukan
2) Kegunaan fasilitas pembiayaan yang diajukan, untuk kebutuhan
barang investasi atau keperluan modal kerja.
3) Jangka waktu dari fasilitas pembiayaan yang diajukan
4) Penjelasan atas ulasan perubahan-perubahan yang ada bila
perubahan terhadap fasilitas pembiayaan terdahulu.
c. Latar Belakang
Latar belakang berisikan informasi kualitatif mengenai nasabah
dan manajemen nasabah yang penting untuk keperluan analisis.
d. Kondisi Usaha
11
12
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6Karim, Adiwarman, 2004, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada. Hal 81
15
Pada dasarnya fungsi utama Bank Syariah tidak jauh beda dengan bank
konvensional
yaitu
menghimpun
dana
dari
masyarakat
kemudian
KATA PENGANTAR
16
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT ,karena atas
karunia,taufiq dan hidayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pertama penulis dalam
mata kuliah ini, yang alhamdulillah dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak
hanya untuk penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini.
Mengingat keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak luput dari
salah dan dosa, penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Agar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi.
Salah dan khilaf penulis mohon maaf. kepada Allah, penulis mohon
ampun.
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bengkulu, Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
i
17
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...............................................................1
B.
Rumusan Masalah.........................................................2
C.
Tujuan.............................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembiayaan..................................................................3
B.
Tujuan Pembiayaan........................................................................4
C.
Fungsi Pembiayaan........................................................................4
D.
E.
DAFTAR PUSTAKA
ii
18
Antonio, Muhammad Syafii, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta :
Gema Insani Press.
Antonius, 1993, Pedoman Pengelolaan Bank Syariah, Jakarta : LPPBS.
BPRS PNM Al-Masoem, 2004, _Kebijakan Manajemen Pembiayaan Bank
Syariah. Bandung : BPRS PNM Al-Masoem
Muhammad, 2005, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, 2009, Manajemen operasional Bank
Syariah, , Cirebon : STAIN Press.
Karim, Adiwarman, 2004, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada
19
MAKALAH
MANAJEMEN PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH
Pembiayaan yang Harus Dihindari dan Kegiatan Analisis Pembiayaan
Disusun Oleh :
Yoga Pranata
Harisa Mandasari
Sartika
Dosen Pembimbing :
Yusmaneri Arifin
iii
20