PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1Marabana Munthe, "Konsep Distribusi Dalam Islam". Praktisi Akademis Ekonomi Syariah. Vol 2 No.1.
2014. 76
2
2.2 Ayat - Ayat Al-Qur'an tentang distribusi
Artinya :
Tafsir Ayat
Dan firman-Nya lebih lanjut, <ٍ" > َك َمث َ ِل َجنَّ ٍة ِب َرب َْوةSeperti
sebuah kebun yang terletak didataran tinggi" Maksudnya, seperti
َ َ>أ, " Yang
sebuah kebun di dataran tinggi Firman-Nya <صابَ َها َوابِل
disiram oleh hujan lebat ". " " َوابِلberarti hujan lebat, sebagaimana
dikemukakan sebelumnya. Maka kebun itu menghasilkan <>أ ُ ُكلَ َها,
3
maksudnya yaitu buah nya. <ض ْعفَي ِْن
ِ > "Dua kali lipat" jika
َ َُص ْب َها َوابِل ف
dibandingkan dengan kebun kebun lainnya. <طل ِ > فَإ ِ ْن لَ ْم ي
"jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun
sudah memadai) ". Dengan hujan lebat itu, kebun tersebut tidak
akan pernah kering dan gersang, karena meskipun kebun itu tidak
mencapat curahan hujan lebat, ia telah mendapatkan percikan
gerimis. Dan air gerimis itu pun cukup memadai. Demikianlah
amal orang mukmin, tidak akan sia sia, bahkan Allah menerimanya
dan akan diperbanyak (Pahalanya) , serta dikembangkan sesuai
jerih payah orang yang beramal. Oleh karena itu, Dia berfirman, <
ِ َّللاُ ِب َما ت َ ْع َملُونَ َب
صير " > َو هAllah Maha melihat apa yang kamu kerjakan . "
Artinya tidak ada satupun dari amal hamba - hambaNya yang
tersembunyi dari-Nya.2
b) An-Nuur ayat 33
Artinya :
2
Abdul Ghofar, et al, "Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1", (Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi'i 2004) Hlm. 530 - 531
4
budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka
sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari
keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka,
maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.”
Tafsir Ayat
> َو ْليَ ْست َ ْعفِفِ الهذِينَ ََل يَ ِجدُونَ نِكَا ًحا َحتهىٰ يُ ْغنِيَ ُه ُم ه
ْ ََّللاُ مِ ْن ف
Firman Allah <ض ِل ِه
" Dan orang orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga
kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya, " ini merupakan perintah Allah kepada siapa saja
yang tidak mampu menikah untuk menjaga kesucian diri dari
perkara - perkara haram. Firman Allah :
Firman Allah < ِ" > َو ََل ت ُ ْك ِرهُوا فَت َ َيا ِت ُك ْم َعلَى ْال ِبغَاءDan janganlah
kamu paksa budak - budak wanitamu untuk melakukan pelacuran,"
ُّ " > إِ ْن أ َ َر ْدنَ ت َ َحSedang mereka sendiri
yaitu zina. Firman Allah <صنًا
menginginkan kesucian , " ini dilihat dari kebiasaan yang umum
terjadi tidak bisa diambil makna implisit dari firman Allah tersebtu.
5
Firman Allah <ض ْال َحيَاةِ الدُّ ْنيَا َ ِلتَ ْبتَغُوا
َ ع َر > "Karena kamu hendak
mencari keuntungan duniawi," yakni mengharapkan setoran
mereka, bayaran mereka dan anak anak mereka. Rasulullah
melarang mengambil uang hasil upah membekam, bayaran pelacur,
dan bayaran dukun.
c) An-Nisa Ayat 95
Artinya :
3 Abdul Ghofar, et al, "Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6", (Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi'i 2004) Hlm. 50 - 52
6
Tafsir Ayat
Firman-Nya < َ" > َل يَ ْست َ ِوي ْالقَا ِعدُونَ مِ نَ ْال ُمؤْ مِ نِينTidaklah sama
antara mu'min yang duduk," adalah mutlak. (Tidak terikat satu
kriteria). Tatkalah wahyu diturunkan secara cepat, <> َغي ُْر أُولِي الض َهر ِر
"Yang tidak mempunyai udzur" Jadilah hal itu sebagai jalan keluar
bagi orang orang yang memiliki udzur untuk meninggakan jihad
seperti buta, pincang, dan sakit, yang disamakan dengan mujahidin
di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka.
<" > َو ُك ًّل َو َع َد َّّللاُ ْال ُح ْسنَىKepada masing masing mereka , Allah
menjanjikan pahala yang baik. " Yaitu surga dan balasan yang
banyak sekali. Didalamnya terdapat dalil bahwa jihad bukan fardhi
'ain, akan tetapi fardhu kifayah.
Allah Berfirman <ض َل َّّللاُ ْال ُم َجا ِهدِينَ َعلَى ْالقَا ِعدِينَ أَجْ ًرا َعظِ ي ًما
َّ َ" > َوفDan
Allah melebihkan orang orang yang bejihad atas orang yang
duduk dengan pahala yang besar. " kemudian Allah
memberitahukan karunia yang dilimpahkan-Nya bagi mereka
berupa derajat di kamar-kamar jannah yang tinggi, pengampunan
terhadap dosa dan kesalahan, serta limpahan berbagai rahmat dan
berjah. Sebagai kebaikan dan kemuliaan-Nya.4
4 Abdul Ghofar, et al, "Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2", (Bogor : Pustaka Imam Asy-Syafi'i 2004) Hlm. 384 - 385
7
pendistribusian pendapatan ( harta zakat, infaq, shodaqah dan
wakaf ). Pendistribusian harus dilakukan secara adil dan jujur,
sehingga dapat memberi manfaat dan menguntungkan satu sama
lain. Islam telah mengatur mengenai pendistribusian antara
produsen dan konsumen agar tidak ada pihak yang merasa
dirugikan. Apabila terjadi ketidakseimbangan distribusi, maka
menimbulkan konflik individu maupun sosial.
b. An-Nuur ayat 33
Ayat ini merupakan bentuk penegasan terhadap kewajiban
umat manusia untuk saling memperhatikan kebutuhan antar
sesamanya. Hal ini sebagai bentuk perwujudan terhadap kewajiban
kita sebagai umat Islam demi menjaga kemaslahatan bersama.
c. An-Nisaa’ ayat 95
Sebagai balasannya Allah telah memberi pahala bagi orang-
orang yang beriman dan mempercayai akan janji Allah kepada
umatnya yang berbuat kebaikan dan mermanfaat bagi
sesamanya.(Alhifni, 2018:12)
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. An-Nisaa’ ayat 95
Sebagai balasannya Allah telah memberi pahala
bagi orang-orang yang beriman dan mempercayai akan
janji Allah kepada umatnya yang berbuat kebaikan dan
mermanfaat bagi sesamanya.(Alhifni, 2018:12)