Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PRINSIP PEMASARAN SYARI’AH”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Marketing Syari’ah”
Dosen Pengampu : Amilis Kina, M.E.I

Disusun Oleh :

1. M. Vois Adlansyah 12101183038


2. Khusnatul Lutfiana 12101183066
3. Renita Agustiningtyas 12101183117

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Pemasaran Syari’ah”,
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman kemajuan serta yang selalu kita
harapkan syafaatnya pada hari akhir nanti.
Pembuatan makalah ini di maksud guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Marketing Syari’ah”. Dalam penulisan makalah ini tentunya banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu saya ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu
Hukum Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Ibu Dr. Zulfatun Ni’mah, M.H. selaku Kepala Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah.
4. Ibu Amilis Kina, M.E.I, selaku dosen pengampu mata kuliah Marketing Syari’ah.
5. Teman-teman HES 6-A serta pihak lain yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Saya memohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ini, baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Saran dan kritik sangat kami harapkan agar kami
dapat memperbaiki tugas-tugas selanjutnya.

Tulungagung, 21 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Tujuan Masalah ...................................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 5
A. Prinsip Pemasaran Menurut Perspektif Islam ....................................................... 5
B. Tujuan dan Fungsi Prinsip Pemasaran Islami (Syari’ah) ..................................... 12
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran atau dalam bahasa inggrisnya lebih dikenal dengan sebutan Marketing,
istilah tersebut sudah dikenal dikalangan pebisnis. Pemasaran mempunyai peran penting
dalam peta bisnis di suatu perusahaan dan berkontribusi terhadap strategi produk, strategi
harga, strategi penyaluran atau distribusi, dan strategi promosi.
Marketing Syari’ah yaitu sebuah bisnis strategis yang mengarahkan proses,
penciptaan, penawaran dan perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholdernya
yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Islam. Jadi
dengan proses marketing, seluruh proses tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip
dalam Islam, selama proses bisnis ini dapat dijamin atau tidak menyimpang dalam
prinsip syari’ah.

B. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Prinsip Pemasaran Menurut Perspektif Islam
2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Prinsip Pemasaran Syari’ah

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prinsip Pemasaran Menurut Perspektif Islam?
2. Apa Tujuan dan Fungsi Prinsip Pemasaran Syari’ah?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Pemasaran Menurut Perspektif Islam


1. Prinsip Internal (individu pelaku usaha/marketer)
Dalam syariah marketing, seluruh proses baik proses penciptaan, proses
penawaran, maupun proses perubahan nilai tidak boleh ada hal-hal yang
bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang islami. Sepanjang hal
tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah islami tidak
terjadi dalam suatu transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi
apa pun dalam pemasaran dapat diperbolehkan.

Dalam syari’ah marketing mengandung 3 (tiga) prinsip manajemen syariah


sebagai berikut:
a. Keadilan
Keadilan merupakan suatu prinsip fundamental dalam ideologi Islam. Al-
Qur’an telah memerintahkan penganutnya untuk mengambil keputusan dengan
berpegang pada kesamaan derajat, keutuhan dan keterbukaan. Maka, keadilan
adalah ideal untuk diterapkan dalam hubungan dengan sesama manusia. Kata
kunci yang digunakan Al-Qur’an dalam menjelaskan konsep keadilan adalah
‘adl dan qist yang mengandung makna distribusi yang merata, termasuk
distribusi materi.
b. Amanah dan Pertanggungjawaban
Dalam hal amanah dan pertanggungjawaban, Islam menggariskan dalam
firman-Nya yang artinya:
“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya dia menjadikan kamu satu umat
(saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Sesungguhnya kamu
akan ditanya tentang apa yang Telah kamu kerjakan”. (QS. An-Nahl:93)
Hal ini jelas bahwa amanah berkenaan dengan kewajiban-kewajiban yang
menjadi tanggung jawab kita baik secara individual maupun organisasial.

5
c. Komunikatif
Sesungguhnya dalam setiap gerak manusia tidak dapat menghindari untuk
berkomunikasi. Dalam manajemen, komunikasi menjadi faktor penting dalam
melakukan tranformasi kebijakan atau keputusan dalam rangka pelaksanaan
manajerial itu sendiri menuju tercapainya tujuan yang diharapkan.1

2. Prinsip Eksternal
Berikut prinsip-prinsip pemasaran dalam perspektif syariah dan bagaimana
menjadi sebuah perusahaan pemasaran (marketing company) berbasiskan syariah.
Ada 17 prinsip syariah marketing sebagai berikut:
Prinsip #1  : Information Technology Allows Us to be Transparent (Change)
Prinsip #2  : Be Respectful to Your Cmpetitors (Competitor)
Prinsip #3  : The Emergence of Customers Global Paradox (Customer)
Prinsip #4  : Develop A Spiritual-Based Organization (Company)
Prinsip #5  : View market Universally (Segmentation)
Prinsip #6  : Target Customer’s Heart and Soul (Targeting)
Prinsip #7  : Build A Belief System (positoning)
Prinsip #8 : Differ Yourself With A Good Package of Content and Context
(Differentiation)
Prinsip #9   : Be Honest with your 4 Ps (Marketing Mix)
Prinsip #10 : Practice A Relationship-Based Selling (Selling)
Prinsip #11 : Use A Spiritual Brand Character (Brand)
Prinsip #12 : Services Should Have The Ability to Transform (Service)
Prinsip #13 : Pratice A Reliable Business Process (Process)
Prinsip #14 : Create Value to Your Stakeholders (Scorecard)
Prinsip #15 : Create A Noble Cause (Inspiration)
Prinsip #16 : Develop An Ethical Corporate Culture (Culture)
Prinsip #17 : Measurement Must Be Clear and Transparent (Institution).

Lanskap Bisnis Syariah Marketing


Prinsip #1: Information Technology Allows Us To be Transparent (Change)
1
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), hlm. 16.

6
            Perubahan adalah suatu hal yang pasti akan terjadi. Oleh karena itu,
perubahan perlu disikapi dengan cermat. Kekuatan perubahan terdiri dari lima unsur
perubahan teknologi, perubahan politik legal, perubahan sosial kultural, perubahan
ekonomi, dan perubahan pasar. Dalam prinsip yang membahas perubahan (change)
ini hanya ditekankan perubahan pada bidang teknologi. Perubahan-perubahan di
bidang lain politik legal, sosial budaya, ekonomi, dan pasar walaupun memang juga
berperan penting dalam syariah marketing, sudah banyak dibahas oleh pihak lain;
misalnya saja peraturan-peraturan yang menyangkut perbankan syariah. Atau,
perkembangan industri perbankan syariah ini di indonesia yang semakin pesat.2

Prinsip #2: Be Respectful to Your Competitors (Competitor)


            Dalam menjalankan syariah marketing, perusahaan harus memerhatikan cara
mereka menghadapi persaingan usaha yang serba dinamis. Globalisasi dan
perubahan teknologi menciptakan persaingan usaha yang ketat. Pasar menjadi
semakin kompleks dan tidak mudah ditebak. Informasi yang mudah didapat
menjadikan perusahaan dengan mudahnya mengakses info mengenai pesaing dan
persaingan. Perang yang terjadi di pasar menjadi semakin terbuka akibat pengaruh
dari perkembangan komunikasi. Seperti yang disebut dalam buku Wharton on
Dynamic Competitive Strategy, As market boundaries become more blured,
bringing new outsiders into once stable industries, competition has become more
complex and multi dimensionl. “Karena itu, persaingan usaha yang terjadi harus
disikapi dengan pandangan dan cara-cara positif.3

Prinsip #3: The Emergence of Customers Global Paradox (Customers)


            Pengaruh inovasi teknologi mendasari terjadinya perubahan sosial budaya.
Hal ini bisa kita lihat dari lahirnya revolusi dalam bidang teknologi informasi dan
telekomunikasi yang mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat. Contoh yang
paling nyata adalah kehadiran internet yang membawa perubahan pada segala sektor
kehidupan manusia.
            Maka, pelanggan saat ini tidak saja membeli apa yang dibutuhkan, melainkan
juga sudah memiliki keinginan dan harapan atas suatu produk  atau jasa yang akan
2
Alvin Toffler, The  Third Wafe, (Bantam Doubleday Dell Publishing Group, 1981).
3
George S. Day dan David J. Reibstein (Editor), Wharton on Dynamic Competitive Strategy, Wiley,
(1997).

7
mereka beli. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya akses informasi dan maki
beragamanya pilihan produk, sehingga membuat pelanggan akan mempunyai
keinginan yang semakin spesifik dan harapan yang semakin tinggi.4

Prinsip#4: Develop A Spiritual-based Organization (Company)


            Dalam era globalisasi dan ditengah situasi serta kondisi persaingan usaha
yang semakin ketat, perusahaan harus merenungkan kembali prinsip-prinsip dasar
perusahaannya. Perusahaan-perusahaan  besar yang sukses di abad ke-21 ini
umumnya dapat mendeteksi perubahan yang terjadi di pasar dan bagaimana mereka
tetap konsisten untuk menjalankannya nilai-nilai dan prinsip dasar perusahaannya.
General Electric, di bawah kepemimpinan jack Welch, berhasil menoreh sejarah
sebagai salah satu perusahaan yang sukses karena prinsip dasar perusahaan yang
dianutnya.

Syariah Marketing Strategy


Prinsip #5: View Market Universally (Segmentation)
            Segmentation adalah seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-
peluang yang muncul di pasar. Dan, pada saat yamg sama, ia adalah ilmu untuk
melihat pasar berdasarkan variabel-variabel yang berkembang di tengah masyarakat.
Dalam melihat pasar, perusahaan harus kreatif dan inovatif menyikapi
perkembangan yang sedang terjadi, karena segmentasi merupakan langkah awal
yang menentukan keseluruhan aktivitas dalam mengalokasikan sumber daya.
Dengan cara-cara yang kreatif dalam membagi-bagi pasar ke dalam beberapa
segmen, perusahaan dapat menentukan di mana mereka harus memberikan
pelayanan terbaik dan di mana mereka mempunyai keungggulan kompetitif paling
besar.

Prinsip #6: Target Customer’s Heart and Soul (Targeting)


            Setelah membagi-bagi dan memetakan pasar dalam beberapa segmen,
selanjutnya yang dilakukan adalah penentuan target pasar yang akan
dibidik. Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara
efektif, karena sumber daya yang dimiliki terbatas. Dengan menetukan target yang
4
John Naisbitt, Megatrends 2000, Wlliam Morrow & Company, Inc., 1991.

8
akan dibidik, usaha kita akan lebih terarah. Bisa diambil contoh perbedaan antara
Rambo dengan penembak jitu (sniper). Dalam menembak musuhnya, Rambo
menggunakan senapan mesin yang membidik secara acak sehingga tidak efektif dan
efisien. Sedangkan penembak jitu membidik musuhnya secara benar-benar fokus,
sehingga upaya yang dikeluarkannya efektif dan efisien. Untuk itulah perusahaan
perlu membidik pasar yang akan dimasuki yang tentunya harus sesuai dengan
keunggulan daya asing (competitive advantage) yang dimiliki perusahaan.

Prinsip #7: Build A Belief system (Positioning)


            Selanjutnya, strategi yang harus dirumuskan adalah bagaimana
membuat Positioning yang tepat bagi perusahaan dan produk-produk syariah
anda. Positioning adalah strategi untuk merebut posisi di benak konsumen,
sehinggga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan, keyakinan,
dan kompetensi bagi pelanggan.
            Saat ini, konsumen memegang peranan kunci untuk pembelian dan
pemakaian produk-produk anda. Tersedianya berbagai pilihan yang masing-masing
mempunyai sisi positif dan negatifnya membuat konsumen selalu membanding-
bandingkan produk yang ditawarkan perusahaan anda dengan yang lainnya. Untuk
itulah, Positioning diperlukan agar citra terhadap produk atau perusahaan anda dapat
terbentuk sesuai dengan niat dan tujuan dari perusahaan.

Syariah Marketing Tactic


Prinsip #8: Differ Yourself With Agood Package of Content and Context
(Differentiation)
            Positioning adalah inti dari strategi, dan diferensiasi adalah inti dari taktik.
Dasar dari semua aktivitas pemasaran yang ada diperusahaan akan berbasis pada
diferensiasi yang ingin ditawarkan. Setelah citra yang ingin dibentuk
dalam positioning telah terdefinisi, langkah selanjutnya adalah menyelaraskan taktik
pemasaran dalam suatu diferensiasi.

Prinsip #9: Be Honest With Your 4 Ps (Marketing-Mix)

9
            Kita mengenal 4P sebagai marketing-mix, yang elemen-elemennya
adalah product (produk), price (harga), place (tempat/distribusi), dan promotion
(promosi) yang diperkenalkan oleh Jerome McCarthy. Product dan price adalah
komponen dari tawaran (offers), sedangkan place dan promotion adalah komponen
dari akses (acces). Karena itu, marketing-mix yang dimaksud adalah bagaimana
mengintegrasikn tawaran dari perusahaan (company’s offers). Proses
mengintergrasikan ini menjadi kunci suksesnya usaha pemasaran dari perusahaan
anda. Untuk itu, kami juga menyebutnya sebagai creation tactic karena marketing-
mix ini haruslah berdasarkan penciptaan diferensiasi dari sisi content,
context, dan infrastructure.

Prinsip #10: Practice A Relationship-based Selling (Selling)


            Elemen dari taktik yang terakhir adalah melakukan selling. Selling yang
dimaksud di sini  bukanlah berarti aktivitas menjual produk kepada konsumen
semata. Penjualan dalan arti sederhana adalah penyerahan suatu barang atau jasa dari
penjual kepada pembeli dengan harga yang disepakati atas dasar sukarela.
Sedangkan penjualan dalam arti luas adalah bagaiman a memaksimalkan kegiatan
penjualan sehingga dapat menciptakan situasi yang win-win solution bagi si penjual
dan pembeli

Syariah Marketing Value


Prinsip #11: Use A Spiritual Brand Character (Brand)
            Brand atau merek adalah suatu identitas terhadap produk atau jasa
perusahaan anda. Brand mencerminkan nilai (value) yang anda berikan kepada
konsumen. Seperti sudah dibahas sebelumnya, value didefinisikan sebagai Total
Get dibagi dengan Total Give di mana Total Get terdiri dari komponen functional
benefit dan emotional benefit, sedangkan Total Give terdiri dari
komponen price dan other expenses.

Prinsip #12: Service Should Have the Ability to Transform (Service)


            Untuk menjadi perusahaan yang besar dan sustainable, perusahaan
berbasis syariah marketing harus memerhatikan service yang ditawarkan untuk
menjaga kepuasan pelanggannya. Perusahaan apa pun jenis dan industrinya harus

10
menjadi pelayan bagi pelanggannya. Apalagi jika perusahaan itu sudah semakin
besar, filosofis padi sepatutnya diterapkan, semakin tinggi harus semakin meruduk.

Prinsip #13: Practice A Reliable Bussines Process (Process)


            Prinsip terakhir dalam Syriah Marketing Value adalah proses. Proses
mencerminkan tingkat quality, cost, dan delivery yang sering disingkat sebagai
QCD. Kualitas suatu produk ataupun servis tercermin dari proses yang baik, dari
proses produksi sampai delivery kepada konsumen secara tepat waktu dengan biaya
yang efektif dan efisien.

Syariah Marketing Scorecard


Prinsip #14: Create A Balanced Value To Your Stakeholders
            Prinsip dalam syariah marketing adalah menciptakan value bagi
para stakeholders-nya. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value bagi
para stakeholdersnya ini akan menetukan kelangsungan hidup perusahaan.

Syariah Marketing Enterprise


Prinsip #15: Create A Noble Cause (Inspiration)
            Setiap perusahaan, layaknya manusia, haruslah memiliki impian
(dream). Untuk mencapai kesuksesan, anda harus punya impian tentang apa yang
akan anda capai. Impian inilah yang akan membimbing anda sepanjan perjalanan
untuk mewujudkan goals anda.

Prinsip #16: Develop An Ethical Corporate Culture (Culture)


            Pada perusahaan berbasis syariah, budaya perusahaan yang berkembang
dalam perusahaannya sudah pasti berbeda denganperusahaan konvensional. Para
karyawannya wajib menjaga hubungan antar sesama, dari mulai tingkat paling atas
(manajerial) sampai tingkat paling bawah (staf). Seluruh pola, perilaku, sikap, dan
aturan-aturan dalam perusahaan itu harus mampu mencerminkaan nilai-nilai syariah.

Prinsip #17: Measurement Must Be Clear and Transparent (institution)

11
            Prinsip yang terakhir, yang terperting, adalah bagaimana anda membangun
organisasi/institusi anda sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Organisasi sebagai
kendaraan dalam menunaikan visi dan misi yang telah ditetapkan harus memiliki
struktur yang baik dan target yang jelas untuk setiap milestone dari sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya. Jika organisasi anda kuat, kordinasi kerja dalam
organisasi anda tidak hanya akan lebih efisiensi dan efektif, tetapi organisasi anda
juga akan mampu merespon secara cepat terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungan bisnis.

Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat


beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin untuk
kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan
sendiri. Selain itu juga Islam memandang bahwa pemasaran sebagai jual beli yang
harus dipajang dan ditunjukkan keistimewaan-keistimewaannya dan kelemahan-
kelemahan dari barang tersebut agar pihak lain tertarik membelinya.5

B. Tujuan dan Fungsi Prinsip Pemasaran Islami (Syari’ah)


1. Menurut Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula adalah memberikan dua
tujuan utama dari Marketing Syariah atau Pemasaran Syariah, yaitu:
Memarketingkan Syariah dimana perusahaan yang pengelolaannya berlandaskan
syariah Islam dituntut untuk bisa bekerja dan bersikap profesional dalam dunia
bisnis. Juga dibutuhkan suatu program pemasaran yang komprehensif mengenai nilai
dan value dari produk-produk syariah agar dapat diterima dengan baik, sehingga
tingkat pemahaman masyarakat yang masih memandang rendah terhadap
perbedaaan yang ditawarkan oleh perusahaan yang berbasiskan islami.

2. Memarketingkan dengan mensyariahkan marketing, adalah sebuah teknik pemasaran


tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja tetapi
juga karena usaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu
nilai kepada para penguasa utamanya (Allah Swt, konsumen, karyawan, pemegang
saham). Sehingga usaha tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya dan
menjadi bisnis yang berkelanjutan yang sessuai dengan konsep Islami atau Syariah.
5
Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing. Hlm. 104

12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pemasaran atau dalam bahasa inggrisnya lebih dikenal dengan sebutan


Marketing, istilah tersebut sudah dikenal dikalangan pebisnis. Marketing Syari’ah
yaitu sebuah bisnis strategis yang mengarahkan proses, penciptaan, penawaran dan
perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholdernya yang dalam keseluruhan
prosesnya sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Islam.
Dalam Pemasaran atau marketing menurut perspektif islam mengenal 2
prinsip yakni Prinsip Internal dan Eksternal. Prinsif internal yaitu seluruh proses baik
proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai tidak boleh ada
hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang islami.
Sedangkan Prinsip eksternal 17 point untuk menjadi sebuah perusahaan pemasaran
(marketing company) berbasiskan syariah, yakni perubahan, memperhatikan
persaingan usaha, pengaruh inovasi teknologi, merenungkan kembali prinsip dasar
perusahaan, memanfaatkan peluang, peanentuan target pasar, strategi merebut posisi
dibanak konsumen, menyelaraskan taktik pemasaran, mengintegrasikan tawaran dari
perusahaan, memaksimalkan kegiatan openjualan, brand atau merek, memperhatikan
service yang ditawarkan, proses yang baik, menciptakan value, memiliki impian,
budaya perusahaan yang berkembang, membangun organisasi sesuai prinsip-prinsip
syariah.
Adapun Tujuan dan Fungsi Prinsip Pemasaran Islami (Syari’ah) yakni
Memarketingkan Syariah dimana perusahaan yang pengelolaannya berlandaskan
syariah Islam dituntut untuk bisa bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad.2004. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta:Ekonisia, hlm. 16.


Alvin Toffler.1981. The Third Wafe. Bantam:Doubleday Dell Publishing Group.
George S. Day dan David J. Reibstein,1997. Wharton on Dynamic Competitive
Strategy:Wiley.
John Naisbitt.1991. Megatrends 2000. Wlliam Morrow & Company: Megatrends 2000.
Hermawan Kertajaya.Syariah Marketing: syakir sula. Hlm. 104.

15

Anda mungkin juga menyukai