Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Pemasaran Syari’ah”,
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman kemajuan serta yang selalu kita
harapkan syafaatnya pada hari akhir nanti.
Pembuatan makalah ini di maksud guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Marketing Syari’ah”. Dalam penulisan makalah ini tentunya banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu saya ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu
Hukum Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Ibu Dr. Zulfatun Ni’mah, M.H. selaku Kepala Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah.
4. Ibu Amilis Kina, M.E.I, selaku dosen pengampu mata kuliah Marketing Syari’ah.
5. Teman-teman HES 6-A serta pihak lain yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Saya memohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ini, baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Saran dan kritik sangat kami harapkan agar kami
dapat memperbaiki tugas-tugas selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran atau dalam bahasa inggrisnya lebih dikenal dengan sebutan Marketing,
istilah tersebut sudah dikenal dikalangan pebisnis. Pemasaran mempunyai peran penting
dalam peta bisnis di suatu perusahaan dan berkontribusi terhadap strategi produk, strategi
harga, strategi penyaluran atau distribusi, dan strategi promosi.
Marketing Syari’ah yaitu sebuah bisnis strategis yang mengarahkan proses,
penciptaan, penawaran dan perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholdernya
yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Islam. Jadi
dengan proses marketing, seluruh proses tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip
dalam Islam, selama proses bisnis ini dapat dijamin atau tidak menyimpang dalam
prinsip syari’ah.
B. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Prinsip Pemasaran Menurut Perspektif Islam
2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Fungsi Prinsip Pemasaran Syari’ah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prinsip Pemasaran Menurut Perspektif Islam?
2. Apa Tujuan dan Fungsi Prinsip Pemasaran Syari’ah?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
c. Komunikatif
Sesungguhnya dalam setiap gerak manusia tidak dapat menghindari untuk
berkomunikasi. Dalam manajemen, komunikasi menjadi faktor penting dalam
melakukan tranformasi kebijakan atau keputusan dalam rangka pelaksanaan
manajerial itu sendiri menuju tercapainya tujuan yang diharapkan.1
2. Prinsip Eksternal
Berikut prinsip-prinsip pemasaran dalam perspektif syariah dan bagaimana
menjadi sebuah perusahaan pemasaran (marketing company) berbasiskan syariah.
Ada 17 prinsip syariah marketing sebagai berikut:
Prinsip #1 : Information Technology Allows Us to be Transparent (Change)
Prinsip #2 : Be Respectful to Your Cmpetitors (Competitor)
Prinsip #3 : The Emergence of Customers Global Paradox (Customer)
Prinsip #4 : Develop A Spiritual-Based Organization (Company)
Prinsip #5 : View market Universally (Segmentation)
Prinsip #6 : Target Customer’s Heart and Soul (Targeting)
Prinsip #7 : Build A Belief System (positoning)
Prinsip #8 : Differ Yourself With A Good Package of Content and Context
(Differentiation)
Prinsip #9 : Be Honest with your 4 Ps (Marketing Mix)
Prinsip #10 : Practice A Relationship-Based Selling (Selling)
Prinsip #11 : Use A Spiritual Brand Character (Brand)
Prinsip #12 : Services Should Have The Ability to Transform (Service)
Prinsip #13 : Pratice A Reliable Business Process (Process)
Prinsip #14 : Create Value to Your Stakeholders (Scorecard)
Prinsip #15 : Create A Noble Cause (Inspiration)
Prinsip #16 : Develop An Ethical Corporate Culture (Culture)
Prinsip #17 : Measurement Must Be Clear and Transparent (Institution).
6
Perubahan adalah suatu hal yang pasti akan terjadi. Oleh karena itu,
perubahan perlu disikapi dengan cermat. Kekuatan perubahan terdiri dari lima unsur
perubahan teknologi, perubahan politik legal, perubahan sosial kultural, perubahan
ekonomi, dan perubahan pasar. Dalam prinsip yang membahas perubahan (change)
ini hanya ditekankan perubahan pada bidang teknologi. Perubahan-perubahan di
bidang lain politik legal, sosial budaya, ekonomi, dan pasar walaupun memang juga
berperan penting dalam syariah marketing, sudah banyak dibahas oleh pihak lain;
misalnya saja peraturan-peraturan yang menyangkut perbankan syariah. Atau,
perkembangan industri perbankan syariah ini di indonesia yang semakin pesat.2
7
mereka beli. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya akses informasi dan maki
beragamanya pilihan produk, sehingga membuat pelanggan akan mempunyai
keinginan yang semakin spesifik dan harapan yang semakin tinggi.4
8
akan dibidik, usaha kita akan lebih terarah. Bisa diambil contoh perbedaan antara
Rambo dengan penembak jitu (sniper). Dalam menembak musuhnya, Rambo
menggunakan senapan mesin yang membidik secara acak sehingga tidak efektif dan
efisien. Sedangkan penembak jitu membidik musuhnya secara benar-benar fokus,
sehingga upaya yang dikeluarkannya efektif dan efisien. Untuk itulah perusahaan
perlu membidik pasar yang akan dimasuki yang tentunya harus sesuai dengan
keunggulan daya asing (competitive advantage) yang dimiliki perusahaan.
9
Kita mengenal 4P sebagai marketing-mix, yang elemen-elemennya
adalah product (produk), price (harga), place (tempat/distribusi), dan promotion
(promosi) yang diperkenalkan oleh Jerome McCarthy. Product dan price adalah
komponen dari tawaran (offers), sedangkan place dan promotion adalah komponen
dari akses (acces). Karena itu, marketing-mix yang dimaksud adalah bagaimana
mengintegrasikn tawaran dari perusahaan (company’s offers). Proses
mengintergrasikan ini menjadi kunci suksesnya usaha pemasaran dari perusahaan
anda. Untuk itu, kami juga menyebutnya sebagai creation tactic karena marketing-
mix ini haruslah berdasarkan penciptaan diferensiasi dari sisi content,
context, dan infrastructure.
10
menjadi pelayan bagi pelanggannya. Apalagi jika perusahaan itu sudah semakin
besar, filosofis padi sepatutnya diterapkan, semakin tinggi harus semakin meruduk.
11
Prinsip yang terakhir, yang terperting, adalah bagaimana anda membangun
organisasi/institusi anda sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Organisasi sebagai
kendaraan dalam menunaikan visi dan misi yang telah ditetapkan harus memiliki
struktur yang baik dan target yang jelas untuk setiap milestone dari sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya. Jika organisasi anda kuat, kordinasi kerja dalam
organisasi anda tidak hanya akan lebih efisiensi dan efektif, tetapi organisasi anda
juga akan mampu merespon secara cepat terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungan bisnis.
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
15