Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum Ekonomi Dan Bisnis


Q.S. Al-An’am (6): 165, Q.S. Luqman (31): 20, dan Q.S. Al-Baqarah (2): 29

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. Bobi Candra (1811130161)
2. Andryano Harli (1811130041)
3. Repton Aden Utama (1811130162)

Dosen Pembimbing:
H. Makmur Siri. Lc, MA, M.Ag.

PRODI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr, wb.


Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat
dan salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam
menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran-saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen kami
Bapak H. Makmur Siri. Lc, MA, M.Ag. yang telah memberikan pembelajaran dan
ilmu pengetahuan kepada kami. Serta penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua rekan-rekan yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah
ini.
Akhir kata semoga apa yang telah disampaikan dalam makalah ini dapat
menjadi referensi serta bermanfaat bagi khalayak pembaca.
Wassalamu’alaikum, wr, wb

Bengkulu, 4 Oktober 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Redaksi Dan Terjemahan Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar
Hukum Ekonomi Dan Bisnis................................................................3
B. Kata Kunci dan Makna Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar
Hukum Ekonomi Dan Bisnis ...............................................................4
C. Uraian Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum Ekonomi Dan
Bisnis....................................................................................................5
D. Kandungan Hukum Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum
Ekonomi Dan Bisnis.............................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ekonomi Islam terbangun dari dasar hukum Naqli dan Aqli. Dalil Naqli
adalah dalil yang di ambil dari Al-qur'an atau hadits Nabi Muhammad SAW.
Dalil Naqli bisa diartikan juga seperti tanda bukti atau petunjuk dari teks ayat
Al-Qur'an, yang tertera dalam mushaf al-Qur'an atau Hadis mutawatir, yang
tertera didalam kitab-kitab hadis, lalu diambil dan disalin dari tulisan yang
telah baku. Dalil tersebut kebenarannya merupakan kebenaran yang
haqiqi/mutlak. Sedang dalil Aqli adalah dalil yang bisa di nalar oleh akal.
Dalil aqli bisa diartikan juga seperti petunjuk dan pertimbangan akal
fikiran yang sehat dan obyektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan, ambisi atau
kebencian dari emosi. Tegasnya dalil aqli adalah penerimaan akal secara
murni dan bebas, kebenarannya merupakan nisbi (relatif), karena merupakan
prodak manusia. Adapun bentuk dalil aqli berupa Ijtihad: ijma dan qiyas.
Dari dua dasar hukum tersebut, bahwa prinsip prinsip ekonomi Islam
tidak boleh menyimpang dari al-Qur'an dan al-Hadits. Sedang dalam
pengembangan pemikiran ekonomi Islam tidak lepas dari dasar hukum aqli
berupa Ijtihad.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Redaksi Dan Terjemahan Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar
Hukum Ekonomi Dan Bisnis?
2. Sebutkan Kata Kunci dan Makna Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar
Hukum Ekonomi Dan Bisnis ?
3. Jelaskan Uraian Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum Ekonomi
Dan Bisnis?
4. Jelaskan Kandungan Hukum Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum
Ekonomi Dan Bisnis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Redaksi Dan Terjemahan Ayat-Ayat Yang
Membangun Dasar Hukum Ekonomi Dan Bisnis.
2. Untuk Mengetahui Kata Kunci dan Makna Ayat-Ayat Yang Membangun
Dasar Hukum Ekonomi Dan Bisnis .
3. Untuk Mengetahui Uraian Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum
Ekonomi Dan Bisnis.
4. Untuk Mengetahui Kandungan Hukum Ayat-Ayat Yang Membangun
Dasar Hukum Ekonomi Dan Bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Redaksi Dan Terjemahan Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum


Ekonomi Dan Bisnis
1. Q.S. Al-An’am (6): 165

“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan


Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain)
beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
2. Q.S. Luqman (31): 20

“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan


untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi
penerangan”.
3. Q.S. Al-Baqarah (2): 29

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk


kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-
Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
B. Kata Kunci dan Makna Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum
Ekonomi Dan Bisnis
 Jama’ dari kata , sebutan untuk sesuatu yang
diberi mandat. Ia subjek bermakna objek bahwa Allah
menjadikan pengikut Nabi Muhammad saw sebagai pengganti dan
pemegang mandat rububiyah Tuhan dalam peran mema’murkan, dan
menjaga kelesstarian alam semesta dengan segala potensinya.
 : untuk menguji sekalian manusia, berupa tuntutan atau perintah
 : kenikmatan, dan rizki yang diberikan oleh Tuhan kepada
sekalian manusia, baik berupa harta benda, pangkat, kesehatan,
kesempurnaan fisik dan lain sebagainya.
 : memberikan kewenangan kepada manusia untuk
mengambil manfaat.
 : matahari, bulan, planet-planet, bintang, awan, ruang
angkasa dan lain sebagainya.
 : pertambangan, bebatuan, rumput, pasir, tanaman,
pepohonan, buah-buahan, hewan darat dan lain sebagainya.
 : menyempurnakan, dan memenuhi dengan ke lengkapannya,
dibaca oleh mayoritas dengan , sedang oleh Ibnu Abbas r.a dan
Yahya bin Imarah membaca dengan
 : segala kenikmatan dibaca oleh Nafi’, Abu ‘Amr, dan Hafs
bersumber dari ‘Asim dan Abu Ja’far.
 : kenikmatan yang bisa disaksikan dengan mata, dalam riwayat
Ibnu Abbas salah satunya adalah hidayah keislaman seseorang dengan
mengucapkan kalimah shahadat, diikuti dengan mematuhi segala aturan
yang ditetapkan dalam agama Islam.
 : kenikmatan yang bisa dirasakan oleh mata hati, akal pikiran dan
perasaan; yakni keimanan dan kema’rifatan kepada Tuhan.
 : menciptakan dan menjadikan segala sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia
C. Uraian Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum Ekonomi Dan Bisnis
Q. S. al-An’am (6) : 165; memuat penjelasan tentang makna ‘khalifah fi
al-ard. Pertama, bahwa manusia dijadikan sebagai ‘khalifah fi al-ard’adalah
karena Nabi Muhammad saw sebagai penutup para Nabi, maka Allah juga
menjadikan pengikutnya sebagai pengganti ummat sebelumnya; kedua,
mereka saling memberikan mandat; ketiga, mereka semuanya menerima
mandat Tuhan di bumi Allah, mereka berhak menguasainya, dan berhak
mengolah semua yang ada di dalamnya. Dan mengangkat mereka di atas yang
lain dalam peringkat kemuliaan, intelektual, harta, pangkat, dan rizqi bukan
faktor kelemahan, kebodohan dan bukan kekikiran. Karena semuanya
diperoleh berdasarkan sikap dan respon mereka atas semua yang telah
diberikan oleh Allah kepada manusia. Karena itu Allah memberikan warning,
bahwa Allah Maha cepat siksaan-Nya bagi yang mengabaikan peringatan dan
aturannya, tetapi Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang bagi yang
selalu memperhatikannya. Ayat ini juga menjelaskan bahwa tidak ada dosa
yang diwariskan, karena sanksi dan dosa hanya berlaku bagi pelakunya.
Q.S. Luqman(31) : 20; ma’kna taskhir adalah mampu mengambil
manfaat dan menguasai sebagaimana makna yang tertuang dalam
Q.S.Ibrahim (14): 32.
Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan
air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air
hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia
telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar
di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan
(pula) bagimu sungai-sungai”.
Semua yang ada di langit dan yang ada di bumi dengan segala
potensinya yang melimpah diperuntukkan bagi kepentingan manusia, baik
yang bisa disaksikan dan dinikmati oleh indra lahir, maupun oleh nalar dan
batin (hati). Berdasarkan tujuan tersebut, maka pemanfaatan dan penguasaan
terhadap semua yang telah diciptakan oleh Allah, baik yang ada di langit,
maupun yang ada di bumi harus benar-benar menjadi potensi yang
mensejahterahakan, menguntungkan dan memudahkan dalam menegakkan
pengabdian manusia kepada Allah, sebagai ‘mandat Tuhan di alam semesta
Q.S al-Baqarah (2) : 29; ayat ini merupakan ayat yang menjelaskan
tentang jaminan Allah kepada manusia yang telah menerima kontrak
primordialnya dengan Tuhan.
Ayat ini menegaskan peringatan Allah swt yang tersebut pada ayat-ayat
yang lalu yaitu Allah telah menganugerahkan karunia yang besar kepada
manusia, menciptakan langit dan bumi untuk manusia, untuk diambil
manfaatnya, sehingga manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan
agar manusia berbakti kepada Allah penciptanya, kepada keluarga dan
masyarakat.
Kalimat "Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi
tujuh langit" memberi pengertian bahwa Allah menciptakan bumi dan segala
isinya untuk manusia, Allah telah menciptakan langit lalu Allah
menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Hal ini ditegaskan dalam firman
Allah:
“Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia
berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut
perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa." Keduanya menjawab, "Kami
datang dengan patuh." (Fussilat/41: 11)
Jadi langit pertama yang diciptakan Allah sebelum menciptakan bumi
waktu itu masih berupa asap tebal yang gemulung dan suhunya panas sekali.
Keduanya yaitu langit dan bumi. Dipanggil maksudnya ditetapkan ketentuan
dan proses pekerjaannya oleh Allah supaya bekerjasama secara sinergi dan
mewujudkan alam yang harmonis.
Pada ayat 29 ini dijelaskan bahwa Allah menyempurnakan langit yang
satu dan masih berupa asap itu menjadi tujuh langit. Angka tujuh dalam
bahasa Arab dapat berarti enam tambah satu, bisa juga berarti banyak sekali
lebih sekadar enam tambah satu. Jika kita mengambil arti yang pertama
(enam tambah satu) maka berarti Allah menjadikan langit yang tadinya satu
lapis menjadi tujuh lapis, atau Allah menjadikan benda langit yang tadinya
hanya satu menjadi tujuh benda langit. Tiap-tiap benda langit ini beredar
mengelilingi matahari menurut jalannya pada garis edar yang tetap sehingga
tidak ada yang berbenturan. Tetapi matahari hanya berputar dan beredar pada
garis porosnya saja karena matahari menjadi pusat dalam sistem tata surya
ini. Sungguh Allah Mahakaya dan Mahabijaksana mengatur alam yang besar
dan luas ini.
D. Kandungan Hukum Ayat-Ayat Yang Membangun Dasar Hukum
Ekonomi Dan Bisnis
Kajian terhadap ketiga ayat diatas membangun aturan sebagai berikut;
1. Setiap pemimpin bertanggungjawab atas kelestarian alam semesta, dan
kesejahteraan para penghuninya.
2. Semua yang ada di langit dan di bumi dengan segala potensinya, baik
yang bisa disaksikan dan dirasakan langsung oleh indra, maupun tidak,
disediakan oleh Allah untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia,
maka pengembangan dan pengelolaannya harus memberikan
kemanfaatan dan kesejahteraan bagi umat manusia dan pelestarian alam
semesta.
3. Berdasarkan tujuan tersebut di atas, maka setiap kegiatan yang berkaitan
dengan pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan terhadap segala
yang ada di langit dan di bumi dengan segala potensinya adalah boleh,
kecuali jika ada indikator yang menyimpang dari tujuan dan berdampak
merusak lingkungan dan alam semesta.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ayat-ayat yang membangun dasar hukum ekonomi dan bisnis antara lain;
Q.S. al-An’am (6):165,Q.S. Luqman (31): 20, Q.S al-Baqarah (2): 29.
2. Inti ayat Q.S. al-An’am (6):165
“Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan
Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. …
Q.S. Luqman (31): 20
“….Sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu
nikmat-Nya lahir dan batin…”.
Q.S al-Baqarah (2): 29
“…Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu…”
3. Manusia diberi mandat oleh Allah sebagai Penguasa di alam raya sebagai
pengganti Allah dalam pelestarian dan kesejahteraan alam semesta.
Karena tugas tersebut, maka Allah membekali segala kenikmatan, salah
satunya adalah potensi alam untuk memudahkan tugas tersebut, maka
segala potensi alam ini semuanya disiapkan untuk memberikan manfaat
bagi kebutuhan manusia dalam melaksanakan tugas kekhalifahan
tersebut.
4. Ketiga ayat tersebut membangun kaidah “al-Aslu fi al-Mu’amalati
alIbahah hatta yakuna al-Dalil ‘ala tahrimihi” (dasar hukum segala
kegiatan ekonomi dan bisnis adalah “boleh/h}alal”, sampai ada indikator
yang dilarang/haram)
DAFTAR PUSTAKA

Fazlurrahman. 1983. Tema Pokok al-Qur'an,tjm. Anas Mahyuddin. Bandung:


Penerbit Pustaka.
Rachmawatie, May Yudhie R. Haryono Editor. 2002. Al-Qur'an Buku yang
Menyesatkan dan Buku yang Mencerahkan. Bekasi: Gugus Press.
Shawkaniy (ash), Muhammad bin Ali. Fath al-Qadir.Ttp.: Mawqi’ atTafasi.
Shihab, Quraish. 1992. Membumikan al-Qur'an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat. Bandung: Penerbit Mizan.

Anda mungkin juga menyukai