Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Fikih Zakat
Kelompok 10:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita ucapkan kepada Allah SWT, yang telah mem
berikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Dan semoga Shala
wat dan salam kita selalu dikirimkan Allah kepada Rasulullah SAW.
Allah telah memberikan nikmat dan rezki-Nya yang melimpah bagi umat
manusia, sehingga manusia diwajibkan untuk mensyukurinya. Salah satunya ialah
dengan memberikan kelebihan harta yang diterimanya dari Allah kepada orang-or
ang yang membutuhkannya yang dapat digolongkan kepada zakat. Pada makalah i
ni akan di bahas mengenai zakat perusahaan, saham dan obligasi.
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Rumusan Tujuan...........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Zakat Perusahaan...............................................................................................6
B. Zakat Saham........................................................................................................8
C. Zakat Obligasi...................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Simpulan...........................................................................................................15
B. Saran ................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat merupakan ibadah maaliyah ijtima’iyyah yang memiliki
posisi sangat penting, strategis dan menentukan. Baik dilihat dari sisi a
jaran islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, sebagai
ibadah pokok zakat termasuk salah satu rukun, (rukun ketiga ) dari ruk
un islam yang lima. Sehingga keberadaannya di anggap sebagai ma;luu
minad-diin bidh-dharuroh atau di ketahui secara otomatis adanya dan
merupakan bagian mutlak dari keislaman seseorang.
Harta yang dimiliki atau di inginkan untuk di miliki oleh manus
ia, pada kenyataanya sangat beragam dan berkembang terus menerus.
Keragaman dan perkambangan tersebut berbeda dari waktu kewaktu, ti
dak terlepas kaitannya dengan ‘urf “adat” dalam lingkungan kebuday
aan dan peradaban yang berbeda-beda. Di Indonesia, misalnya di bida
ng pertanian, disamping pertaniuan yang bertumpu pada pemenuhan k
ebutuhan pokok, kini sector pertanian sudah terkait dengan sector perd
agangan, demikian pula sector perdagangan yang kini perkembangann
ya sangat pesat, mencakup komoditi perdagangan hasil bumi, hasil hut
an, hasil laut dan sebagainya. Juga kegiatan jasa yang melahirkan profe
si yang bermacam-macam seperti konsultan, tenaga kesehatan, tenaga
pengajar, pegawai dan karyawan dalam berbagai kegiatan ekonomi.
Sector perdagangan dan perusahaan kini kini juga melebar pada
perdagangan valuta asing, perdagangan saham, pasar modal, perdagan
gan saham, obligasi, sertifikat pasar modal dan surat-surat berharga lai
nnya.
Dalam kajian fiqih, timbul pertanyaan bagaimana menempatka
n beragam komoditi dan jasa yang terus berkembang sebagai subyek at
au objek zakat, termasuk yang berkaitan dengan nisbah, besarnya zaka
4
t, waktu pengeluarannya dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya. Te
rutama yang berkaitan dengan perkembangan ekonomi modern. Al-Qu
r’an merupakan rujukan dan sumber utama umat islam, menjelaskan ba
hwa sumber zakat ini dengan dua pendekatan. Yakni pendekatan ijmali
‘global’ segala harta yang dimiliki yang memenuhi persyaratan zakat d
an pendekatan tafsili ‘terurai’ yang menjelaskan berbagai jenis harta ya
ng apabila sudah memenuhi persyaratan zakat, maka wajib di keluarka
n zakatnya
B. Rumusan Masalah
1. Apakah zakat perusahaan, saham dan obligasi itu?
2. Apa dalil zakat perusahaan, saham dan obligasi?
3. Bagaimana nisab dan haul zakat perusahaan, saham dan obligasi?
C. Rumusan Tujuan
1. Menjelaskan mengenai apa itu zakat perusahaan, saham dan obliga
si.
2. Menjelaskan mengenai dalil zakat perusahaan, saham dan obligasi.
3. Menjelaskan mengenai nisab dan haul zakat perusahaan, saham, da
n obligasi.
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Zakat Perusahaan
1
Sugeng, makalah zakat perusahaan, saham, obligasi, dan profesi, diakses dari
https://makalahviral.blogspot.com/2019/09/makalah-zakat-perusahaan-saham-dan.html?
m=1, pada tanggal 27 November 2021, pukul 15:35.
2
Zakaria Batu Bara, Analisis Metode Perhitungan Zakat Perusahaan, diakses
dari https://media.neliti.com/media/publications/314704-analisis-metode-perhitungan-
zakat-perusa-6ea6c5ab.pdf, pada tanggal 27 November 2021, pukul 15:24.
6
Perusahaan yang dimiliki muslim dapat dikenakan zakat karen
a suatu perusahaan mengalami suatu perkembangan harta dari aktivita
s bisnisnya, dan perusahaan dapat bertindak sebagai amil dalam pemb
ayaran zakat para pemiliknya sebelum laba dibagikan kepada para pe
milik sesuai proporsinya atau dibayarkan melalui BAZ atau LAZ.
3
Karseno, “Mengenal Zakat Kontemporer dan Zakat Sebagai Pengurang Pengha
silan Kena Zakat”, Padang: BAZ Sumbar, 2005.
4
11 Yusuf Qardhawi, “Hukum Zakat (Terjemah)”, Jakarta: Litera Antarnusa, 200
6.
7
a. Harta dalam bentuk uang tunai, yang terdiri dari kas dan uang sim
panan
b. Harta dalam bentuk persediaan barang dagang dan aktiva berupa s
arana dan prasarana
c. Harta yang berupa piutang usaha atau piutang dagang Ketiga bent
uk harta kena zakat tersebut akan dihitung dan dikurangi harta ya
ng berupa aktiva tetap (sarana dan prasarana) dan kewajiban-kew
ajiban yang dimiliki pada akhir tahun pembayaran zakat.
B. Zakat Saham
8
Pendapat ini pula di kemukakan oleh Syekh Abdurrahman Isa.
Kedua, jika perusahaan tersebut merupakan perusahaan dagang murni
yang membeli dan menjual barang-barang, tanpa melakukan keguatan
pengolahan seperti perusahaan yang menjual hasil-hasil industri. Sepe
rti dagang internasional, perusahaan ekspor-impor, maka saham atas p
erusahaan itu wajib di keluarkan.Dari sudut hukum, saham termasuk k
edalam harta yang wajib di keluarkan zakatnya.
Sementara itu, muktamar internasional pertama tentag zakat m
enyatakan bahwa, jika perusahaan telah mengeluarkn zakatnya sebelu
m dividen di bagikan kepada para pemegang saham, maka para pemeg
ang saham tidak perlu lagi mengeluarkan zakatnya. Jika belum mengel
uarkan zakat, maka para pemegang sahamlah berkewajiban mengelua
rkan zakatnya.6
9
b. Cara perhitungan & pemindahbukuan portfolio saham:
Bapak A memiliki saham XXXX sebanyak 100 lot dimana harga p
asar/lembar sebesar Rp645,- (1 lot sama dengan 100 lembar). Nilai
zakat Bapak A dalam saham adalah Rp2.500.000 : (Rp645,- x 100 l
embar) = 38,75 lot/pembulatan menjadi 39 lot. Untuk itu, Bapak A
harus memindahkan 39 lot sahamnya sebagai zakat saham.
C. Zakat Obligasi
7
Teti Puspita Sari, Skripsi: Zakat Obligasi Ditinjau Menurut Perspektif Hukum
Islam,(Pekan Baru: UIN SUSKA,2011), hlm.51.
10
zakat obligasi wajib dikeluarkan oleh pemegang sertifikat obli
gasi, apabila sudah berada ditangan pemilik selama satu tahun atau leb
ih dan wajib dikeluarkan zakatnya seperti zakat perdagangan sebesar 2,
5%. Dengan begitu hubungan saham dan obligasi dengan zakat yaitu s
aham dan obligasi sama-sama mendapatkan keuntungan, 2,5% dari ke
untungan tersebut wajib di akāti, apabila sudah mencapai haul (satu ta
hun).
Zakat obligasi dihitung berdasarkan nilai nominalnya pada akh
ir haul dengan kadar 2,5% jika obligasi tersebut bisa diharapkan pelun
asannya. Jika bagian dari nilai nominal obligasi tidak bisa diharapkan,
hal ini, misalnya ketika harga pasar lebih murah dari harga nominal, m
aka zakatnya dihitung atas bagian obligasi yang bisa diharapkan pelun
asannya saja. Hal ini berarti zakat hanya wajib atas harga nominalnya
saja.
Contoh penghitungan zakat obligasi sebagai berikut:
1000 lembar obligasi perusahaan bank mandiri. Nilai nominal t
iap lembar obligasi adalah Rp 20.000, dengan bunga 10% pertahun, o
bligasi tersebut beredar dibursa efek, harga pasar obligasi tersebut pad
a tanggal 31 Desember 2008(waktu penghitungan zakat) adalah Rp 25.
000.
11
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa y
ang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu……. “(Q.S.Al-Baqarah:26
7)8
8
Tarsir Al-Quran Online, Q.S. Al-Baqarah Ayat 267, diakses dari
https://tafsirq.com/, tanggal 27 November 2021, pukul 16:35.
9
Tarsir Al-Quran Online, Q.S. At-Taubah Ayat 103.
12
Berdasarkan ini, keberadaan perusahaan sebagai wadah usaha k
emudian menjadi badan hukum atau syakhsiyyah I'tibariyyah. Sebab d
iantara individu itu kemudian timbul transaksi, meminjam, menjual, b
erhubungan pihak luar, dan menjalin kerja sama. Segala kewajiban da
n ditanggung bersama, termasuk didalamnya kewajiban kepada Allah
dalam bentuk Zakat. tetapi diluar zakat perusahaan, tiap individu juga
wajib mengeluarkan zakat sesuai dengan penghasilan dan nishabnya.
Para ulama kontemporer menganalogikan zakat perusahaan ini kepada
zakat perdagangan, karena dipandang dari aspek legal dan ekonomi ke
giatan sebuah perusahaan intinya berpijak pada kegiatan trading atau p
erdagangan.10
َيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو َذرُوا َما بَقِ َي ِمنَ الرِّ بَا إِ ْن ُك ْنتُ ْم ُم ْؤ ِمنِين
10
Didin Hafidhuddin, “Zakat Dalam Perekonomian Modern”, Jakarta: GIP, 2002,
hlm. 101.
13
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah da
n tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman.”(Q.S. Al-Baqarah:278).11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zakat perusahaan adalah zakat yang dikenakan atas perusahaa
n yang menjalankan usahanya (dapat bertindak secara hukum, memili
ki hak dan kewajiban, serta dapat memiliki kekayaan sendiri).Zakat sa
ham adalah zakat yang dilakukan atas kepemilikan saham atau surat b
ukti persero dalam suatu Perusahaan Terbatas (PT), sesuai dengan nila
i dan jumlah lembar sahamnya. obligasi adalah perjanjian tertulis dari
bank, perusahaan atau pemerintah kepada pemegang untuk melunasi
sejumlah pinjaman dalam masa tertentu dengan bunga tertentu pula.
11
Tarsir Al-Quran Online, Q.S. Al-Baqarah ayat 278.
14
Landasan hukum wajib zakat perusahaan, saham dan obligasi i
alah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur‟an surat at-Taubah ayat 1
03, Surat ALBaqarah ayat 267, al-Baqarah ayat 278, dan surah Ali Imr
an ayat 130. Serta hadis riwayat bukhari.
Zakat perusahaan, saham dan obligasi dianalogikan dengan
zakat perdagangan, yakni setara dengan 85 gram emas dengan kadar z
akat 2,5% dan sudah mencapai satu tahun atau telah mencapai haul.
B. Saran
Kami berharap makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasa
n untuk pembacanya. Dan tentukan dapat meningkatkan kesadaraan a
kan pentingnya menunaikan zakat. Namun, makalah ini memiliki ban
yak kekurangan di dalamnya, kami harapkan agar pembaca dapat me
maklumi hal tersebut dan memberikan kritik dan saran agar kedepann
ya kami dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan tidak mengulang
inya lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Karseno. 2005. Mengenal Zakat Kontemporer dan Zakat Sebagai Pengurang Ken
a Pajak. Padang.:BAZ Sumbar.
Qardhawi, Yusuf. 2006. Hukum Zakat (Terjemahan). Jakarta: Litera Antarnusa.
15
Sari, Teti Puspita. 2011. Zakat Obligasi Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Isla
m. Pekan Baru: UIN SUSKA.
Sugeng.2019. Makalah Zakat Perusahaan, Saham, dan Profesi.
https://makalahviral.blogspot.com/2019/09/makalah-zakat-perusahaan-
saham-dan.html?m=1, diakses pada 27 November 2021 pukul 15:35.
16