Disusun Oleh:
1. Kirani (2031710143)
2. Amelia Safitri (2031710152)
3. Wahyu Rachmadani (2031710146)
4. M. Navis Maulana Habsji (2031710149)
Kelompok 12
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah suatu rencana
keuangan tahunan daerah yang dibahas dan juga yang disetujui secara bersama
oleh Pemerintah Daerah dan juga bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD), serta ditetapkan oleh Peraturan Daerah (Permendagri No.13
Tahun 2006). Rahardjo (2014) menjelaskan APBD adalah suatu rencana
operasional keuangan daerah, disatu pihak menggambarkan penerimaan tentang
pendapatan dan dilain pihak merupakan tentang pengeluaran untuk membiayai
pengeluaran rutin dan juga pengeluaran dalam pembangunan dalam satu tahun
anggaran. Di dalam APBD memiliki masa tahun anggaran yaitu satu tahun,
dimulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Menurut
Menteri Negara Otonomi Daerah RI dan juga PAU-SE UGM, menyatakan
bahwa APBD pada dasarnya adalah suatu instrumen kebijakan yang dipakai
adalah sebagai alat untuk dapat meningkatkan pelayanan umum serta
kesejahteraan masyarakat di daerah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan hal sangat penting
di dalam pemerintahan, yaitu lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia dan merupakan perwakilan dari rakyat daerah yang
berkedudukan sebagai guna unsur-unsur dalam penyelenggara pemerintah
daerah di provinsi,kabupaten dan kota. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) terdiri dari atas beberapa anggota partai politik yang dipilih dan
pemilihan umum yang dipilih melalui cara dengan pemilihan umum.
Pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan otonomi daerah, perlu memperhatikan hubungan antar susunan
pemerintahan dan antar pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman
daerah. Aspek hubungan wewenang memperhatikan kekhususan dan keragaman
daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Aspek hubungan
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Disamping itu, perlu diperhatikan
1
2
3
4
6. Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilitasi memiliki makna bahwa anggaran daerah menjadi
alat untukmemelihara, dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian daerah.
C. Penyusunan dan Penetapan ABPD
1. Penyusunan APBD
Proses perencanaan dan penyusunan APBD, mengacu pada PP Nomor
58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, secara garis besar
sebagai berikut: (1) penyusunan rencana kerja pemerintah daerah; (2)
penyusunan rancangan kebijakan umum anggaran; (3) penetapan prioritas
dan plafon anggaran sementara; (4) penyusunan rencana kerja dan anggaran
SKPD; (5) penyusunan rancangan perda APBD; dan (6) penetapan APBD.
Dalam gambar, tahapan penyusunan rancangan APBD terlihat sebagai
berikut:
Perda APBD
7
E. Fungsi RAPERDA
Adapun fungsi Peraturan Daerah antara lain:
1. Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas
pembantuan sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 dan UU tentang
Pemerintahan Daerah.
2. Merupakan peraturan pelaksanaan dari Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi. Dalam fungsi ini, Peraturan Daerah tunduk pada ketentuan
hierarki Peraturan Perundang-undangan. Dengan demikian Peraturan Daerah
tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang lebih
tinggi.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Website
http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/Pertemuan-3.pdf
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-Perekonomian-
Provinsi-Kalimantan-Timur-Agustus-2022.aspx
https://diskominfo.kaltimprov.go.id/berita/apbd-p-kaltim-tahun-2023-ditarget-
tembus-rp-20-triliun
https://www.bi.go.id/id/statistik/ekonomikeuangan/sekda/statistikregional.aspx?id
prov=64
Jurnal
Bumulo, F. (2009). Peran APBD Terhadap Pertumbuh* UUoromi Daerah.
JURNAL LEGALITAS VOLUME 2 NO,1, 135-146.
19
CONTOH SOAL DAN JAAWABAN
1. Pengesahan APBD oleh DPRD dan dituangkan dalam peraturan pemerintah
selambat-lambatnya dilakukan setelah APBN ditetapkan?
A. satu minggu
B. satu bulan
C. tiga minggu
D. tiga bulan
E. empat bulan
Jawaban: B
2. Pernyataan dibawah ini yang tidak termasuk tujuan dibuatnya APBD adalah?
A. Membantu pemerintah daerah mencapai tujuan fiskal
B. Meningkatkan pengaturan atau juga kordinasi tiap bagian yang berada di
lingkungan pemerintah daerah.
C. Menciptakan efisiensi terhadap penyediaan barang dan jasa
D. Menciptakan prioritas belanja pemerintah daerah.
E. Meningkatkan penguasaan pemerintah daerah terhadap SDA
Jawaban: E
3. Dampak dari APBD terhadap perekonomian di suatu daerah adalah ?
A. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah
B. mampu mereduksi tingkat kemiskinan yang ada disuatu daerah secara
signifikan.
C. mempengaruhi terhadap pengurangan atau penanggulangan masalah
pengangguran
D. mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi
E. Meningkat status sosial para penguasa dan pengelola daerah
Jawaban: E
20