Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Penyusunan Anggaran Pemerintah Daerah

Oleh :
Rahma Devita Kartika Sari
5053/2536047/XI otkp1

OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN


SUNAN GIRI MENGANTI TAHUN 2022

RAHMA DEVITA 1
Kata Pengantar

Dengan nama allah yang maha pengasih dan maha penyanyang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-nya yang telah melimpahkan rahmat kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Penyusunan
Anggaran Pemerintah Daerah.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari semua pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepemuhmya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenannya kami deangan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah tentang Penyusunan Anggaran
Pemerintah Daerah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Penyusunan
Anggaran Pemerintah Daerah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca.

Gresik,

Penulis

RAHMA DEVITA 2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................
E. Metode............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Pengertian APBD..............................................................................................
B. Fungsi Anggaran Unit Evaluasi.........................................................................
C. Pentingnya Perencanaan Anggaran Keuangan...............................................
D. Asas Dalam Penyusunan Anggaran.................................................................
E. Proses Penyusunan APBD................................................................................
BAB III PENUTUPAN.........................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

RAHMA DEVITA 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat di nilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah tersebut, dalam kerangkaAnggaran Pendapa Belanja
Daerah (APBD) (PP No.105 Tahun 2000). Terdapat empat dimensi penting
yang tercermin dari pengertian tersebut, yaitu : (1) adanya dimensi hak dan
kewajiban; (2) adanya dimensi tujuan dan perencaan; (3) adanya dimensi
penyelenggaraan dan pelayanan publik; (4) adanya dimensi nilai uang dan
barang (Investasi dan Inventarisasi). Uraian tersebut menunjukkan bahwa
keuangan daerah harus dikelola dengan baik agar semua hak dan kewajiban
daerah yang dapat nilai dengan uang dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk
kepentingan daerah, sehingga dengan adanya pengelolaan keuangan daerah,
pendapatan dan pengeluaran daerah dapat dialokasikan dengan bak dan efisien.
Keuangan daerah merupakan salah satu faktur penting dalam menukur
secara nayata kemampuan daerah dalam melaksanakan otonomi dan
menyangkut upaya dalam mendapatkan uang maupun membelanjakan-nya,
sehingga masalah yang timbul dalam keuangan daerah adalah bagaimana
sumber pendapatan itu digali dan distribusikan (Moneyzar Usman ; 1997 : 2).
Aspek perencanaan keuangan daerah diarahkan agar seluruh proses
penyusunan APBD semaksimal mungkin dapat menunjukkan latar belakang
pengambilan keputusan dalam penetapan arah kebijakan umum, skala prioritas
dan penetapan alokasi serta distribusi sumber daya dengan melibatkan
partisipasi masyarakat.
Dokumen Penyusunan Anggaran Pemerintah Daerah yang disampaikan
oleh masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang disusun dalam
format terencana kerja dana anggaran (RKA) SKPD seharusnya dapat
menyajikan informasi yang jelas tentang tujuan, sasaran, serta korelasi antara
besar anggaran (beban kerja dan harga satuan) dengan manfaat dan hasil yang
ingin dicapai atau diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan yang dianggarkan.
Dengan demikian prinsip penerapan Anggaran Pemerintah Daerah berbasis
kinerja yang mengandung makna bahwa proses dan penggunanaan sumber
dayanya harus diimpementasikan dalam proses perencanaan penganggaran serta
dalam pelaksanaan anggarannya sendiri.

RAHMA DEVITA 4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penyusunan Anggaran dan Belanja Pemerintah
Daerah?
2. Bagaimana fungsi pengendalian dan evaluasi APBD?
3. Bagaimana pentingnya Perencanaan Anggaran?
4. Bagaimana asas dalam Penyusunan Anggaran?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk memahami proses penyusunan Anggaran dan Belanja Pemerintah
Daerah
b. Untuk memahami fungsi pengendalian dan evaluasi APBD
c. Untuk memahami apa saja asas dalam penyusunan Anggaran

D. Manfaat Penulisan
a. Agar memahami pentingnya perencanaan anggaran
b. Agar memahami pengertian penyusunan Anggaran dan Belanja
Pemerintah Daerah
c. Agar memahami fungsi-fungsi Anggaran dan Belanja Pemerintah
Daerah

E. Metode
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode kajian pustaka.
Kajian pustaka merupakan sekumpulan penjelasan dari berbagai ilmu
pengetahuan yang digunakan sebagai panduan dan informasi dalam melakukan
penelitian. Kajian pustaka juga berisi deskripsi mengenai bidang atau topik
tertentu.

RAHMA DEVITA 5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah bentuk
pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan perturan
daerah. Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan renacana
keuangan tahunana pemerintah daerah yang sudah disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPR). Tahunan aggaran APBD ini meliputi masa
satu tahun, sejak 1 Januari – 31 Desember tahun berjalan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdiri dari
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Menurut
Mardiasmo (2002:11), salah satu aspek terpenting dari suatu pemerintah
daerah yang harus diatur dengan hati-hati adalah masalah pada pengelolaan
keuangan serta anggaran daerah.
B. Fungsi Anggaran Belanja
Anggaran mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman
kerja, sebagai alat pengoordinasian kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja.
Dengan melihat kegunaan pokok dari anggaran tersebut, maka pertumbuhan
APBD memiliki fungsi, sebagai berikut.
1. Fungsi perencanaan
Fungsi perencanaan, yaitu penentuan tujuan yang akan dicapai sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah disepekati, misalnya target penerimaan
yang akan dibiayai.
2. Fungsi koordinasi anggaran
Fungsi koordinasi anggaran, yaitu sebagai alat mengoordinasikan
rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam
organisasi agar dapat bekerja secara selaras ke arah tercapainya tujuan
yang diharapkan.
3. Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi, yaitu sebagai saluran komunikasi terhadap berbagai
unit dalam penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan,
strategi, kebijakan,pelaksanaan, dan penyimpanan yang timbul agar
dapat teratasi.
4. Fungsi motivasi
Fungsi motivasi, yaitu anggaran belanja sebagai alat untuk memotivasi
para pelaksana dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan untuk
mencapai tujuan.
5. Fungsi pengendalian dan evaluasi
Fungsi pengendalian dan evaluasi, yaitu anggaran dapat berfungsi
sebagai alat-alat pengendalian yangpada dasarnya dapat ditentukan
penyimpangan yang timbul dan penyimpangan tersebut sebagai dasar
evaluasi atau penilaian prestasi dan sekaligus merupakan umpan balik
pada masa yang akan datang.
C. Pentingnya Perencanaan Anggaran Keuangan
Anggaran disusun dengan membuat suatu bentuk perencanaan yang
matang. Adapun perencanaan yang dimaksud, yaitu perencanaan yang baik dan
bersinambungan. Contoh bentuk perencananaan yang baik, yaitu dengan
melakukan pengelolaan anggaran yang berkualitas.

RAHMA DEVITA 6
Perusahaan dan instansi tentunya mempunyai suatu tujuan dari kegiatan
yang dilakukan. Rencana anggaran dibuat untuk mencapai tujuan tersebut.
Anggaran dapat menjaga bisnis dan alat-alat pembayarannya tetap pada
jalurnya. Penyusunan anggaran sebagai dasar pelaksanaan seluruh aktivitas
usaha dalam suatu periode biasanya memilih tempo satu tahun. Demi mencapai
rencana anggaran tersebut, perusahaan harus menetapkan langkah atau tindakan
yang harus diambil.
Dalam anggaran ini, tentu harus menggunakan rencana kerja. Rencana
kerja yang baik tentu berkaitan dengan rencana kerja mandiri dan berkompeten.
Bentuk rencana kerja harus berdasarkan pada tata kelola anggaran yang
berimbang. Dengan rencana kerja yang baik dan berimbang, anggaran dapat
disusun dengan baik dan efektif. Umumnya, penyusunan anggaran dalam suatu
instansi harus memenuhi berberapa persyaratan berikut.
a. Anggaran tersebut harus dapat menyediakan informasi seluas-
luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan.
b. Kebijakan anggaran tersebut harus dapat memperbaiki komunikasi
dan koordinasi dalam perusahaan.
c. Anggaran tersebut harus dapat mengontrol jalanya proses
perencanaan dalam perusahaan.
d. Anggaran tersebut dijadikan sebagai ukuran dalam perusahaan.
Adapun anggaran ini berhubungan dengan proses penggangaran.
D. Asas dalam Menyusun Anggaran
Berikut merupakan asas-asas dalam menyusun anggaran dalam suatu
instansi perusahaan.
a. Asas Universal
Asas universal merupakan bentuk anggaran yang disusun berdasarkan
jumlah bulat dan teliti dalam proses penyusunan anggaran suatu
perusahaan.
b. Asas Keseimbangan
Asas keseimbangan merupakan suatu asas yang berhubungan dengan
proses penyusunan anggaran dalam perusahaan secara menyeluruh.
c. Asas Perincian Anggaran
Asas perincian anggaran menghendaki adanya anggaran yang harus
terperinci yaitu sebagai berikut.
1) Terperinci Menurut Fungsinya
Terperinci menurut fungsinya, yaitu proses merincikan suatu
anggaran dalam perusahaan.
2) Asas Terprogram
Asas terprogram ini berhubungan dengan asas umum dan
khusus.
3) Program Budget atau Performa Budget
Program budget atau disebut juga dengan program anggaran.
Program budget merupakan suatu bentuk penyusunan anggaran
yang berubuhungan dengan anggaran yang akan digunakan.
E. Proses Penyusunan APBD
Proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diawali
dengan proses penentuan rencana plafond APBD sesuai siklus anggaran.
Adapun tahapan prosesnya, sebagai berikut.
1) Proses penentuan pendapatan.
2) Proses penentuan belanja.
3) Proses penentuan pembiayaan.

RAHMA DEVITA 7
Selanjutnya, hasil rencana anggaran eksekutif dan kemudian disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam bentuk Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) guna dibahas dan setujui
DPRD, sehingga penetapannya dapat dituangkan di dalam peraturan daerah.
Berikut tabel siklus serta mekanisme perencanaan dan penyusunan APBD.
1) Tabel siklus serta mekanisme perencanaan dan penyusunan APBD
sebelum otonomi.

No. Uraian Siklus Mekanisme


1. Musyawarah tingkat Mei-Juni Musyawarah tingkat kelurahan
kelurahan ditetapkan program/kegiatan
kelurahan beserta nilainya, yaitu
plafond untuk setiap kelurahan
sebesar Rp50.000.000,00
2. Musyawarah tingkat Juni-Juli Musyawarah tingkat camat untuk
kecamatan menginvestarisasi
program/kegitan kecamatan yang
belum dibiayai serta aspirasi
masyarakat.
3. Rakorbangda ll Agustus- Sinkronisasi musyawarah tingkat
september camat dengan dinas-dinas terkait
tentang program kegiatan yang
akan dilaksanakan.
4. Rakorbangda l September- Sinkronisasi kebijakan
Oktober program/kegiatan yang akan
dilaksanakan sesuai priorotas dan
ketersediaan anggaran.
5. Penyusunan RAPBD November- Masing-masing dinas teknis
Desember RAPBD menyusun RAPBD.
6. Pembahasan Januari- Pembahasan RAPBD dengan
RAPBD Maret DPRD.
7. Pengesahan APBD Maret Pengesahan APBD

2) Tabel siklus serta mekanisme perencanaan dan penyusunan APBD


setelah otonomi
No. Uraian Siklus Mekanisme
1. Musyawarah Maret-Juli Masyarakat, RT, RW, LKMD,
kelurahan dan kelurahan menginvestarisasi
membangun dan membangun serta
menampung permasalahan
(belum muncul nilai
program/kegiatan).
2. Musyawarah Juli- Perwakilan kelurahan yang
kecamatan Agustus ditunjuk, kecamatan fasilitator
membangun (LSM, tokoh masyarakat,
membangun anggota DPRD
wakil kecamatan), camat, dan
dinas terkait mencari solusi
pemecahan masalah dan
kebutuhan pembangunan.
Sinkronisasi program/kegiatan
yang dapat didanai APBD dan
investarisasi program/kegiatan
dengan atau tanpa disertai
nilainya.
3. Musyawarah kota September- Wakil kelurahan (lurah dan
membangun Oktober LKMD), kota membangun
fasilitator, camat, dinas-dinas,

RAHMA DEVITA 8
tokoh masyarakat, dan perguruan
tinggi menentukan skala
prioritas program/kegiatan per
sektor disesuaikan dengan
ketersediaan anggaran.
4. Penyusunan RAPBD Oktober- Masing-masing dinas teknis
November RAPBD menyusun RAPBD.
5. Pembahasan RAPBD November- Pembahasan RAPBD dengan
Desember DPRD.
6. Pengesahan APBD Desember Pengesahan APBD

RAHMA DEVITA 9
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah
bentuk pengelolahaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun
dengan peraturan daerah. Adanya anggaran ini, diharapkan ide atau
proses yang sudah dimulai dapat berjalan dengan lebih lancar.
Penyusunan anggaran hendaknya berlandaskan asas efisien, tepat
guna, tepat waktu pelaksanaan, dan dipertanggung jawabkan.
Membuat Anggaran untuk perusahaan umumnya digunakan
untuk mengetahui sebuah rencana awal biaya yang dikeluarkan
untuk pembelian maupun biaya pada proyek bisnis atau usaha
tertentu. Dengan adanya anggaran disini, diharapkan ide atau
progres yang dimulai bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Pengendalian dan Evaluasi pendapatan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang
keuangan aspek pendapatan daerah, meliputi pengendalian,
pembinaan, pengawasan, dan pemeriksaan, pemantauan serta
evaluasi dan pelaporan kinerja pendapatan dan belanja.

B.Saran
Bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi untuk pemerintah penulis berharap
untuk bisa mengembangkan dan memaksimalkan sumberdaya yang
dimiliki supaya bisa membiayai segala kegiatan penciptaan
infrastuktur atau sarana prasarana daerah melalui alokasi belanja
modal pada APBD.

1
RAHMA DEVITA
0
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-apbd/amp/#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16699045056322&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com

 Modul Otomatisasi Tata Kelola Keuangan, Penerbit : CV Putra Anugrah

 Paket Otomatisasi Tata Kelola Keuangan, Penerbit : PT Bumi Aksara

1
RAHMA DEVITA
1

Anda mungkin juga menyukai