Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH


(APBD)

Oleh:
Achmad Zacky
Anasya Putri
Bright Hope
Lavinia Amanda
Raditya Oktawisyaldi
Rafly Abimanyu
Sadewa Fahrezi

XI IPA – 2

SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah”.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, kami
berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi
lain, kami berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari laporan penelitian ini.
Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, kami berharap ada manfaat yang bisa diperoleh
oleh pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih.

Balikpapan, 8 Januari 2023


DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR

2. DAFTAR ISI

3. BAB I PENDAHULUAN
A) Latar Belakang
B) Rumusan Masalah
C) Tujuan Makalah

4. BAB II PEMBAHASAN
A) Pengertian APBD
B) Fungsi APBD
C) Tujuan APBD
D) Sumber Penerimaan Daerah
E) Jenis – Jenis Pengeluaran Daerah
F) Mekanisme Penyusunan Daerah
G) Pengaruh APBD

5. BAB III PENUTUP


A) Kesimpulan
B) Saran

6. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah
daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan
rencana kerja tahunan untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan Pemerintah Daerah
baik rutin maupun pembangunan yang diatur dan diperhitungkan dengan uang.
Proses penyusunan anggaran baik itu APBD atau APBN seringkali menjadi isu
penting yang menjadi sorotan masyarakat, bahkan APBD atau APBN tersebut
menjadi alat politik yang digunakan oleh pemerintah sendiri maupun pihak
oposisi.
Penyusunan anggaran pendapatan adalah suatu rencana yang disusun secara
sistematis, yang seluruh kegiatan pemerintah atau instansi yang dinyatakan dalam
unit moneter (nilai uang) untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan
datang.Anggaran pendapatan pada dasarnya merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam penyusunan APBD. Dimana dalam Penyusunan Anggaran
Pendapatan mempunyai arti penting bagi pemerintah daerah dalam membantu
kelancaran roda pembangunan dan memberikan isi dan arti kepada tanggung
jawab pemerintah daerah khususnya sehingga tercipta perencanaan dan
pelaksanaan yang efektif.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
a. Apa Pengertian APBD?
b. Apa saja fungsi dari APBD?
c. Apa tujuan adanya APBD?
d. Apa saja jenis jenis pengeluaran pemerintah daerah?
e. Bagaimana mekanisme penyusunan APBD?
f. Apa pengaruh APBD terhadap perekonomian?
e. Darimana sumber penerimaan APBD?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, tujuan dari
penelitian yang ingin dicapai adalah menganalisis dan mengetahui kinerja
keuangan pemerintah daerah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
APBD memuat rencana tentang penerimaan, pengeluaran, dan pembiayaan
daerah dalam satu tahun anggaran. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu
tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

B. Fungsi APBD
APBD memiliki fungsi yang integratif dan sinergis dalam mendukung
pembangunan.
Berikut fungsi-fungsi APBD menurut PP No. 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
1. Fungsi otorisasi
APBD menjadi dasar hukum untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
di tahun berkenaan.

2. Fungsi perencanaan
APBD menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan
pada tahun berkenaan

3. Fungsi pengawasan
APBD menjadi pedoman untuk menilai kesesuaian antara kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.

4. Fungsi alokasi
APBD diarahkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan agar dapat
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian.

5. Fungsi distribusi
APBD wajib memperhatikan rasa kesejahteraan, keadilan, dan kepatutan.

6. Fungsi stabilisasi
APBD menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian daerah.

C. Tujuan Penyusunan APBD


APBD bertujuan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama satu tahun anggaran.

D. Sumber Penerimaan/ Pendapatan Daerah


1. Pendapatan asli daerah (PAD) : Penerimaan daerah yang merupakan
pendapatan asli daerah (PAD) antara lain pajak daerah (pajak hotel, restoran,
hiburan, reklame, dan kendaraan bermotor): retribusi daerah (retribusi parkir,
kebersihan, izin usaha jasa pariwisata, pasar, dan terminal); laba dari BUMD
dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lain yang dipisah-kan; serta lain-lain
dari pendapatan asli daerah (PAD) yang sah.

2. Dana Perimbangan : Dana perimbangan merupakan dana yang berasal dari


APBN yang dialokasikan ke daerah untuk membiayai keperluan daerah dalam
upaya desentralisasi keuangan. Dana perimbangan bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah
dalam rangka desentralisasi. Dana perimbangan meliputi dana bagi hasil
(DBH), dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK).

3. Lain - Lain Dari Pendapatan Yang Sah : Pendapatan ini bisa berasal dari
hibah tidak mengikat, bagi hasil pajak dari provinsi ke kabupaten/kota, dana
penyesuaian, dana otonomi khusus, dana darurat, bantuan keuangan provinsi
atau pemerintah daerah lain, serta penganggaran penerimaan hibah yang
bersumber dari APBN, pemerintah daerah lainnya, atau sumbangan pihak
ketiga.
4. Pinjaman daerah : Pinjaman daerah merupakan transaksi yang menimbulkan
kewajiban kepada pihak lain sebagai alternatif pembiayaan APBD yang
digunakan untuk menutup kekurangan kas daerah.

E. Jenis – Jenis Pengeluaran/ Belanja Daerah


A. Belanja Tidak Langsung
komponen belanja tidak langsung dibagi menjadi 8 yaitu:
1. Belanja Pegawai, kompensasi dalam bentuk gaji, tunjangan, dan
pengahasilan lain yang diberikan kepada pegawai negri sipil (PNS)
2. Belanja Bunga, belanja yang dialokasikan untuk anggaran pembayaran
bunga utang sebagai atas kewajiban pokok utang
3. Belanja Subsidi, belanja yang diberikan kepada perusahaan/lembaga
tertentu agar harga jual hadil produksi terjangkau oleh masyarakat yang daya
belinya terbatas
4. Belanja Hibah, belanja berupa bantuan tidak mengikat dan dialokasikan
sesuai syarat ditetapkan dalam perjanjian hibah
5. Bantuan Sosial, pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang
diberikan pemerintah kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari
risiko sosial serta meningkatkan ekonomi
6. Belanja Bagi Hasil, belanja yang dialokasikan untuk dana bagi hasil yang
berasal dari provinsi kepada pemetintah/kabupaten sesuai dengan perundang
undangan
7. Bantuan Keuangan belanja yang digunakan debagai bantuan keuangan
khusus dan umum dari provinsi, kabupaten, pemerintah desa serta kepada
pemerintah daerah lainnya begitu pula sebaliknya
8. Belanja Tidak Terduga, dialokasikan untuk mendanai kebutuhan daerah
yang tidak direncanakan untuk dilaksanakan tetapi belum ada anggaran.
Misalnya belanja untuk penanggulan bencana alam.

B. Belanja Langsung
Belanja langsung, adalah kegiatan belanja daerah yang dianggarkan
dan berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan
pemerintah daerah. Belanja jenis ini, pada umumnya dibagi menjadi belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.
F. Mekanisme Penyusunan APBD
Pengambilan keputusan ole DPR mengenai rancangan undang-undang
(entang APBN dilakukan selambat-lambatnya dua bulan sebelum
dilaksanakan- nya tahun anggaran yang bersangkutan. APBN yang disetujui
oleh DPR terperinci sampai unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan
jenis belanja. Apabila DPR tidak menyetujui rancangan undang-undang,
pemerintah pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar
angka APBN tahun anggaran sebelum-nya. Presiden menyampalkan APBN
beserta Nota Keuangan (NK) dan dokumen pendukung. Pimpinan DPR
memberitahukan rencana pembahasan RUU APBN.
RUU APBN beserta NK-nya yaitu rapat paripurna dilanjutkan Rapat
Keria Badan Anggaran dengan pemerintah (Menkeu) dan Gubernur BI.
Diterima menjadi UU APBN rapat pembahasan / Ditolak direvisi kemudian
diaiukan kembali pada DPR dan/atau menggunakan APBN tahun anggaran
sebelumnya.

G. Pengaruh APBD Terhadap Perekonomian


Pengaruh APBD terhadap perekonomian dari instrumen kebijakan
fiskal yang diterapkan pemerintah daerah yaitu untuk memberikan pelayanan
publik, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pelaksanaan
pembangunan di berbagai sektor yang lertuang dalam APBD. APBD
merupakan perwujudan kebijakan fiskal yang harus memberi dam pak positif
terhadap pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan Keria. dan
peningkasant tertadap per umbutar ek onomi, perliasan kesempatan
berpengaruh terhad ap perumbuhan ekonomi suatu daerah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang tertera, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan
tahunan pemerintah Indonesia yang disetujui oleh DPR, dan tahun anggaran
APBD meliputi masa satu tahun, (mulai tanggal 1 Januari hingga 31 Desember).
2. Menurut PP No. 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, APBD
memiliki beberapa fungsi yaitu Fungsi Otorisasi, Fungsi Perencanaan, Fungsi
Pengawasan, Fungsi Alokasi, Fungsi Distribusi, dan Fungsi Stabilisasi.
3. APBD bertujuan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran oleh pemerintah
daerah selama satu tahun anggaran.
4. Sumber pendapatan daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
Lain-Lain dari Pendapatan yang Sah, dan Pinjaman Daerah.
5. Jenis-jenis belanja daerah meliputi belanja tidak langsung (Belanja Pegawai,
Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi
Hasil, Bantuan Keuangan, dan Belanja Tidak Terduga) dan belanja langsung
(Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Daerah, Belanja Pegawai, Belanja Barang dan
Jasa, serta Belanja Modal).
6. Penyusunan APBD tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara.
7. APBD berpengaruh terhadap perekonomian dari instrumen kebijakan fiskal yang
diterapkan pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan publik, mendorong
pertumbuhan ekonomi, menyejahterakan masyarakat, juga mendorong
pelaksanaan pembangunan pada sektor yang tertuang dalam APBD.

B. Saran
1. Bagi pemerintah daerah:
- APBD sangat berpengaruh terhadap perekonomian karena merupakan
perwujudan dari kebijakan fiskal sehingga APBD harus memberikan dampak
positif terhadap pertumbuhan ekonomi untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
- APBD sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan juga
kesejahteraan masyarakat sehingga sangat diharapkan bagi pemerintah daerah
sebagai pengelola APBD untuk menghindari praktik KKN yang dapat
merugikan masyarakat daerahnya.

2. Bagi masyarakat:
Masyarakat harus mengenal dan mengetahui perubahan yang terjadi pada
daerahnya masing-masing, termasuk penggunaan dan distribusi dari dana APBD.
Dan diharapkan agar seluruh masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang
disediakan dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

Ihwan, Sanusi. Makalah APBN dan APBD. Diakses pada tanggal 8 Januari 2023.
https://www.studocu.com/id/document/smk-negeri-1-batam/smk-negeri-1-batam/makalah-
apbn-dan-apbd-inti-dari-semua/34143412

Aryo, Saputro. Analisis Kinerja APBD. Diakses pada tanggal 8 Januari 2023.
http://eprints.ums.ac.id/23096/3/BAB_1.pdf

Tedy,Rizkha. APBN dan APBD Kelas 11. Diakses pada tanggal 7 Januari 2023.
https://www.ruangguru.com/blog/kenapa-apbn-apbd-penting

Warnet,Raha. Makalah APBD. Diakses pada tanggal 8 Januari 2023.


https://www.slideshare.net/WarnetRaha/makalah-apbd-43283615

BPKAD. Mengenal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lebih Dekat (Bagian
1). Diakses pada Tanggal 8 Januari 2023.
https://bpkad.kuningankab.go.id/detail/mengenal-anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah-
apbd-lebih-dekat-bagian-1

Anda mungkin juga menyukai