Anda di halaman 1dari 3

BDR_1_19 JANUARI 2021_BAB 6_1_APBN DAN APBD

TUGAS 1_CATATAN APBN DAN APBD

BAB 6
APBN DAN APBD
A. PETA KONSEP

KONSEP DASAR APBN & 1. Pengertian APBN dan APBD


APBD 2. Fungsi APBN dan APBD
3. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD
SUMBER PENERIMAAN 1. Sumber Penerimaan Pemerintah Pusat
APBN
PEMERINTAH 2. Sumber Penerimaan Pemerintah Daerah
DAN
APBD JENIS PENGELUARAN 1. Menurut Organisasi/Bagian Anggaran
PEMERINTAH PUSAT DAN 2. Menurut Fungsi
DAERAH 3. Menurut Jenis Belanja

CARA MENYUSUN APBN DAN APBD PUSAT DAN DAERAH


PENGARUH APBN DAN APBD TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH

B. KONSEP DASAR APBN DAN APBD


1. Pengertian APBN dan APBD
berdasarkan pada pasal 23 ayat 1 UUD 1945 tersebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dapat didefinisikan sebagai suatu daftar yang sistematis tentang rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara yang memuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan telah disetujui oleh DPR
untuk masa waktu satu tahun. Periode APBN ini pada masa orde baru dari 1 April sampai dengan 31 Maret
tahun berikutnya, sedang pemerintahan saat ini periode APBN berawal dari tanggal 1 Januari sampai dengan
31 Desember.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah suatu daftar yang sistematis tentang rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang memuat anggaran pendapatan dan pengeluaran daerah dan
telah disetujui oleh DPRD untuk masa waktu satu tahun.

2. Fungsi APBN dan APBD


Fungsi APBN
APBN selain mengatur pembelanjaan negara, juga berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan stabilitas
ekonomi dan pemerataan pendapatan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian fungsi APBN
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Fungsi Otoritas.
Pada fungsi ini, anggaran negara menjadi dasar pedoman untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
pada tahun yang bersangkutan.
b. Fungsi Perencanaan
Pada fungsi ini, anggaran negara sebagai pedoman untuk merancang dan merencanakan semua kegiatan
yang dilakukan pada tahun yang bersangkutan.
c. Fungsi pengorganisasian
Pada fungsi ini, anggaran negara sebagai pedoman untuk menyeimbangkan berbagai pos yang ada agar
semua kepentingan dapat dilaksanakan dengan baik.
d. Fungsi pengawasan
Pada fungsi ini, anggaran negara sebagai pedoman untuk menilai apakah pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan yang terkait dengan ketentuan atau tidak.
e. Fungsi Alokasi
Pada fungsi ini, anggaran negara digunakan untuk menambah atau mengurangi alokasi sumber ekonomi
guna meningkatkan efisensi dan efektifitas perekonomian.
f. Fungsi Distribusi
Pada fungsi ini, anggaran negara digunakan untuk menjalankan pembangunan di seluruh wilayah tanah
air secara merata dan adil
g. Fungsi Stabilisasi
Pada fungsi ini, anggaran negara digunakan untuk menciptakan stabilitas keamanan dan pertahanan,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan dengan memperhatikan kepentingan rakyat.

Ekonomi by Adilah Labs Page 1


3. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD
Tujuan penyususnan APBN dan APBD adalah untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara, agar
peningkatan produksi dan kesampatan kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai
sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujudkan

C. SUMBER PENERIMAAN PEMERINTAH


1. Sumber-sumber Penerimaan Pemerintah Pusat
Pendapatan Negara yaitu semua penerimaan Negara yang berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan
Negara bukan pajak dan penerimaan dari hibah dari dalam dan luar negeri selama tahun anggaran
berlangsung. Pendapatan negara terdiri atas pos-pos berikut :
a. Penerimaan perpajakan meliputi :
1) Pajak dalam negeri
a) Pajak penghasilan
(1) Migas, meliputi pph minyak bumi dan gas alam
(2) Non migas meliputi pasal 21, 22, 23, 25,29 dan 26
b) Pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah
c) Pajak bumi dan bangunan
d) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
e) Cukai
f) Pajak lainnya
2) Pajak perdagangan internasional
a) Bea masuk
b) Pajak/pungutan ekspor
b. Penerimaan bukan pajak meliputi :
1) Penerimaan sumber daya alam, mencakup gas alam, minyak bumi, pertambangan umum,
kehutanan dan perikanan.
2) Bagian pemerintah atas laba BUMN
3) Penerimaan Negara bukan pajak lainnya
c. Hibah, merupakan bantuan berupa uang, barang dan/atau jasa yang berasal dari pemerintah,
masyarakat dan badan usaha dalam Negara atau luar negeri yang tidak mengikat.

2. Sumber Penerimaan Pemerintah Daerah


Penerimaan daerah merupakan perwujudan pelaksanaan fungsi desentralisasi dan terdiri atas pendapatan
daerah dan pembiayaan.
Pendapatan daerah bersumber dari pos-pos berikut :
a. Pendapatan asli daerah
b. Dana perimbangan
c. Pendapatan lain-lain
Pembiayaan bersumber dari hal berikut :
a. Sisa lebih perhitungan anggaran daerah
b. Penerimaan pinjaman daerah
c. Dana cadangan daerah
d. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

D. JENIS PENGELUARAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH


Belanja Negara dan daerah dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan
daerah dan pelaksanaan pertimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Jenis-jenis belanja Negara
dan daerah dapat dibedakan berdasarkan organisasi fungsi dan jenis belanja.
1. Menurut Organisasi/Bagian Anggaran
Rincian belanja Negara menurut organisasi disesuaikan dengan susunan kementrian Negara/lembaga
pemerintah pusat.
2. Menurut Fungsi
Rincian belanja Negara/daerah menurut fungsi antara lain terdiri atas pelayanan umum, pertahanan,
ketertiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan,
pariwisata, budaya, agama, pendidikan dan perlindungan sosial.
3. Menurut Jenis Belanja
Belanja Negara/daerah menurut jenisnya terdiri atas :
a. Belanja pegawai
b. Belanja barang
c. Belanja modal
d. Pembayaran bunga utang
e. Subsidi
f. Belanja hibah
g. Bantuan sosial dan
h. Belanja lain-lain.

Ekonomi by Adilah Labs Page 2


E. CARA MENYUSUN APBN DAN APBD
Proses penyusunan APBN dapat dikelompokkan dua tahap sebagai berikut :
1. Proses pembicaraan pendahuluan antara pemerintah dan DPR dari bulan Februari sampai dengan
pertengahan Agustus.
2. Pengajuan, pembahasan dan penetapan APBN dimulai pertengahan Agustus sampai bulan Desember.
Langkah-langkah penyususun APBN adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah menyususn RAPBN atas dasar usulan anggaran yang dibuat oleh setiap departemen atau
lembaga Negara yang diusulkan kepada pemerintah dalam bentuk DUK (Daftar Usulan Kegiatan) dan DUP
(Daftar Usulan Proyek). DUK diusulkan untuk membiayai pembangunan.
2. Pemerintah mengajukan RAPBN kepada DPR untuk dibahas
3. DPR membahas RAPBN dengan tujuan diterima atau ditolak.
4. Jika diterima, RAPBN akan disahkan menjadi APBN dan disampaikan kepada pemerintah untuk dilaksanakan,
namun jika ditolak pemerintah harus mengguanakan APBN sebelumnya.

Langkah-langkah penyusunan APBD adalah :


1. Pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD disertai penjelasan dan
dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD pada minggu pertama bulan Oktober tahun sebelumnya.
2. Setelah disetujui oleh DPRD, RAPBD kemudian ditetapkan menjadi APBD melalui peraturan daerah apabila
DPRD tidak menyetujui rancangan peraturan daerah yang diajukan pemerintah daerah, maka untuk
membiayai keperluan setiap bulan, pemerintah daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya
sebesar angka APBD tahun anggaran sebelumnya.
3. Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, pelaksanaannya dituangkan lebih lanjut dengan
keputusan Gubernur/Bupati/Wali kota.

F. PENGARUH APBN DAN APBD TERHADAP PEREKONOMIAN


APBN maupun APBD sebagai bentuk kebijakan fiskal pemerintah akan berpengaruh terhadap perekonomian
nasional, karena melalui APBN/APBD dapat diketahui arah, tujuan serta prioritas pembangunan yang sedang dan
akan dilaksanakan pemerintah
1. Sektor Moneter
APBN/APBD jelas besar mengingat anggaran Negara merupakan salah satu komponen dari uang primer.
Perubahan dalam komponen tersebut akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar dimasyarakat.
2. Neraca Pembayaran
APBN/APBD juga mempengaruhi neraca pembayaran karena hal berikut :
a. Sebagian komponen penerimaan Negara berasal dari penerimaan sektor migas. Sebagian besar dari hasil
penjualan migas masuk ke kas Negara.
b. Defisit APBN dan transaksi berjalan ditutupi oleh utang luar negeri. Sebagai konsekwensinya, sebagian
komponen pengeluaran rutin digunakan untuk pembayaran kembali utang dan bunganya.
c. Komponen penerimaan pemerintah mengandung sisi impor yang besar, misalnya bantuan proyek yang
merupakan sumber untuk menutupi deficit APBN.
3. Sektor Produksi
Bagi sektor produksi, pengaruh APBN/APBD terlihat dari penerapan kebijakan penerimaan pajak dan
pengeluaran pemerintah. Pemerintah yang menempuh kebijakan anggaran defisit (dalam arti pengeluaran
pemerintah direncanakan lebih besar dari pada penerimaan pemerintah), Akan menambah pengeluaran
pemerintah (antara lain dalam bentuk subsidi). Kedua hal ini akan meningkatkan pendapatan dan daya beli
masyarakat. Akibatnya permintaan masyarakat akan barang dan jasa cenderung meningkat. Peningkatan
permintaan akan mendorong sektor dunia usaha untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Adanya
peningkatan kapasitas produksi dalam jangka panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Ekonomi by Adilah Labs Page 3

Anda mungkin juga menyukai