APBD 2. Fungsi APBN dan APBD 3. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD SUMBER PENERIMAAN 1. Sumber Penerimaan Pemerintah Pusat APBN PEMERINTAH 2. Sumber Penerimaan Pemerintah Daerah DAN APBD JENIS PENGELUARAN 1. Menurut Organisasi/Bagian Anggaran PEMERINTAH PUSAT DAN 2. Menurut Fungsi DAERAH 3. Menurut Jenis Belanja
CARA MENYUSUN APBN DAN APBD PUSAT DAN DAERAH
PENGARUH APBN DAN APBD TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH
B. KONSEP DASAR APBN DAN APBD
1. Pengertian APBN dan APBD berdasarkan pada pasal 23 ayat 1 UUD 1945 tersebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat didefinisikan sebagai suatu daftar yang sistematis tentang rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang memuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan telah disetujui oleh DPR untuk masa waktu satu tahun. Periode APBN ini pada masa orde baru dari 1 April sampai dengan 31 Maret tahun berikutnya, sedang pemerintahan saat ini periode APBN berawal dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah suatu daftar yang sistematis tentang rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang memuat anggaran pendapatan dan pengeluaran daerah dan telah disetujui oleh DPRD untuk masa waktu satu tahun.
2. Fungsi APBN dan APBD
Fungsi APBN APBN selain mengatur pembelanjaan negara, juga berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan stabilitas ekonomi dan pemerataan pendapatan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian fungsi APBN dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Fungsi Otoritas. Pada fungsi ini, anggaran negara menjadi dasar pedoman untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. b. Fungsi Perencanaan Pada fungsi ini, anggaran negara sebagai pedoman untuk merancang dan merencanakan semua kegiatan yang dilakukan pada tahun yang bersangkutan. c. Fungsi pengorganisasian Pada fungsi ini, anggaran negara sebagai pedoman untuk menyeimbangkan berbagai pos yang ada agar semua kepentingan dapat dilaksanakan dengan baik. d. Fungsi pengawasan Pada fungsi ini, anggaran negara sebagai pedoman untuk menilai apakah pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang terkait dengan ketentuan atau tidak. e. Fungsi Alokasi Pada fungsi ini, anggaran negara digunakan untuk menambah atau mengurangi alokasi sumber ekonomi guna meningkatkan efisensi dan efektifitas perekonomian. f. Fungsi Distribusi Pada fungsi ini, anggaran negara digunakan untuk menjalankan pembangunan di seluruh wilayah tanah air secara merata dan adil g. Fungsi Stabilisasi Pada fungsi ini, anggaran negara digunakan untuk menciptakan stabilitas keamanan dan pertahanan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan dengan memperhatikan kepentingan rakyat.
Ekonomi by Adilah Labs Page 1
3. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD Tujuan penyususnan APBN dan APBD adalah untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara, agar peningkatan produksi dan kesampatan kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujudkan
C. SUMBER PENERIMAAN PEMERINTAH
1. Sumber-sumber Penerimaan Pemerintah Pusat Pendapatan Negara yaitu semua penerimaan Negara yang berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak dan penerimaan dari hibah dari dalam dan luar negeri selama tahun anggaran berlangsung. Pendapatan negara terdiri atas pos-pos berikut : a. Penerimaan perpajakan meliputi : 1) Pajak dalam negeri a) Pajak penghasilan (1) Migas, meliputi pph minyak bumi dan gas alam (2) Non migas meliputi pasal 21, 22, 23, 25,29 dan 26 b) Pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah c) Pajak bumi dan bangunan d) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan e) Cukai f) Pajak lainnya 2) Pajak perdagangan internasional a) Bea masuk b) Pajak/pungutan ekspor b. Penerimaan bukan pajak meliputi : 1) Penerimaan sumber daya alam, mencakup gas alam, minyak bumi, pertambangan umum, kehutanan dan perikanan. 2) Bagian pemerintah atas laba BUMN 3) Penerimaan Negara bukan pajak lainnya c. Hibah, merupakan bantuan berupa uang, barang dan/atau jasa yang berasal dari pemerintah, masyarakat dan badan usaha dalam Negara atau luar negeri yang tidak mengikat.
2. Sumber Penerimaan Pemerintah Daerah
Penerimaan daerah merupakan perwujudan pelaksanaan fungsi desentralisasi dan terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan. Pendapatan daerah bersumber dari pos-pos berikut : a. Pendapatan asli daerah b. Dana perimbangan c. Pendapatan lain-lain Pembiayaan bersumber dari hal berikut : a. Sisa lebih perhitungan anggaran daerah b. Penerimaan pinjaman daerah c. Dana cadangan daerah d. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
D. JENIS PENGELUARAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
Belanja Negara dan daerah dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan daerah dan pelaksanaan pertimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Jenis-jenis belanja Negara dan daerah dapat dibedakan berdasarkan organisasi fungsi dan jenis belanja. 1. Menurut Organisasi/Bagian Anggaran Rincian belanja Negara menurut organisasi disesuaikan dengan susunan kementrian Negara/lembaga pemerintah pusat. 2. Menurut Fungsi Rincian belanja Negara/daerah menurut fungsi antara lain terdiri atas pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata, budaya, agama, pendidikan dan perlindungan sosial. 3. Menurut Jenis Belanja Belanja Negara/daerah menurut jenisnya terdiri atas : a. Belanja pegawai b. Belanja barang c. Belanja modal d. Pembayaran bunga utang e. Subsidi f. Belanja hibah g. Bantuan sosial dan h. Belanja lain-lain.
Ekonomi by Adilah Labs Page 2
E. CARA MENYUSUN APBN DAN APBD Proses penyusunan APBN dapat dikelompokkan dua tahap sebagai berikut : 1. Proses pembicaraan pendahuluan antara pemerintah dan DPR dari bulan Februari sampai dengan pertengahan Agustus. 2. Pengajuan, pembahasan dan penetapan APBN dimulai pertengahan Agustus sampai bulan Desember. Langkah-langkah penyususun APBN adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah menyususn RAPBN atas dasar usulan anggaran yang dibuat oleh setiap departemen atau lembaga Negara yang diusulkan kepada pemerintah dalam bentuk DUK (Daftar Usulan Kegiatan) dan DUP (Daftar Usulan Proyek). DUK diusulkan untuk membiayai pembangunan. 2. Pemerintah mengajukan RAPBN kepada DPR untuk dibahas 3. DPR membahas RAPBN dengan tujuan diterima atau ditolak. 4. Jika diterima, RAPBN akan disahkan menjadi APBN dan disampaikan kepada pemerintah untuk dilaksanakan, namun jika ditolak pemerintah harus mengguanakan APBN sebelumnya.
Langkah-langkah penyusunan APBD adalah :
1. Pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD disertai penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD pada minggu pertama bulan Oktober tahun sebelumnya. 2. Setelah disetujui oleh DPRD, RAPBD kemudian ditetapkan menjadi APBD melalui peraturan daerah apabila DPRD tidak menyetujui rancangan peraturan daerah yang diajukan pemerintah daerah, maka untuk membiayai keperluan setiap bulan, pemerintah daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran sebelumnya. 3. Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, pelaksanaannya dituangkan lebih lanjut dengan keputusan Gubernur/Bupati/Wali kota.
F. PENGARUH APBN DAN APBD TERHADAP PEREKONOMIAN
APBN maupun APBD sebagai bentuk kebijakan fiskal pemerintah akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional, karena melalui APBN/APBD dapat diketahui arah, tujuan serta prioritas pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan pemerintah 1. Sektor Moneter APBN/APBD jelas besar mengingat anggaran Negara merupakan salah satu komponen dari uang primer. Perubahan dalam komponen tersebut akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar dimasyarakat. 2. Neraca Pembayaran APBN/APBD juga mempengaruhi neraca pembayaran karena hal berikut : a. Sebagian komponen penerimaan Negara berasal dari penerimaan sektor migas. Sebagian besar dari hasil penjualan migas masuk ke kas Negara. b. Defisit APBN dan transaksi berjalan ditutupi oleh utang luar negeri. Sebagai konsekwensinya, sebagian komponen pengeluaran rutin digunakan untuk pembayaran kembali utang dan bunganya. c. Komponen penerimaan pemerintah mengandung sisi impor yang besar, misalnya bantuan proyek yang merupakan sumber untuk menutupi deficit APBN. 3. Sektor Produksi Bagi sektor produksi, pengaruh APBN/APBD terlihat dari penerapan kebijakan penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah yang menempuh kebijakan anggaran defisit (dalam arti pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar dari pada penerimaan pemerintah), Akan menambah pengeluaran pemerintah (antara lain dalam bentuk subsidi). Kedua hal ini akan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. Akibatnya permintaan masyarakat akan barang dan jasa cenderung meningkat. Peningkatan permintaan akan mendorong sektor dunia usaha untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Adanya peningkatan kapasitas produksi dalam jangka panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.