Anda di halaman 1dari 4

MATERI KELAS XI (SEBELAS) MAN 3 JOMBANG

MAPEL EKONOMI LM
BAB 6. APBN DAN APBD
Utari Dwi Sutanti, S.Sos

PETA KONSEP

APBN dan APDB

anggaran
anggaran dan
pendapatan dan
belanja daerah
belanja negara

A. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)


1. Pengertian APBN
Menurut UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dijelaskan APBN adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR.
APBN juga bisa diartikan suatu daftar yang memuat secara rinci tentang sumber-sumber
penerimaan dan alokasi pengeluarannya dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka
mencapai sasaran pembangunan dalam kurun waktu satu tahun.

2. Fungsi Dan Tujuan APBN


Berdasarkan Pasal 3 Ayat 4 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dijelaskan
tentang fungsi APBN dan APBD antara lain:
a. Fungsi otorisasi
Anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada
tahun yang bersangkutan.
b. Fungsi perencanaan
Anggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan
pada tahun yang bersangkutan.
c. Fungsi pengawasan
Anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Fungsi alokasi
Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian.
e. Fungsi distribusi
Kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
f. Fungsi stabilisasi
Anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian.

3. Sumber-Sumber Penerimaan Negara dan Jenis-Jenis Belanja Negara


Berdasarkan pasal 11 UU nomor 17 tahun 2003 tentang penyusunan dan penetapan APBN,
dijelaskan:
a. APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun
dengan undang-undang.
b. APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan.
c. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan
hibah.
d. Belanja negara dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan
pusat dan pelaksanaan pertimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah.
e. Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja.

4. Mekanisme Penyusunan APBN


Berdasarkan Pasal 15 UU nomor 17 Tahun 2003 tentang penyusunan dan penetapan APBN
dijelaskan proses penyusunan APBN sebagai berikut:
a. Pemerintah pusat mengajukan RAPBN kepada DPR pada bulan Agustus tahun
sebelumnya.
b. DPR dapat mengajukan usul yang engakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan
pengeluaran dalan RAPBN.
c. Pengambilan keputusan oleh DPR mengenai RAPBN dilakukan paling lambat 2 bulan
sebelum tahun anggaran dilaksanakan.
d. APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi,
program, kegiatan, dan jenis belanja.
e. Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN pemerintah pusat melakukan pengeluaran
setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.

5. Pengaruh APBN Terhadap Perekonomian


Pengaruh APBN terhadap perekonomian masyarakat antara lain:
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,
b. Menciptakan kestailan keuangan atau moneter negara karena dapat mengatur
jumlah uang yang beredar,
c. Menimbulkan investasi masyarakat karena dapat mengembangkan industri-industri
dalam negeri,
d. Memperlancar distribusi pendapatan,
e. Memperluas kesempatan kerja karena terdapat pembangunan proyek negara.

B. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)


1. Pengertian APBD
Menurut UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dijelaskan bahwa APBD
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) adalah suatu rencana kerja pemerintah daerah,
yang mencakup seluruh penerimaan dan pengeluaran daerah selama satu tahun yang
dinyatakan dalam satuan uang dan disetujui oleh DPRD, baik daerah provinsi maupun
daerah kabupaten/kota.

2. Fungsi Dan Tujuan APBD


Fungsi APBD sama dengan fungsi APBN yakni fungsi otorisasi, fungsi perencanaan, fungsi
pengawasan, fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi, hanya perbedaan ruang
lingkup APBD terbatas pada wilayah daerah (provinsi atau kabupaten/kota) dan
pelaksanaannya diserahkan kepada kepala daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah.

3. Sumber-Sumber Penerimanaan Daerah Dan Belanja Daerah


a. Sumber-sumber penerimaan daerah atau pendapatan daerah
1) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu
2) Pendapatan asli daerah (laba BUMD,pajak daerah, retribusi daerah dll)
3) Dana perimbangan (dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana desa)
b. Jenis belanja daerah atau pengeluaran daerah
1) Belanja tidak langsung (belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi,
belanja hibah, belanja bantuan sosial).
2) Belanja langsung (belanja urusan pemerintah daerah, belanja modal, belanja
barang dan jasa)
3) Pembiayaan daerah

Anda mungkin juga menyukai