Anda di halaman 1dari 16

APBN

Anggaran, Pendapatan,
dan Belanja Negara
Abia Sharla, Fadila Nailla Bilqis, Heny Nur Aulia, Inayah Keydiza
Pengertian APBN
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
Tentang Keuangan Negara, pada pasal 1 ayat 7
disebutkan bahwa yang dimaksud Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN
merupakan suatu daftar yang berisi rencana
penerimaan dan pengeluaran negara Indonesia dalam
jangka waktu satu tahun (dari tanggal 1 Januari sampai
dengan 31 Desember), yang ditetapkan oleh Presiden
dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Dasar Hukum APBN
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar hukum yang paling tinggi dalam
struktur perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu pengaturan
mengenai keuangan negara selalu didasarkan pada undang-undang ini,
khususnya dalam bab VIII Undang-Undang Dasar 1945 Amendemen IV pasal
23 ayat (1), (2), (3), dan (4) mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
Unsur APBN
Jika mengacu pada Pasal 23 Ayat 1 UUD 1945
(Perubahan), terdapat lima unsur dari APBN, yaitu:
APBN sebagai pengelolaan keuangan negara
APBN ditetapkan setiap tahun dan berlaku satu
tahun
APBN ditetapkan dengan undang-undang
APBN dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggungjawab
APBN ditujukan untuk kemakmuran rakyat
Fungsi dan Tujuan APBN

Fungsi APBN Tujuan APBN


berdasarkan Undang-Undang No.17 Tahun Penyusunan APBN memiliki tujuan sebagai
2003 tentang Keuangan Negara, pada Pasal pedoman pengeluaran dan penerimaan
3 ayat (4) disebutkan bahwa APBN negara agar terjadi keseimbangan yang
mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, dinamis dalam melaksanakan kegiatan
pengawasan, alokasi, distribusi, dan kenegaraan untuk meningkatkan produksi
stabilisasi. dan kesempatan kerja dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Ruang Lingkup APBN
Ruang lingkup APBN adalah seluruh penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan berasalkan dari pajak
maupun non pajak, serta hibah. Pengeluaran atau belanja adalah belanja pemerintah pusat dan daerah.

A. Sumber-sumber penerimaan negara


Potensi keuangan nasional menentukan besarnya penerimaan atau pendapatan dan belanja negara.
Penerimaan (pendapatan) negara merupakan semua penerimaan dalam negeri dan penerimaan
lainyang digunakan untuk membiayai belanja negara. Sumber-sumber dan pengalokasian anggaran
tersebut dapat dilihat dari susunan APBN yang berlaku. Adapun sumber pendapatan negara dapat
berasal sebagai berikut.
1. Pajak dan retribusi.
2. Eksploitasi sumber daya alam.
3. Pungutan-pungutan lainnya yang
ditetapkan dengan undang-undang
Berikut ini adalah contoh gambar dari sumber penerimaan negara:

Minyak bumi lepas pantai dan


perikanan termasuk dalam Penerimaan
Negara Buka Pajak (PNBP)
B. Pengeluaran Negara
Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, APBN
terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan. Belanja negara
dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Belanja negara dirinci menurut
organisasi, fungsi, dan jenis belanja. Klasifikasi anggaran belanja atau pengeluaran negara
berdasarkan jenis belanja (sifat ekonomi) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
101/PMK.02/2011 Tentang Klasifikasi Anggaran.
Klasifikasi anggaran tersebut, antara lain sebagai berikut.
1.Belanja Pegawai 6. Belanja Hibah
2.Belanja Barang 7. Belanja Bantuan Sosial
3.Belanja Modal 8. Belanja Lain-Lain
4.Belanja Bunga 9. Transfer ke Daerah
5.Belanja Subsidi
Mekanisme Penyusunan APBN
Secara singkat, alur penyusunan APBN terdiri dari:
Penyusunan RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional) oleh lembaga-
lembaga terkait berdasarkan hasil analisis dari asumsi-asumsi makro ekonomi.
Pemerintah akan mengajukan RAPBN tersebut kepada DPR untuk didiskusikan lebih lanjut
apakah RAPBN tersebut dapat disetujui atau tidak.Jika DPR menyetujui RAPBN tersebut,
maka DPR akan mengesahkannya menjadi APBN.
Jika DPR menolak RAPBN tersebut, maka pemerintah harus menggunakan APBN yang
terdahulu.
Siklus APBN
Siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rangkaian kegiatan
dalam proses penganggaran yang dimulai pada saat anggaran negara mulai disusun sampai
dengan perhitungan anggaran disahkan dengan undang-undang. Ada 5 tahapan pokok
dalam satu siklus APBN di Indonesia.Tahapan kegiatan dalam siklus APBN adalah sebagai
berikut:

Perencanaan dan penganggaran


Penetapan/persetujuan APBN
Pelaksanaan APBN
Pelaporan dan pencatatan
Pemeriksaan dan pertanggungjawaban
Pengaruh APBN Terhadap
Perekonomian
Menurut Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (2005), anggaran negara sangat
penting peranannya dalam perekonomian suatu negara. Anggaran negara
bertujuan untuk:
1.redistribusi sumber daya dalam rangka pemerataan,
2.pembangunan prasarana dasar yang vital bagi pembangunan,
3.kebijakan pengendalian makro untuk menjaga stabilitas ekonomi,
4.penyediaan pelayanan dasar pemerintahan bagi masyarakat.
Pengaruh anggaran negara atau APBN adalah sebagai berikut.
1.Memperlancar distribusi pendapatan.
2.Memperluas lapangan kerja.
3.Menciptakan atau memelihara stabilitas ekonomi.
4.Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Meningkatkan investasi masyarakat.

Anggaran digunakan untuk


pembangunan prasarana seperti
jembatan, pelabuhan
Data APBN Tahun 2020

Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/apbn2020
Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/apbn2020
Rangkuman data:
1. Menurut data diatas, terjadi defisit anggaran sebesar 907,2 Triliun/1,76 %
terhadap PDB
2. Rasio defisit terhadap PDB 2020 merupakan yang terendah dalam 3 tahun
terakhir
3. Menurut Kementerian Keuangan, defisit 1,76 % terhadap PDB ini diarah
semakin sehat dan adaptif terhadap perekonomian
4. Menurut asumsi dasar ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun 2020 sebesar 5,3 %, kemudian tingkat inflasi di Indonesia pada tahun 2020
berada di angka 3,1 % dimana angka ini mengalami penurunan sebesar 0,4% dari
tahun sebelumnya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai