Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 12 PENGANTAR EKONOMI MAKRO

ANALISIS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA


PEMERINTAH (APBN)

DISUSUN OLEH:

NAMA: FIRA DAMAYANTI

NIM: A031231078

PRODI: AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN 2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

APBN adalah instrumen kebijakan ekonomi yang merinci estimasi


pendapatan dan pengeluaran pemerintah dalam satu tahun anggaran.
Pendapatan APBN berasal dari berbagai sumber, seperti pajak, penerimaan
negara bukan pajak, dan dana penerimaan lainnya. Pengeluaran mencakup
belanja untuk berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
pertahanan, dan lainnya.

Proses penyusunan APBN melibatkan pemerintah dan DPR. Pemerintah


menyusun Rancangan APBN, yang kemudian diajukan kepada DPR untuk
dibahas dan disetujui. DPR memiliki peran penting dalam menilai, merevisi,
dan menyetujui Rancangan APBN agar sesuai dengan kebutuhan dan
prioritas nasional.

APBN berperan penting dalam mengendalikan ekonomi negara,


mengarahkan pembangunan, dan memastikan keseimbangan keuangan.
Monitoring dan evaluasi terus-menerus dilakukan untuk menyesuaikan APBN
dengan perubahan kondisi ekonomi dan kebutuhan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud APBN?


2. Apa saja tujuan penyusunan APBN?
3. Apa saja manfaat penyusunan APBN?
4. Bagaimana kebijakan anggaran pendapatan dalam APBN?
5. Bagaimana kebijakan anggaran belanja negara dalam APBN?

2
1.3 Tujuan Pembahasan

1. Mampu memahami dan menjelaskan pengertian APBN.


2. Mampu memahami dan menjelaskan tujuan penyusunan APBN.
3. Mampu memahami dan menjelaskan manfaat penyusunan APBN.
4. Mampu memahami dan menjelaskan kebijakan anggaran
pendapatan dalam APBN.
5. Mampu memahami dan menjelaskan kebijakan anggaran belanja
negara dalam APBN.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan rencana


keuangan tahunan Pemerintah Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran
(1 Januari – 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan
pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-
Undang. Dijabarkan dalam Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, yang dimaksud dengan APBN adalah:

 Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh


DPR (Pasal 1, Ayat 7).
 Terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan
(Pasal 11, Ayat 2).
 Meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember (Pasal 4).
 Ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang (Pasal 11 Ayat 1).
 Mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,
distribusi, dan stabilisasi (Pasal 3, Ayat 4).

B. Tujuan Penyusunan APBN


Tujuan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
melibatkan beberapa aspek utama, di antaranya:

4
1. Mengatur Pengeluaran: Menetapkan batasan pengeluaran pemerintah
untuk mencegah pemborosan dan menjaga keseimbangan fiskal.

2. Mengoptimalkan Pendapatan: Merencanakan sumber pendapatan negara


melalui berbagai pajak dan sumber lainnya untuk memenuhi kebutuhan
pengeluaran.

3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Mengalokasikan dana untuk sektor-


sektor kunci seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan guna
mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

4. Mengendalikan Inflasi: Memastikan bahwa tingkat pengeluaran tidak


berlebihan, yang dapat menyebabkan tekanan inflasi yang tidak diinginkan.

5. Pemerataan Pembangunan: Menyalurkan dana ke daerah-daerah yang


membutuhkan untuk mencapai pemerataan pembangunan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

6. Keseimbangan Keuangan: Mencapai keseimbangan antara pendapatan


dan pengeluaran untuk menghindari defisit anggaran yang berlebihan.

7. Menjamin Keberlanjutan Keuangan: Merencanakan pembayaran utang


dan bunga dengan memperhatikan keberlanjutan keuangan negara.

Penyusunan APBN juga dapat mencerminkan kebijakan pemerintah


dalam mendukung tujuan ekonomi dan sosial tertentu, serta memberikan
gambaran strategis mengenai arah kebijakan keuangan suatu negara.

C. Manfaat Penyusunan APBN

5
Manfaat penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
bagi masyarakat meliputi:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: APBN berfokus pada penerimaan


atau pendapatan dan pengeluaran atau belanja negara, yang bersumber dari
ekspor, pajak, dan penerimaan lainnya serta pengeluaran infrastruktur, impor,
dan lain sebagainya.

2. Penyediakan sumber daya pendapatan: APBN membantu meningkatkan


produksi dan kesempatan kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi,
sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi.

3. Pengendalian pemerintahan: APBN menjadi alat untuk mengontrol


kegiatan pemerintah, sehingga ada acuan yang jelas mengenai pengeluaran
maupun pendapatan negara dalam kurun waktu satu tahun.

4. Pembiayaan program pemulihan ekonomi: Dalam tahun 2020, APBN


menjadi instrumen utama dalam upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan
ekonomi nasional, yang sampai saat ini masih berlanjut.

5. Pengembangan berbagai industri: APBN adalah alat untuk


mengembangkan berbagai industri yang ada dalam negeri.

6. Mengatur pendapatan dan pengeluaran negara: Tujuan utama


penyusunan APBN adalah untuk bertanggungjawab sebesar-besarnya
terhadap kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta menjaga kestabilan
keuangan negara dengan mengatur jumlah uang beredar.

Selain itu, Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


(APBN) memberikan sejumlah manfaat signifikan, termasuk:

6
1. Stabilitas Ekonomi: APBN membantu menjaga stabilitas ekonomi dengan
mengontrol inflasi dan defisit anggaran, menciptakan landasan yang kokoh
untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

2. Pembangunan Infrastruktur: Merencanakan alokasi dana untuk


pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan proyek-proyek
strategis lainnya, yang dapat meningkatkan konektivitas dan daya saing
ekonomi.

3. Pendidikan dan Kesehatan: Menyediakan sumber daya untuk sektor


pendidikan dan kesehatan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat
melalui peningkatan akses dan pelayanan.

4. Distribusi Pendapatan: APBN dapat membantu dalam pemerataan


pembangunan, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi melalui alokasi
dana yang tepat.

5. Ketahanan Ekonomi: Membuat kebijakan fiskal yang mampu menghadapi


ketidakpastian ekonomi dan memberikan ketahanan terhadap goncangan
eksternal.

6. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Menyediakan kepastian bagi


investor dengan memberikan gambaran mengenai kebijakan fiskal,
mendorong investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

7. Pengentasan Kemiskinan: Merancang program dan alokasi dana untuk


mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

8. Peningkatan Kualitas Layanan Publik: Menjamin dana yang cukup untuk


penyediaan layanan publik, seperti transportasi, keamanan, dan lainnya,
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

7
9. Keberlanjutan Lingkungan: Mengalokasikan dana untuk proyek-proyek
yang mendukung keberlanjutan lingkungan, memastikan pembangunan yang
ramah lingkungan.

10. Kepercayaan Masyarakat dan Investor: Penyusunan APBN yang


transparan dan konsisten dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan
investor terhadap kebijakan pemerintah, menciptakan stabilitas ekonomi.

11. Pengelolaan Utang yang Bijak: Membantu mengelola utang pemerintah


dengan merencanakan pembayaran utang dan bunga secara teratur,
menghindari krisis keuangan.

12. Efisiensi Penggunaan Dana: Mendorong efisiensi dalam penggunaan


dana publik, memastikan bahwa setiap rupiah yang dihabiskan memberikan
manfaat maksimal.

Dengan demikian, penyusunan APBN menjadi alat utama dalam


mencapai berbagai tujuan pembangunan dan menjaga keseimbangan
keuangan negara.Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) memberikan sejumlah manfaat signifikan, termasuk:

D. Kebijakan Anggaran Pendapatan dalam APBN

Kebijakan Anggaran Pendapatan dalam APBN mencakup berbagai


aspek yang dirancang untuk mengelola penerimaan negara. Beberapa
kebijakan umum yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan meliputi:

1. Kebijakan Pajak: Menentukan tarif pajak dan basis pajak untuk berbagai
jenis pajak seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan
pajak lainnya.

8
2. Diversifikasi Sumber Pendapatan: Berusaha untuk mendiversifikasi
sumber pendapatan negara, termasuk meningkatkan penerimaan dari sektor
non-pajak seperti badan usaha milik negara (BUMN) atau penerimaan dari
sektor ekonomi tertentu.

3. Pengaturan Royalti dan Penerimaan Lainnya: Menetapkan kebijakan


terkait dengan penerimaan dari royalti, hasil sumber daya alam, dan sumber
pendapatan lainnya yang mungkin dimiliki oleh negara.

4. Peraturan Penerimaan Bukan Pajak: Mengelola penerimaan dari sumber-


sumber non-pajak seperti pendapatan dari lelang, izin, atau pendapatan aset
pemerintah.

5. Insentif Pajak: Menggunakan insentif pajak sebagai alat untuk mendorong


investasi, pengembangan sektor tertentu, atau stimulus ekonomi.

6. Penyederhanaan Sistem Pajak: Meninjau dan menyederhanakan sistem


pajak untuk meningkatkan kepatuhan dan memudahkan administrasi
perpajakan.

7. Kebijakan Restitusi Pajak: Menetapkan kebijakan mengenai restitusi pajak


untuk mendukung keberlanjutan dan mengurangi beban pajak bagi sektor
tertentu.

8. Pengaturan Penerimaan dari BUMN: Mengelola penerimaan dari Badan


Usaha Milik Negara (BUMN) dan mendefinisikan kebijakan pembagian
dividen atau penggunaan pendapatan dari BUMN.

9. Pengelolaan Utang dan Pembiayaan: Menentukan kebijakan terkait


dengan pengelolaan utang negara, termasuk sumber pembiayaan dan
mekanisme pembayaran utang.

9
10. Peninjauan Periodik dan Revisi: Melakukan peninjauan periodik terhadap
kebijakan pendapatan dan melakukan revisi sesuai dengan perubahan
kondisi ekonomi atau kebijakan strategis pemerintah.

Kebijakan-kebijakan ini diarahkan untuk mencapai sejumlah tujuan,


seperti meningkatkan efisiensi pengumpulan pajak, mendukung pertumbuhan
ekonomi, dan memastikan keberlanjutan keuangan negara. Selain itu,
kebijakan ini juga dapat berubah sesuai dengan perubahan dalam kebijakan
pemerintah dan kondisi ekonomi.

E. Kebijakan Anggaran Belanja Negara dalam APBN

Kebijakan Anggaran Belanja Negara dalam APBN mencakup sejumlah


strategi yang dirancang untuk mengelola pengeluaran pemerintah. Beberapa
kebijakan umum yang terkait dengan Anggaran Belanja Negara meliputi:

1. Prioritas Pembangunan: Menentukan sektor-sektor atau program-program


prioritas yang akan mendapatkan alokasi dana lebih besar, seperti
infrastruktur, pendidikan, kesehatan, atau keamanan.

2. Efisiensi Pengeluaran: Mendorong efisiensi dalam penggunaan dana


publik, termasuk evaluasi program-program yang ada, pemangkasan
birokrasi, dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.

3. Belanja Rutin: Menetapkan belanja rutin untuk operasional pemerintah,


seperti gaji pegawai, biaya administrasi, dan pengeluaran rutin lainnya.

4. Belanja Modal: Merancang kebijakan terkait belanja modal untuk


pembangunan dan pengadaan aset jangka panjang, seperti pembangunan
infrastruktur atau pembelian peralatan penting.

10
5. Belanja Sosial: Alokasi dana untuk program-program sosial yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti bantuan sosial, program
kesejahteraan, atau subsidi.

6. Belanja Subsidi: Menetapkan kebijakan terkait subsidi untuk sektor-sektor


tertentu yang dianggap strategis, seperti energi atau pangan, untuk
mendukung stabilitas harga dan keberlanjutan sektor tersebut.

7. Transfer ke Daerah: Menetapkan dana yang akan ditransfer ke pemerintah


daerah untuk mendukung pelaksanaan kebijakan dan program-program di
tingkat lokal.

8. Kebijakan Keseimbangan: Menjaga keseimbangan antara belanja


operasional dan belanja modal, serta antara belanja yang bersifat konsumtif
dan produktif.

9. Pengelolaan Utang dan Bunga: Menentukan kebijakan terkait pengelolaan


utang pemerintah, termasuk alokasi dana untuk pembayaran utang dan
bunga.

10. Evaluasi dan Revisi: Melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan


belanja, dan jika diperlukan, melakukan revisi sesuai dengan perubahan
kondisi ekonomi atau kebijakan pemerintah.

Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk mencapai efektivitas dan


efisiensi dalam penggunaan anggaran, mendukung pembangunan yang
berkelanjutan, dan memastikan pelayanan publik yang optimal. Pengelolaan
belanja negara yang bijak juga menjadi kunci untuk mencapai tujuan
pembangunan jangka panjang suatu negara.

11
Contoh APBN Tahun 2023

12
BAB III

PENUTUP

Sebagai akhir dari eksplorasi mengenai Anggaran Pendapatan dan


Belanja Negara (APBN), dapat disimpulkan bahwa APBN memiliki peran
yang sangat krusial dalam mengatur keuangan negara. Melalui proses
penyusunan yang cermat dan transparan, pemerintah dapat memastikan
alokasi sumber daya yang tepat guna untuk mendukung pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan global dan dinamika ekonomi yang


terus berkembang, APBN menjadi instrumen utama untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, partisipasi aktif masyarakat
dalam memahami, mengawasi, dan memberikan masukan terkait APBN
sangatlah penting. Hal ini dapat memastikan bahwa kebijakan fiskal yang
diambil mencerminkan kebutuhan riil masyarakat serta mendukung
pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Sebagai penutup, kita dapat menyadari bahwa APBN bukanlah


sekadar kumpulan angka, tetapi merupakan cerminan dari prioritas dan
komitmen suatu negara terhadap pembangunan dan kesejahteraan
rakyatnya. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap aspek-aspek
APBN dan partisipasi aktif dalam proses perencanaan dan pengawasan
adalah langkah awal yang penting menuju tata kelola keuangan yang baik
dan berkelanjutan.

13
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.gramedia.com/literasi/apbn/ Diakses pada Minggu, 12


November 2023
 https://www.kompas.com/skola/read/2023/02/23/070000869/apbn--
pengertian-dan-tujuan-penyusunannya?page=all Diakse pada Minggu,
12 November 2023
 https://nasional.kompas.com/read/2023/08/29/00450021/tujuan-
pemerintah-menyusun-apbn Diakses pada Minggu, 12 November
2023
 https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-penyusunan-apbn/ Diakses
pada Minggu, 12 November 2023
 https://images.app.goo.gl/9W8tKg3TJbcJ6NaL9 Diakses pada Kamis,
16 November 2023

14

Anda mungkin juga menyukai