Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Balikpapan
Tahun Ajaran 2022
BAB 4
STABILITAS EKONOMI
A.PENGERTIAN STABILITASI EKONOMI
Stabilisasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha untuk memperbaiki
keseimbangan antara penawaran dan permintaan agregat dalam perekonomian, dengan tujuan
untuk mengurangi inflasi dan memperkuat posisi neraca pembayaran internasional. Stabilitas
ekonomi merupakan prayarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui
pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas pertumbuhan.
B. INFLASI
1. PENGERTIAN INFLASI
Secara umum, inflasi adalah suatu keadaan Negara yang mengalami kenaikan harga
barang-barang pokok secara teru menerus.
Bank Indonesia (BI) mendefinisikan inflai dalam inflation targeting framework,inflasi
adalah kecenderungan harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus.
2. PENYEBAB INFLASI
Inflasi disebabkan oleh kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi.Inflasi dapat
terjadi karena 3 hal berikut ini.
c. Imported Inflation
Imported Inflation adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan harga barang di
luar negeri dan berpengaruh kepada Negara lain yang memiliki hubungan ekonomi
dengan Negara tersebut.
3. JENIS-JENIS INFLASI
Jenis-jenis inflasi atau macam-macam inflasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat
keparahan,sumber dan penyebabnya.
4. DAMPAK INFLASI
Dampak Inflasi terhadap Pendapatan:inflasi dapat mengubah pendapatan
masyarakat.Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan
Dampak inflasi terhadap ekspor: pada keadaan inflasi,daya saing untuk barang ekspor
berkurang.
Dampak inflasi terhadap minat orang untuk menabung : pada masa inflasi,pendapatan rill
para penabung berkurang karena jumlah bunga yang diterimapada kenyataannya berkurang
karena laju inflasi.
Dampaki inflasi terhadap kalkulasi harga pokok: Keadaan inflasi menyebabkan
perhitungan untuk menetapkan harga pokok dapat terlalu kecil atau bahkan terlalu besar.
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter artinya mempengaruhi jumlah uang beredar.
2. Kebijakan Fisikal
Kebijakan fisikal adalah langkah untuk mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran
pemerintah
3. Kebijakan lain di luar kebijakan moneter dan kebijakan fisikal
Untuk memperbaiki dampak yang diakibatkan inflasi,pemerintah menerapkan kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal.
D. PRINSIP APBN
Sejak orde baru mulai membangun,APBN kita disusun atas dasar tiga prinsip: prinsip
anggaran berimbang ( balance budget) ,prinsip anggaran dinamis dan prinsip anggaran fungional
E. ASAS PENYUSUNAN APBN
Penyusunan APBN berdasarkan pada tiga asas
1. Kemandirian,artinya pembelanjaan oleh Negara bertumpu pada kemampuan
Negara,apabila penerimaan dalam negeri meningkat maka pinjaman luar negeri hanya
sebagai pelngkap
2. Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas
3. Penajaman prioritas pembangunan,artinya pembelanjaan dalam APBN harus
mengutamakan pembangunan di sector-sektor yang lebih bermanfaat
H. BELANJA NEGARA
Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara menyatakan belanja
Negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebgai pengurang nilai kekayaan
bersih.Belanja Negara terdiri dari:
1. Belanja pemerintah pusat
Pasal 11 undan-undang nomor 17 tahun 2003 tantang keuangan Negara menetapkan
klasifikasi jenis belanja Negara terdiri dari belanja pegawai,belanja barang, belanja
modal,bunga, subsidi,hibah,bantuan social,belanja lain-lain dan belanja daerah
2. Belanja daerah( transfer ke daerah)
Bagian belanja pemerintah pusat berupa pembagian dana apbn kepada pemrintah daerah
dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang bearnya berdaarkan perhitungan-
perhitungan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan dengan undang-undang dan
peraturan-peraturan
3. Pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali,baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun
anggaran berikutnyan yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran
I. SIKLUS APBN
Siklus adalah putaran waktu yang berisi rangkaian kegiatan secara berulang dengan tetap
dan teratur.
Siklus APBN meliputi: perencanaan dan penganggaran APBN,pembahasan
APBN,Penetapan APBN,Pelaksanaan APBN,Pelaporan dan Pencatatan APBN,serta pemeriksaan
dan pertanggungjawaban APBN
BAB 6
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER
A. KEBIJAKAN FISKAL
1. PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekenomi suatu Negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Parkin (2012) menyatkan bahwa kebijakan fiskal adalah penggunaan anggaran Negara
untuk mencapai beberapa tujuan ekonomi makro,seperti tingkat kesempatan kerja
penuh,pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan,dan stabilitas tingkat harga.
B. KEBIJAKAN MONETER
1. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah semua tindakan atau upaya bank sentral untuk mempengaruhi
perkembangan variabel moneter (uang beredar,suku bunga,suku bunga kredit, dan nilai tukar)
untuk mencapai sasaran yang diinginkan
C. LEDAKAN PENDUDUK
Faktor utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian,
tingkat kelahiran dan tingkat perpindahan penduduk.
1. Tingkat Kamatian
Ada empat faktor yang menyebabkan penurunan angka kematian pada umumnya, yaitu :
- Kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi dan meningkatnya
produktivitas tenaga kerja adanya serta perdamaian dunia.
- Perbaikan pemeliharaan kesehatan umum.
- Kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran dan adanya lembaga kesehatan umum
modern.
- Meningkatnya penghasilan per kapita.
2. Tingkat Kelahiran
Di negara industri pertumbuhan penduduk berlangsung terus disamping adanya
penurunan tingkat kelahiran. Tingkat kelahiran disesuaikan dengan tingginya tingkat kematian
dengan maksud agar suatu keluarga memiliki jumlah anak yang sedikit dan dapat hidup sampai
hari tua.
E. MIGRASI
Definisi migrasi menurut Lee (1991) adalah perubahan tempat tinggal secara permanen
atau semi permanen, tanpa mempermasalahkan dekat jauhnya perpindahan, mudah atau sulit,
terpaksa atau sukarela, maupun dalam negeri atau luar negeri.
Badan pusat statistic (BPS) menetapkan definisi migrasi berdasarkan dimensi waktu dan
wilayah, sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administrative dengan jangka
waktu tinggal di tempat tujuan minimal enam bulan secara berturut-turut.
F. JENIS-JENIS MIGRASI
Jenis migrasi berdasarkan daerah dan waktu pindah ;
1. Migrasi masuk, adalah perpindahan penduduk ke suatu daerah tempat tujuan.
2. Migrasi keluar, adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal.
3. Migrasi neto, adalah selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
4. Migrasi bruto, adalah jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar .
5. Migrasi risen, adalah migrasi yang melewati batas provinsi dalam kurun waktu tertentu
sebelum sensus atau survei.
6. Migrasi semasa hidup, adalah migrasi yang terjadi antara saat lahir dan saat sensus atau
survei.
7. Migrasi total, adalah migrasi antar provinsi tanpa memperlihatkan kapan
perpindahanya.
8. Migrasi pulang, merupakan pengurangan antara migrasi total dan migrasi seumur
hidup.
9. Migrasi internasional, merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lain.
10. Migrasi parsial, adalah jumlah migrasi ke suatu daerah tujuan dari suatu daerah asal
ke daerah tujuan .
11. Migrasi yang dilihat berdasarkan waktu yang daerah asal dan tujuan migrasinya sama
dalam suatu periode migrasi yang diberikan .
I. PEMBANGUNAN EKONOMI
Menurut model perubahan strukturan yang dikemukakan oleh Chenery yang dikutip oleh
Todaro (2006), pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pertumbuhan dan perubahan
ekonomi yang berkaitan dengan transisi dari pola perekonomian agraris ke perekonomian
industry, akumulasi modal fisik dan manusia, transformasi produksi, perubahan komposisi
permintaan konsumen, perdagangan internasional dan sumberdaya, serta faktor lainnya yang
dapat meningkatkan pendapatan. Selanjutnya, dengan pertumbuhan ekonomi hasil pembangunan
akan dinikmati melalui proses merambat ke bawah sehingga menciptakan lapangan pekerjaan
dari berbagai peluang ekonomi yang akan menumbuhkan serta menyebarkan hasil-hasil
pertumbuhan ekonomi secara merata.
Namun, sebagai akibat dari strategi pertumbuhan ini adalah meningkatnya ketimpangan
pendapatan. Pembangunan ekonomi bukan lagi menciptakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, malainkan juga bagaimana menanggulangi ketimpangan pendapatan yang semakin
meluas. Proses pembangunan yang terjadi antar daerah kota dan desa ditandai dengan
transformasi tenaga kerja dan output sektor tradisional ke sektor modern.
J. PENGANGGURAN
Menurut Bagoes (2004), pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang
ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan atau sering diartikan sebagai konsep
pengangguran terbuka. Sedangkan menurut Dumairy, pengangguran adalah orang yang tidak
memiliki pekerjaan, baik orang yang tidak bekerja maupun orang yang sedang mencari
pekerjaan.
Jenis-Jenis Pengangguran
1. Jenis Pengangguran Menurut Faktor Penyebab Terjadinya
a. Pengangguran Konjungtur/siklis (cyclical unemployment)
Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang berkaitan dengan turunnya kegiatan
perekonomian suatu negara.
b. Pengangguran Struktural
Pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan komposisi perekonomian.
c. Pengangguran Friksional
Pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan
tenaga kerja.
d. Pengangguran Musiman
Pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Contohnya, di sektor pertanian, umumnya
setelah habis panen sampai musim tanam, petani tidak ada pekerjaan.
A. PERTUMBUHAN EKONOMI
Diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik pada periode tertentu.
Perekonomian mengalami pertumbuhan apabila jumlah belas jasa real terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya
-indikator untuk menghitung pertumbuhan ekonomi:
• Tingkat pertumbuhan PDB produk domestik bruto
• Tingkat pertumbuhan PNB produk nasional bruto
D. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Distribusi pendapatan nasional adalah mencerminkan merata atau timpangnya pembagian
hasil suatu negara di kalangan penduduknya (Dumairi, 1999)
Menurut adelma Irma dan Siti Nia 1973 ada 8 hal yang merupakan ketimpangan
distribusi di negara sedang berkembang:
1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
2. Inflasi di mana pendapatan uang bertambah
3. Ketidakmerataan pembangunOLNM P=an antar daerah
4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek padat modal
5. rendahnya mobilitas sosial
6. Pelaksanaan kebijakan industri subtitusi impor
7.Memburuknya nilai tukar bagi nsb dalam perdagangan dengan negara maju
Hancurnya industri kerajinan rakyat seperti pertukangan
F. KEMISKINAN
Kemiskinan menurut BPS dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran)
Hidup dalam kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dengan tingkat
pendapatan rendah tetapi juga banyak hal lain seperti tingkat kesehatan pendidikan rendah
perilaku tidak adil dalam hukum kerentanan terhadap ancaman tidak kriminal ketidakberdayaan
dalam menentukan jalan hidupnya sendiri
Kemiskinan dibagi menjadi 4 bentuk yaitu
➢ Kemiskinan absolut
➢ Kemiskinan relatif
A. INDIKATOR EKONOMI
Secara sederhana, sebuah indikator ekonomi adalah sembarang statistik ekonomi, seperti
PDB, inflasi atau bahkan tingkat pengangguran.
Beberapa indikator ekonomi yang dapat digunakan antara lain:
A. Gross National Product (GNP) atau Prroduk Nasional Bruto
B. Kesejahteraan penduduk
C. Tenaga kerja dan pengangguran
Indikator ini merupakan indikator yang diabil dari beberapa hal pokok yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat.
Ahli Pembangunan Ekonomi, Backerman, membedakan berbagai penelitian tentang cara-
cara membandingkat tingkat kesejahteraan dalam 3 kelompok, yaitu :
1) Kelompok pertama, merupakan suatu usaha untuk membandingkan kesejahteraan yang terjadi
dalam masyarakat yang ada di dalam dua atau beberapa negaradengan cara memperbaiki
pendapatan nasional biasa.
2) Kelompok kedua, dengan usaha membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat yang
dibandingkan dengan melihat pertimbangan perbedaan tingkat harga di setiap negara.
3) Kelompok ketiga, usaha untuk membuat perbandingan tingkat kesejahteraan dari setiap negara
berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter.
a. Physical Quality of Life Index (PQLI)
PQLI atau yang biasa disebut Indeks Mutu Hidup (IMH) merupakan salah satu indikator
komposit yang digunakan untuk mengukur tingkat kesjahteraan masyarakat.
IMH ini merupakan gabungan dari tiga indikator tunggal yaitu:
- Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
- Angka Harapan Hidup satu tahun
- Angka Melek Huruf (Literacy Rate)
b. Indeks Pembangunan Nasional (Human Development Index)
Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas
sumber daya manusia.
Indeks pembangunan manusia dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk mengalihkan fokus perhatian para pengambill keputusan, media, organisasi non
pemerintah.
2. Untuk mempertanyakan pilihan-pilihan kebijakan suatu negara.
3. Untuk memperlihakan perbedaan di antara negara-negara.