Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN FISKAL

Ade Andryansyah Ramadhan


11220850000027
Alga Ameliana
11220850000075
Choirul Ichsan Fadillah
11220850000084
Dosen Pengampu: Dr. Suhenda Wiranata, M.E.
Fiskal berasal dari Bahasa
Latin, yaitu Fiscus yang berarti
pemegang kuasa dari

PENGERTIAN keuangan pertama di zaman


Romawi Kuno.

KEBIJAKAN Menurut
Bahasa
Kamus
Indonesia
Besar
(KBBI)

FISKAL
fiskal berarti segala hal yang
berkaitan dengan urusan
pendapatan negara atau
pajak.
JENIS KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan Fiskal Ekspansif Kebijakan Fiskal Kontraktif

Yaitu dilakukan dengan Yaitu kebijakan yang


menaikkan anggaran belanja menurunkan anggaran belanja
negara dan menurunkan pajak. negara dan meningkatkan
tingkat pajak.
FUNGSI KEBIJAKAN Menurut Musgrave, 1959 (dalam Nurcholis Madjid, 2012) ada
tiga fungsi utama dari kebijakan fiskal, yaitu fungsi alokasi,
FISKAL fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi.

a. Fungsi Alokasi
kebijakan fiskal sangat berperan aktif dalam mengalokasikan dan mengatur faktor-faktor produksi
secara lebih terinci, detail, dan maksimal.

b. Fungsi Distribusi
Berfungsi sebagai instrument mediasi untuk mendistribusikan yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi.

c. Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilisasi adalah bertujuan untuk menghasilkan stabilitas ekonomi dalam suatu negara.
PERAN KEBIJAKAN FISKAL

Peranan kebijakan fiskal pemerintah adalah turut menentukan tingkat pendapatan


nasional yang lebih besar. Bagi negara maju peranan kebijakan fiskal pemerintah
makin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional
terutama dimaksudkan agar pemerintah lebih mampu memengaruhi jalannya
perekonomian. Sedangkan pada negara berkembang peranan kebijakan fiskal lebih
mengarah pada upaya untuk meningkatkan investasi melalui capital formation.
TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL

Memperbaiki keadaan perekonomian. Menjaga kestabilan harga-harga secara


umum dan laju inflasi.

Meningkatkan kesempatan kerja. Meningkatkan distribusi pendapatan


nasional.
INSTRUMEN a. Sistem perpajakan.

KEBIJAKAN b. Politik anggaran.

FISKAL c. Pinjaman pemerintah.

d. Pengelolaan anggaran.

e. Pembiayaan fungsional
MANFAAT KEBIJAKAN FISKAL

Dapat menumbuhkan Pengalokasian sumber daya Pemerintah mampu


kondisi ekonomi yang lebih yang lebih efektif dan tepat melakukan pengembangan
baik. sasaran. pada pembangunan jangka
panjang negara.
Di era reformasi, bukan berarti dengan beralihnya
pemegang kebijakan beralih pula kondisi
KEBIJAKAN perekonomian Indonesia, dari keterpurukan
menjadi kesejahteraan. Akan tetapi persoalan-
FISKAL DI persoalan ekonomi tak akan bosan menyapa
INDONESIA bumi pertiwi ini. Paling tidak, terdapat dua isu
hangat yang seringkali diperbincangkan
Dalam catatan sejarah, memang tak bisa kaitannya dengan kebijakan fiskal di Indonesia.
dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi Kedua isu hangat yang dimaksud adalah:
Indonesia dari masa ke masa memang sudah 1) Utang Luar Negeri
melaju pesat. Namun jika ditelusuri dalam
lembaran sejarah perekonomian Indonesia, 2) Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)
terutama pada masa orde lama, pembangunan
ekonomi Indonesia relatif statis. Berbagai
ketidakstabilan politik dan kendala
keterbatasan sumber daya manusia telah
menyebabkan selama waktu 20 tahun setelah
kemerdekaan itu tak banyak sumberdaya yang
tergarap
KEBIJAKAN Kebijakan anggaran pemerintah menempati posisi sangat penting
dalam mengubah wajah kemiskinan dan kesenjangan. Tingginya

FISKAL
tingkat kemisikinan dan lebarnya kesenjangan merupakan
indikator kegagalan suatu negara dalam proses pembangunan.

INDONESIA Berbagai upaya pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan untuk


penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, saat ini

MENGETASKAN dilakukan dengan berbagai upaya-upaya (Royat, 2008: 44),


diantaranya:

KEMISKINAN a. Menaikkan anggaran untuk program-program yang berkaitan


langsung maupun tidak langsung dengan penanggulangan
kemiskinan dan pengangguran, dilaksanakan dengan
pemberdayaan berbasis komunitas dan kegiatan padat karya.
b. Mendorong APBD Provinsi, Kabupaten dan Kota pada tahun-
tahun selanjutnya untuk meningkatkan anggaran bagi
penanggulangan kemiskinan dan perluasan lapangan kerja.
c. Tetap mempertahankan program lama seperti Raskin, BOS,
Asuransi Miskin, dan sebagainya.
d. Akselerasi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga,
khususnya harga beras.
Mempengaruhi lingkup fiskal terhadap perekonomian dapat
dianalisa dalam dua tahap yang berurutan, yaitu:
a. Bagaimana suatu pelatihan fiskal diterjemahkan menjadi
suatu APBN dan
b. Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi
Perekonomian,

APBN mempunyai dua sisi, yaitu sisi yang mencatat


pengeluaran dan sisi yang mencatat penerimaan. Sisi

APBN DAN
pengeluaran mencatat semua kegiatan pemerintah yang
memerlukan uang untuk pelaksanaannya.

KEBIJAKSANAAN
Untuk tujuan pembahasan di sini cukup bagi kita untuk
menganggap bahwa sisi ini terdiri dari 3 pos utama, yaitu:
a. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang/jasa,

FISKAL b. Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawainya,


c. Pengeluaran pemerintah untuk pembayaran transfer yang
meliputi misalnya, pembayaran subsidi/bantuan langsung
kepada berbagai golongan masyarakat, pembayaran
pensiun, pembayaran bunga untuk pinjaman pemerintah
kepada masyarakat.
Semua pos pada sisi pengeluaran tersebut memerlukan
dana untuk melaksanakannya. Sisi penerimaan
menunjukkan dari mana dana yang diperlukan tersebut

APBN DAN
diperoleh. Ada empat sumber utama untuk memperoleh
dana tersebut, yaitu:
a. Pajak (berbagai macam).

KEBIJAKSANAAN b. Pinjaman dari bank sentral.


c. Pinjaman dari masyarakat dalam negeri.
d. Pinjaman dari luar negeri.

FISKAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai