Fiskal
Pengertian APBN
Pasal 23 Ayat (1) UUD 1945, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap
tahun dengan undang– undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Kebijakan ekonomi Indonesia pada
dasarnya merupakan kesinambungan
dari kebijakan tahun – tahun sebelum
nya. Kebijakan ekonomi ditujukan
Tujuan APBN untuk memperkuat fundamental
ekonomi yang sudah membaik dan
mengantisipasi berbagai tantangan
baru yang mungkin timbul.
Fungsi APBN
1. Fungsi Otorisasi
2. Fungsi Alokasi
3. Fungsi Perencanaan
Fungsi APBN Ada 6 Yaitu:
4. Fungsi Distribusi
5. Fungsi Stabilisasi
6. Fungsi Pengawasan
Komponen-komponen APBN
APBN mempunyai dua komponen besar yaitu :
1. Anggaran pendapatan Negara terdiri dari :
a. Pajak
b. Retribusi
c. Royalti
dilakukan, yaitu:
1. Penyusunan APBN
2. Pelaksanaan APBN
Ada dua versi APBN, yakni APBN realisasi dan APBN revisi.
Realisasi APBN bisa lebih besar, sama atau lebih kecil dari
direvisi.
Pengertian Kebijakan Fiskal
menaikkan pajak
dan memangkas pen
Kebijakan fiskal
geluaran untuk men
kontraksioner
geluarkan perekono
mian dari inflasi.
Macam-macam Kebijakan Fiskal
Pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan Dalam penjelasan Alvin Hansen, untuk menciptakan an
sedemikian rupa sehingga tidak langsung berpengaruh ggaran yang berimbang, maka diperlukan resep bahwa jika ter
terhadap pendapatan nasional.Tujuan utama adalah jadi depresi, maka ditempuh anggaran defisit, dan jika terjadi i
meningkatkan kesempatan kerja (employment). nflasi maka ditempuh anggaran belanja surplus.
Di
DiIndonesia,
Indonesia, kebijakan fiskal mempunyai
kebijakan fiskal mempunyaidua duaprioritas.
prioritas. Prioritas
Prioritas perta
pertama
ma adalahadalah mengatasi
mengatasi APBN, APBN, dan masalah
dan masalah – masalah– masalah APBN De
APBN lainnya.
lainnya.
fisit APBNDefisit APBN
terjadi terjadi
apabila apabilapemerintah
penerimaan penerimaan pemerintah
lebih lebih
kecil daripada
kecil daripada pengeluarannya.
pengeluarannya. Prioritas
Prioritas kedua adalah keduamasalah
mengatasi adalahstabilitas
mengatasiek
masalah stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain
onomi makro, yang terkait dengan antara lain laju pertumbuhan ekono
laju pertumbuhan ekonomi, tingkat atau laju pertumbuhan inflasi,
mi, tingkat
jumlah atau laju pertumbuhan
kesempatan inflasi, jumlah
kerja/ penggangguran dan kesempatan
saldo neraca kerja/ pen
ggangguran dan
pembayaran. saldo neraca
Apabila APBNpembayaran. Apabila APBN
defisit, pemerintah hanya defisit, peme
mempunyai
dua
rintahpilihan
hanyauntuk membiayai
mempunyai saldo negatif
dua pilihan tersebut, saldo
untuk membiayai yaitu negatif
didanaiter
oleh
sebut,Bank
yaituIndonesia
didanai olehlewat
Bankprinting money
Indoneisa lewatyang berarti
printing jumlah
money yang ber
uang yang beredar
arti jumlah uang yang di beredar
masyarakat meningkat,
di masyarakat atau melebihi
meningkat, atau melebihi
pinjaman, baik dari
pinjaman, baik daridalam
dalamnegeri,
negeri, misalnya
misalnya dengan
dengan menerbitkan
menerbitkan obliga
obligasi, atau dari luar negeri (cara yang kedua ini berarti ekonomi
si, atau dari luar negeri (cara yang kedua ini berarti ekonomi tidak lagi t
tidak lagi tertutup). Karena opsi pertama tersebut sangat berisiko
ertutup). Karena opsi pertama tersebut sangat berisiko terhadap peningk
terhadap peningkatan laju inflasi, maka biasanya opsi kedua yang
dipilih. atan laju inflasi, maka biasanya opsi kedua yang dipilih.
Pengaruh Resiko Kebijakan Fiskal
3. Kewajiban Kontijensi
4. Desentralisasi Fiskal
Pemerintah Pusat
Analisis Empris Dari Kebijakan Fiskal
Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua tahap yang berurutan
yaitu :
APBN mempunyai dua kategori, kategori yang pertama yaitu, mencatat pengeluaran dan penerimaan