Anda di halaman 1dari 15

PORTOFOLIO EKONOMI

SEMESTER II

Mapel : Ekonomi
Nama Guru : Siti Aminah, A.Md
Nama Siswa : Nezar Aji Latif Cahyono
Kata Pengantar
Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya Makalah Ekonomi yang berjudul “Tujuan
Pemerintah Mengeluarkan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal’’ ini
dapat diselesaikan tepat waktu.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam proses pembuatan Makalah Ekonomi ini. Saya
menyadari di dalam Makalah Ekonomi ini jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir
kata saya mengharapkan Makalah Ekonomi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Latar Belakang
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Kebijakan Fiskal
Jenis Kebijakan Fiskal
Tujuan Kebijakan Fiskal
Pengertian Monoter Jenis dan Tujuannya
Pengertian kebijakan Monoter
Istrumen kebijakan Monoter
Tujuan Kebijakan Monoter
Dampak kebijakan fiskal dan Moneter Pada Perekonomian
Dampak Kebijakan Fisikal Terhadap Perekonomian
Dampak Kebijakan Monoter Terhadap Perekonomian
BAB lll KESIMPULAN DAN PENUTUP
Kesimpulan
Penutup
BAB I
PENDAHULUAN

 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah :
1. Apa yang itu kebijakan fiskal, jenis dan tujuannya?
2. Apa itu kebijakan moneter, jenis dan tujuannya?
3. Dampak dari kebijakan moneter dan fiskal?

 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi akhir-akhir ini menghidupkan
kembali debat tentange fektivitas kebijakan pemerintah yang
membawa kepada pertumbuhan “seimbang”. Terdapat perbedaan
interpretasi tentang bagaimana kebijakan makro ekonomi
pemerintah dapat menstabilkan output berdasarkan adanya
fenomena ekonomi. Mengacu pada teori siklusbisnis, kebijakan
fiskal dan moneter akan memperluas inefisiensi. Berbeda
dengan teori Keynes, pengeluaran pemerintah adalah komponen
permintaan agregat yang mempengaruhi output tapi kebijakan moneter
menyebabkan meluasnya ketidak efektifan, sementara itu teori
moneteris menyatakan bahwa kebijakan moneter dapat
mempengaruhi output namun sebaliknya kebijakan fiskal tidak
efektif. Kebijakan yang memilik peran penting dalam
pemerintahan untuk menstimulasi keadaan ekonomi adalah kebijakan
moneter dan fiskal.

Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur


kegiatan ekonomi secara makro, di samping kebijakan fiskal juga
terdapat kebijakan moneter yang merupakan partner kebijakan fiskal
dalam mengendalikan stabilitas ekonomi dan mendorong
pertumbuhan ekonomi. Dalam kondisi perekonomian yang lesu,
pengeluaran pemerintah dapat memberi stimulasi kepada
perekonomian untuk bertumbuh melalui kebijakan fiscal yang ekspansif
melalui peningkatan pengeluaran pemerintah atau menurunkan pajak
untuk meningkatkan permintaan agregat di dalam perekonomian
menyebabkan pendapatan naik yang akan mengurangi
pengangguran yang ada untuk mencapai tingkat pendapatan
kesempatan kerja penuh (full-employment level of income).

Kebijakan moneter berfokus kepada meningkatkan atau


mengurangi suplai uang demi menstimulasi keadaan ekonoomi,
sedangkan kebijakan fiskal menggunakan anggaran pemerintah dan
pajak untuk menstimulasi ekonomi. Menggunakan teori ekonomi
modern, dewasa ini pemerintah, dengan dibantu oleh ekonom,
telah memiliki cara untuk menggunakan kebijakan ekonomi
moneter dan fiskal demi mengurangi lama dan tingkat keparahan
resesi. Perkembangan ini sangat penting karena memberikan
kesempatan kepada pemerintah untuk memberikan efek berupa
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya di tengah resesi. Kebijakan
ekonomi yang benar dapat meningkatkan kesejahteraan negara,
begitu juga sebaliknya.

Kebijakan moneter adalah satu kebijakan yang bertujuan


untuk mencapai keseimbangan internal dan keseimbangan eksternal
demi tercapainya tujuan ekonomi makro. Stabilisasi ekonomi dapat
diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca
pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam
kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat
dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan
moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan,
yang kemudian ditransfer pada sektor riil. Pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama
bagi kelangsungan pembangunan ekonomi suatunegara, hal ini
menjadi salah satu tolak ukur dari keberhasilan ekonomi negara
tersebut.

Salah satu kebijakan fiskal yaitu berkaitan dengan pajak.


Pajak merupakan penerimaan negara yang digunakan untuk
mengarahkan kehidupan masyarakat menuju kesejahteraan. Pajak
sebagai penerimaan pemerintah merupakan salah satu alat yang cukup
penting bagi pemerintah untuk menjalankan fungsinya, terutama
sebagai stabilisator perekonomian melalui kebijakan anggaran guna
menjamin tingkat pertumbuhan ekonomiyang cukup. Penerimaan
pajak merupakan sumber pembiayaan negara yang dominan baikuntuk
belanja rutin maupun pembangunanI.

 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui tentang kebijakan fiskal serta jenis dan
tujuannya.
2. Untuk mengetahui tentang kebijakan moneter serta jenis dan
tujuannya.
3. Untuk mengetahui dampak dari kebijakan fiskal dan moneter.

BAB II
PEMBAHASAN

 Kebijakan Fiskal
 Pengertian Kebijakan Fiskal
Mengutip buku Kebijakan Fiskal dan Moneter: Teori dan
Empirikal (2011) karya Wayan Sudirman, kebijakan fiskal adalah
penyesuaian dalam pendapatan dan pengeluaranpemerintah untuk
mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik dan laju
pembangunan ekonomi yang dikehendaki yang umumnya ditetapkan
dalam rencana pembangunan.

Berdasarkan buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro (2000)


karya Nopirin, kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi
dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi
lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaranpemerintah.

Menurut Ibrahim (2013:193), kebijakan fiskal adalah


kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengaturan kinerja
ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam
mengatur setiap pendapatan dan pengeluaran negara yang digunakan
untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi (Rozalinda, 2015:137).

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengatur belanja dan


pajak negara yangberdampak pada kondisi ekonomi secara
makro.Ekonomi makro yang dimaksud misalnyaagregat permintaan
pasar, jumlah tenaga kerja dan pengangguran, pertumbuhan ekonomi,
daninflasi. OJK juga mendefinisikan kebijakan fiskal sebagai kebijakan
yang membahas pajak,penerimaan lain, utang-piutang, dan pengeluaran
pemerintah dengan tujuan tertentu sepertimenunjang kestabilan
ekonomi, keseimbangan moneter, peningkatan pembangunan
ekonomi,dan perluasan tenaga kerja.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa


kebijakan fiskal memiliki dua instrumen utama yaitu belanja dan
pendapatan negara dalam hal ini adalah pajak. pemikiran tentang
fiskal pertama kali dikemukakan oleh ahli ekonomi asal Inggris,
John Maynard Keynes pada akhir tahun 1800-an. Beliau meyakini bahwa
pemerintah berperan terhadap perkembangan ekonomi suatu negara
terutama dalam hal ekspansi dan kontraksi pada siklus bisnis.

Keynes juga meyakini bahwa pemerintah mampu


memanipulasi pengeluaran konsumen dan investor agar tidak terjadi
kontraksi yang berlebih sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan stabil.
Dampak pemikiran ekonomi Keynes juga terbukti saat terjadi depresi
besar di dunia pada awal tahun 1900-an. Dimana sebelumnya banyak
negara yang memegang prinsip ekonomi Laissez-Faire. Prinsip
tersebut meyakini bahwa pemerintah tidak boleh mengintervensi
kapitalisme dalam ekonomi pasar bebas. Dengan ideologi ekonomi
Keynes, pada saat itu presiden Amerika ke 32 saat itu, Franklin D.
Roosevelt berhasil menumbuhkan ekonomi sebesar 10,8% pada tahun
1934.

 Jenis Kebijakan Fiskal


Berdasarkan sudut pandang ekonomi makro, kebijakan fiskal dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan
fiskal kontraktif:
1. Kebijakan Fiskal Ekspansif Kebijakan fiskal ekspansif
merupakan peningkatan belanja pemerintah atau penurunan
pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan
agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah
untuk meningkatkan produk domestic bruto dan menurunkan
angka pengangguran. Kebijakan fiskal ekspansif adalah suatu
kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah, pada saat
munculnya kontraksional gap.

2. Kebijakan Fiskal Kontraktif Kebijakan fiskal kontraktif


merupakan pengurangan belanja pemerintah dan atau
peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan
permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari
kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi. Kebijakan
fiskal kontraktif adalah kebijakan pemerintah untuk
membuat pemasukannya lebih besar dari pada
pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus
dilaksanakan Ketika perekonomian pada kondisi yang
ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk
menurunkan tekanan permintaan.

 Tujuan Kebijakan Fiskal


Melalui definisi kebijakan fiskal, sebenarnya sudah bisa diketahui
apa tujuan dibuatnya kebijakan fiskal. Namun, secara komprehensif,
kebijakan fiskal bisa dijabarkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Dengan mengatur


pemasukan dan pendapatan, negara bisa mengontrol
peristiwa fluktuasi ekonomi yang berakibat adanya pertumbuhan
ekonomi. Misalnya melalui tatakelola anggaran yang tepat
sasaran, meningkatkan daya beli masyarakat dengan insentif
pajak, atau menaikkan pajak pada sektor-sektor tertentu.
2. Meningkatkan Kualitas SDM dan Menekan Angka Pengangguran
Kualitas SDM dan angka pengangguran tentu memengaruhi
pendapatan nasional secara langsung dan bukan hal yang
mustahil pertumbuhan ekonomi akan melambat. Halitu karena
dengan adanya pengangguran, maka daya beli masyarakat akan
menurun yang berdampak langsung pada pertumbuhan
ekonomi. Selain itu kualitas SDM juga memengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Kualitas SDM yang baik menjadi investasi
negara terutama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
ekonomi melalui inovasi dan ketenagakerjaan.

3. Memastikan Stabilitas HargaTurunnya harga barang mampu


memberikan dampak bagi sektor swasta. Namun,harga yang
meningkat juga bisa menciptakan inflasi. Di sisi lain,
inflasi juga bisa memberikan keuntungan seperti menciptakan
lapangan kerja. Namun, inflasi juga bisa berdampak buruk bagi
masyarakat ekonomi rendah karena turunnya daya beli.

4. Meningkatkan Laju InvestasiKetika perekonomian negara baik,


maka akan menjadi peluang bagi negara untuk mendatangkan
investor. Adanya investor akan berpengaruh terhadap pemasukan
negaradan juga mengurangi pengangguran.

 Instrumen Kebijakan Fiskal


Sebenarnya instrumen kebijakan sulit di definisi karena sifatnya
sangat relatif. Namun secara umum ada empat instrumen kebijakan
fiskal yaitu:

1. PerpajakanInstrumen pajak pada kebijakan fiskal bisa dikatakan


paling kuat keberadaannya ditangan otoritas publik. Hal tersebut
karena pajak mampu memengaruhi ekonomi suatunegara secara
makro. Misalnya saja perubahan perilaku konsumsi masyarakat,
daya beli,hingga investasi. Alasan kedua sangat jelas bahwa pajak
merupakan pemasukan utamadari sebuah negara. Hal-hal
yang diperhatikan dalam instrumen pajak adalah
ketikapendapatan pemerintah sedikit, maka besar kemungkinan
negara akan menaikkan tarifpajak. Di sisi lain, ketika
pemerintah menaikkan pajak pada kondisi
tertentu,kemungkinan permintaan barang dan jasa atau
kemampuan daya beli masyarakat akanberkurang.

2. PengeluaranPengeluaran pemerintah sangat erat kaitannya


dengan upaya pembangunan negara.Mulai dari pembangunan
infrastruktur atau pembangunan SDM. Pengeluaran negara
ininantinya akan berpengaruh langsung terhadap
pertumbuhan ekonomi. Misalnya sajapembangunan lalu lintas
transportasi darat, fasilitas kesehatan, atau pendidikan.

3. Utang PublikUpaya pemerintah untuk meminjam kepada bank


dunia atau pinjaman publik dengancara mengeluarkan surat
utang dan obligasi. Hal itu muncul dari anggapan
bahwapemasukan pemerintah tidak cukup untuk memenuhi
pengeluaran.

4. Anggaran Segala rencana pengeluaran dan penerimaan


negara untuk menjalankan programpertumbuhan ekonomi
terutama program-program jangka panjang.

 Pengertian Kebijakan Moneter,Jenis dan Tujuannya


Pengertian Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah
kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonmian
melalui pengaturan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar, dalam
analisis ekonomi makro, memiliki pengaruh penting terhadap
tingkat output perekonomian, juga terhadap stabilitas harga-harga.
Uang yang beredar terlalu tinggi tanpa disertai kegiatan produksi yang
seimbang, akan ditandai dengan meningkatnya harga-harga pada
seluruh barang dalam perekonomian.

Kebijakan moneter adalah manipulasi suplai uang dan tingkat suku


bunga untuk menstabilkan atau menstimulasi ekonomi. Dalam
ekonomi modern, kebijakan moneter adalah mekanisme yang
ampuh untuk menangani resesi dan mengurangi pengangguran
melebihi kebijakan fiskal.
Kebijakan moneter dijalankan dengan mengganti suplai
uang terlebih dahulu, untuk memanipulasi tingkat suku bunga. Karena
tingkat suku bunga mempengaruhi hampir seluruh permintaan barang
dan jasa serta investasi, efeknya akan besar dan pervasif dalam
menstimulasi ataupun menurunkan aktivitas perekonomian.
Permintaan akan suplai uang bergantung dengan tingkat suku bunga.
Konsep utama kebijakan moneter adalah bahwa tingkat suku
bunga yang lebih rendah akan menyebabkan konsumsi dan
investasi yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan tingkat
permintaan agregat.

Tingkat suku bunga yang lebih rendah akan menstimulasi


tingkat konsumsi dengan cara membuat pinjaman dari bank
untuk membayar tempat tinggal dan kendaraan semakin menarik.
Selain itu, tingkat suku bunga yang rendah membuat tingkat investasi
bisnis lebih tinggi karena investasi potensial yang akan menghasil
kanprofit di masa mendatang akan semakin bertambah.

Contohnya, jika tingkat suku bunga mencapai 10 persen, maka


investor hanyaakan meminjam uang untuk berinvestasi di proyek
dengan tingkat ROI melebihi 10 persen. Tetapi, jika tingkat suku bunga
hanya 5 persen, investor dapat berinvestasi kesemua proye yang tingkat
ROI-nya melebihi 5 persen, sehingga lebih banyak proyek yang akan
berjalan.

Secara umum, jika bank pusat akan meningkatkan output


dalam kebijakan ekonomi moneter, ada 3 langkah yang akan dilakukan,
yaitu:
1. Bank membeli sahamdari pemerintah untuk meningkatkan suplai
uang;
2. Peningkatan suplai uang akanmenyebabkan tingkat suku bunga
menurun;
3. Konsumen dan bisnis akan merespondengan mengambil pinjaman
lebih banyak dan menggunakan uangnya untuk membelilebih
banyak barang dan jasa.
 Intrumen Kebijakan Moneter
 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Ini merupakan salah satu kebijakan yang diambil oleh bank sentral
untuk mengurangiatau menambah jumlah uang yang sedang beredar di
masyarakat dengan cara melakukanpembelian atau penjualan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau dengan melakukanpembelian
atau penjualan surat berharga yang dijual di pasar modal.

Pengaturan jumlah uang beredar melalui 2 mekanisme:


1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy): suatu
kebijakan dalamrangka menambah jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy):
suatu kebijakan dalamrangka mengurangi jumlah uang yang
beredar. Disebut juga dengan kebijakan uangketat (tight money
policy)

 Kebijakan Diskonto
Diskonto adalah pemerintah mengurangi atau menambah jumlah
uang beredar dengancara mengubah diskonto bank umum. Jika bank
sentral memperhitungkan jumlah uangberedar telah melebihi
kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan keputusanuntuk
menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan
merangsangkeinginan orang untuk menabung.

 Kebijakan Cadangan Kas


Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau
menurunkan cadangankas (cash ratio). Bank umum, menerima uang dari
nasabah dalam bentuk giro, tabungan,deposito, sertifikat deposito, dan
jenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uangyang
disetorkan nasabah dan tidak boleh dipinjamkan.

 Penyesuaian tingkat suku bunga


Bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dengan mengubah
tingkat diskonto.Tingkat diskonto (tarif dasar) adalah suku bunga
yang dikenakan oleh bank sentralkepada bank untuk pinjaman
jangka pendek. Sebagai contoh, jika bank sentral meningkatkan
tingkat diskonto, biaya pinjaman untuk bank meningkat. Selanjutnya,
bankakan meningkatkan suku bunga yang mereka tetapkan kepada
pelanggan mereka. Dengandemikian, biaya pinjaman dalam
perekonomian akan meningkat, dan jumlah uang beredarakan
berkurang.

 Tujuan Kebijakan Moneter


Tujuannya adalah untuk mensejahterahkan rakyat dengan
cara menaikan perekonomian Indonesia, meminimalisirkan
pengangguran serta mengatur mata uang dalam satu negara. Tetapi
tidak selalu terpaku dengan satu tujuan karena tujuan kebijakanmoneter
tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan
kebutuhan perekonomian suatu negara.

1. Inflasi Kebijakan moneter dapat menargetkan tingkat inflasi.


Tingkat inflasi yang rendah dianggap sehat bagi
perekonomian sebuah negara. Namun, jika inflasi sudah
sangat tinggi, kebijakan moneter diharapkan dapat mengatasi
masalah ini.

2. Nilai tukar mata uangDengan menggunakan otoritas fiskal, bank


sentral dapat mengatur nilai tukar antara mata uang domestik
dan asing. Sebagai contoh, bank Indonesia dapat
meningkatkan jumlah uang beredar dengan mengeluarkan lebih
banyak uang cetak. Dalam kasus sepertiitu, mata uang negara
tersebut menjadi lebih murah dibandingkan dengan mata uang
negara lain.

3. Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat


Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang
masuk ke dalam negeri atau sebaliknya. Dengan cara ini
maka persaingan produk dalam negeri akan bersaing dan
pastinya akan mempunyai kualitas sehingga dapat di ekspor ke
luar negeri
 Dampak Kebijakan Fiskal dan Moneter
Pada PerekonomianKebijakan fiskal dan moneter punya dampak
pada perekonomian suatu negara, yakni:

1. Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Perekonomian Kebijakan


menaikkan dan menurunkan pajak yang dilakukan pemerintah
sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara. Saat
terjadi inflasi, pemerintah akan menaikkan tarif pajak. Dengan
naiknya tarif tersebut otomatis jumlah investasi akan menurun.
Sementara saat ekonomi memburuk, tarif pajak akan diturunkan
sehingga pertumbuhan inflasi bisa tumbuh cepat. Akibatnya
pertumbuhan ekonomi semakin membaik, dan negara
memperoleh penerimaan yang besar.

2. Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Perekonomian Salah satu


bentuk instrumen kebijakan moneter adalah berkaitan dengan
suku bunga. Apabila bank sentral menaikkan suku bunga,
maka banyak para penanam modal serta pelaku pasar yang
tertarik untuk meningkatkan produksi mereka dengan menanam
investasi. Penanaman investasi ini akan berdampak pada tingginya
produksiyang dilakukan. Hal ini akan mempengaruhi banyaknya
kebutuhan akan tenaga kerja, sehingga terdapat banyak
lowongan kerja. Tingkat pengangguran bisa menurunseiring
dengan banyaknya lowongan yang terbuka. Kondisi ini tentu
berdampak baikpada pertumbuhan ekonomi negara serta
masyarakat, sehingga tujuan pembuatankebijakan terlaksana
dengan baik.

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP.

 KESIMPULAN
Berdasarkan buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro karya
Nopirin, kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik
dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Menurut Ibrahim, kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal
merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur setiap
pendapatan dan pengeluaran negara yang digunakan untuk menjaga
stabilitas ekonomi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi .
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengaturbelanja dan pajak
negara yang berdampak pada kondisi ekonomi secara makro.

 Penutup
Demikian proposal EKONOMI yang telah saya selesaikan. Terima
kasih atas perhatian dan kesempatan untuk membaca proposal kami ini.
Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kata-kata yang tidak berkenan di
hati dan jika terdapat banyak kekeliruan dalam penyusunan proposal ini.
Sekali lagi, kritik dan saran selalu kami terima dengan penuh bijaksana
dan keseriusan dalam menanggapinya. Akhir kata, Wassalamu’alaikum
wr.wb

Anda mungkin juga menyukai