Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EKONOMI INTERNASIONAL

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER UNTUK MENCAPAPI KESEIMBANGAN

INTERNAL DAN EKSTERNAL

DOSEN PENGAJAR : Muhammad Syukri SE,Sy.ME

Disusun oleh :

NAMA : EVI NURYENI PANDWINATA

NIM : 2000860201023

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDY EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS BATANG HARI JAMBI

2022

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang tidak terhingga saya limpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga saya mampu menyusun dan menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “Kebijakan fiskal dan moneter untuk mencapai keseimbangan internal
dan eksternal”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Internasional Makalah ini kami persembahkan kepada Bapak Muhammad Sykri, SE,Sy,Me.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan, sehingga saran dan masukan dari berbagai pihak sangat saya tunggu
untuk perbaikan pada penyusunan berikutnya, harapan saya makalah ini bisa bermanfaat bagi
setiap pembacanya.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua dan dapat memberikan informasi bagi pembaca. Aamiin

Jambi, 15 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan
ekonomi secara makro, di samping kebijakan fiskal juga terdapat kebijakan moneter
yang merupakan partner kebijakan fiskal dalam mengendalikan stabilitas ekonomi
dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam kondisi overheating akibat terlalu tingginya permintaan agregat,
kebijakan fiskal dapat berperan melalui kebijakan yang kontraktif melalui penurunan
pengeluaran pemerintah atau peningkatan pendapatan pajak untuk menyeimbangkan
kondisi permintaan dan penyediaan sumber-sumber perekonomian. Sedangkan
kebijakan moneter merupakan kebijakan bank sentral atau otoritas moneter dalam
bentuk pengendalian besaran moneter dan atau tingkat bunga untuk mencapai
perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan, perekonomian yang stabil
lebih diinginkan dibandingkan perekonomian yang mengalami gejolak.

Kebijakan moneter adalah satu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai


keseimbangan internal dan keseimbangan eksternal demi tercapainya tujuan ekonomi
makro. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan
moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan
moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer
pada sektor riil. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan
merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi suatu negara,
hal ini menjadi salah satu tolak ukur dari keberhasilan ekonomi negara
tersebut.Meskipun bukan satu-satunya indikator untuk menilai prestasi ekonomi suatu
negara, pendekatan pertumbuhan ekonomi cukup lazim digunakan.

2. Rumusan Masalah
 Apa itu kebijakan moneter dan fiskal untuk mencapai keseimbangan internal
dan eksternal.
 Mengetahui definisi jenis,fungsi,pengertian dari kebijakan moneter dan fiskal
3. Tujuan
 Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dan cerita
defenisi kebijakan fiskl dan moneter dalam internala dan ekternal.
4. Manfaat penelitian
 Menjadi informasi dan masukan bagi pengambil kebijakan dalam hal
mengambil kebijakan fiskal dan moneter.
 Menjadi referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian selanjutnya
yang relevan dengan penelitian ini

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kebijakan fiskal


Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang
dan jasa.salah satu instrumen kebijakan fiskal adalah pajak.pemerintah
membutuhkan kebijakan ini untuk penyesuaian dalam pendaptan pengeluaran
pemerintah seperti yang sudah ditetapan anggaran pendapatan dan belanja
negar (APBN).
Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkanekonomi suatu
negara melalui pengeluaran danpendapatan (berupa pajak) pemerintah
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran danpajak. Perubahan
tingkat dan komposisi pajak danpengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi
variabelvariabel berikut:
 Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
 Pola persebaran sumber daya
 Distribusi pendapatan
Diperlukan suatu garis yang disebut dengan Kebijakan anggaran dalam
menyusun RAPBN.
 Kebijakan Anggaran adalah garis kebijakan pemerintah dalam
penetapan pengeluaran dan penerimaan negaradalam rangka mencapai
tujuan nasional.Mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi
agarefisien.
 Mendistribusikan sumber-sumber daya ekonomi dankegiatan ekonomi
agar seimbang menuju keadilan dankemakmuran.
 Menstabilkan perekonomian dan mengurangi
pengaruhgoncanganekonomi menujukearahterciptanyakesempatan
kerja dan pertumbuhan ekonomi yangmantap.
 Kebijakan Anggaran Seimbang: Suatu kebijakan anggaran yang
menyatakan bahwa antara pendapatan dan pengeluaran dibuat
berimbang.
 Kebijakan Anggaran Dinamis: Suatu kebijakan anggaran yang
menyatakan bahwa pendapatan dan pengeluaran dibuat secara dinamis
disesuaikan dengan kebutuhannya.
 Kebijakan Anggaran Defisit: Pengeluaran dibuat lebih besar dari pada
pendapatan.
 Jika negara mengalami resesi ekonomi untuk meningkatkan
perekonomian.
 Kebijakan Anggaran Surplus: Penerimaan dibuat lebih besar dari pada
pengeluaran.

2
Dengan demikian, kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi
yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengelola keuangan negara.
Kebijakan fiskal terbatas pada alokasi pendapatan dan belanja negara yang
tercantum dalam APBN, dan kesemuanya dimaksudkan untuk mengarahkan
kondisi perekonomian yang lebih baik.

B. Tujuan kebijakan fiskal .


 Menjaga dan Mengembangkan Perekonomian Negara demi menjaga
stabilitas sekaligus membuatkan syarat ekonomi negara. Penerapan
kebijakan fiskal dibutuhkan agar mempengaruhi semua sektor ekonomi
negara dan memperbaiki masalah di dalamnya, mulai dari sektor
korporat, perbankan, sampai bisnis mikro.
 Meningkatkan Kualitas SDM yang merupakan rakyat, terutama dari
segi teknologi dan perekonomian. Jika kualitas SDM semakin tinggi,
harapannya SDM tadi punya kapabilitas bersaing pada global kerja
nasional dan internasional, sebagai akibatnya sanggup semakin tinggi
kesejahteraan hidupnya.
 Untuk Menjaga Stabilitas Harga Barang, Ada banyak faktor yg
mempengaruhi harga barang pada pasar, mulai dari sisi positif
misalnya meningkatnya demand hingga sisi negatif misalnya
terjadinya penimbunan dan monopoli. Salah satu tujuan kebijakan
fiskal di Indonesia merupakan demi menjaga harga barang agar
terjangkau bagi rakyat dan terhindar dari fluktuasi.
 Mendorong untuk membangun iklim investasi lebih baik bagi pelaku
pasar modal, utamanya investor. Sehingga negara sanggup
memperoleh pendapatan tambahan dari pajak bisnis.
 Mampu menyelesaikan permasalahan dasar yang menjadi hal penting
dalam proses pembangunan.
 Mampu menyeimbangkan pengeluaran dan pemasukan pemerintah.
 Mampu mengusahakan peningkatan pemasukan pemerintah untuk
lebih mensejahterakan rakyat.
 Melakukan monitoring terhadap sumber-sumber ekonomi.
 Menaikkan percepatan investasi di negara.
 Menciptakan keadilan nasional.
C. Jenis kebijakan fiskal
1.Kebijakan pajak fungsional
Yang dimaksud dengan kebijakan fiskal fungsional adalah kebijakan yang
dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas perekonomian secara makro, yang
dampaknya hanya terlihat dalam jangka panjang. Contoh kebijakan pajak
fungsional termasuk beasiswa perguruan tinggi, pendanaan awal, dan banyak
lagi.
2. Kebijakan Fiskal yang Disengaja/ Direncanakan

1
Kebijakan fiskal yang disengaja adalah kebijakan manipulasi anggaran negara.
Fungsi kebijakan fiskal ini yaitu untuk mengatasi masalah-masalah tertentu,
seperti pandemi dan krisis ekonomi. Contoh kebijakan fiskal yang disengaja
seperti alokasi APBN untuk sektor kesehatan selama pandemi dan
pelonggaran pajak perusahaan.
3. Kebijakan pajak tak disengaja
Kebijakan fiskal yang tidak disengaja adalah kebijakan dalam bentuk
keputusan/aturan yang dimaksudkan untuk melindungi stabilitas ekonomi
sektor non pemerintah, misalnya dengan menetapkan harga eceran tertinggi.

4. Kebijakan fiskal ekspansif


Kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan yang dilakukan dengan cara
menaikkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan tarif pajak. Nah,
kebijakan fiskal seperti ini dilakukan saat perekonomian sedang turunnya daya
beli masyarakat dan pengangguran tinggi.
5. Kebijakan fiskal kontraktual
Kebijakan fiskal kontraktual adalah kebijakan yang mengurangi pengeluaran
pemerintah dan meningkatkan tarif pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk
menurunkan daya beli masyarakat dan mengalahkan inflasi. Caranya adalah
dengan membuat pemasukan lebih besar daripada pengeluaran.

D. Instrumen kebijakan fiskal


1. Perpajakan
Instrumen kebijakan fiskal pertama yaitu perpajakan semua sektor dalam dan
luar negeri. Untuk mencapai tujuan kebijakan perpajakan, pemerintah dapat
memanipulasi pajak dalam bentuk pemotongan, penambahan, penundaan,
bahkan penghapusan.

2. Pengeluaran Pemerintah
Kedua yaitu pengeluaran pemerintah, yang juga dapat dikurangi atau
ditingkatkan sesuai kebutuhan. Jika neraca pembayaran negara mengalami
defisit, pemerintah dapat mengurangi pengeluarannya di bidang-bidang
tertentu, misalnya dengan menunda pembayaran THR kepada pegawai negeri.

3. Utang Publik
Instrumen kebijakan fiskal yang ketiga yaitu penerbitan obligasi atau surat
utang kepada warga negara. Tidak seperti utang luar negeri, obligasi
pemerintah memiliki bunga kupon atau premi komisi ketika pemerintah
membayar kembali pinjaman kepada masyarakat.
E. Contoh kebijakan fiskal di indonesia
Berikut adalah contoh kebijakan fiskal yang ada di Indonesia:
Amnesti pajak
Contoh pertama dari kebijakan fiskal di Indonesia yaitu pengampunan pajak,
yang membebaskan pajak dalam bentuk pengurangan atau penghapusan untuk

2
jangka waktu tertentu bagi mereka yang ingin menyatakan semua
kekayaannya.
Subsidi BBM dan Gas
Contoh kedua dari kebijakan fiskal yaitu subsidi bahan bakar dan gas.
Kebijakan fiskal di sektor BBM ini bertujuan untuk memperlancar pergerakan
dan transaksi ekonomi masyarakat.
Harga Eceran Tertinggi (HET)
Contoh terakhir dari kebijakan fiskal yaitu menetapkan harga jual maksimum
untuk barang-barang tertentu, yang dikenal sebagai kebijakan HET. Barang
dengan HET biasanya obat-obatan dan kebutuhan.

F. Pengertian kebijakan moneter


Kebijakan moneter merupakan kebijakan dalam upaya mengendalikan
perekonomian negara secara makro untuk mencapai perekonomian yang lebih
baik dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar. Perekonomian yang
baik sendiri dapat dilihat dari kestabilan harga melalui tingkat inflasi yang
terkontrol, Grameds.
Jika kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka
kebijakan moneter dapat digunakan untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).
Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor
perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. Kebijakan moneter
adalah upaya mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara
berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga.
Mencapai tujuan tersebut, Bank Sentral atau Otoritas Moneter
berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan
barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan
kelancaran dalam pasokan atau distribusi barang. Kebijakan moneter
dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen
sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar
valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam
uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Bagian dari sistem ekonomi
 kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangansistem
internal dan eksternal serta tercapainya tujuan ekonomi makro
 Internal: pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas
harga,pemerataan pembangunan,
 Eksternal: neraca pembayaran
 Tujuan ekonomi makro:
menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan
kesempatankerja,
kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang
seimbang.Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian

1
terganggu,maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk
memulihkan(tindakan stabilisasi).
 Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap
mempertahankankestabilan harga
 Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakanoleh
sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektorriil
 Tujuan utama: Upaya untuk mencapai tingkat
pertumbuhanekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan
tetap mempertahankan kestabilan harga
G. Jenis-jenis kebijakan moneter
1.Kebijakan Moneter Ekspansif.
Kebijakan Moneter Ekspansif sering disebut kebijakan uang Longgar
(easy money policy) ialah kebijakan yang mengatur jumlah uang yang
dipasok dalam perekonomian. Caranya dengan menurunkan suku
bunga, membeli sekuritas pemerintah oleh bank sentral, dan
menurunkan persyaratan cadangan untuk bank. Kebijakan ekspansif
juga akan menurunkan tingkat pengangguran dan merangsang aktivitas
bisnis atau kegiatan belanja konsumen.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka
mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada
saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan
uang ketat (tight money policy). Kebijakan moneter kontraktif
(monetary contractive policy) yang disebut kebijakan uang ketat (tight
money policy) ialah kebijakan mengurangi jumlah uang yang beredar.

H. Tujuan kebijakan moneter


Bank Indonesia memiliki tujuan mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun
2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan
kestabilan nilai rupiah antara lain kestabilan terhadap harga-harga
barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.Dalam pelaksanaannya,
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan
moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang
beredar atau suku bunga) dengan tujuan menjaga sasaran laju inflasi
yang ditetapkan oleh Pemerintah. Bank Indonesia juga dapat
melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip
Syariah. Jika dirangkum, maka tujuan kebijakan moneter diantaranya:
1. Stabilitas Ekonomi
2. Kesempatan Kerja
3. Kestabilan Harga
4. Neraca Pembayaran Internasional

2
5. Menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

I. Instrumen kebijakan moneter


Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen
kebijakan moneter, tujuannya mengatur jumlah uang yang beredar demi
terjaganya stabilitas harga, baik instrumen langsung maupun tidak langsung.
Beberapa instrumen utamanya, diantaranya:
1. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas Diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah pada
bank-bank umum yang meminjam uang kepada bank sentral. Ketika bank-
bank umum mengalami kondisi yang mengharuskan mereka untuk meminjam
uang ke bank sentral, pemerintah dapat menggunakan kesempatan ini untuk
mengatur jumlah uang yang beredar.
2. Operasi Pasar Terbuka
Operasi Pasar Terbuka (OPT) merupakan salah satu instrumen kebijakan
moneter tidak langsung yang sangat penting karena sifatnya yang sangat
fleksibel dibanding dengan instrumen lain. OPT dilakukan oleh pemerintah
untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan menjual (open market
selling) atau membeli (open market buying) surat-surat berharga milik
pemerintah.
3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Ketika minimum cadangan wajib tersebut berkurang, maka bank memiliki
lebih banyak uang yang dapat diedarkan di masyarakat melalui pinjaman.
Sebaliknya jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka
pemerintah dapat menambah jumlah minimum cadangan wajib bank sehingga
bank memiliki uang yang lebih sedikit untuk diedarkan.
4. Imbauan Moral (Moral Persuasion)
Instrumen kebijakan moneter berupa imbauan moral dapat dilakukan oleh
bank sentral untuk mengontrol jumlah uang yang beredar melalui berbagai hal.
Bank sentral dapat mengimbau bank-bank umum untuk menurunkan atau
menaikan suku bunga pinjamannya.

1
BAB III

PENUTUP

1) Kesimpulan
Kebijakan fiskal adalah kebijakan keuangan yang dikeluarkan negara untuk
memengaruhi perekonomian menggunakan pengeluaran, pendapatan, dan perpajakan.
Ini digunakan bersamaan dengan kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank
sentral, dan memengaruhi perekonomian menggunakan jumlah uang beredar dan suku
bunga.
2) Saran
1. Untuk meratakan (smooth) pengaruh siklus dalam perekonomian, maka
pemerintah harus mengubah arah kebijakan fiskal dari procyclical menjadi
countercyclical fiscal policy. Agar pengaruh kebijakan fiskal efektif, faktor
krusial yang menentukan adalah adanya penilaian yang akurat tentang siklus
ekonomi dan dampaknya terhadap anggaran. Faktor lain yang tidak kalah
pentingnya.
2. Pemerintah harus meningkatkan efektivitas penstabil otomatis (automatic
stabilizers), dalam rangka menjalankan fungsi stabilisasi kebijakan fiskal.
Karena penstabil otomatis memiliki beberapa keuntungan, yaitu : Pertama,
dapat merespon perubahan siklus ekonomi dengan tepat waktu (timely) dan
dapat diprediksikan.

2
DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/vhrdu/download

https://www.gramedia.com/literasi/kebijakan-moneter/

Anda mungkin juga menyukai