Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI

KEBIJAKAN FISIKAL DAN KEBIJAKAN MONETER

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4:

NAMA NIM

1.SYBI SAHABUDDIN 202301039

2.MUH ARHAM AHMAD 202301053

3.ALDA 202301048

4.AULIA WARDANI.H 202301042

5.ARDIANSYAH 202301049

PROGAM STUDI AGRIBISNIS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MUHAMMADIYAH

POLEWALI MANDAR 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan modul makalah kami yaitu kebijakan fisikal dan kebijakan moneter.Adapun dari
pembuatan modul ini adalah sebagai bahan ajar dan referensi bagi para pembaca, khususnya
mahasiswa keuangan.mudah mudahan makalah ini dapat membantu para pembaca yang
berminat untuk mengembangkan diri, memperkaya wawasan dan menambah khasanah ilmu
pengetahuan.

Kami menyadari bahwa menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan teman
teman,dan masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena itu,kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Wonomulyo, 30 September 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................1

BAB 2. PEMBAHASAN

A. KEBIJAKAN FISIKAL .....................................2

B. KEBIJAKAN MONETER........................................4

C. HUBUNGAN ANTARA KEBIJAKAN FISIKAL DAN KEBIJAKAN MONETER ..............5

D. PERAN KEBIJAKAN FISIKAL DAN MONETER DI NEGARA BERKEMBANG .............5

BAB 3. PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling berpengaruh dalam kegiatan
perekonomian. Masing-masing variabel kebijakan tersebut,kebijakan fiskal dipengaruhi oleh dua
variabel utama, yaitu pajak (tax) danpengeluaran pemerintah (goverment expenditure).
Sedangkan variabel utama dalamkebijakan moneter, yaitu GDP, inflasi, kurs, dan suku bunga.
Berbicara tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter berkaitan erat dengan kegiatan
perekonomian empat sektor, dimana sektor-sektor tersebut diantaranya sektor rumah tangga,
sektor perusahaan, sektor pemerintah dan sektor duniainternasional/luar negeri. Ke-empat
sektor ini memiliki hubungan interaksi masing-masing dalam menciptakan pendapatan dan
pengeluaran.

Krisis global saat ini jauh lebih parah dari perkiraan semula dan suasanaketidakpastiannya
sangat tinggi. Kepercayaan masyarakat dunia terhadapperekonomian menurun tajam.
Akibatnya, gambaran ekonomi dunia terlihat makinsuram dari hari ke hari walaupun semua
bank sentral sudah menurunkan sukubunga sampai tingkat bunga yang terendah. Tingkat
bunga yang sedemikianrendahnya itu justru menyebabkan ruang untuk melakukan kebijakan
moneter menjadi terbatas, sehingga pilihan yang tersedia hanya pada kebijakan fiskal.

Menurut Mohamad Ikhsan, negara-negara yang tergabung dalam G-20 dalamkomunike


bersamanya baru-baru ini sepakat mendorong lebih cepat ekspansikebijakan fiskal minimal dua
persen dari produk domestik bruto untuk memulihkanperekonomian dunia. Meskipun secara
teoritis kebijakan fiskal dapat berfungsisebagai stimulus perekonomian, dalam pelaksanaannya
sering kali terdapathambatan. Hambatan ini dirasakan terutama di negara berkembang.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Kebijakan Fisikal (Fiscal policy)

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk
membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan
kata lain, Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang yang
beredar, namun kebijakan fisikal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja
pemerintah. Instrumen kebijakan fisikal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang
berhubungan erat dengan pajak.

Adapun beberapa kebijakan fisikal antara nya:

1. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara optimal

2. Meningkatkan investasi

3. Meningkatkan kesempatan kerja

4. Memelihara stabilitas ekonomi internal (dalam negeri) dan eksternal (Luar negeri)

5. Mengandalkan tingkat inflasi

Untuk mewujudkan tujuan ini pemerintah menggunakan alat alat kebijakan fisikal antara lain
pajak, pinjaman publik,dan subsidi.

Pada sektor rumah tangga (RTK), dimana rumah tangga melakukan pembelian barang dan
jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi dan mendapatkan pendapatan berupa
gaji, upah, sewa, dividen, bunga dan lain lain dari perusahaan. Kegiatan ekonomi dengan
pemerintah adalah rumah tangga bunga, penghasilan non balas jasa dll. Sedangkan dengan
dunia internasional adalah rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk
memenuhi kebutuhan hidup.

keuntungan kepada rumah tangga barupa gaji, deviden, sewa, upah, bunga.Sedangkan
hubungan dengan pemerintah, perusahaan akan membayar pajakkepada pemerintah dan
menjual produk dan jasa kepada pemerintah. Sedangkan hubungan dengan Dunia Internasional,
perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negri.
.Pada sektor pemerintah, kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan rumah tangga
dimana pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional,
pembangunan, dan untuk hubungan dengan perusahaan, pemerintah mendapatkan penerimaan
pajak dari pengusaha dan pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana
anggaran belanja yang ada. Pada sektor Dunia Internasional/Luar Negeri, dimana hubungan
dengan rumah tangga adalah dunia internasional menyediakan barang dan jasa untuk
kepentingan rumah tangga. Dan untuk hubungan dengan perusahaan, dunia internasional
mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan.

Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintahyang


berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajakyang berlaku akan
berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat
akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan
pajak akan menurunkan dayabeli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :

1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif

Anggaran Defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebihbesar


dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.Umumnya sangat baik
digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif

.2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif

Anggaran Surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannyalebih besar


daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian
pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan ketekan
pemerintah.

3. Anggaran Berimbang ( Balanced Bugdet)

Anggaran Berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar


dengan pemasukan. Tujuan politik Anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran
serta meningkatkan disiplin.

3
B. Kebijakan Moneter ( monetary policy)

Kebijakan Moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara Untuk
mencapai tujuan tertentu seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.
Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, kapitalisasi untuk
bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir melalui persetujuan negosiasi
dengan pemerintah lain.

Kebijakan Moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal ( pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilisasi harga,
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal ( keseimbangan neraca pembayaran)
serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga, serta neraca pembayaran internasional yang
seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu maka, kebijakan
moneter dapat dipakai untuk memulihkan ( tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter
pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

a. Kebijakan Moneter terbagi atas dua golongan

Yaitu:

1. Kebijakan Moneter Ekspansif/ Monetary expansive policy

Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.

2. Kebijakan moneter Kontraktor/ Monetary contractive policy

Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.

b. Kebijakan Moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen, yaitu antara lain:

1. Operasi pasar terbuka ( open market operation)

Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau
membeli surat berharga pemerintah ( government).

2. Fasilitas Diskonto ( Discount Rate)

Fasilitas Diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat
bunga bank sentral pada bank umum.

4
3. Rasio cadangan wajib ( Reserve Requirement Ratio)

Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan
jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.

4. Himbauan moral ( Moral persuasion)

Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan
jalan memberi himbauan kepada pelaku ekonomi.

c. Jenis jenis kebijakan moneter

1. Inflasi penargetan

2. Harga penargetan tingkat

3. Argegat Moneter

4. Nilai tukar tetap

C. Hubungan antara kebijakan fisikal dan kebijakan moneter

Sebagaimana kita ketahui bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan
pasar surat berharga, dan pasar uang dan surat berharga itu akan menentukan tinggi rendahnya
tingkat bunga, dan tingkat bunga akan memperngaruhi tingkat agregat. Kebijakan fiskal akan
mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agregat, yang pada giliranya
permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di pasar barang dan jasa.
Kondisi fi pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kesempatan kerjaakan
menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. Keduanyaakan memiliki
umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permintaan agregat dan
upah harapan mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar
surat berharga.

D. Peranan kebijakan moneter dan fiskal di Negara berkembang

Walaupun alat-alat kebijakan fisikal yang tradisional tidak menciptakan hasil yang sama
efektifnya dengan di negara maju, bila kebijakan yang dijalankan dengan memperhatikan
keadaan di negara berkembang, maka kebijakan itu dapat menjalankan peranan penting di

5
dalam usaha untuk mempercepat proses pembangunan. Pertama-tama, dengan menjalankan
kebijakan fiskal yang lebih merhati-hati (konsertif) dari pada di negara maju, yaitu dengan selalu
menjaga agar pengeluaran pemerintah tetap dalam keadaan seimbang dan menghindari
melakukan pengeluaran yang berlebihan, kebijakan tersebut dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya inflasi. Kedua, kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mempengaruhi corak
penggunaan sumber daya. Perbelanjaan pemerintah disuatu sektor akan dapat menggalakan
penanaman modal yang lebih besar di sektor tersebut, sedangkan pajak yang tinggi di suatu
sektor akan membatasi gairah para pengusaha untuk menjalankan kegiatan di sektor tersebut.

6
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Kebijakan fiskal dan moneter adalah kebijakan yang di lakukan dengan tujuan untuk
mengelola isi permintaan barang dan jasa, untuk mempertahankan produksiYang mendekati full
employment dan untuk mempertahankan tingkat harga barang dan jasa agar inflasi dan deflasi
tidak terjadi.Bagi negara sedang berkembang sebenarnya sulit untuk menyesuaikan antara
pendapatan negara yang sedang berkembang rendah sedangkan kebutuhan untuk menyediakan
barang dan jasa serta membelanjai pengeluaran yang lainya lebih besar. Sedangkan kebijakan
campuran adalah merupakan campuran dari dua kebijakan diatas yang di lakukan dengan cara
mengubah pengeluaran, pengenaan pajak ataupun jumlah uang yang beredar secara bersama-
sama.

7
DAFTAR PUSTAKA

Heyne, PT, Boettke, PJ, Prychitko, DL (2002): Jalan Ekonomi Berpikir.Prentice Hall.

Larch, M. dan J. Nogueira Martins (2009): Kebijakan Fiskal Membuat di UniEropa

Sebuah Kajian Praktek dan Tantangan kini. Routledge.

Rogoff, Kenneth,

1985. “Komitmen optimal ke Target Moneter Intermediate”,

Quarterly Journal of Economics 100

Forder, James (Desember 2004). “” Kredibilitas “dalam Konteks: Apakah

Bankers Tengah dan ekonom Interpretasi

kan Jangka Waktu Berbeda”. Econ

Jurnal.

Boediono (1997), Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No:2 ; EkonomiMakro, Edisi Keempat,
Yogyakarta, BPFE.

Boediono (1997), Seri Sinopsis Pengantar Ekonomi Moneter No:5 ; EkonomiMoneter, edisi
ketiga : Yogyakarta, BPFE

Anda mungkin juga menyukai