Di susun oleh :
Khaliza (200602008)
Novida (200602010)
UIN AR-RANIRY
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesehatan dan
kesempatan agar dapat menyusun makalah ini dengan waktu yang tepat,solawat
bertangkaikan salam marilah kita hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang mana syafaatnyalah yang kita harapkan di kemudian hari nanti.
Kemudian kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Noratun Juliaviani, SP,
M.Si yang telah membimbing kami dalam mata kuliah pengantar ilmu ekonomi.
Makalah ini kami buat bukan hanya untuk memenuhi tugas melainkan agar
mampu di jadikan sebagai metode pembelajaran untuk kita semua. Tidak lupa
dengan bantuan rekan-rekan sekalian. Alhamdulillah dengan bantuan saudari,
makalah yang kami susun ini dapat di selesaikan dengan tepat waktu. Mudah-
mudahan makalah tentang kebijakan fiskal ini dapat mendorong kita untuk
menciptakan perekonomian yang baik.
Namun penyusun menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini,
maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangatlah penting bagi penyusun
untuk menghadirkan makalah yang jauh lebih baik lagi di kemudian hari. Terima
kasih atas segala perhatian dan waktu yang telah di berikan jka ada ke kurangan
kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu sama lain saling berpengaruh
dalam kegiatan perekonomian. Masing-masing variabel kebijakan tersebut,
kebijakan fisikal di pengaruhi oleh dua variabel utama, yaitu pajak dan
pengeluaran pemerintah. Sedangkan variabel utama dalam kebijakan moneter,
yaitu GDP, inflasi, kurs, dan suku bangsa. Berbicara tentang kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter berkaitan erat dengan kegiatan perekonomian empat sector,
dimana sector-sektor tersebut diantaranya sector rumah tangga, sector perusahaan,
sector pemerintah dan sector dunia internasional/luar negeri. Ke-empat sector ini
memiliki hubungan interaksi masing-masing dalam menciptakan pendapatan dan
pengeluaran. Kebijakan fisikal pada umumnya mempresentasikan pilihan-pilihan
pemerintah dalam menentukan besarnya jumlah pengeluaran atau belanja dan
jumlah pendapatan, yang secara eksplisit di gunakan untuk mempengaruhi
perekonomian. Berbagai pilihan tersebut, dalam tatanan praktisnya
dimanifestasikan melalui anggaran pemerintah, yang di Indonesia lebih di kenal
dengan anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
4
B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembahasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan diatas dapat
kita simpulkan bahwa kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara untuk
6
mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik yang terbatas pada
sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum
dalam APBN.
7
Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar terhindar dari inflasi.
8
fungsi ini adalah terpeliharanya tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
tingkat harga yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
cukup memadai(Supriyanto,2005).
9
termasuk pemerintah, merupakan kenyataan yang tidak mencerminkan
keadilan (Buana, 2012). Padahal yang membeli BBM adalah seluruh
masyarakat tanpa kecuali apa dia kaya atau miskin (Supriyanto, 2005).
Ketidakadilan inilah yang telah mengakibatkan semakin melebarnya
ketimpangan ekonomi antar penduduk di Indonesia.
10
tahunan. Itu semua menunjukkan betapa rentannya kondisi perekonomian
Indonesia saat ini (Supriyanto, 2005). Sebagai konsekuensi dari uraian di
atas menunjukkan sulitnya untik membuat angkaangka prediksi atas
APBN saat ini. Yang penting dilakukan untuk meminimalkan gejolak
adalah memperkokoh kondisi makro ekonomi Indonesia saat ini dan masa
yang akan datang (Supriyanto, 2005)
11
perekonomian mengalami resesi atau depresi. Pada saat perekonomian mengalami
resesi dan depresi, pemerintah melakukan kebijakan fiskal ekspansif dengan cara
peningkatan belanja pemerintah (government expenditures) dan menurunkan
pajak (taxes) sedangkan Kebijakan fiskal kontraktif adalah suatu kebijakan dalam
rangka mengurangi belanja pemerintah (government expenditures) dan menaikkan
pajak (taxes). Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy). Dalam
menjalankan fungsi ini, bank sentral dapat menentukan kebijakan-kebijakan.
12
Walaupun pajak sifatnya memaksa, pemerintah tidak mempunyai kewajiban untuk
membalas jasa secara langsung kepada para pembayar pajak. Pajak dipungut
untuk menjalankan roda pemerintahan.
Secara ekonomi, pajak dapat didefinisikan sebagai pemindahan sumber daya
yang ada disektor rumah tangga dan perusahaan (dunia usaha) ke sector
pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa wajib memberi balas jasa
langsung. Jika pemungutan pemerintah sifatnya memberikan balas jasa langsung,
maka pungutan tersebut disebut rettribusi.
Dari definisinya, pajak yang nilainya positif akan menyebabkan pendapatan
riil makin rendah atau harga barang makin mahal. Tetapi jika nilai negative
(subsidi), pajak akan menigkatkan pendapatan riil atau menyebabkan harga output
dan input mejadi lebih murah.
13
refocusing/revisi terhadap anggaran yang ada di APBN untuk mengoptimalkan
penggunaannya selama masa pandemic covid 19. Selain itu, denagn kebijakan
new normal baru-baru ini, diharapkan dapat menyokong pertumbuhan ekonomi
tersebut. Dengan beroperasinya sector industry, perekonomian dapat bergeliat
kembali dan mengotrol pertumbuhan ekonomi.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarka uraian pembahasan di atas, maka diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dalam
rangka mendapatkan dana-dana dan kebijaksaan yang ditempuh oleh
pemerintah untu membelanjakan dananya tersebut dalam rangka
melaksanakan pembangunan.
2. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperkecil pengeluaran
konsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah (Tr), dan jumlah
pajak (Tx) yang diterima pemerintah, sehingga dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N). tujuan
kebijakan fiskal yang lain adalah untuk mencegah pengangguran dan
menstabilkan harga.
3. Pengaruh kebijakan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua
tahap yang berurutan, yaitu:
1. Bagaimana suatu kebijakan fiskal diterjemahkan menjadi suatu
anggran pendapatan belanja Negara (APBN)
2. Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan dan kami sampaikan. Kami
yakin dalam penulisan maupun penyampaiannya masih terdapat kesalahan serta
kekurangan, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan kami
selanjutnya. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua.
15
DAFTAR PUSTAKA
Supian Sauri Muktirrahman. Pajak dan Zakat Ditinjau Dari Trilogi Fungsi
Kebijakan Fiskal. Pascasarjana Ekonomi Syariah UIN Maliki Malang.
Ayu Faranika dan Dini Haryati. 2020. Strategi Kebijakan Fiskal Output dan
Inflasi Pada Perekonomian Indonesia Dalam Menghadapi Dampak
Virus Kovid-19.Busines Innovation & Entrepreneurship journal. 2(3):
151.
16