Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEBIJAKAN FISKAL

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KEBIJAKAN FISKAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kebijakan fiskal


Dosen Pengampu: Taufiq Wijaya, S.H.I., M.Si.

Disusun oleh kelompok 1 PBS 4E:

1. Rico Wibowo (205231310)


2. Fatihah Putri Wardani (225231171)
3. Widya Pramustika Utami (225231176)
4. Anisa Febriyani (225231177)
5. Wafrah Nafiatul Manahil (225231182)

PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID
TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Pengertian dan konsep
dasar kebijakan fiskal” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Kebijakan Fiskal. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang kebijakan fiskal bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taufiq Wijaya, S.H.I., M.Si. yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
kebijakan fiskal. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Surakarta, 7 Februari 2024

Penyusun kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Fiskal..............................................................................................3


B. Tujuan Kebijakan Fiskal....................................................................................................3
C. Bentuk-Bentuk kebijakan Fiskal.......................................................................................5
D. Macam-Macam Kebijakan Fiskal......................................................................................6
E. Fungsi Kebijakan Fiskal....................................................................................................7
F. Instrumen Kebijakan Fiskal...............................................................................................7
G. Peranan Kebijakan Fiskal dalam Perekonomian...............................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan fiskal merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mendukung percepatan pembangunan ekonomi. Disisi lain, stimulus fiskal sebagai
kebijakan untuk mengembalikan kestabilan perekonomian yang sedang mengalami
resesi/krisis. Penggunaan kebijakan fiskal didasari oleh kemampuan instrument
kebijakan fiskal dalam mempengaruhi aktivitas perekonomian, baik untuk mendorong
peningkatan output perekonomian maupun untuk meningkatkan kesejahteraan.

Kebijakan fiskal umumnya dianggap sebagai kebijakan kebijakan untuk


mengelola sisi permintaan akan barang dan jasa dala suatu perekonomian. Kebijakan
ini menyangkut masalah pengelolaan permintaan dengan tujuan untuk
mempertahankan produksi nasional suatu perekonomian dan juga mempertahankan
tingkat harga dan jasa pada tingkat yang sudah tercapai sekarang.

Teori ekonomi mendefinisikan kebijakan fiskal ekspansif sebagai peningkatan


subsidi pemerintah. Dengan kenaikan subsidi pemerintah menyebabkan pengeluaran
pemerintah meningkat, sehingga mampu mendorong naiknya tingkat investasi.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah berupa pajak.
Dalam keadaan krisis dan kelesuan sektor riil, sumber dana yang diperoleh dari pajak
masih kurang, pengambilan utang yang terlalu besar akan mendorong peningkatan
biaya bunga dan beban utang dimasa depan. Secara umum kebijakan fiskal yang
diterapkan di Indonesia sebagai negara berkembang adalah kebijakan yang ekspansif
dengan menggunakan instrumen anggaran defisit.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Kebijakan Fiskal?
2. Apa Tujuan Kebijakan Fiskal?
3. Apa Bentuk-bentuk kebijakan fiskal?
4. Apa macam-macam kebijakan fiskal?
5. Apa fungsi kebijakan fiskal?

1
6. Apa instrumen kebijakan fiskal?
7. Bagaimana peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kebijakan fiskal.
2. Untuk mengetahui tujuan kebijakan fiskal.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan macam-macam kebijakan fiskal.
4. Untuk mengetahui fungsi dari kebijakan fiskal.
5. Untuk mengetahui instrument apa saja terkait dengan kebijakan fiskal.
6. Untuk mengetahui instrument apa saja terkait dengan kebijakan fiskal.
7. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan fiskal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan


cara memanipulasi anggaran pendapatan dan belanja negara, artinya pemerintah dapat
meningkatkan atau menurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan
untuk mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional. Pada umumnya
pemerintah akan berusaha menentukan target belanja negara, kemudian menentukan
tingkat pendapatannya paling tidak dapat menutup seluruh anggaran belanja yang
telah ditetapkan tersebut.
Adapun yang dimaksud dengan kebijakan fiskal (fiscal policy) adalah
kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui menipulasi instrumen fiskal seperti
pengeluaran pemerintah, atau pajak yang ditujikan untuk mempengaruhi tingkat
permintaan agregat didalam perekonomian.
Kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi 2. Yang pertama ada kebijakan
fiskal aktif diskresioner (discretionary fiscal policy) kebijakan ini merupakan
kebijakan dimana pemerintah melakukan perubahan tingkat pajak atau program-
program pengeluarnnya, dan hal ini bersifat ekspansif (expansionary fiscal policy)
ataupun kontraktif (contractionary fiscal policy). Yang kedua ada kebijakan fiskal
ekspansif adalah kebijakan fiskal yang dilakukan melalui peningkatan pengeluaran
pemerintah atau penurunan penerimaan pajak, dengan tujuan untuk meningkatkan
permintaan agregat didalam perekomomian. Ada beberapa pengertian kebijakan fiskal
menurut para ahli:
1. Haryadi, “Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk mengarahkan perekonomian suatu negara ke arah yang lebih
baik atau sesuai dengan yang diinginkan dengan cara mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah.”
2. Zaini Ibrahim, “Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme penerimaan dan
pengeluaran pemerintah”.

3
3. Rozalinda, “Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur
setiap pendapatan dan pengeluaran negara yang digunakan untuk menjaga
stabilitas ekonomi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.”
4. John F. Doe "Kebijakan fiskal adalah memiliki nama lain kebijakan stabilitas dan
pembangunan, yakni penyesuaian dalam pendapatan dan pengeluaran-
pengeluaran pemerintah untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik dan
laju pembangunan ekonomi yang dikehendaki"
5. Ahman "Kebijakan fiskal adalah kebijakan dalam ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian ke arah yang
lebih baik."

B. Tujuan kebijakan fiskal

Tujuan adanya kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya


perekonomian. Hal ini dilakukan dengan memperkecil pengeluaran konsumsi
pemerintah, jumlah transfer pemerintah, dan jumlah pajak yang diterima pemerintah
sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan
kerja.

Adapun tujuan dari adanya kebijakan fiskal antara lain:


1. Meningkatkan laju investasi
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan laju pertumbuhan investasi
baikdisektor swasta maupun disektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga
dapat digunakan untuk mendorong dan menghambat bentuk investasi tertuntu.

2. Meningkatkan kesempatan kerja


Kebijakan fiskal juga berperan penting dalam hal pengelolan pengeluaran
anggaran, seperti membentuk anggaran belanja untuk mendirikan sebuah
perusahaan negara dan juga mendorong perusahaan swasta melalui pemberian
subsidi-subsidi untuk keringanan dan lain-lainnya sehingga dari upaya itu dapat
tercipta tambahan lapangan pekerjaan.

3. Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Ditengah Ketidak Stabilan Internasional


Kebijaksanaan fiskal juga menjadi peranan penting untuk mempertahankan
stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan baik dari internal dan eksternal.
Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi yang ada, harus

4
diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyumbang keuntungan
yang besar akibat dari kenaikkan harga pasar internasional.

4. Menanggulangi inflasi
Kebijakan fiskal juga bertujuan untuk menanggulangi dari adanya inflasi salah
satunya langkahnyaadalah dengan cara menetapkan pajak langsung progresif yang
dilengkapi dengan pajak komoditi, hal ini dilakukan karena pajak seperti ini
cendrung dapat menghasilkan keuntungan dari tambahan pendapatan pajakbyang
tercipta karena adanya proses inflasi.

C. Bentuk kebijkan fiskal


Kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi 4 (empat) macam atas dasar:

1. Kebijakan Fiskal Fungsional


Kebijakan fiskal fungsional sangat mengutamakan aspek nilai guna dan fungsi
dari pada aspek-aspek yang lainnya, oleh karena itu kebijakan fiskal jenis ini
dibentuk dengan memperhatikan banyak aspek, terutama akibat-akibat langsung
dan akibat tidak langsungnya.

2. Kebijakan fiskal sengaja


Langkah kebijakan fiskal yang ditempuh secara sengaja pada kondisi yang
tidak bisa ditebak sebelumnya ataupun mendadak. Sehingga kebijakan fiskal jenis
ini diambil secara sengaja dan tidak terlalu mempertimbangkan aspek-aspek yang
detail, tujuannya hanya untuk merespon kondisi ekonomi yang berubah secara
tiba-tiba.

3. Kebijakan fiskal yang tidak disengaja


Langkah kebijakan fiskal yang bisa dikategorikan impulsif karena pemerintah
mengambil tindakan fiskal tanpa mempertimbangkan banyak aspek dalam dan
biasanya untuk waktu jangka panjang. Biasanya kebijakan fiskal jenis ini dibentuk
untuk merespon kondisi yang tidak begitu bergeliat.

5
D. Macam-Macam kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal terdiri dari 4 macam yaitu:


1. Pembiayaan Fungsional
Pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan sedemikian rupa sehingga
tidak langsung berpengaruh terhadap pendapatan nasional.Tujuan utama adalah
meningkatkan kesempatan kerja (employment).Penerimaan pemerintah dari sektor
pajak bukan untuk menigkatkan penerimaan pemerintah, namun untuk mengatur
pengeluaran dari pihak swasta.Untukmenekan inflasi, maka diatasi dengan
kebijakan pinjaman.Jika sektor pajak dan pinjaman tidak berhasil, maka tindakan
pemerintah adalah mencetak uang. Jadi, dalam hal ini, sektor pajak dengan
pengeluaran pemerintah terpisah.

2. Pengelolaan Anggaran
Penerimaan dan pengeluaran dengan perpajakan dan pinjaman adalah paket
yang tidak bisa terpisahkan. Dalam penjelasan Alvin Hansen, untuk menciptakan
anggaran yang berimbang, maka diperlukan resep bahwa jika terjadi depresi, maka
ditempuh anggaran defisit, dan jika terjadi inflasi maka ditempuh anggaran
belanja surplus.

3. Stabilisasi Anggaran Otomatis


Dalam stabilisasi anggaran ini, diharapkan terjadi keseimbangan antara
pengeluaran dan penerimaan pemerintah tanpa adanya campur tanganlangsung
pemerintah yang disengaja. Dalam hal ini, pengeluaran pemerintah ditekan pada
asas manfaat dan biaya relatif dari setiap paket program. Pajak ditetapkan
sedemikian rupa sehingga terdapat anggaran belanja surplus dalam kesempatan
kerja penuh.

4. Anggaran Belanja Seimbang


Kebijakan anggaran belanja yang dianut masing-masing negara dapat berbeda-
beda, tergantung pada keadaan dan arah yang akan dicapai dalam jangka pendek
dan jangka panjangnya. Berikut beberapa cara yang dapat ditempuh negara dalam
mencapai manfaat tertinggi dalam mengelola anggaran.

6
E. Fungsi Kebijakan Fiskal

1. Mengoptimalkan penggunaan SDA dan SDM, karena sumber daya merupakan


salah satu komponen penting yang harus ada dalam sebuah negara. Kebijakan
fiskal berfungsi untuk menyeimbangkan antara sumber daya alam yang ada
dengan sumber manusia yang ada.
2. Mengoptimalkan kegiatan investasi. Investasi merupakan salah satu kegiatan yang
dapat mendatangkan keuntungan bagi pemerintah dan negara. Kehadiran
kebijakan fiskal berfungsi untuk membuka seluas-luasnya peluang bagi para
pemilik modal untuk menginvestasikan modalnya.

F. Instrumen Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal juga memiliki beberapa instrumen kebijakan fiskal. Adapun


instrumen kebijakan fiskal, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Anggaran belanja seimbang: Anggaran belanja menggunakan perpaduan antara


anggaran defisit dan anggaran surplus, yaitu dengan memadukan antara konsep
pengeluaran yang lebih banyak daripada pemasukan dan juga menggunakan konsep
pemasukan yang lebih banyak daripada pengeluarannya.
b. Pembiayaan fungsional: Kebijakan fiskal fokus pada penyesuaian anggaran negara
dengan menentukan biaya atau anggaran yang digunakan oleh pemerintah. Kebijakan
pembiayaan fungsional ini bertujuan untuk menyerap sebanyak-banyaknya tenaga
kerja dengan membuka berbagai lapangan pekerjaan baru. Dalam kebijakan ini pula,
pajak dan pengeluaran pemerintah ditempatkan atau diposisikan pada tempat yang
berbeda.
c. Anggaran defisit atau Kebijakan fiskal ekspansif: Merupakan salah satu kebijakan
pemerintah bertujuan untuk memberikan stimulus pada sebuah perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan cara mengupayakan pengeluaran negara untuk belanja dan
pembangunan lebih besar daripada pemasukan selama kurun waktu tertentu.
Anggaran defisit dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu Defisit konvensional, Defisit
moneter, Defisit operasional, dan Defisit primer.
d. Anggaran surplus atau kebijakan fiskal kontraktif: Kebijakan ini diberlakukan ketika
situasi ekonomi pada kondisi yang ekspansi serta overheating. Hal ini hanya
dilakukan untuk menurunkan tekanan dan desakan yang kian tinggi dari permintaan.

7
e. Stabilitas anggaran otomatis : Dapat diartikan sebagai upaya untuk tetap
mempertahankan keadaan dan kondisi perekonomian yang sudah bagus dengan cara
menyesuaikan anggaran yang dimiliki negara. Dengan memperhatikan penggunaan
biaya atau dana, dalam kebijakan ini diusahakan untuk menekan pengeluaran negara
dengan sesuatu yang lebih bermanfaat dan tentunya dengan biaya minimum namun
bisa menghasilkan banyak hasil.

Pengelolaan anggaran yang merupakan salah satu usaha dari pemerintah untuk
menjaga sebuah kestabilan perekonomian negara. Cara yang dapat dilakukan adalah
dengan memanfaatkan serta menggunakan hasil pajak atau pinjaman sebagai modal
dasarnya.

G. Peranan Kebijakan Fiskal dalam Perekonomian


Di Indonesia, kebijakan fiskal memiliki beberapa peranan yang harus dipenuhi antara
lain:

1. Menurunkan tingkat inflasi


Penurunan inflasi dilakukan lewat penundaan atau pembatalan proyek
pemerintah yang sedang berlangsung untuk mengurangi peredaran mata uang.

2. Meningkatkan produk domestik bruto


Hal ini dicapai dengan mendorong produksi masyarakat atas barang dan jasa
dengan cara memperbesar pengeluaran ataupun meningkatkan transfer pemerintah.

3. Mengurangi tingkat pengangguran


Tugas ini dipenuhi lewat cara melakukan proyek pembangunan negara
sehingga pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru guna mengurangi
pengangguran.

4. Meningkatkan pendapatan masyarakat


Peningkatan dapat dilakukan dengan menciptakan lowongan baru dari
pembangunan proyek dan merekrut masyarakat sebagai pekerjanya.

5. Meningkatkan stabilitas perekonomian

8
Peningkatan kestabilan di tengah ketidakstabilan dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis.
6. Menyejahterakan masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan lewat pengaturan
pengeluaran pajak, perbelanjaan, dan pengaturan utang sehingga masyarakat lebih
sejahtera.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara
memanipulasi anggaran pendapatan dan belanja negara. Kebijakan fiskal mempunyai
tujuan untuk menyeimbangkan ekonomi suatu negara. Kebijakan Fiskal dibedakan
menjadi empat macam, yaitu Kebijakan Fiskal Fungsional, Kebijakan fiskal sengaja, dan
kebijakan fiskal yang tidak disengaja. Kebijakan fiskal terdiri dari 4 macam yaitu;
Pembiayaan Fungsional, pengelolaan anggaran. Stabilisasi Anggaran Otomiatis, dan
Anggaran Belanja Seimbang. Kebijakan Fiskal juga memiliki Mengoptimalkan
penggunaan SDA dan SDM, dan juga mengoptimalkan investasi.
Kebijakan fiskal juga memiliki beberapa instrumen kebijakan fiskal. Adapun
instrumen kebijakan fiskal, diantaranya adalah Anggaran belanja seimbang, Pembiayaan
fungsional, Anggaran defisit atau Kebijakan fiskal ekspansif, Anggaran surplus atau
kebijakan fiskal kontraktif, Stabilitas anggaran otomatis. Di Indonesia, kebijakan fiskal
memiliki beberapa peranan yang harus dipenuhi antara lain ; menurunkan tingkat inflasi,
meningkatkan produk domestik bruto, mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan
pendapatan masyarakat, meningkatkan stabilitas perekonomian, menyejahterakan
masyarakat.

B. Saran
Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan pada pembaca agar pembaca
dapat lebih memahami tentang kebijakan fiskal khususnya dalam ekonomi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat, saran dan kritik kami harapkan dari pembaca demi
penyempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

M. Suparmoko. Pengantar Ekonomika Makro, jogyakarta, edisi 4


https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/kebijakan-fiskal-jenis-peranan-instrumen-dan-
fungsi-1795/
https://klikpajak.id/blog/tujuan-fungsi-dan-instrumen-kebijakan-fiskal-yang-perlu-dipahami/

11

Anda mungkin juga menyukai