DOSEN PENGAMPU:
Drs. Nurdin, M.Si
Rahmawati, S.Pd., M.Pd
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatka kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul “Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri” tepat pada waktunya. Adapun
tujuan pembuatan makalah ini salah satunya adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Pembangunan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ekonomi
Pembangunan yang sudah memberikan kami tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
penyelesaian makalah ini.
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siklus bisnis merupakan fenomena ekonomi yang kerap terjadi didalam
perekonomian suatu negara. Untuk mengantidipasi terjadinya fluktuasi yang
berlebihan pada siklus bisnis, maka pemerintah menerapkan dua kebijakan,
yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Secara sederhana kebijakan
fiskal ini adalah kebijakan pemerintah dalam mengendalikan perekonomian
dengan cara mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan Negara. Sedangkan
kebijakan moneter adalah kebijakan dalam mengatur besaran moneter seperti,
jumlah uang beredar, tingkat bunga, dan kredit yang dilakukan oleh bank
sentral.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebijakan ekonomi
Kebijakan ekonomi merupakan aturan atau batasan dibidang ekonomi
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan ekonomi yang ada disuatu
Negara tentunya tidak bisa lepas dari keterlibatan pemerintah, karena
pemerintah memegang kendali atas segala sesuatu yang berhubungan
dengan kebijakan yang bermuara kepada keberlangsungan Negara itu
sendiri. Setiap pemerintah yang memimpin Negara tentu saja harus
memiliki kebijakan ekonomi andalan untuk menjamin perekonomian yang
baik dan stabil agar tercapainya kemakmuran serta kesejahteraan, karena
hal ini sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam menjaga stabilitas
ekonomi agar tercapainya kehidupan yang makmur dan sejahtera bagi
rakyatnya.
2
Kebijakan moneter ini dapat dilakukan dengan cara menjalankan
instrument kebijakan moneter, antara lain sebagai berikut:
3
lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar
pada perekonomian.
4
mengurangi pengeluaran pemerintah atau bisa juga dengan memperbesar
tingkat pajak.
A. Kebijakan anggaran:
1. Anggaran defisit /kebijakan fiskal ekspansif
Anggaran defisit adalah anggaran pemerintah untuk membuat
pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan pemasukan Negara
hal ini dilakukan guna memberi stimulus pada perekonomian.
Umumnya sangat baik digunakan jika keadaan ekonomi sedang
mengalami resesif.
2. Anggaran surplus/kebijakan fiskal kontraktif
Anggaran surplus merupakan kebijakan pemerintah untuk
membuat pemasukan Negara menjadi lebih besar dari pada
pengeluaran. Baiknya anggaran surplus ini di lakukan pada saat
perekonomian berada pada kondisi yang mulai memanas
(overheating) agar menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran berimbang
Anggaran berimbang ini dapat terjadi pada saat pemerintah
menetapkan pengeluaran sama besarnya dengan pemasukan.
5
2. Membuka kesempatan kerja
Pengangguran pasti terjadi dalam setiap negara tak terkecuali
negara kita sendiri yaitu negara indonesia. Hal ini adalah masalah
yang bisa menghambat pertumbuhan perekonomian maka dari itu
pemerintah menerapkan kebijakan fiskal guna mengurangi
pengangguran yang semakin meningkat. Pemerintah harus
memperhatikan masalah pengangguran yang ada di indonesia.
Karena dampak dari pengangguran yang meningkat dapat
menyebabkan negara tersebut ada dalam kondisi perekonomian
yang buruk. Orang yang menganggur tidak memiliki pekerjaan
cederung tidak memiliki uang untuk dibelanjakan maka
terhambatlah perekonomian dari negara tersebut.
Naiknya tingkat pengangguran sebabkan oleh melambatnya
pertumbuhan perekonomian. Apabila anggaran belanja
pemerintah digunakan untuk membangun infraktustur maka
berdampak besar untuk perindustrian namun dapat menurunkan
pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja.
Mengurangi pajak adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan
membuka kesempatan bekerja. Dengan menerapkan kebijakan
tersebut, perekonomian akan menjadi bertumbuh meningkat dan
stabil dan juga menyebabkan perusahaan-perusahaan melakukan
ekspansi.
3. Mendorong investasi
Di indonesia sendiri pemerintahannya mendorong peningkatan
investasi lewat sektor manufaktur yaitu dari industri produk
substitusi impor, berorientasi ekspor, padat karya dan berbasis
teknologi tinggi.
4. Meningkatkan pertanian
Kebijakan fiskal memberi dampak yang besar dan juga
bermanfaat dalam hal pembangunan pertanian. Oleh karena itu
pemerintah, diharapkan dapat mengambil kebijakan fiskal agar
6
bisa mendorong pembangunan di sektor pertanian, dikarenakan
sebagaian besar warga negara indonesia berkerja pada sektor
pertanian di pedesaan dengan level penghasilan atau upah relatif
rendah. sebagai negara agraris, peran sektor pertanian sangatlah
penting untuk mendorong perekonomian nasional, salah satunya
yaitu sebagai penyedia bahan pangan, sandang dan papan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebijakan ekonomi merupakan aturan yang ada dibidang ekonomi yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Lalu ada juga kebijakan moneter yaitu,
kebijakan bank sentral dalam pengendalian besaran moneter untuk mencapai
perkembangan perekonomian yang diinginkan. Kebijakan monoeter terdiri
atas dua bagian diantaranya, kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan
moneter kontraktif.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Solikin, Perry Warjiyo. Kebijakan Moneter di Indonesia. Pusat Pendidikan dan
Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.