Dibuat oleh:
KELOMPOK 5
Melanie Felissa Gunawan (231010500278)
Erlena Siregar (231010500360)
Anggreny Cristianta Tambunan (231010500355)
Kriesna Aditya (231010500320)
Muhammad Aditya Lesmana (231010500286)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
berjudul “Kebijakan Moneter dan Fiskal” dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan para pihak yang berkontribusi
dengan membantu pencarian data untuk makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
Ekonomi. Selain itu, pembuatan makalah juga memiliki tujuan agar menambah
wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan,maka kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah semakin lebih baik.
Akhir kata, semoga makalah dapat berguna.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………….
1
1.3 Tujuan Pembelajaran …………………………………………………………
1
BAB II PEMBAHASAN
A. KEBIJAKAN MONETER …………………………………………………….
2
2.1 Pengertian Kebijakan Moneter …………………………………………….
2
2.2 Dasar Hukum Kebijakan Moneter ………………………………………....
3
2.3 Jenis-jenis Kebijakan Moneter …………………………………………….
3
2.4 Instrumen Kebijakan Moneter ……………………………………………..
3
2.5 Tujuan Kebijakan Moneter ………………………………………………..
5
2.6 Contoh Kebijakan Moneter ………………………………………………..
5
B. KEBIJAKAN FISKAL ………………………………………………………...
7
3.1 Pengertian Kebijakan Fiskal ………………………………………………
7
3.2 Dasar Hukum Kebijakan Fiskal …………………………………………...
7
3.3 Jenis-jenis Kebijakan Fiskal ……………………………………………….
8
iii
3.4 Instrumen Kebijakan Fiskal ……………………………………………….
8
3.5 Tujuan Kebijakan Fiskal …………………………………………………..
9
3.6 Contoh Kebijakan Fiskal …………………………………………………
10
3.7 Perbedaan Kebijakan Moneter dan Fiskal ………………………………..
11
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….
12
4.2 Saran ………………………………………………………………………... 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...
13
BAB I
PENDAHULUAN
iv
4. Apa saja Instrumen Kebijakan Moneter dan Fiskal?
5. Apa tujuan Kebijakan Moneter dan Fiskal?
6. Bagaimana contoh-contohnya? Dan apa saja perbedaannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBIJAKAN MONETER
v
tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan
eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan
ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan
kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional
yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu,
maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan
stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh
sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Bank Indonesia juga mempunyai tugas pokok, yaitu untuk menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang
dilakukan untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkelanjutan. Meski begitu kebijakan ini diambil dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga di masyarakat.
vi
dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli
masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami
resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar
(easy money policy).
vii
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar
dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government
securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan
membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang
beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah
kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah
SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan
atas Surat Berharga Pasar Uang.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah
kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia
menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama
viii
kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem
nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar
sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh
karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk
mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan
nilai tukar pada level tertentu.
ix
Contoh kebijakan moneter lainnya yang diambil BI, adalah melonggarkan
ketentuan uang muka untuk kredit kendaraan bermotor. Tujuannya, adalah
untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif.
B. KEBIJAKAN FISKAL
x
fiskal biasanya diambil pemerintah untuk membantu agar pertumbuhan
ekonomi tetap berjalan.
Pernyataan tersebut sesuai dengan UUD 1945 pasal 23 ayat (1) yang
berbunyi “Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan setiap
tahun”. Untuk fungsi perencanaan, anggaran negara menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
xi
3.4 Instrumen Kebijakan Fiskal
1. Pajak
Instrumen kebijakan fiskal yang paling penting adalah pajak karena
memiliki kekuatan untuk mengatur daya beli masyarakat. Ketika pajak
dinaikkan, daya beli akan menurun dan sebaliknya daya beli kembali naik saat
pajak diturunkan. Kaitannya selain daya beli adalah terhadap produksi barang
dan jasa dimana ketika pajak naik maka output akan menurun dan sebaliknya.
2. Obligasi Publik
Obligasi publik jadi instrumen kebijakan fiskal lain yang digunakan
pemerintah untuk menarik masyarakat berinvestasi. Melalui Surat Utang
Negara (SUN) Ritel, masyarakat yang memiliki dana akan ditawarkan untuk
membeli surat tersebut dimana nantinya negara yang mencicil hutang serta
bunga pinjamannya.
3. Pengeluaran Belanja
Terakhir instrumen kebijakan fiskal adalah pengeluaran belanja negara.
Demi tercapainya stabilitas perekonomian, pemerintah perlu mengurangi atau
menambah belanja negara yang disesuaikan dengan kondisi saat itu.
Misalnya, jika neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah harus
mengurangi pengeluaran dari sektor lainnya sampai kembali stabil. Konsep
instrumen ini sama seperti kehidupan sehari-hari, dimana saat pendapatan
turun maka seseorang harus mengurangi belanja yang kurang penting dan
berhemat.
xii
Karena salah satu fungsinya adalah mengatur pendapatan negara, maka
kebijakan fiskal diharapkan bisa mengeluarkan banyak inovasi baru dalam
bidang ekonomi yang nantinya menjadi solusi meningkatkan perekonomian di
berbagai bidang seperti perbankan, korporat, sampai usaha mikro.
xiii
Kebijakan fiskal sejatinya telah sering diterapkan selama masa pandemi
COVID-19 antara lain:
Selain kebijakan fiskal, istilah lain yang sering terdengar dalam dunia
ekonomi adalah kebijakan moneter. Keduanya tidak sama dan memiliki
tujuannya masing-masing. Berbeda dengan kebijakan fiskal yang mengatur
pemasukan dan pendapatan negara, kebijakan moneter adalah strategi yang
dilakukan pemerintah dengan menambah atau mengurangi jumlah uang
beredar guna mengendalikan inflasi.
xiv
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
xv
terjadinya diantara kebijakan tersebut dan dampak yang terjadi pada kebijakan
tersebut. Kami menyadari makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas agar kami terus
berusaha memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa
dipertanggung jawabkan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
xvi