Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Kebijakan Moneter Tentang Kebijakan Moneter Dan Siklus Kegiatan


Ekonomi

Dosen Pengampu : Syahril Ahmad, M.E

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Besse Nurilmi (501210124)

2. Deva Fitriani (501210148)

3. Diva Anggara Putra (501210135)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.Dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah
melimppahkan rahmat dan hidayanya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Kebijakan Fiskal dan Moneter yang berjudul “ Kebijakan Moneter
tentang Kebijakan Moneter dan Siklus Kegiatan Ekonomi”
Adapun Makalah “Kebijakan Moneter tentang Kebijakan Moneter dan Siklus Kegiatan
Ekonomi.” ini telah kami usahakan dengan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini.
Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah “ Kebijakan
Moneter tentang Kebijakan Moneter dan Siklus Kegiatan Ekonomi”.
Akhir penyusunan mengaharapkan semoga dari makalah tentang “ Kebijakan Moneter
tentang Kebijakan Moneter dan Siklus Kegiatan Ekonomi.” ini dapat diambil manfaatnya
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari
anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Jambi, 10 April 2023

1
Daftar isi

Kata pengantar.....................................................................................................2
Daftar isi..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1. Latar belakang.........................................................................................4
2. Rumusan masalah....................................................................................3
3. Tujuan masalah........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
1. Pengertian Kebijakan Monoter................................................................5
2. Jenis Jenis Dan Instrument Kebijakan Moneter......................................7
3. Siklus Kegiatan Ekonomi........................................................................9

BAB III PENUTUP...........................................................................................12


1. Kesimpulan............................................................................................12
2. Saran......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan ekonomi suatu negara tentu mengalami pasang surut (siklus) yang
pada periode tertentu perekonomian tumbuh pesat dan pada periode lain tumbuh
melambat. Untuk mengelola dan mempengaruhi perkembangan perekonomian agar
dapat berlangsung dengan baik dan stabil, pemerintah atau otoritas moneter biasanya
melakukan langkahlangkah yang dikenal dengan kebijakan ekonomi makro. Inti dari
kebijakan tersebut pada dasarnya adalah pengelolaan sisi permintaan dan sisi penawaran
suatu perekonomian agar mengarah pada kondisi keseimbangan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Kebijakan moneter sebagai salah satu
dari kebijakan ekonomi makropada umumnya diterapkan sejalan dengan business cycle
‘siklus kegiatan ekonomi.1

Dalam pelaksanaannya, efektivitas kebijakan moneter tersebut tergantung pada


hubungan antara uang beredar dengan variabel ekonomi utama seperti output dan inflasi.
Dari sejumlah literatur, temuan utama yang menarik mengenai hubungan antara uang
beredar, inflasi, dan output adalah bahwa dalam jangka panjang, hubungan antara
pertumbuhan uang beredar dan inflasi adalah sempurna, sementara hubungan antara
pertumbuhan uang atau inflasi dengan pertumbuhan output riil mungkin mendekati nol.
Temuan ini menunjukkan adanya suatu konsensus bahwa dalam jangka panjang,
kebijakan moneter hanya akan berdampak pada inflasi, dan tidak banyak pengaruhnya
terhadap kegiatan ekonomi riil.2

B. Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter?

b. Apa saja jenis jenis dan instrument kebijakan moneter?

c. Bagaimana siklus kegiatan ekonomi ?

1
Perry Warjiyo, Kebijakan Mon
eter Di Indonesia, vol. 6 (Pusat Pendidikan Dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia, 2017).
2
Ibid.

3
C. Tujuan masalah

a. Untuk mengetahui apa itu kebijakan moneter

b. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis kebijakan moneter

c. Untuk mengetahui apa saja instrument kebijakan moneter

d. Mengetahui Bagaimana siklus kegiatan ekonomi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah (atau bank sentral) untuk


mempengaruhi situasi makro yang dilaksanakan melalui pasar uang. Ini adalah
defenisi umum dari kebijakan moneter, secara lebih khusus, kebijakan moneter bisa
diartikan sebagai tindakan makro pemerintah dalam hal ini adalah bank sentral
dengan cara mempengaruhi proses penciptaan uang.9 Dalam undang-undang Bank
Indonesia No.23 tahun 1999 yang telah diubah dalam UU No. 3 tahun 2004 yang
menyebutkan bahwa kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan
dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan suku
bunga3

Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam
bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan. Dalam praktek, perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan tersebut adalah stabilitas ekonomi makro yang antara
lain dicerminkan oleh stabilitas harga (rendahnya laju inflasi), membaiknya
perkembangan output riil (pertumbuhan ekonomi), serta cukup luasnya lapangan/
kesempatan kerja yang tersedia.

Kebijakan moneter yang disebutkan di atas merupakan bagian integral dari


kebijakan ekonomi makro, yang pada umumnya dilakukan dengan
mempertimbangkan siklus kegiatan ekonomi, sifat perekonomian suatu negara
tertutup atau terbuka, serta faktor-faktor fundamental ekonomi lainnya. Dalam
pelaksanaannya, strategi kebijakan moneter dilakukan berbeda-beda dari suatu negara
dengan negara lain, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan mekanisme transmisi

3
Boediono, Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro (Yogyakarta: BPFE , 2001) h. 96

5
yang diyakini berlaku pada perekonomian yang bersangkutan. Berdasarkan strategi
dan trasmisi yang dipilih, maka dirumuskan kerangka operasional kebijakan moneter.4

Dalam kerangka kebijakan moneter Indonesia dikenal tiga terminologi umum


yang biasa digunakan. Pertama adalah apa yang dikenal sebagai target dari sebuah
kebijakan moneter. Sasaran akhir atau target akhir (ultimate target). Target adalah
variabel-variabel yang ingin dicapai dari sebuah kebijakan moneter.

Target kebijakn moneter sendiri umumnya juga merupakan target dari kebijakan
ekonomi. Kedua adalah apa yang dikenal sebagai indikator. Indikator ini penting
untuk mengatur sejauh mana target bisa tercapai atau tidak. Dalam beberapa publikasi
indikator ini sering juga disebut sebagai sasaran menengah, sasaran antar, atau target
antar. Apapun terminologinya yang jelas indikator adalah variabel yang menjadi
target dari sebuah target akhir dari kebijakan moneter. Ketiga adalah apa yang dikenal
dengan instrumen. Untuk melakukan kontrol terhadap upaya pencapaian sasaran
antara diperlukan variabel-variabel yang disebut sebagai instrument.

1) Target Kebijakan Moneter Target akhir sebuah kebijakan moneter adalah suatu
kondisi ekonomi makro yang ingin dicapai. Target akhir tersebut tidaklah selalu sama
antara satu negara dengan negara lainnya. Target kebijakan moneter bersifat dinamis
dan selalu disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian sutu negara. Akan tetapi,
kebanyakan negara menetapkan empat hal yang menjadi ultimate target dari kebijakan
moneter, yakni:

a. Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan

b. Kesempatan kerja

c. Kestabilan harga; dan

d. Keseimbangan neraca pembayaran.

2) Indikator Kebijakan Moneter Didalam proses pencapaian sasaran kebijakan


moneter sering dihadapkan dengan gejolak perkembangan perekonomian yang
menghambat sasaran yang ditetapkan, sehubungan dengan itu, diperlukan indikator
(sasaran antara yang memberi petunjuk) apakah perkembangan moneter tetap terarah
pada usaha pencapaian sasaran akhir yang telah ditetapkan atau tidak. Bank Indonesia
4
Ibid.

6
sebagai pelaksana otoritas moneter di Indonesia mengupkan indikator kebijakan
moneter ini ada dua hal, yakni suku bunga dan uang beredar. Dengan demikian kedua
variabel moneter tersebut memepunyai fungsi sebagai sasaran menengah dan
indikator. Dalam perumusan kebijakan moneter kedua variabel tersebut digunakan
sebagi sasaran antara karena merupakan variabel yang akan dicapai terlebih dahulu
agar sasaran kebijakan moneter dapat dicapai. Sedangkan dalam pelaksanaannya
kedua variabel tersebut bertindak sebagai petunjuk tentang arah perkembangan moneter 5

B. Jenis-Jenis Dan Instrumen Kebijakan Moneter

Dalam mengambil keputusan terkait peredaran uang, Bank Indonesia menggunakan


dua jenis kebijakan moneter. Uraian penjelasannya sebagai berikut.

a. Kebijakan Moneter Ekspansif

Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran uang
dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan moneter ekspansif. Dalam hal ini,
tujuan utamanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga roda
perekonomian meningkat.

Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui peningkatan pembelian sekuritas
pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku bunga, menurunkan persyaratan
cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak hanya merangsang kegiatan bisnis
atau daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi tingkat pengangguran.

b. Kebijakan Moneter Kontraktif

Berikutnya, jenis kebijakan moneter adalah kebijakan moneter kontraktif dimana


kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di masyarakat saat
terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah, peningkatan
suku bunga bank, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.

a. Instrumen kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi terhadap kontrol peredaran uang dan
pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel makroekonomi yaitu tingkat

7
pengangguran dan inflasi. Namun tak hanya itu, masih ada instrumen kebijakan
moneter lainnya, diantaranya sebagai berikut.

a. Kebijakan diskonto (disconto rate )

Kebijakan diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang mengukur


melalui tingkat suku bunga bank. Kondisi dimana bank-bank umum meminjamkan
dana kepada bank Indonesia selaku bank sentral membuat peredaran jumlah uang
teratur.Ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia menurunkan
suk bunga pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank akan dinaikkan ketika
peredaran uang harus dikurangi.

b. Operasi Pasar Terbuka


Ketika pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian
surat-surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan
moneter adalah operasi terbuka.

Saat bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah menjual
surat berharga. Sebaliknya, ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka
pemerintah membeli surat berharga.

c. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib


Selanjutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Saat Bank
Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang diedarkan di
masyarakat melalui pinjaman. Sementara, bila cadangan kas uang bank harus
ditambah, uang yang beredar di masyarakat ditarik dengan peningkatan suku bunga
tabungan.
d. Penetapan Suku Bunga Acuan
Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia memiliki wewenang
dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga. Besaran suku bunga yang
ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi acuan bank umum di seluruh Indonesia
dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, instrumen kebijakan moneter adalah
penetapan suku bunga acuan.
e. Imbauan Moral
Terakhir instrumen kebijakan moneter adalah imbauan moral. Dalam hal ini, Bank

8
Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan
kebijakan penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman.6

C. Siklus kegiatan ekonomi

Terdapat beberapa pengertian siklus ekonomi, yang sedikit berbeda dalam variasi
namun secara garis besar artinya sama. Menurut situs investopedia, economic cycle atau
siklus ekonomi adalah fluktuasi ekonomi antara periode pertumbuhan atau ekspansi dan
periode pelemahan atau resesi. Siklus ekonomi secara garis besar terdiri atas 4 fase atau
periode yaitu:

(1) pertumbuhan/ekspansi,

(2) puncak/peak,

(3) pelemahan/resesi, dan

(4) titik terendah/palung.

Beberapa faktor seperti Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat bunga, tingkat
pengangguran, dan tingkat produksi dapat membantu menentukan sebuah perekonomian
sedang berada di periode mana. Fase ekspansi ditandai dengan tingginya pertumbuhan
dan produksi, serta rendahnya suku bunga dan pengangguran, sebaliknya dalam fase
pelemahan indikator perekonomian menunjukkan tanda yang sebaliknya. Tidak ada
durasi atau jangka waktu yang pasti atas masing-masing fase, bisa saja pada suatu periode
masa ekspansi lebih panjang dibanding masa resesi atau malah sebaliknya. Namun
demikian urutannya tetap sama yaitu ekspansi-titik puncak-kontraksi-titik terendah, lalu
kembali ke fase ekspansi. Meskipun ada fase naik dan ada fase turun, pada umumnya
negara berkembang memiliki trend output PDB yang terus meningkat.7

Fase pelemahan/resesi ekonomi biasanya ditandai dengan memburuknya indikator


perekonomian, seperti banyaknya perusahaan yang bangkrut dan berakibat meningkatnya
kredit macet yang berarti meningkatnya tingkat Non Performing Loan (NPL). Bagi
perbankan, tingginya NPL merupakan sesuatu yang tidak diharapkan. NPL yang tinggi
dapat menurunkan rating dari lembaga pemeringkat, dan turunnya rating bisa berakibat
turunnya tingkat kepercayaan dari investor. Selain itu NPL yang tinggi juga membatasi

6
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/27/kebijakan-moneter-adalah (diakses pada 9 mei 2023)
7
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13096/Peranan-Lelang-Dalam-Siklus-Ekonomi.html

9
ruang gerak bank dalam melaksanakan fungsi intermediasi dan menyulitkan ekspansi
ketika memasuki periode ekspansi.

Siklus kegiatan ekonomi dimulai dari kegiatan konsumsi masyarakat (surplus)


dengan membelanjakan penghasilannya kepada produsen untuk memenuhi kebutuhannya.
Lalu sebagai tanggungjawabnya menjadi warga negara penghasilannya digunakan juga untuk
membayar pajak kepada pemerintah dan pajak dari masyarakat akan digunakan untuk subsidi.
Masyarakat akan menyimpan uangnya di bank sebagai bentuk kegiatan investasi yang
bertujuan untuk mendapatkan bunga dari bank.

Karena ada sejumlah uang yang terkumpul dalam bank,bank pun akan mengeluarkan fasilitas
kredit untuk masyarakat (minus),ini bertujaun agar bang mendapatkan penghasilan dari suku
bunga pinjaman yang akan bank gunakan untuk mambayarkan bunga para nasabah
tabungannya.sehingga suku bunga pinjaman harus selalu lebih tinggi dari pada suku bunga
tabungan.

Masyarakat(minus) akan mencari modal melalui 2 cara yaitu investasi dan kredit kepada
bank.keadaan yang terjadi pada masyarakat(minus) akan menyebabkan pemerintah akan
mengeluarkan kebijakan untuk menangani masalah pada masyarakat. Salah kebijakan

10
pemerintah kepada masyarakat adalah dengan memberikan subsidi kepada masyarakat yang
bertujuan agar masyarakat melakukan konsumsi kepada produsen.8

8
https://sidikaurora.wordpress.com/2011/10/22/siklus-kegiatan-ekonomi/ (di akses pada 9 mei 2023)

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk
pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian
yang diinginkan. Dalam praktek, perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan
tersebut adalah stabilitas ekonomi makro yang antara lain dicerminkan oleh stabilitas
harga (rendahnya laju inflasi), membaiknya perkembangan output riil (pertumbuhan
ekonomi), serta cukup luasnya lapangan/ kesempatan kerja yang tersedia.

Terdapat beberapa pengertian siklus ekonomi, yang sedikit berbeda dalam variasi
namun secara garis besar artinya sama. Menurut situs investopedia, economic cycle atau
siklus ekonomi adalah fluktuasi ekonomi antara periode pertumbuhan atau ekspansi dan
periode pelemahan atau resesi. Siklus ekonomi secara garis besar terdiri atas 4 fase atau
periode yaitu:

(1) pertumbuhan/ekspansi,
(2) puncak/peak,
(3) pelemahan/resesi, dan
(4) titik terendah/palung.

B. Saran

Dengan penulisan makalah ini kami memberi saran :

 Agar mahasiswa lebih merapakan prinsip ekonomi islam

 Untuk mahasiswa yang membuat makalah diharapkan mengambil referensi dari


sumber yng benar dan lebih actual.

 Agar menerapkan ekonomi islam sesuai kaidah kaidah yang benar

 Pembaca di harapkan memberi kritik dan saran atas penulisan makalah ini agar
tercipta makalah yang lebih baik

12
DAFTAR PUSTAKA

Perry Warjiyo, Kebijakan Moneter Di Indonesia, vol. 6 (Pusat Pendidikan Dan Studi
Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia, 2017)
Warjiyo, Perry dan Solikin (2003). Kebijakan Moneter di Indonesia. Buku Seri
Kebanksentralan No. 6, Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK, Bank
Indonesia..
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/27/kebijakan-moneter-adalah
(diakses pada 9 mei 2023)
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/27/kebijakan-moneter-adalah
(diakses pada 9 mei 2023)
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13096/Peranan-Lelang-Dalam-Siklus-
Ekonomi.html

13

Anda mungkin juga menyukai