“KEBIJAKAN MONETER”
Oleh :
Kelompok VII
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas nikmat kesehatan dan
kesempatan yang telah diberikan sehingga makalah yanmg berjudul MONETER dapat selesai
tepat waktu.
Makalah ini kami susun berdasarkan buku-buku yang pernah kami baca,makalah ini
dapat dijadikan acuan bagi teman-teman khususnya kelompok kami dan umumnya bagi kita
semua. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
tentunya bersifat membangun demi kelengkapan yang kami susun.
Akhir kata kami ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua pihak yang
menyempatkan diri membuka dan membaca ini semoga dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Daftarisi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Moneter
B. Tujuan Kebijakan Moneter
C. Jenis-jenis kebijakan moneter
D. Fungsi Kebijakan Moneter
E. Hal – hal yang Perlu Diperhatikan dalam Kebijakan Moneter
F. Pemulihan Ekonomi Melalui Kebijakan Moneter di Indonesia
G. Peran dan Dampak Kebijakan Moneter di Indonesia
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak
kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai
macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang terjadi.
Kuznets dan Sirojuzilam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai
“Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan
semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai
dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang
diperlukan”.
Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi stabil tidaklah
pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata uang 2 sisi, kadang
dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak stabil. Untuk mencapai inilah
diperlukan kebijakan moneter.
Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi
yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut diukur dengan
menggunakan indicator-indikator makro utama seperti terpeliharanya pertumbuhan
ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang terkendali, dan menurunnya tingkat
pengangguran.
Sesuai dengan kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang kegiatannya
bertumpu pada aset keuangan kredit perbankan, maka pemerintah perlu melaksanakan
kebijakan moneter melalui pengelolaan atau pengaturan system perkreditan secara
dinamis, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi struktur potensi ekonomi masyarakat
daerah (resource base) yang akan digerakkan.
Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi ekonomi.
Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut dipengaruhi oleh dua faktor,
pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi
tersebut, kedua: jangka waktu perubahan kebijakan moneter terhadap kegiatan
ekonomi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang, maka terlihat pentingnya
pemahaman mengenai Apa yang dimaksud kebijakan moneter, apa tujuan dari
kebijakan moneter dan apakah kebijakan moneter memiliki dampak terhadap
perekonomian Pemahaman tentang analisis kebijmaakan moneter akan menjadi lebih
penting bagi Indonesia.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari kebijakan moneter
2. Mengetahui jenis – jenis kebijakan moneter
3. Mengetahui hal – hal yang perlu di perhatikan dalam kebijakan moneter
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui berbagai macam instrument kebijakan moneter dalam
mengatasi masalah keungan
2. Dapat menambah pengetahuan mengenai konsep kebijakan moneter
3. Memberikan kontribusi di masa depan dalam mengembangkan kebijakan moneter
atas hasil evaluasi dari penerapannya
BAB II
PEMBAHASAN
2. Easy Money Policy, yaitu kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk menambah
jumlah uang yang beredar dengan cara :
a. Menurunkan tungkat suku bunga
b. Membeli surat-surat berharga
c. Menurunkan cadangan Kas
d. Memberikan kredit longgar.
Macam-macam kebijakan moneter yaitu politik diskonto, politik pasar terbuka, kebijakan
Cadangan Kas, kebijakan Sanering dan kebijakan Devaluasi Tertra Revolusi.
3. Agregat Moneter
Pada 1980-an, beberapa negara menggunakan pendekatan yang didasarkan pada
pertumbuhan konstan dalam jumlah uang beredar. Pendekatan ini disaring untuk
memasukkan kelas yang berbeda dari uang dan kredit (M0, M1 dll). Di Amerika Serikat ini
pendekatan kebijakan moneter dihentikan dengan pemilihan Alan Greenspan sebagai Ketua
Fed. Pendekatan ini juga kadang-kadang disebut monetarisme . Sementara kebijakan yang
paling moneter berfokus pada sinyal harga satu bentuk atau lain, pendekatan ini difokuskan
pada jumlah moneter.
4. Nilai Tukar Tetap
Kebijakan ini didasarkan pada mempertahankan nilai tukar tetap dengan mata uang
asing. Ada berbagai tingkat nilai tukar tetap, yang dapat peringkat dalam kaitannya dengan
cara kaku kurs tetap adalah dengan bangsa jangkar.
Di bawah sistem nilai fiat tetap, pemerintah daerah atau otoritas moneter menyatakan nilai
tukar tetap tetapi tidak aktif membeli atau menjual mata uang untuk mempertahankan tingkat.
Sebaliknya, tingkat dipaksakan oleh-konvertibilitas tindakan-tindakan non (misalnya kontrol
modal , impor / lisensi ekspor, dll). Dalam hal ini ada tingkat pasar gelap tukar dimana
perdagangan mata uang pada pasar / nilai tidak resmi.
Di bawah sistem fixed-konvertibilitas, mata uang dibeli dan dijual oleh bank sentral
atau otoritas moneter setiap hari untuk mencapai nilai tukar target. Tingkat mungkin target
tingkat tetap atau sebuah band tetap di mana nilai tukar dapat berfluktuasi sampai otoritas
moneter campur tangan untuk membeli atau menjual yang diperlukan untuk mempertahankan
nilai tukar dalam band. (Dalam kasus ini, nilai tukar tetap dengan tingkat tetap dapat dilihat
sebagai kasus khusus dari kurs tetap dengan band-band di mana band-band yang diatur ke
nol.)
Di bawah sistem nilai tukar tetap dikelola oleh suatu dewan mata uang setiap unit
mata uang lokal harus didukung oleh unit mata uang asing (mengoreksi nilai tukar). Hal ini
memastikan bahwa basis moneter lokal tidak akan mengembang tanpa didukung oleh mata
uang keras dan menghilangkan segala kekhawatiran tentang berjalan di mata uang lokal
dengan mereka yang ingin mengkonversi mata uang lokal ke mata uang (jangkar) keras.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang
peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam
suatu negara.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai
tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan
kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku
bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
B. Saran
Berdasarkan kajian mengenai kebijakan moneter, kapasitas dan kualitas dari tiap
tiap komponen kebijakan ini sudah sangat baik. Namun, progressif atau tidaknya kebijakan
ini bergantung pada realitas yang ada. Kebanyakan teori memang dapat dianggap sesuai
dengan idealism kita. Tapi, ketidakdisiplinan dalam menerapkan teori tersebut merupakan
suatu hal yang sia sia. Oleh karena itu, di samping teori yang di buat itu memiliki kualitas
yang baik, itu juga harus di barengi dengan disiplin yang tinggi dalam penerapannya
SDAFTAR PUSTAKA
Bernanke, Ben (2006). “Agregat Moneter dan Kebijakan Moneter di Federal Reserve:
Sebuah Perspektif Sejarah” . Federal .
BM Friedman ,(2001) “Kebijakan Moneter,” Abstrak. ” Ensiklopedi Internasional & Perilaku
Ilmu Sosial”. hal 9976-9984.
Mahendra, A. 2008. Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia. Universitas Sumatra Utara: Medan.
1961-2006″ :. Federal Reserve Bank of St Louis Review (89 171
Rogoff, Kenneth , 1985. “Komitmen optimal ke Target Moneter Intermediate”, Quarterly
Journal of Economics 100, hal 1169-1189
Adiningsih, Sri. 2000. “Perkembangan Moneter Perbankan Indonesia“. PT. Gramedia,
Jakarta.
Boediono, “Merenungkan Kembali Mekanisme Transmisi Moneter di Indonesia”,Buletin
Ekonomi Moneter dan Perbankan, Bank Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Juli 1998.
Sarwono, Hartadi A., dan Perry Warjiyo, “Mencari Paradigma Baru ManajemenMoneter
dalam Sistem Nilai tukar Fleksibel: Suatu Pemikiran untuk Penerapannya di Indonesia”,
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, BankIndonesia, Volume 1, Nomor 1, Juli 1998.