Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEBIJAKAN MONETER
“di tulis untuk melengkapi tugas ujian akhir semester”

Oleh :
MUHAMMAD HAFIZ
Nim :
2210401032

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH (PBS)
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“KEBIJAKAN MONETER” Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Pengertian Kebijakan Moneter...............................................................
B. Tujuan Kebijakan Moneter.....................................................................
C. Jenis-jenis Kebijakan Moneter...............................................................
D. Hal-hal Yang Perlu di Perhatikan Dalam Kebijakan Moneter...............
BAB III
PENUTUP..........................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai


dampak kebijakan pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakam laju pertumbuhan yang
dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung
menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi.
Kuznets dan Sirojuzilam  mendefinisikan pertumbuhan ekonomi
sebagai “Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk
menyediakan semakin banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini
bertambah sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian
kelembagaan dan ideologis yang diperlukan”.
Untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi
stabil tidaklah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan, ini ibaratnya mata
uang 2 sisi, kadang dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi tapi tidak
stabil. Untuk mencapai inilah diperlukan beberapa kebijakan diantaranya
kebijakan moneter.
Kebijakan moneter bertujuan mengarahkan perekonomian makro ke
kondisi yang lebih baik dan atau diinginkan. Kondisi-kondisi tersebut
diukur dengan menggunakan indicator-indikator makro utama seperti
terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas harga umum yang
terkendali, dan menurunnya tingkat pengangguran.
Sesuai dengan kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang
kegiatannya bertumpu pada aset keuangan kredit perbankan, maka
pemerintah perlu melaksanakan kebijakan moneter melalui pengelolaan atau
pengaturan sistem perkreditan secara dinamis, sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi struktur potensi ekonomi masyarakat daerah (resource base) yang
akan digerakkan.
Kebijakan moneter tujuannya adalah untuk mencapai stabilisasi
ekonomi. Berhasil tidaknya tujuan dari kebijakan moneter tersebut
dipengaruhi oleh dua faktor, pertama: kuat tidaknya hubungan kebijakan
moneter dengan kegiatan ekonomi tersebut, kedua: jangka waktu perubahan
kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang, maka rumusan masalah


yang akan dibahas pada penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana kebijakan moneter di negara Indonesia
2. Bagaimana kebijakan fiskal di negara Indonesia
3. Bagaimana keadaan utang luar negeri Indonesia pada tahun 2016

C. Tujuan

1. Mengetahui kebijakan moneter di negara Indonesia


2. Mengetahui kebijakan fiskal di negara Indonesia
3. Mengetahui keadaan utang luar negeri Indonesia pada tahun 2016
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter yaitu suatu usaha dalam mengendalikan keadaan


ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui
pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian atau langkah
pemerintah untuk mengatur penawaran uang dan tingkat bunga. Kebijakan
moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin
requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai
peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan
pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang
bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan
eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan
ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran
internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan
perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk
memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama
kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada
sektor riil.

B. Tujuan Kebijakan Moneter

Tujuan dari kebijakan moneter adalah sebagai berikut ini:


 Menjaga kestabilan ekonomi artinya pertumbuhan arus barang dan jasa
seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
 Menjaga kestabilan harga yaitu harga suatu barang merupakan hasil
interaksi antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang
tersedia dipasar.
 Meningkatkan kesempatan kerja yaitu pada saat perekonomian stabil
pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang
dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru
sehingga memperluas kesempatan kerja mayarakat.
 Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat yaitu dengan jlan
meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang
masuk kedalam negeri atau sebaliknya.

C. Jenis-jenis Kebijakan Moneter

Dalam prakteknya, untuk menerapkan semua jenis kebijakan


moneter alat utama yang digunakan adalah memodifikasi jumlah uang
primer yang beredar. Otoritas moneter melakukan hal ini dengan membeli
atau menjual aset keuangan (biasanya kewajiban pemerintah). Ini operasi
pasar terbuka berubah baik jumlah uang atau likuiditas (jika bentuk cair
kurang dari uang yang dibeli atau dijual). The multiplier effect perbankan
cadangan fraksional memperkuat dampak dari tindakan. transaksi pasar
Konstan oleh otoritas moneter memodifikasi pasokan mata uang dan ini
dampak variabel pasar lain seperti suku bunga jangka pendek dan nilai
tukar.

Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

 Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy yaitu suatu


kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar disuatu
Negara, apabila tidak ada kebijakan ini maka jumlah uang di suatu
negara akan menipis sehingga transaksi atau jual beli disuatu negara
akan terganggu.
 Kebijakan Moneter Kontraktif/ Monetary Contractive Policy  yaitu
suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar.
Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen


kebijakan moneter, yaitu antara lain :

 Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)


Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang
beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah
(government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar,
pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin
jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual
surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga
pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari
Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga
Pasar Uang.

 Fasilitas Diskonto (Discount Rate)


Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar
dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank
umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus
meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah,
pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya
menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

 Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)


Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang
beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang
harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang,
pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan
jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

 Himbauan Moral (Moral Persuasion)


Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku
ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit
untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah
uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank
sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

D. Hal – hal Yang Perlu di Perhatikan Dalam Kebijakan Moneter

 Inflasi penargetan
Berdasarkan pendekatan kebijakan target adalah untuk menjaga
inflasi , di bawah sebuah definisi tertentu seperti Indeks Harga
Konsumen , dalam kisaran yang diinginkan. Target inflasi ini dicapai
melalui penyesuaian berkala kepada Bank Sentral suku bunga target.
Tingkat bunga yang digunakan adalah umumnya tingkat antar bank di
mana bank meminjamkan kepada satu sama lain semalam untuk
keperluan arus kas. Tergantung pada negara ini tingkat bunga tertentu
yang bisa disebut uang bunga atau sesuatu yang serupa.
Target suku bunga dipertahankan untuk jangka waktu tertentu
menggunakan operasi pasar terbuka. Biasanya durasi bahwa target suku
bunga dipertahankan konstan akan bervariasi antara bulan dan tahun.
Target suku bunga biasanya ditinjau secara bulanan atau kuartalan oleh
komite kebijakan.
Perubahan target suku bunga dibuat sebagai tanggapan terhadap
berbagai indikator pasar dalam upaya untuk memperkirakan tren
ekonomi dan dengan demikian pasar tetap pada jalur untuk mencapai
sasaran inflasi yang ditetapkan. Sebagai contoh, satu metode sederhana
inflation targeting disebut aturan Taylor menyesuaikan tingkat suku
bunga sebagai respon terhadap perubahan dalam tingkat inflasi dan
kesenjangan output . Aturan diusulkan oleh John B. Taylor dari
Universitas Stanford .
Penargetan inflasi pendekatan untuk pendekatan kebijakan
moneter ini dipelopori di Selandia Baru. Hal ini saat ini digunakan di
Australia , Brazil , Kanada , Chile , Kolombia , yang Republik Ceko ,
Selandia Baru , Norwegia , Islandia , Filipina , Polandia , Swedia ,
Afrika Selatan , Turki , dan Inggris .

 Harga Penargetan Tingkat


Harga penargetan tingkat mirip dengan inflation targeting
kecuali bahwa pertumbuhan CPI dalam satu tahun atas atau di bawah
target tingkat harga jangka panjang adalah offset pada tahun-tahun
berikutnya sehingga tingkat harga yang ditargetkan tercapai dari waktu
ke waktu, misalnya lima tahun, memberikan kepastian lebih lanjut
tentang masa depan kenaikan harga kepada konsumen. Dalam inflation
targeting apa yang terjadi pada tahun-tahun terakhir segera tidak
diperhitungkan atau disesuaikan dalam tahun berjalan dan masa depan.

 Agregat Moneter
Pada 1980-an, beberapa negara menggunakan pendekatan yang
didasarkan pada pertumbuhan konstan dalam jumlah uang beredar.
Pendekatan ini disaring untuk memasukkan kelas yang berbeda dari
uang dan kredit (M0, M1 dll). Di Amerika Serikat ini pendekatan
kebijakan moneter dihentikan dengan pemilihan Alan Greenspan
sebagai Ketua Fed.  Pendekatan ini juga kadang-kadang disebut
monetarisme . Sementara kebijakan yang paling moneter berfokus pada
sinyal harga satu bentuk atau lain, pendekatan ini difokuskan pada
jumlah moneter.
 Nilai Tukar Tetap
Kebijakan ini didasarkan pada mempertahankan nilai tukar tetap
dengan mata uang asing. Ada berbagai tingkat nilai tukar tetap, yang
dapat peringkat dalam kaitannya dengan cara kaku kurs tetap adalah
dengan bangsa jangkar.
Di bawah sistem nilai fiat tetap, pemerintah daerah atau otoritas
moneter menyatakan nilai tukar tetap tetapi tidak aktif membeli atau
menjual mata uang untuk mempertahankan tingkat. Sebaliknya, tingkat
dipaksakan oleh-konvertibilitas tindakan-tindakan non (misalnya
kontrol modal , impor / lisensi ekspor, dll). Dalam hal ini ada tingkat
pasar gelap tukar dimana perdagangan mata uang pada pasar / nilai
tidak resmi.
Di bawah sistem fixed-konvertibilitas, mata uang dibeli dan
dijual oleh bank sentral atau otoritas moneter setiap hari untuk
mencapai nilai tukar target. Tingkat mungkin target tingkat tetap atau
sebuah band tetap di mana nilai tukar dapat berfluktuasi sampai otoritas
moneter campur tangan untuk membeli atau menjual yang diperlukan
untuk mempertahankan nilai tukar dalam band. (Dalam kasus ini, nilai
tukar tetap dengan tingkat tetap dapat dilihat sebagai kasus khusus dari
kurs tetap dengan band-band di mana band-band yang diatur ke nol.)
Di bawah sistem nilai tukar tetap dikelola oleh suatu dewan
mata uang setiap unit mata uang lokal harus didukung oleh unit mata
uang asing (mengoreksi nilai tukar). Hal ini memastikan bahwa basis
moneter lokal tidak akan mengembang tanpa didukung oleh mata uang
keras dan menghilangkan segala kekhawatiran tentang berjalan di mata
uang lokal dengan mereka yang ingin mengkonversi mata uang lokal ke
mata uang (jangkar) keras.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang
membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga
dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank
Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali,
tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi
barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun
tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib
minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang
bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan
eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan
ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran
internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan
perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk
memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama
kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada
sektor riil.

B. Saran
Dari pembahasan diatas, penulis menyarankan agar kebijakan
moneter dapat di mengerti karena disertai pemahaman mengenai
bagaimana kebijakan-kebijakan itu dapat mempengaruhi perekonomian di
suatu wilayah atau negara.
DAFTAR PUSTAKA

Bernanke, Ben (2006). “Agregat Moneter dan Kebijakan Moneter di Federal


Reserve: Sebuah Perspektif Sejarah” . Federal .
BM Friedman ,(2001) “Kebijakan Moneter,” Abstrak. . ” Ensiklopedi
Internasional & Perilaku Ilmu Sosial. hal 9976-9984.
Mahendra, A. 2008. Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Universitas Sumatra Utara: Medan.
1961-2006″ :. Federal Reserve Bank of St Louis Review (89 171
Rogoff, Kenneth , 1985. “Komitmen optimal ke Target Moneter Intermediate”,
Quarterly Journal of Economics 100, hal 1169-1189 
Kementrian keuangan (kemenkeu). http://www.kemenkeu.go.id/wide/apbn2015

Anda mungkin juga menyukai