Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEBANKSENTRALAN

Tentang

KERANGKA KERJA KEBIJAKAN MONETER

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Muthia Andriani Salehat 2116010001

Muhammad Alfin Ariyadi 2116010010

Annisa Safitri 2116010013

Alwan Nuhdillah 2116010027

Dosen Pengampu :

IRSADUNNAS, S.E,.M.Si

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Kerangka Kerja Kebijakan Moneter”. Makalah ini

disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebanksentralan dan

untuk menambah wawasan pembaca tentang bagaimana kerangka kerja kebijakan

moneter di Indonesia saat ini.

Penyusun berharap, semoga makalah ini dapat menambah wawasan

pembaca sesuai dengan tujuan disusunnya makalah ini. Penyusun menyadari

bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan

kritikan yang konstruktif akan Penyusun terima dengan senang hati.

Padang, 07 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Defenisi dan Tujuan Kebijakan Moneter......................................................3

1. Defenisi Kebijakan Moneter.....................................................................3

2. Tujuan Kebijakan Moneter........................................................................3

B. Jenis dan Instrumen Kebijakan Moneter.......................................................3

C. Instrument Kebijakan Moneter.....................................................................4

D. Kebijakan Moneter dan Siklus Kegiatan Ekonomi.......................................5

E. Operasi Moneter............................................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

A. KESIMPULAN...........................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan Moneter adalah jenis kebijakan yang dilakukan oleh

Bank Sentral atau Otoritas Moneter dalam bentuk besaran moneter dan

atau suku bunga untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang

diinginkan. Kebijakan moneter merupakan bagian dari kebijakan moneter

ekonomi makro dan memiliki hubungan yang erat dengannya. Kebijakan

moneter berpengaruh terhadap sektor riil dan keuangan melalui

mekanisme berbagai jalur transmisi kebijakan moneter yaitu jalur uang,

kredit, suku bunga, atau nilai tukar yang berlangsung melalui sistem

perbankan.

Tujuan utama kebijakan moneter adalah mencapai stabilitas

ekonomi. Hal ini mencakup mengendalikan inflasi, mengurangi tingkat

pengangguran, dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Kebijakan moneter di satu negara dapat memiliki efek besar pada negara-

negara lain, terutama melalui pasar keuangan global dan nilai tukar mata

uang. Oleh karena itu, koordinasi kebijakan antarnegara sering kali

diperlukan.

B. Rumusan Masalah

1. Defenisi dan tujuan kebijakan moneter.

2. Jenis kebijakan moneter.

1
3. Instrument kebijakan moneter.

4. Kebijakan moneter dan siklus kegiataan ekonomi/

5. Operasi moneter.

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang defenisi dan tujuan kebijakan moneter.

2. Umtuk mengetahui tentang jenis kebijakan moneter.

3. Untuk mengetahui tentang instrument kebijakan moneter.

4. Untuk mengetahui tentang kebijakan moneter dan siklus kegiatan

ekonomi.

5. Untuk mengetahui tentang operasi moneter.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi dan Tujuan Kebijakan Moneter

1. Defenisi Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter merupakan kebijakan bank sentral atau

otoritas meneter dalam bentuk pengendalian besaran moneter atau

suku bunga untuk mencapai tujuan perekonomian.(iskandar)

Kebijakan moneter adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah

yang diambil oleh otoritas moneter, biasanya bank sentral suatu

negara, untuk mengatur dan mengendalikan suplai uang, suku bunga,

dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kondisi keuangan dan

ekonomi suatu negara.

2. Tujuan Kebijakan Moneter

Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk

mencapai stabilitas ekonomi, termasuk mencegah inflasi, mendorong

pertumbuhan ekonomi yang sehat, dan menurunkan tingkat

pengangguran. Selain itu, kebijakan moneter dapat digunakan untuk

meringankan krisis keuangan saat ini dan memperbaiki kondisi

ekonomi saat ini.

B. Jenis dan Instrumen Kebijakan Moneter

Pertama, Kebijakan moneter ekspansif adalah pendekatan

kebijakan moneter di mana bank sentral berusaha untuk merangsang

3
pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan jumlah uang beredar dan

merangsang aktivitas ekonomi. Ini dilakukan dengan menggunakan

berbagai instrumen kebijakan untuk menurunkan suku bunga dan

meningkatkan likuiditas sistem keuangan.

Kedua , kebijakan moneter kontraktif adalah pendekatan

kebijakan moneter di mana bank sentral berusaha untuk mengendalikan

inflasi dan mencegah perekonomian dari mengalami overheating atau

kelebihan pemanasan. Hal ini dilakukan dengan cara mengurangi jumlah

uang beredar dan menaikkan tingkat suku bunga.

C. Instrument Kebijakan Moneter

Berikut adalah beberapa instrumen dan tindakan yang dapat

dilakukan dalam kebijakan moneter ekspansif:

1. Penurunan Suku Bunga: Bank sentral dapat menurunkan suku bunga

acuan untuk membuat pinjaman lebih murah bagi konsumen dan

perusahaan. Ini mendorong pengeluaran dan investasi.

2. Operasi Pasar Terbuka (OPT) : Bank sentral dapat membeli surat

berharga pemerintah atau surat berharga lain di pasar terbuka untuk

meningkatkan likuiditas dan menurunkan suku bunga1.

3. Penurunan Persyaratan Cadangan Wajib : Bank sentral dapat

mengurangi persentase dana yang harus disimpan oleh bank komersial

1
Hery Purwanto, ‘Kebijakan Pengendalian Moneter Di Indonesia Dalam Perspektif Perbankan
Syari’ah’, Syariati : Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hukum, 3.01 (2017), 103–18
<https://doi.org/10.32699/syariati.v3i01.1146>.

4
sebagai cadangan wajib. Ini meningkatkan likuiditas bank dan

mendorong mereka untuk lebih banyak memberikan pinjaman.

4. Pembelian Surat Berharga : Bank sentral dapat membeli surat berharga

pemerintah atau surat berharga korporat untuk menyediakan dana

tambahan ke pasar keuangan.

5. Intervensi Valuta Asing : Bank sentral dapat membeli mata uang asing

untuk meningkatkan nilai tukar mata uang nasional. Ini dapat

mendukung ekspor dan pertumbuhan ekonomi2

D. Kebijakan Moneter dan Siklus Kegiatan Ekonomi

Perkembangan ekonomi suatu negara tentu mengalami pasang

surut (siklus) yang pada periode tertentu perekonomian tumbuh pesat dan

pada periode lain tumbuh melambat. Untuk mengelola dan mempengaruhi

perkembangan perekonomian agar dapat berlangsung dengan baik dan

stabil, pemerintah atau otoritas moneter biasanya melakukan langkah-

langkah yang dikenal dengan kebijakan ekonomi makro. Inti dari

kebijakan tersebut pada dasarnya adalah pengelolaan sisi permintaan dan

sisi penawaran suatu perekonomian agar mengarah pada kondisi

keseimbangan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang

berkesinambungan.

Kebijakan moneter sebagai salah satu dari kebijakan ekonomi

makro pada umumnya diterapkan sejalan dengan business cycle ‘siklus

kegiatan ekonomi’.4 Dalam hal ini, kebijakan moneter yang diterapkan


2
By Robert and E Bob Brown, ‘KEBIJAKAN EKONOMI (MONETER & FISKAL)’, 1, 2004, 1–
14.

5
pada kondisi dimana perekonomian sedang mengalami boom

‘perkembangan yang sangat pesat’ tentu berbeda dengan kebijakan

moneter yang diterapkan pada kondisi dimana perekonomian sedang

mengalami depression atau slump ‘perkembangan yang melambat’. Dalam

kajian literatur dikenal dua jenis kebijakan moneter, yaitu kebijakan

moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Kebijakan moneter

ekspansif adalah kebijakan moneter yang ditujukan untuk mendorong

kegiatan ekonomi, yang antara lain dilakukan melalui peningkatan jumlah

uang beredar. Sebaliknya, kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan

moneter yang ditujukan untuk memperlambat kegiatan ekonomi, yang

antara lain dilakukan melalui penurunan jumlah uang beredar.

Dalam pelaksanaannya, efektivitas kebijakan moneter tersebut

tergantung pada hubungan antara uang beredar dengan variabel ekonomi

utama seperti output dan inflasi. Dari sejumlah literatur, temuan utama

yang menarik mengenai hubungan antara uang beredar, inflasi, dan output

adalah bahwa dalam jangka panjang, hubungan antara pertumbuhan uang

beredar dan inflasi adalah sempurna, sementara hubungan antara

pertumbuhan uang atau inflasi dengan pertumbuhan output riil mungkin

mendekati nol. Temuan ini menunjukkan adanya suatu konsensus bahwa

dalam jangka panjang, kebijakan moneter hanya akan berdampak pada

inflasi, dan tidak banyak pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi riil.5

(Boks 1. Hubungan Uang dan Kegiatan Ekonomi: Perbedaan Pemikiran

Monetarist vs Keynesian).

6
Terlepas dari perbedaan sudut pandang di atas, umumnya

kalangan praktisi maupun akademisi meyakini bahwa dalam jangka

pendek kebijakan moneter ekspansif dapat mendorong kegiatan ekonomi

yang sedang mengalami resesi yang berkepanjangan. Sebaliknya,

kebijakan moneter kontraktif dapat memperlambat laju inflasi yang

umumnya terjadi pada saat kegiatan perekonomian yang sedang

mengalami boom. Gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi tersebut

dapat dilihat pada grafik di bawah.

Salah satu contoh yang dapat dijelaskan di sini adalah situasi

pada kurun waktu atau fase kegiatan perekonomian sedang mengalami

resesi (misalkan dari A ke B). Pemerintah dapat memperpendek periode

resesi dengan melakukan kebijakan moneter yang ekspansif sehingga

perekonomian dapat lebih cepat mengalami recovery ‘pemulihan kembali’.

Sebaliknya, dalam kondisi perekonomian mengalami perkembangan yang

sangat pesat pemerintah dapat menghindari over heating ‘pemanasan

kegiatan perekonomian’ dengan melakukan kebijakan moneter yang

kontraktif. Pola penerapan kebijakan moneter yang secara aktif bersifat

7
“memperlunak” perkembangan kegiatan ekonomi yang cenderung menuju

titik balik ekstrim tersebut dikenal dengan counter-cyclical monetary

policy.

Secara sepintas, pola kebijakan moneter yang counter-cyclical

cukup tepat untuk diterapkan agar perekonomian dapat terhindar dari

gejolak struktural (shocks) atau fluktuasi siklus kegiatan ekonomi.

Namun,permasalahan mendasar yang muncul adalah berkaitan dengan

sulitnya memprediksi siklus kegiatan ekonomi, terutama menyangkut

sampai sejauh mana perkembangan suatu perekonomian mencapai posisi

tertentu pada siklus yang terjadi. Kesalahan dalam memprediksi siklus

ekonomi yang terjadi dapat menimbulkan kesalahan dalam menentukan

respons kebijakan moneter.

Sejalan dengan itu, terdapat pendapat lain yang menyatakan

bahwa bank sentral melaksanakan kebijakan moneter secara pasif. Usaha-

usaha untuk melunakkan fluktuasi perekonomian hendaknya dihindari dan

kebijakan moneter hendaknya diarahkan agar siklus kegiatan ekonomi

berjalan secara wajar. Kebijakan moneter yang “mengakomodasi”

fluktuasi perekonomian tersebut dikenal sebagai pro-cyclical monetary

policy atau accomodative monetary policy.

Dalam perkembangannya, perbedaan pandangan tersebut

melandasi perbedaan penentuan respons kebijakan moneter yang

dilakukan oleh bank sentral dalam beberapa tahun terakhir ini. Dalam hal

8
ini, perbedaan yang muncul berkaitan dengan apakah respons kebijakan

moneter sebaiknya dilakukan dengan menggunakan rules pola atau kaidah-

kaidah tertentu yang dirumuskan secara permanen dalam kurun waktu

tertentu atau dengan menggunakan discretion kewenangan untuk bertindak

secara aktif guna mempengaruhi naik turunnya kegiatan ekonomi riil yang

terjadi.

E. Operasi Moneter

Dalam rangka mencapai sasaran akhir kebijakan moneter,bank

indonesia menetapkan kerangka kebijakan moneter melalui pengendalian

suku bunga(target suku bunga),sikap kebijakan moneter dicerminkan oleh

penetapan suku bunga kebijakan (bi rate).dalam tataran operasional, BI

rate tercermin dari suku bunga Pasar Uang jangka pendek yang merupakan

sasaran oeprasional kebijakan moneter.,Semenjak 9 juni 2008,

BI menggunakan suku bunga pasar uang antara bank (PUAB)1

OVERNIGHT (o/n) sebagai sasaran operasional kebijakan moneter.bank

indoensia selalu berusaha untuk menjaga dan memenuhi likuditas

perbankan secara seimbang sehingga terbentuk suku bunga yang wajar dan

stabil melalui pelaksanaan Operasi Moneter (OM). 3

Operasi Moneter adalah pelaksanaan kebijakan moneter oleh

Bank Indonesia dalam rangka pengendalian moneter melalui Operasi Pasar

Terbuka Dam Standing Facilities.Operasi Pasar Terbuka yang selanjutnya

disebut OPT merupakan kegiatan Transaksi dipasar uang yang dilakukan

3
Syifa S. Mukrimaa and others, ‘Penyempurnaan Ketentuan Oprasi Moneter’, Jurnal Penelitian
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6.August (2016), 128.

9
oleh inisiatif Bank Indonesia dalam rangka mengurangi votalitas suku

bunga PUAB o/n.Sementara itu Instrumen Standing Facilities merupakan

penyediaan dana rupiah (Lending Facility) dari Bank indonesia Kepada

bank penempatan dana rupiah (deposit facility) oleh bank di Bank

Indonesia dalam rangka membnetuk koridor suku bunga di PUAB o/n.Opt

ini dilakukan atas inisiatif Bank Indonesia,Sementara Standing Facilities

dilakukan atas inisiatif Bank 4

4
Informasi Dasar and Nomor Fax, ‘M e t a d a t A’, 2016.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebijakan Moneter merupakan kebijakan bank sentral atau

otoritas meneter dalam bentuk pengendalian besaran moneter atau suku

bunga untuk mencapai tujuan perekonomian, Tujuan utama dari kebijakan

moneter adalah untuk mencapai stabilitas ekonomi, termasuk mencegah

inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat, dan menurunkan

tingkat pengangguran, Dalam pelaksanaannya, efektivitas kebijakan

moneter tersebut tergantung pada hubungan antara uang beredar dengan

variabel ekonomi utama seperti output dan inflasi. dalam rangka mencapai

sasaran akhir kebijakan moneter,bank indonesia menetapkan kerangka

kebijakan moneter melalui pengendalian suku bunga(target suku

bunga),sikap kebijakan moneter dicerminkan oleh penetapan suku bunga

kebijakan (Bi Rate).dalam tataran operasional

B. Saran

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penyusun dan bagi pembaca semuanya.Serta diharapkan dengan

diselesaikannya makalah ini baik pembaca dan penyusun dapat

mengetahui tentang kerangka kerja didalam kebijakan moneter dalam

kehidupan sehari-hari. Terlebih terkurang,salah kata ataupun salah makna

yang terdapat dalam maklah ini kami ucapkan maaf sebanyak-banyak nya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dasar, Informasi, and Nomor Fax, ‘M e t a d a t A’, 2016

Mukrimaa, Syifa S., Nurdyansyah, Eni Fariyatul Fahyuni, ANIS YULIA CITRA,

Nathaniel David Schulz, ‫ غسان‬.‫د‬, and others, ‘Penyempurnaan Ketentuan

Oprasi Moneter’, Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

6.August (2016), 128

Purwanto, Hery, ‘Kebijakan Pengendalian Moneter Di Indonesia Dalam

Perspektif Perbankan Syari’ah’, Syariati : Jurnal Studi Al-Qur’an Dan

Hukum, 3.01 (2017), 103–18 <https://doi.org/10.32699/syariati.v3i01.1146>

Robert, By, and E Bob Brown, ‘KEBIJAKAN EKONOMI (MONETER &

FISKAL)’, 1, 2004, 1–14

Mankiw, N. G. (2016). Principles of Economics. Cengage Learning.

Mishkin, F. S. (2018). The Economics of Money, Banking and Financial Markets.

Pearson.

https://www.bi.go.id

12

Anda mungkin juga menyukai