Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEBIJAKAN MONETER

NAMA:PATRICIA ALVIANA BERTA

KELAS: XID

SMA PGRI 13 BERAU


KATA PENGANTAR

Kebijakan moneter memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu
negara. Sebagai instrumen utama dalam pengaturan aktivitas ekonomi, kebijakan moneter
tidak hanya berdampak pada tingkat inflasi, tetapi juga mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, stabilitas keuangan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam makalah ini, kami memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai aspek
kebijakan moneter, tantangan yang dihadapi, serta strategi yang diterapkan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang ditetapkan. Kami membahas tentang pentingnya menjaga stabilitas harga,
peran independensi bank sentral, koordinasi dengan kebijakan fiskal, dan adaptasi terhadap
perubahan ekonomi global.

Dengan adanya transparansi dan komunikasi yang baik, kami berharap agar pembaca
dapat memahami lebih dalam tentang kebijakan moneter yang diterapkan, serta dampaknya
terhadap ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan. Pemahaman yang lebih baik ini
diharapkan dapat membantu dalam memperkuat kepercayaan publik dan mendukung upaya
bersama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A.Latar Belakang...............................................................................................................................3
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................4
A. Pengertian Kebijakan Moneter..................................................................................................4
B. Jenis Jenis Kebijakan Moneter...................................................................................................5
C.Tujuan Kebijakan Moneter............................................................................................................6
D. Fungsi Kebijakan Moneter............................................................................................................7
E.Contoh Kebijakan Moneter............................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
A.Kesimpulan....................................................................................................................................8
B.Saran..............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan ekonomi makro.
Kebijakan moneter ditujukan untuk mendukung tercapainya sasaran ekonomi makro, yaitu
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan, dan keseimbangan
neraca pembayaran (Iswardono, 1997).
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 Pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal
yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga
barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank
Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan
moneter (Inflation targeting framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free
floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem
keuangan. Oleh karenanya Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi
volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu .

B.Rumusan Masalah

A. Pengertian Kebijakan Moneter


B. Jenis Jenis Kebijakan Moneter
C. Fungsi Kebijakan Moneter
D. Fungsi Kebijakan Moneter
E. Contoh Kebijakan Moneter
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter merujuk pada tindakan yang diambil oleh bank sentral suatu
negara untuk mengatur jumlah uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian. Tujuan
utama kebijakan moneter adalah untuk mencapai stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi stabilitas sistem keuangan.

Kebijakan moneter biasanya diimplementasikan melalui instrumen seperti suku


bunga, cadangan wajib, dan operasi pasar terbuka. Sebagai contoh, bank sentral dapat
menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang tinggi atau menurunkan suku
bunga untuk merangsang aktivitas ekonomi jika ada tanda-tanda perlambatan.

Secara umum, kebijakan moneter merupakan salah satu dari dua alat kebijakan
ekonomi utama yang digunakan oleh pemerintah bersama dengan kebijakan fiskal. Kebijakan
moneter biasanya dilaksanakan oleh bank sentral seperti Federal Reserve di Amerika Serikat,
Bank Sentral Eropa di wilayah Euro, Bank of England di Inggris, dan Bank Indonesia di
Indonesia.

B. Jenis Jenis Kebijakan Moneter

Terdapat beberapa jenis kebijakan moneter yang umumnya digunakan oleh bank sentral
untuk mengatur aktivitas ekonomi. Berikut adalah beberapa jenis kebijakan moneter yang
paling umum:

1. Kebijakan Suku Bunga: Bank sentral menggunakan suku bunga untuk mengatur
ketersediaan uang di pasar. Menaikkan suku bunga cenderung mengurangi pinjaman
dan belanja konsumen, yang dapat membantu mengendalikan inflasi. Sebaliknya,
menurunkan suku bunga dapat merangsang aktivitas ekonomi dengan mendorong
pinjaman dan belanja.
2. Operasi Pasar Terbuka: Ini adalah pembelian atau penjualan surat berharga
pemerintah atau sekuritas lainnya oleh bank sentral. Tindakan ini mempengaruhi
jumlah uang beredar di pasar dan dapat digunakan untuk menyesuaikan suku bunga
jangka pendek.
3. Cadangan Wajib: Bank sentral dapat menetapkan jumlah minimum dana yang harus
disimpan oleh bank-bank komersial sebagai cadangan wajib. Menyesuaikan cadangan
wajib dapat mempengaruhi likuiditas di pasar dan ketersediaan kredit.
4. Intervensi Valuta Asing: Kadang-kadang bank sentral turut campur dalam pasar
valuta asing untuk memengaruhi nilai tukar mata uang nasional. Intervensi semacam
itu dapat dilakukan untuk mengendalikan volatilitas atau mengoreksi depresiasi atau
apresiasi yang ekstrem.
5. Forward Guidance: Ini adalah strategi di mana bank sentral memberikan indikasi
atau pedoman tentang arah kebijakan moneter masa depan. Forward guidance dapat
membantu pasar mengantisipasi tindakan bank sentral dan merencanakan keputusan
investasi mereka.
6. Kontrol Modal: Dalam situasi tertentu, bank sentral dapat menerapkan kontrol modal
dengan membatasi arus modal masuk atau keluar dari negara. Hal ini dilakukan untuk
mengendalikan nilai tukar dan stabilitas ekonomi dalam jangka waktu tertentu.
7. Target Inflasi: Beberapa bank sentral menetapkan target inflasi sebagai panduan
utama untuk kebijakan moneter mereka. Mereka akan mengatur kebijakan moneter
untuk mencapai target inflasi tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan.

Kombinasi dari jenis-jenis kebijakan moneter ini dapat digunakan oleh bank sentral untuk
mencapai tujuan mereka dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan
berkembang.

C.Tujuan Kebijakan Moneter

Tujuan utama kebijakan moneter adalah menciptakan dan memelihara stabilitas


moneter dan keuangan dalam perekonomian suatu negara. Di bawah ini adalah beberapa
tujuan spesifik yang sering kali menjadi fokus kebijakan moneter:

1. Stabilitas Harga: Salah satu tujuan utama kebijakan moneter adalah mencapai dan
mempertahankan tingkat inflasi yang rendah dan stabil. Inflasi yang terkendali
penting karena dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, kepercayaan konsumen
dan investor, serta stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
2. Pertumbuhan Ekonomi: Kebijakan moneter juga dimaksudkan untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan. Bank sentral dapat mengatur
suku bunga dan likuiditas dalam perekonomian untuk mendorong investasi, konsumsi,
dan aktivitas ekonomi lainnya.
3. Pengangguran: Meskipun bukan tujuan langsung kebijakan moneter, menciptakan
lingkungan ekonomi yang stabil dan berkembang juga dapat membantu mengurangi
tingkat pengangguran dengan merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
lapangan kerja baru.
4. Stabilitas Mata Uang: Kebijakan moneter bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai
mata uang domestik dalam jangka panjang. Nilai tukar yang stabil penting untuk
perdagangan internasional, investasi asing, dan kepercayaan pelaku ekonomi terhadap
mata uang negara tersebut.
5. Stabilitas Sistem Keuangan: Bank sentral juga bertanggung jawab untuk menjaga
stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Ini mencakup memonitor risiko-risiko
sistemik, memastikan kesehatan lembaga keuangan, dan mencegah krisis keuangan
yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.
6. Keseimbangan Pembayaran: Bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter
untuk membantu menjaga keseimbangan pembayaran negara dengan mengatur nilai
tukar mata uang dan mempengaruhi arus modal masuk dan keluar negara.
7. Pembangunan Ekonomi: Dalam beberapa kasus, kebijakan moneter juga dapat
digunakan untuk mendukung pembangunan ekonomi, khususnya di negara-negara
berkembang, dengan merangsang investasi dan pertumbuhan sektor-sektor tertentu.

Tujuan-tujuan ini sering kali saling terkait dan kompleks, dan bank sentral harus
mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi, politik, dan sosial saat merancang dan
melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

D. Fungsi Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter memiliki beberapa fungsi penting dalam perekonomian suatu


negara. Berikut adalah beberapa fungsi utama kebijakan moneter:

1. Mengendalikan Inflasi: Salah satu fungsi utama kebijakan moneter adalah


mengendalikan tingkat inflasi. Dengan mengatur jumlah uang beredar dan suku
bunga, bank sentral dapat mencoba untuk mempertahankan inflasi pada tingkat yang
rendah dan stabil.
2. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Kebijakan moneter juga bertujuan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan. Dengan
menyesuaikan suku bunga dan likuiditas dalam perekonomian, bank sentral dapat
merangsang investasi, konsumsi, dan produksi, yang berpotensi meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
3. Mengatur Tingkat Pengangguran: Meskipun bukan tujuan langsung, kebijakan
moneter juga dapat mempengaruhi tingkat pengangguran. Pertumbuhan ekonomi
yang kuat yang dihasilkan oleh kebijakan moneter yang akomodatif dapat
menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.
4. Mempertahankan Stabilitas Sistem Keuangan: Kebijakan moneter juga berperan
dalam mempertahankan stabilitas sistem keuangan. Bank sentral bertanggung jawab
untuk memantau risiko-risiko sistemik, memastikan kesehatan lembaga keuangan, dan
mencegah krisis keuangan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.
5. Mengatur Nilai Tukar Mata Uang: Dalam beberapa negara, bank sentral juga
memiliki peran dalam mengatur nilai tukar mata uang nasional. Kebijakan moneter
dapat digunakan untuk memengaruhi nilai tukar dan menjaga stabilitas mata uang
domestik.
6. Mengatur Ketersediaan Kredit: Kebijakan moneter dapat memengaruhi
ketersediaan kredit dalam perekonomian dengan mengatur suku bunga dan likuiditas.
Ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dan investasi serta pertumbuhan sektor-
sektor tertentu.
7. Menstabilkan Siklus Bisnis: Bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter
untuk meredakan atau merangsang aktivitas ekonomi dalam upaya menstabilkan
siklus bisnis. Misalnya, dengan menurunkan suku bunga saat ekonomi melambat atau
meningkatkan suku bunga saat ekonomi overheating, bank sentral dapat membantu
mengurangi fluktuasi ekonomi yang berlebihan.

Fungsi-fungsi ini menunjukkan pentingnya kebijakan moneter dalam mengatur aktivitas


ekonomi suatu negara dan memelihara stabilitas keuangan dan moneter.

E.Contoh Kebijakan Moneter

Berikut beberapa contoh kebijakan moneter yang sering diterapkan oleh bank sentral:

1. Penyesuaian Suku Bunga: Salah satu contoh kebijakan moneter yang umum adalah
penyesuaian suku bunga. Misalnya, jika bank sentral ingin mengendalikan inflasi
yang meningkat, mereka dapat menaikkan suku bunga. Ini akan membuat pinjaman
lebih mahal, mendorong orang untuk menyimpan uang daripada menghabiskannya,
dan meredam pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong inflasi. Sebaliknya,
dalam situasi di mana pertumbuhan ekonomi melambat dan risiko deflasi meningkat,
bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk merangsang pinjaman dan
investasi.
2. Operasi Pasar Terbuka: Bank sentral dapat melakukan operasi pasar terbuka dengan
membeli atau menjual surat berharga pemerintah atau aset keuangan lainnya di pasar.
Misalnya, jika bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang beredar di pasar, mereka
dapat membeli obligasi pemerintah dari bank-bank komersial. Sebaliknya, jika
mereka ingin mengurangi jumlah uang beredar, mereka dapat menjual obligasi.
3. Cadangan Wajib: Bank sentral dapat mengatur cadangan minimum yang harus
dipertahankan oleh bank-bank komersial. Dengan meningkatkan atau menurunkan
cadangan wajib, bank sentral dapat mengendalikan jumlah uang beredar di pasar.
4. Forward Guidance: Bank sentral dapat memberikan panduan atau sinyal kepada
pasar keuangan tentang arah kebijakan moneter di masa depan. Misalnya, mereka
dapat menyatakan niat untuk menjaga suku bunga rendah untuk jangka waktu yang
lebih lama untuk merangsang aktivitas ekonomi.
5. Intervensi Valuta Asing: Dalam situasi tertentu, bank sentral dapat membeli atau
menjual mata uang asing untuk memengaruhi nilai tukar mata uang nasional.
Intervensi semacam itu dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar atau
merespons fluktuasi eksternal yang signifikan.
6. Kontrol Modal: Bank sentral dapat menerapkan kontrol modal dengan membatasi
arus modal masuk atau keluar dari negara. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas
nilai tukar dan mengendalikan risiko-risiko ekonomi dan keuangan.

Ini hanya beberapa contoh kebijakan moneter yang dapat diterapkan oleh bank sentral dalam
upaya untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan moneter yang telah disebutkan sebelumnya.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, kebijakan moneter memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas
ekonomi suatu negara. Dengan mengatur suku bunga dan jumlah uang yang beredar, bank sentral
dapat mempengaruhi inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas keuangan secara keseluruhan. Oleh
karena itu, penting bagi bank sentral untuk menjalankan kebijakan moneter dengan bijaksana,
transparan, dan independen.

B.Saran

Lakukan evaluasi terus-menerus terhadap kebijakan moneter yang diterapkan dan siap untuk
melakukan koreksi jika diperlukan. Fleksibilitas dalam menyesuaikan kebijakan sesuai dengan
perkembangan ekonomi dan keuangan sangatlah penting.
DAFTAR PUSTAKA

Hlrioidl, Hli (8225). –Onrlnot Gmiltlr `oi Dlhakodoi Gmiltlr `a El`lroc


X l s l r v l ; Vlhuoj Rlrspldtae Vlkoroj‗ . El`lroc .HG Eral`goi ,(822?) –Dlhakodoi Gmiltlr,‗
Ohstrod. ‗ Lisadcmpl`a Aitlriosamioc & RlracoduAcgu Vmsaoc‗. joc 11>5-11:0.Gojli`ro,
O. 822:. Oiocasas Dlhakodoi Gmiltlr `oi Rlinorujiyo Plrjo`op
RlrtughujoiLdmimga Ai`milsao. \iavlrsatos Vugotro \toro; Gl`oi.?15?-8225‶ ;. El`lroc
Xlslrvl Hoid me Vt Cmuas Xlvalw (:1 ?>?Xmnmee, Dliiltj , ?1:<. –Dmgatgli mptagoc
dl Pornlt Gmiltlr Aitlrgl`aotl‗, _uortlrcy Kmurioc me Lfmimgafs ?22, joc ??
51-??:1O ` a i a i n s a j , V r a . 8 2 2 2 . – R l r d l g h o i n o i G m i l t l r R l r h o i d o i
A i ` m i l s a o – . R P . N r o g l ` a o , Kodorto.Hml`amim, –Glrliuindoi Dlghoca Gldoiasgl
Proisgasa Gmiltlr `a Ai`milsao‗,Hucltai Ldmimga Gmiltlr `oi Rlrhoidoi, Hoid
Ai`milsao, Umcugl ?, Imgmr ?, Kuca ?11:.
?2

Anda mungkin juga menyukai