Anda di halaman 1dari 18

Kebijakan Moneter dan

Kebijakan Fiskal
Anggota Kelompok 5 XI MIPA 1:
● Ni Putu Meilia Werdi Asih (31)

● Ni Putu Yunika Widyantari (32)

● Putu Alodia Dama Ambarwati (33)

● Putu Ayu Deanisa Alma Putri (34)

● Putu Bagus Ananta Krisna Paritranaya (35)

● Putu Elvira Putri Diyanti (36)

● Rahma Swari Ramadhani (37)

● Renhaddwi Mahadana Satya (38)


Materi Presentasi
I. Kebijakan Moneter II. Kebijakan Fiskal
● Pengertian ● Pengertian
● Peran ● Peran
● Fungsi ● Fungsi
● Tujuan ● Tujuan
● Instrumen ● Instrumen
● Jenis-Jenis ● Jenis-Jenis Anggaran
● Pengaruh dalam Perekonomian ● Kebijakan Fiskal dan Pembangunan

III. Kaitan antara Kebijakan Moneter


dan Kebijakan Fiskal
KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang diberlakukan
pemegang otoritas moneter untuk mengatur jumlah uang yang
beredar dimasyarakat untuk mencapai kestabilan ekonomi

Otoritas moneter yang mengarahkan perekonomian


nasional, pemegang otoritas moneter di Indonesia
adalah Bank Indoensia

Dalam pelaksanaan kebijakan moneter, BI tidak membutuhkan


izin dari DPR dan cabinet karenanya pelaksanaan waktu
kebijakan moneter relatif lebih singkat disbanding kebijakan
fiskal
Diharapkan kebijakan ini mampu
mempercepat proses pembangunan dan
mengatasi permasalahan inflasi
Peran Kebijakan Moneter:
• Kebijakan nilai tukar uang
• Dapat menetapkan kebijakan mempertahankan
Instrumen pengendali uang yang kestabilan harga
beredar • Mengendalikan uang dengan mnjual atau
membeli surat berharga
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi • Dapat menetapkan kebijakan suku Bungan kredit
dan suku bunga deposit
Kebijakan diskonto, rasio, cadangan minimu,
• Memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank
batas maksimum pemberian kredit, moral
umum
persuasion, operasi pasar terbuka.
• Dapat menetapkan cash ratio
Perubahan uang yang beredar • Imbauan moral kepada pelaku ekonomi

Kestabilan moneter Ukuran keberhasilan kebijakan moneter:


 Kesempatan kerja
 Perbaikan neraca pembayaran
 Kestabilan tingkat harga
Instrumen Kebijakan Moneter
1. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market
Policy)
Salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk
mengurangi atau menambah jumlah uang beredar
dengan cara menjual atau membeli surat-surat
berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
 Untuk mengurangi jumlah uang beredar atau
mengatasi inflasi, Bank Sentral menjual surat-
surat berharga.
 Untuk menambah jumlah uang beredar atau
mengatasi deflasi, Bank Sentral membeli surat-
surat berharga.
2. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah
uang yang beredar di masyarakat dengan
mengubah (menaikkan atau menurunkan) tingkat
suku bunga bank umum.
 Untuk mengurangi jumlah uang beredar
atau mengatasi inflasi, Bank Sentral
menaikkan tingkat suku bunga.
 Untuk menambah jumlah uang beredar atau
mengatasi deflasi, Bank Sentral
menurunkan tingkat suku bunga.
3. Kebijakan Cadangan Kas di Bank (Cash Ratio Policy)
Kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar di
masyarakat dengan menaikkan atau menurunkan jumlah cadangan kas
minimum yang ada di bank.
 Untuk mengurangi jumlah uang beredar atau mengatasi inflasi,
Bank Sentral menaikkan cadangan kas.
 Untuk menambah jumlah uang beredar atau mengatasi deflasi,
Bank Sentral menurunkan cadangan kas.
4. Kebijakan Kredit Selektif (Selective Credit Control)
Kebijakan ini dapat diambil oleh bank sentral pada saat ekonomi
sedang mengalami gejala inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan
memperketat syaratsyarat pemberian kredit kepada masyarakat atau
yang sering disebut dengan syarat 5C (Character, Capacity,
Collateral, Capital, dan Condition).
5. Kebijakan Dorongan Moral (Moral Persuasion)
Bank sentral dapat memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman,
pidato, dan edaran yang ditujukan kepada bank umum dan pelaku moneter lainnya.
lsinya dapat berupa ajakan ataupun larangan untuk menahan atau melepaskan pinjaman
dan tabungan.
Kebijakan Fisikal
Pengertian Kebijakan Fisikal
Kebijakan fisikal adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dengan
mengatur pengeluaran dan pendapatan negara (berupa pajak).

Contoh:
• Mewajibkan kepemilikan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
• Menaikkan jumlah dan jenis pajak.
• Melakukan penghematan pengeluaran negara.
Peran Kebijakan Fisikal
a. Menurunkan tingkat inflasi (penundaan atau pembatalan proyek pemerintah)
b. Meningkatkan produk domestik bruto
c. Mengurangi tingkat pengangguran
d. Meningkatkan pendapatan masyarakat
e. Menyejahterakan masyarakat
f. Meningkatkan stabilitas perekonomian di tengah ketidakstabilan internasional
TUJUAN & FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL
Tujuan Kebijakan Fiskal:
 Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar tehindar dari inflasi
 Memacu pertumbuhan ekonomi
 Membuka kesempatan kerja yang luas
 Mewujudkan keadilan sosial dan memacu pertumbuhan ekonomi
 Sebagai wujud pemerataan dan pendistribusian pendapatan
 Mengurangi pengangguran

Fungsi Kebijakan Fiskal


 Fungsi alokasi: menentukan dan dengan tepat bagaimana akan dialokasikan
 Fungsi distribusi: menentukan lebih spesifik bagaimana dan didistribusikan
 Fungsi stabilitas: menstabilkan pertumbuhan ekonomi
 Fungsi pembangunan: menunjukkan pertumbuhan ekonomi dari segi
pembangunan
Instrumen Kebijakan Fisikal
Sistem Perpajakan
A. Menaikkan tarif pajak, bermaksud memperkuat kas pemerintah dan dapat memperbesar
pengeluaran yang bersifat umum.
B. Tarif pajak dikurangi bermaksud memberi kesempatan perusahaan berinvestasi sekaligus
meningkatkan konsumsi

Politik Anggaran
1. Anggaran Berimbang, pengeluaran direncanakan sama dengan penerimaan, tidak ada petunjukdalam kondisi
apa politik ini ditempuh
2. Anggaran tidak berimbang
• Anggaran defisit adalah anggaran yang lebih besar pengeluaran dari penerimaan dan memang direncanakan.
Politik ini dipilih jika pemerintah ingin menstimulir pertumbuhan ekonomi
• Anggaran surplus adalah anggaran yang lebih besar penerimaan dari pengeluaran. Politik ini dilakukan bila
ekonomi sedang dalam tahap ekspansif dan memanas

Pinjaman Pemerintah
Dalam kondisi pemerintah mengutamakan mengejar tingkat pertumbuhan perekonomian maka
pemerintah dapat melakukan pinjaman pemerintah dengan menjual Surat Utang Negara (SUN).
Kebijakan ini diambil dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan sekaligus
bisa menekan laju inflasi di masyarakat.
Jenis - Jenis Kebijakan Anggaran
01. Anggaran Berimbang
Anggaran yang disusun dengan pendapatan totalnya
sama /seimbang dengan pengeluaran totalnya

02. Anggaran Dinamis


Anggaran yang selalu meningkat dibandingkan
anggaran tahun sebelumnya

03. Anggaran Defisit


Anggaran yang disusun dengan jumlah pengeluaran
lebih besar dibanding pendapatan negara

04. Anggaran Surplus


Anggaran yang dimana jumlah pendapatan lebih besar
daripada jumlah pengeluaran total pemerintah
KEBIJAKAN FISKAL DAN PEMBANGUNAN
Adapun beberapa usaha yang dapat mempercepat proses
pembangunan

A B
Kebijakan fiskal harus Kebijakan fiskal dapat
dijalankan dengan lebih dipergunakan untuk
konservatif atau hati hati memengaruhi sumber daya
ekonomi
KAITAN ANTARA
KEBIJAKAN MONETER DAN
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan pemerintah dalam menanggulangi ketidakstabilan ekonomi dilakukan
dengan kebijakan moneter pada mulanya. Akan tetapi kebijakan moneter juga
memiliki kelemahan sehingga membutuhkan bantuan dari kebijakan fiskal

Jadi dalam proses menstabilkan perekonomian menggunakan kebijakan moneter


melalui bank sentral yang dibarengi dengan kebijakan fiskal berupa pengelolaan
pajak.

Kombinasi antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal diperlukan dalam


penanggulangan inflasi atau deflasi, misalnya dengan politik harga, pengawasan
harga, penjatahan dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai