100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
722 tayangan5 halaman
1. Konsep ekonomi dua sektor membagi perekonomian menjadi sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
2. Sektor rumah tangga menjual faktor produksi seperti tanah dan tenaga kerja kepada perusahaan dan menerima pendapatan seperti upah.
3. Pendapatan rumah tangga kemudian digunakan untuk mengonsumsi barang dan jasa dari perusahaan.
1. Konsep ekonomi dua sektor membagi perekonomian menjadi sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
2. Sektor rumah tangga menjual faktor produksi seperti tanah dan tenaga kerja kepada perusahaan dan menerima pendapatan seperti upah.
3. Pendapatan rumah tangga kemudian digunakan untuk mengonsumsi barang dan jasa dari perusahaan.
1. Konsep ekonomi dua sektor membagi perekonomian menjadi sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
2. Sektor rumah tangga menjual faktor produksi seperti tanah dan tenaga kerja kepada perusahaan dan menerima pendapatan seperti upah.
3. Pendapatan rumah tangga kemudian digunakan untuk mengonsumsi barang dan jasa dari perusahaan.
Konsep perekonomian dua sektor merupakan konsep perekonomian yang terdiri dari dan sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Dalam perekonomian 2 sektor, tidak terdapat pajak dan pengeluaran pemerintah. Bukan hanya itu perekonomian 2 sektor pun tidak melakukan perdagangan luar negeri yakni tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor. Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu, pemerintah tidak memungut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposebel (Yd) atau Y = Yd. Pendapatan yang digunakan oleh rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penanam modal atau investor dan akan digunakan untuk modal, untuk membeli barangbarang seperti mesin mesin, bahan baku, peralatan produksi, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan kantor. Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Arus perputaran faktor produksi, barang dan
jasa, serta uang antara rumah tangga konsumsi dengan perusahaan. Dari gambar 1, terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah sebagai pemilik faktor-faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Penawaran faktor produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh perusahaan. Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi interaksi antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Interaksi ekonomi dalam perekonomian dua sektor juga dapat digambarkan seperti di bawah ini.
Dari Bagan diatas terlihat bahwa sektor rumah tangga
konsumen akan menjual faktor produksi pada sektor perusahaan (rumah tangga produsen) agar memperoleh pendapatan. Dalam hal ini, sektor rumah tangga konsumen akan memberikan faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal atau keahlian pada perusahaan (garis a). Sebagai balasan atas faktor produksi yang diberikan oleh sektor rumah tangga, maka sektor perusahaan akan memberikan balas jasa berupa sewa untuk tanah, upah atau gaji bagi tenaga kerja, bunga atau sewa untuk modal dan keuntungan bagi keahlian (garis b). Setelah sektor rumah tangga memperoleh balas jasa atas faktor produksi yang mereka jual kepada perusahaan, maka sektor rumah tangga memiliki pendapatan yang siap untuk dibelanjakan (yaitu pendapatan setelah dikurangi tabungan dan pajak) pada sektor perusahaan, berupa pembelian barang dan jasa (garis c bawah). Kemudian sektor rumah tangga produsen akan menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada sektor rumah tangga konsumen (garis d).
Pengertian Perekonomian 2 (dua) Sektor
Di sini perusahaan dan rumah tangga akan bertemu di pasar input (pasar faktor-faktor produksi). Dari penggunaan faktorfaktor produksi tersebut perusahaan akan memberikan sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba kepada rumah tangga sebagai pemilik faktor-faktor produksi. Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan membelinya dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar output (pasar barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan bisa menjualnya sendiri secara langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang. Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa. Dari pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada saatnya nanti akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa.
Gambar: Ekonomi 2 Sektor
Pembiayaan tersebut berbentuk pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba. Dari sifat sirkulasi aliran-aliran pendapatan dalam perekonomian dua sektor seperti yang terlihat pada gambar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu: Hubungan rumah tangga dengan perusahaan sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi berupa SDA, SDM, modal & skill yang dimiliki sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan. Dalam perekonomian dua sektor ini, sektor rumah tangga sebagai penyedia faktor produksi. Dari apa yang telah diberikan pada sektor perusahaan itu. Sektor rumah tangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan untung. Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumahtangga akan di gunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang di hasilkan oleh sektor perusahaan. Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumahtangga yang tidak di gunakan untuk pengeluarankonsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan. Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sektor rumah tangga.