Anda di halaman 1dari 38

WAWANCARA DENGAN PEDAGANG BAJU DI TANAH ABANG

WAWANCARA DENGAN PEDAGANG BAJU DI TANAH ABANG

Kali ini saya akan menulis hasil wawancara dengan salah satu pedagang di daerah Tanah Abang. Saya
mewawancarai salah satu pedagang grosir baju - baju muslim maupun gamis.

Siswi : Permisi bu, saya mendapat tugas untuk mewawancarai salah satu pedagang di

Tanah Abang, apakah ibu bersedia saya wawancarai ?

Penjual : oh silahkan mas

Siswi : Sejak tahun berapa ibu membuka toko di Tanah Abang ini bu ?

Penjual : Saya membuka disini terhitung baru sih mas, ya kira-kira tahun 2011-an saya

mulai punya toko disini.

Siswi : Apa sih bu yang membikin ibu tertarik untuk menyewa toko disini ?

Penjual : Karena tempat ini selalu ramai pengunjung mas, beda dengan tempat - tempat

lain yang hanya ramai pada saat weekend atau hari libur.

Siswi : Kisaran harga baju - baju muslim yang ibu jual disini berapa ya bu ?

Penjual : berkisar antara 100.00 - 300.00 rupiah mas, ya tergantung dari kualitas dan

modelnya mas, bahkan ada beberapa baju yang harganya bisa mencapai 500.000 rupiah.

Siswi : Oh begitu bu, kalau boleh tau berapa ya untung sehari - hari ibu ?

Penjual : Ya ga nentu mas, kalo sedang ramai bisa sampai 1juta - 3juta sehari mas.

Siswi : Wah sungguh menjanjikan ya bu untungnya

Penjual : Ya itu kan kalau lagi ramai mas, kalau sepi sih ya sedikit untungnya mas.

Siswi : Ibu disini jualan bajunya grosiran ya bu ? Bisa satuan ga bu ?

Penjual : Iya grosir mas tapi bisa kok satuan, tapi harganya lebih mahal mas kalau satuan

bisa beda 50.000 rupiah mas.


Siswi : Oh begitu ya bu, oh iya bu apakah disini banyak preman yang minta jatah atau

semacamnya lah

Penjual : Kadang - kadang ada mas preman - preman yang begitu, katanya sih dia minta

duit keamanan.

Siswi : Terus ibu selalu kasih bu ?

Penjual : Ya mau gimana lagi ya mas wong dia mintanya maksa mas.

Siswi : Terus tidak ada yang melaporkan bu kepada polisi bu ?

Penjual : Percuma mas toh nanti ada lagi yang muncul seperti itu.

Siswi : Oh begitu bu, terima kasih ya bu telah bersedia saya wawancarai.

Penjual : sama - sama.

Begitulah wawancara saya dengan salah seorang pedagang di Tanah Abang. Dia mengeluhkan adanya
preman yang sering minta jatah uang keamanan. Padahal duit itu sebenernya hanya untuk preman itu
semata bukan untuk kepentingan keamanan. Demikianlah wawancara saya dengan salah satu pedagang
di Tanah Abang.
BAB I
PENDAHULUAN

I.         LATAR BELAKANG


Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran
barang atau jasa untuk uang adalah transaksi.
Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan
memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Menurut klasifikasinya,
Pasar terdiri dari Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Pasar tradisional merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Sedangkan Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, hanya saja penjual dan
pembeli tidak bertransakasi secara langsung, melainkan pembeli melihat label harga yang
tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara
mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.
Pasar tradisional yang kami pilih untuk proses survey adalah Pasar Terminal- Stasiun
Depok. Lokasi pasar itu berdekatan dengan Stasiun dan Terminal Depok. Kami mengunjungi
Pasar tersebut pada hari Sabtu, tanggal 10 Maret 2012.

II.      RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut :
1.      Seberapa besar peluang untuk membuka usaha di pasar tersebut ?
2.      Faktor  apa yang memberikan peluang untuk membuka usaha ?
3.      Apakah yang harus dilakukan oleh calon penjual agar dapat memaksimalkan penjualan di
pasar ?
4.      Bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk mengembangkan usaha tersebut ?
III.   TUJUAN
Tujuan dilakukannya survey pasar terhadap penjual yang berada di pasar stasiun – terminal
depok, adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui peluang yang ada untuk memulai usaha di pasar tersebut,
2.      Untuk mengidentifikasi hal yang harus dilakukan untuk memulai usaha,
3.      Untuk mengetahui strategi dalam mengambil sebuah peluang berusaha.

IV.   TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Hari                                  : Sabtu
Tanggal                            : 10 Maret 2012.
Pukul                               : 11.32 – 14.55 wib.
Lokasi survey                  : Pasar Terminal - Stasiun Depok, Jawa Barat.
    : baju anak anak dan dewasa, tas, sepatu, baju tidur, baju muslim dan jilbab, boneka, aksesoris,
peralatan rumah tangga, kebutuhan pangan.
Metode survey                 : wawancara langsung.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam mengidentifikasi peluang, dapat dianalisis berdasarkan pengamatan yang telah


dilakukan sebagai landasan pengambilan kesimpulan. Peluang yang dapat kami ambil untuk
membuka sebuah usaha di pasar tersebut merupakan tinjauan kami dari berbagai aspek.
Berdasarkan hasil survei diperoleh informasi bahwa penjual di Pasar Terminal- Stasiun
Depok adalah seimbang antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan tingkat jiwa wirausaha muda
di pasar Terminal- Stasiun Depok masih sangat rendah karena kebanyakan didominasi oleh
wirausaha yang berumur lebih dari 31 tahun.
 Selain itu, dari hasil survey kami juga dapat disimpulkan bahwa pelaku usaha yang mengisi
kios-kios di Pasar Terminal-Stasiun Depok sebagian besar berasal dari luar Depok. Hal ini
berarti bahwa masyarakat asli Depok kurang mempunyai minat untuk berwirausaha atau kalah
bersaing dari segi modal dan strategi dibandingkan dengan orang dari luar Depok. Hal tersebut
menunjukkan bahwa masih sangat berpeluang bagi penduduk dari luar Depok untuk membuka
usaha di sana.
Produk yang diperjualkan oleh penjual di pasar Terminal- Stasiun Depok adalah produk jadi,
karena produk tersebut mudah untuk dijual kembali ke konsumen akhir. Sebagian besar penjual
di pasar Terminal- Stasiun Depok adalah menjual produk jadi dalam bentuk kebutuhan sandang
seperti pakaian, sepatu, sandal, tas dan aksesoris. Hal ini dikarenakan pembeli terbesar adalah
yang berkonsentrasi pada fashion. Sehingga mendorong penjual untuk menggeluti sector
tersebut. Walau didominasi oleh barang-barang kebutuhan sandang, produk kebutuhan lain juga
tidak ketinggalan. Di sana terdapat para penjual yang menjual sayur mayur, buah-buahan, aneka
snack dan peralatan rumah tangga lainnya.
Jika dilihat pada lamanya penjual menggeluti usahanya, terlihat bahwa sebagian besar
penjual merupakan pengusaha yang telah lama menggeluti usahanya, mayoritas penjual adalah
pengusaha yang telah menggeluti usahanya selama lebih dari 5 tahun.
Produk yang diperjuabelikan di pasar Terminal-Stasiun Depok merupakan produk lokal. Hal
ini menunjukkan para penjual sangat mendukung perkembangan IKM di Indonesia, walaupun
ada beberapa produk yang merupakan barang impor.

Keuntungan yang diambil penjual kebanyakan berkisar antara 5%-10%, mereka kebanyakan
menggunakan sistem mengambil keuntungan sedikit tetapi pembeli membeli produk tersebut
secara continue. Menurut hasil wawancara kami dengan beberapa penjual di pasar Terminal-
Stasiun Depok, mereka mengaku penjualan produknya lumayan bagus. Keuntungan yang
diperoleh, sudah dapat mengembalikan modal awal usaha mereka.
Kios yang dipakai oleh penjual kebanyakan adalah milik sendiri dan system kontrak, karena
tempat dimana kios-kios berdiri merupakan lahan milik PJKA dan Dinas Perhubungan Kota
Depok. Strategi menaggapi persaingan yang dilakukan oleh penjual antara lain dengan
permainan harga dan peningkatan pelayanan. Hal ini dikarenakan adanya pesaing produk sejenis
dan saling menjatuhkan harga.
Dalam mempromosikan produknya penjual tidak mengalami kesulitan karena letak pasar
yang strategis, berada di akses antara Terminal dan Stasiun Depok, sehingga banyak masyarakat
yang berlalu-lalang di sekitar pasar tersebut. Akan tetapi kendala yang kini dihadapi oleh para
pedagang adalah harus bersaing dengan Pusat Perbelanjaan Modern ITC Depok, yang jelas-jelas
lebih unggul di bidang fasilitas.

I.              FAKTOR  YANG MEMENGARUHI  PELUANG PASAR


a.    Dari Segi Produk
Dilihat dari sisi produk, para pedagang / penjual yang ada di pasar Terminal-Stasiun Depok
menjual barang-barang berbagai jenis (heterogen), meliputi kebutuhan pangan, sandang, dan
beberapa kebutuhan tersier.
b.      Dari Segi Letak
Letak pasar yang berada diantara Terminal dan Stasiun Depok menjadikan peluang dagang yang
sangat menguntungkan, dimana area sepanjang pasar merupakan akses penting bagi masyarakat
yang hendak menggunakan jasa transportasi darat. Sehingga memungkinkan mereka untuk
singgah walaupun hanya sekedar melihat-lihat.
c.       Dari segi bidang usaha
Bidang usaha yang paling dominan di Pasar Terminal-Stasiun Depok ini adalah produk
kebutuhan sandang dan pangan. Dimana ini merupakan salah satu daya tarik para pedagang
untuk berjualan di pasar Terminal-Stasiun Depok, karena mereka tidak akan takut jika
produknya tidak laku terjual, hal ini dikarenakan kebutuhan pangan dan sandang merupakan
kebutuhan pokok masyarakat.
d.      Dari segi Asal produk
Jika dilihat dari asal produk yang dijual, kebanyakan merupakan produk buatan lokal. Kalaupun
ada barang impor itupun hanya beberapa saja. Karena penjual dimudahkan dalam pendistribusian
barang yang berasal dari daerah di luar Depok.
e.       Dari Segi Keuntungan
Dilihat dari perspektif pendapatan dalam hal ini adalah keuntungan dapat disimpulkan bahwa
para penjual mengambil keuntungan dari prosentase modal yang digunakan. Tetapi sebagian
penjual menjual barang dan mendapat keuntungan dengan patokan harga yang telah ditambahkan
dengan modal.

II. KENDALA YANG DIHADAPI


1.      Lokasi yang berdekatan dengan Pusat Perbelanjaan Modern ITC Depok
2.      Adanya isu bahwa lahan yang digunakan para pedagang akan alihgunakan, menjadi Pusat
Perbelanjaan Modern setara dengan ITC Depok.
3.      Fasilitas yang kurang memadai, dan keadaan yang kurang bersih.
  III.            UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN PENGELOLA
1.      Meningkatkan kebersihan dan pelayanan
Menjadi tugas yang tidak mudah bagi pengelola untuk meningkatkan kualitas kebersihan.
Apalagi dengan kondisi pasar Terminal Stasiun Depok yang cukup luas. Namun ini menjadi PR
yang mau tidak mau harus ditingkatkan, baik dari segi tempat ,lingkungan sekitar, ataupun
pelayanan.

2.    Meningkatkan ketersediaan fasilitas


Kaitannya dengan upaya yang harus dilakukan oleh pengelola adalah dengan
meningkatkan ketersediaan fasilitas seperti fasilitas rumah ibadah, dan toilet ataupun kemudahan
– kemudahan lain dalam mengakses ke pasar yang dituju. Sehingga pembeli akan lebih nyaman
dan tidak kesulitan ketika membutuhkan fasilitas tersebut karena sudah tersedianya fasilitas yang
memadai.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Pasar Terminal-Stasiun Depok yang terletak di sepanjang jalan yang menghubungkan
stasiun dan terminal Depok memiliki berbagai keuntungan yang dapat dijadikan peluang untuk
membuka usaha di sana. Produk yang diperjualkan oleh penjual di pasar Terminal- Stasiun
Depok adalah berbagai kebutuhan sandang dan pangan.
Faktor yang memengaruhi peluang di Pasar Depok dapat dilihat dari berbagai aspek,
antara lain, aspek produk, letak, bidang usaha, asal produk, dan keuntungan. Jadi, jika kita ingin
membuka usaha di Pasar Terminal Stasiun Depok, peluangnya cukup besar. Namun, ada
beberapa kendala dari segi lokasi dan fasilitas yang kurang memadai.

Saran
Untuk memperbesar peluang, maka diharapkan berbagai pihak yang terkait bisa
memperbaiki fasilitas yang ada di Pasar Terminal Stasiun Depok. Dengan kondisi Pasar yang
cukup memadai, maka target yang diinginkan dapat tercapai. Semoga saran ini bisa
dipertimbangkan untuk kebaikan pasar Terminal-Stasiun Depok kedepannya.
makalah analisis dan riset pasar
Selasa, 25 November 2014
laporan hasil observasi pasar

TUGAS
ANALISIS DAN RISETPASAR
 

DISUSUN OLEH :
AGUSTINA ALFA RIZQANA
RIKA OKTAVIANI AMIN
SELVIYANA NOPITASARI
SINTYA SAFITRI

SMK N 1 SAMARINDA
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang kiranya
patut kami ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
laporan ini. Dalam laporan ini kami menjelaskan mengenai peranan pasar bagi pedagang itu
sendiri dan masyarakat sekitar. Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Analisa dan
riset pasar dari Bapak Sarwiyono. Kami  menyadari, dalam laporan  ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan. hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang
kami  miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami  dengan
menyediakan dokumen atau sumber informasi, memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini di waktu yang
akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami pada khusunya dan pembaca pada
umumnya.
Samarinda, 02 Oktober 2014

            Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….
BAB I………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….......
1.1. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………
1.2. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………..
1.3. TUJUAN PENELITIAN …………………………………………………………………
1.4. METODE PENELITIAN ……………………………………………………………….
BAB II……………………………………………………………………………………….
ISI………………………………………………………………….
BAB III………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN …………………………………………………………………………........

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, hubungan sosial dimana usaha
menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat
penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin
melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki
pasar, sehingga ada persaingan pada satu dari dua belah pihak.
Terdapat banyak jenis-jenis pasar, salah satu diantaranya adalah pasar
tradisional. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola
pasar.
Khususnya daerah kota samarinda terdapat lokasi-lokasi pasar yang strategis
untuk memenuhi kebutuhan warga kota samarinda setiap harina antara lain pasar
pagi, pasar segiri, pasar malam, pasar kemuning, pasar impres, dan lain-lain.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami akan melakukan observasi
langsung di lapangan ke beberapa macam lokasi pasar yang terletak di sekitar
daerah pahlawan, untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana peranan pasar tersebut
bagi para pedagang itu sendiri dan masyarakat sekitar.

1.2 Rumusan masalah


Dari penjelasan diatas, maka muncul permasalahan yaitu :
a.     Bagaimana strategi pemasaran yang di terapkan ?
b.     Berapa persen keuntungan perbulan atau pertahun ?
c.      Apa saja kendala-kendala yang di hadapi ?
d.     Bagaimana managemen dan keuanganya ?
e.      Sudah berapa lama usaha ini dijalankan ?
f.       Bagaimana cara pendistribusian barang ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui :
a.     Bagaimana strategi pemasaran yang di terapkan oleh pedagang pakaian.
b.     Berapa persen keuntungan seoarang pedagang pakaian perbulan atau pertahun.
c.      Apa saja kendala-kendala yang di hadapi.
d.     Bagaimana managemen dan keuanganya yang di terapkan oleh pedagang pakaian.
e.      Sudah berapa lama usaha ini di jalankan .
f.       Baragaimana cara pendistribusian barang.

1.4 Metode Penelitian


a. Teknik wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk tanya jawab langsung
dengan responden.
b. Teknik Survey
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengunjungi langsung lokasi
pasar dan mengamati langsung semua proses yang terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA

1.1  Pasar
Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut
:
“ Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya”.
Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu :
1.     Orang dengan segala keinginannya
2.     Daya beli mereka
3.     Kemauan untuk membelanjakannya
Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen
akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana pasar konsumen
adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan
bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang
terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses
lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan pengertian tersebut,
sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka
membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil
pertanian.

1.2  Pemasaran

Definisi pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) seperti


yang dikutip oleh Rhenald Kasali (1998:53) adalah:

Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap
konsepsi, penetapan harga,promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan
jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-
lembaganya.

1.3  Perantara pedagang


Pedagang Perantara merupakan unsur yang penting dalam saluran distribusi,
karena adanya perantara dalam saluran distribusi akan membantu mengatasi
kesenjangan waktu antara proses produksi dengan pemakaian produk oleh
konsumen. Perantara turut memberikan andil dalam menjalankan fungsi saluran
distribusi, menciptakan manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat tempat dan
manfaat kepemilikan.
Menurut Gito Sudarmo Indriyo (2000: 258-259) secara umum perantara dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu :
1)             Perantara Pedagang (Merchant Middleman)
Pedagang besar maupun pedagang eceran yang membeli suatu barang atau jasa (oleh
karena itu sempat memiliki atau mempunyai hak kepemilikan atas barang tersebut)
kemudian menjualnya kembali. Contoh : pedagang besar, dan pengecer.
2)             Perantara Agen ( Agent Middleman)
Para agen, broker, pedagang komisioner, salesman dan sebagainyayang mencari
konsumen dan kemudian melakukan negoisasi atas namaprodusen untuk suatu barang
atau jasa yang disalurkannya. Merekamenyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus dalam
pembelian ataupenjualan, tetapi mereka tidak mempunyai hak milik atas barang
yangdiperdagangkan. Biasanya seorang agen tidak melaksanakan fungsi-fungsi
pemasaran sebanyak yang dilaksanakan perantara perdagangan. Mereka memperoleh
imbalan biasanya dalam bentuk komisi atau uang jasa. Contoh : agen penjualan,
dan agen pembelian.
3)             Lembaga Pelayanan.
Lembaga pelayanan atau fasilitator merupakan lembaga-lembaga yang bebas
( independent ) Contoh : lembaga keuangan biro perjalanan dan pengiriman barang,
perusahaan perdagangan agen periklanan yang membantu dalam penyaluran barang,
lembaga ini gersifat membantu penyaluran, akan tetapi tidak mempunyai hak
kepemilikan barang atau negoisasi pembelian dan penjualan suatu barang atau jasa
tertentu.
Dari pandangan sistem perekonomian yang lebih luas perantara mempunyai peran
utama yaitu mentranformasikan barang-barang yang heterogen dari pemasok
menjadi barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan adanya
perantara dalam dunia bisnis, maka kontak-kontak dagang yang seharusnya
dilakukan oleh produsen bisa menjadi lebih hemat. Hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa lembaga-lembaga bisnis yang membantu pelaksanan pendistribusian
perdagangan, tidak mempunyai hak milik dan tidak diperbolehkan ikut serta dalam
transaksi penjualan dan pembelian. Dengan kata lain hanya memiliki
tanggung jawab atas transaksi yang terjadi.

BAB III
HASIL OBSERVASI
Dari survey dan observasi yang kami lakukan di pasar SEGIRI pada tanggal 28
september 2014. Berikut laporanya :
Rumusanya :
a.     Siapa nama ibu ?
b.     Berapa jumlah anggota keluarga ibu dan jumlah tanggunganya ?
c.      Dimana ibu tinggal ?
d.     Sudah berapa lama ibu berjualan ?
e.      Bagaimana strategi pemasaran yang ibu terapakan ?
f.       Berapa persen keuntungan ibu perhari atau perbulan ?
g.     Apa saja kendala-kendala yang pernah ibu hadapi ?
h.     Bagaimana mangemen dan keuanganya yang ibu terapkan ?
i.       Bagaimana cara pendistribusian barang ?

Jawabanya :
a.     Nama saya ibu ele
b.     Jumlah anggota keluarga saya ada empat, saya mempunyai anak dua, yang satu
kelas 6SD dan yang satu lagi kelas 2SMP
c.      Saya tinggal di jalan sempaja
d.     Saya berjualan disini belum lama, kurang lebih 5 bulan.
e.      Strategi yang saya terapkan itu adalah, saya harus aktif kepada pembeli dan harus
memenuhi selera pembeli.
f.       Kalau perhari saya kadang dapat kurang lebih 1.000.000 itupun kalau rame, tapi
kalau sepi saya dapatnya kurang lebih 400.000. jadi saya belum tau persenya itu
berapa.
g.     Kendala-kendalanya itu konsumen kadang rame kadang sepi. Kalau mendekati
hari raya konsumen rame, tapi kalau hari biasa konsumen pada sepi.
h.     Hasil dari penjualan saya tabung untuk membiayai anak saya sekolah.
i.       Barang dikirim lewat pesawat dari jakarta

BAB IV
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Setelah kami melakukan observasi pedagang di pasar Segiri tentang peranan pasar
bagi pedagangnya sendiri dan masyarakat sekitar mereka berpendapat bahwa pasar
sangatlah penting dan berguna dalam kehidupan sehari- hari mereka. Mereka dapat
saling menguntungkan.

Diposkan oleh rika di 13.46


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
1 komentar:

1.

FBS Indonesia24 November 2015 00.04

FBS Indonesia – FBS ASIAN adalah salah satu Group Broker Forex Trading FBS
Markets Inc
yang ada di ASIA dimana kami adalah online support partner fbs perwakilan yang sah
dipercayakan oleh perusahaan FBS untuk melayani semua klien fbs
di asia serta fbs yang ada di indonesia.
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANK LOKAL Indonesia dan
banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com.
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009
Search







Popular Posts

LAPORAN HASIL PENELITIAN : PEDAGANG/PENJUAL PAKAIAN KIOS-KIOS


KECIL DI KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdagang menjadi salah satu


profesi yang diminati masyarakat di seluruh dunia. Sejak zaman ...

analisa valuasi ekonomi sektor peternakan dalam peranan emisi gas rumah kaca

BAB I PENDAHULUAN 1.        LATAR BELAKANG Salah satu topik yang sudah
menjadi permasalahan global  adalah  Global Warming . ...

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP KEGIATAN PEREKONOMIAN


INDONESIA DARI SEGI EXPOR – IMPORT
SUPANDI Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala ABSTRACT In many case the
export and impor analysis  variable dependency using G...

sosialita vs lonely

semua sudah tahu jika sosialisasi merupakan hal yang tepenting dalam kehidupan
manusia. bahkan ada semboyan manusia itu tidak dapat hidup se...

siapa saja pemain asia yang berlaga di EPL ??

bagi yang suka bola terutama orang asia tentu sangat bangga bila ada pemain-pemain asia
yang berlaga di eropa, kali ini admin akan ngebahas ...

Bisnis kedai teh, Why not ???

hai, sudah lama tidak ketemu :D kali ini kita akan ngebahas soal kedai teh. kalau
ngebahas kedai teh tentunya pertama kita bahas adalah teh...

penting nggak sih sunat tuh ?

Sebagian besar masyrakat di dunia sudah mengenal apa itu khitan atau sunat. Terlebih
buat masyarakat muslim di seluruh dunia sunat merupakan...

Scottish Fold

kali ini admin pengen ngebahas salah satu binatang yang menurut admin Unyuk... :D
yups binatang ini adalah kucing, atau lebih tepatny...

Berhati-hatilah dengan yang satu ini

Hai friends... wellcomeback in to mari berbagi dunia... Pada kesempatan kali ini admin
pengen ngebahas sebenarnya yang sudah menjadi mom...

waspadai pubertas pada anak-anak !!!!

pubertas merupakan salah satu siklus menuju kedewasaan pada manusia dimana manusia
mengalami masa - masa ia mulai menyukai lawan jenis ata...

Blogger news

Klik to get more widget

Blogroll
Animasi Blog

Pages
 Beranda

supandi. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive
 ▼  2013 (19)
o ►  Juli (5)
o ▼  Juni (14)
 penting nggak sih sunat tuh ?
 gimana sih ngatasih permasalahan macet ?
 waspadai pubertas pada anak-anak !!!!
 Bisnis kedai teh, Why not ???
 Scottish Fold
 ARSENAL FC in Champions ??
 it" is true ????????
 kerja part time ????
 haruskah musik mengenal derajat pendidikan
 yang katanya standart internasional ???
 siapa saja pemain asia yang berlaga di EPL ??
 LAPORAN HASIL PENELITIAN : PEDAGANG/PENJUAL PAKA...
 analisa valuasi ekonomi sektor peternakan dalam pe...
 sosialita vs lonely

Mengenai Saya

mari berbagi dunia


medan, sumatera utara, Indonesia
Lihat profil lengkapku

mari berbagi dunia


saling share info itu penting ~_~
 Beranda

LAPORAN HASIL PENELITIAN :


PEDAGANG/PENJUAL PAKAIAN KIOS-KIOS KECIL DI
KOTA BANDA ACEH
Posted on 07.27 by mari berbagi dunia | 1 comment

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdagang menjadi salah satu profesi yang diminati masyarakat di seluruh dunia. Sejak

zaman Rasulullahpun berdagang menjadi sumber mata pencaharian serta tempat terjalinnya

komunikasi antara masyarakat. Rasulullah sangat menyarankan pekerjaan berdagang sebagai

sumber pekerjaan. Di Indonesia sendiri berdagang sudah ada sejak Indonesia belum merdeka.

Masyarakat Indonesia mengenal berdagang dari penjajah yang ingin menguasai nusantara. Tak

terkecuali masyarakat Aceh.

 Pekerjaan masyarakat Aceh secara umum  adalah  sebagai pegawai negeri sipil,

pegawai swasta, nelayan, pedagang. Berdagang sendiri kini menjadi pilihan banyak digeluti

masyarakat.  Berdagang merupakan pilihan  yang wajar ketika kita melihat berubahnya pola

hidup masyarakat Aceh yang  mana  terjadi peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat Aceh

menjadi sala satu  pertimbangan para calon pedagang-pedagang ini.

Banyaknya  pedagang-pedagang yang memilih untuk menjual pakaian merupakan suatu

fenomena yang lazim kita lihat di kota Banda Aceh. Dapat  kita jumpai di sepanjang jalan kota

Banda Aceh berdirinya pedagang pakaian mulai dari pedagang dengan modal yang besar, brand
yang ternama sampai dengan pedagang pakaian yang memliki modal yang

kecil.                             

Banyaknya minat masyarakat terhadap usaha pakaian inilah yang kemudian

menimbulkan permasalahan yang layak untuk dibahas. Beberapa hal yang menjadi  pusat

penelitian kami adalah pedagang pakaian yang memiliki modal yang kecil tersebut, mencakup

pendapatannya, biaya yang dikeluarkan, permintaan konsumen, dan aspek sosialnya serta

ketimpangan yang terjadi terhadap pedagang pakaian yang memiliki modal yang besar.

Penelitian ini akan menunjukkan sejauh mana kontribusi pedagang pakaian yang

bermodal kecil tersebut terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di kota Banda

Aceh, penelitian ini juga nantinya akan mencari tahu bahwa pedagang pakaian yang memiliki

modal kecil tersebut mampu menaikkan taraf hidup sipedagang tersebut di tengah-tengah

persaingan terhadap penjual pakaian yang lain. Alasan pedagang pakaian tersebut dalam

mendirikan suatu usaha juga menjadi daya tarik kami untuk melakukan penelitian.

Oleh karena itu, penelitian ini memiliki maksud membuat suatu rancangan dasar bagi

pemahaman kita tentang pedagang pakaian kecil. Kita tidak akan mengerti ataupun memahami

jika kita tidak berusaha untuk meneliti fenomena tersebut.. Semoga penelitian ini dapat

membuka wawasan kepada semua pihak.

1.2. Rumusan Masalah.


a.       Berpakah pendapatan penjual pakaian  kios kecil di Kota Banda Aceh ?

b.      Apakah pendapatan yang diperoleh oleh penjual pakaian tersebut mampu memenuhi kecukupan

hidup penjual pakaian dan keluargannya ?

c.       Apa alasan penjual pakaian tersebut memilih profesi ini ?

d.      Bagaimanakah iklim persaingan usaha penjualan pakaian di Kota Banda Aceh ?

e.       Apakah hambatan-hambatan yang dihadapi penjual pakaian  kios - kios kecil di Kota Banda

Aceh?

1.3. Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui  tingkat pendapatan penjual kios-kios di Banda Aceh.

2.      Untuk mengetahui kecukupan pendapatan di keluarganya.

3.      Untuk mengetahui alasan mengapa penjual pakaian memilih usaha berjualan pakaian.

4.      Untuk mengetahui iklim persaingan diantara para penjual pakaian di Kota Banda Aceh.

5.      Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi penjual pakaian di Kota Banda Aceh.

1.4. Manfaat penelitian

a.       Dapat dijadikan sebagai refrensi bagi siapa saja yang hendak memilih usaha berdagang pakaian.

b.  Dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai bagaimana perekonomian di daerah Kota Banda
Aceh.
c.    Menjadi rujukan bagi pihak yang hendak meneliti tentang perdagangan khususnya di Kota Banda

Aceh.
1.5. Metodologi Penelitian

1.5.1.      Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan

perdagangan di Kota Banda Aceh khususnya para pedagang pakaian kios kecil, masyarakat, dan

pemeritah Kota Banda Aceh.

1.5.2    Lokasi

Adapun yang menjadi lokasi penelitian  kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Kuta Raja, dan

Kecamatan Ulee Kareng yang kami anggap sebagai central perekonomian  di Kota Banda Aceh.

1.5.3    Populasi dan Sample

Sejauh pengamatan kami jumlah populasi pedagang kios kecil yang berada di 3 kecamatan

100 pedagang. Adapun teknik pengambilan sample yang kami gunakan adalah menggunakan

tekhnik pengambilan sampel Non-Probability Sampling dengan pola Incident yaitu responden

yang terlebih dahulu kami temui dijadikan sampel sampai kuota sampel terpenuhi.

1.5.4   Teknik penarikan sampel.

Adapun dalam penelitian ini kami menggunakan teknik Purposive sampling.

1.5.5   Data dan Sumber Data.

Data yang dibutuhkan adalah data primer. Data primer didapatkan dari responden selain itu

juga digunakan data sekunder dari dinas terkait.

1.5.6   Teknik Pengumpulan Data.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah observasi langsung,

Teknik langsung adalah Teknik menggunakan wawancara ( interview ) / memberikan kuisioner

( daftar pertanyaan ), dan dengan menggunakan observasi ( pengamatan ) secara langsung.

1.5.7   Teknik Analisis Data.


Dalam penelitian ini kami menggunakan Teknik deskritif Kualitatif.

 BAB  II
STUDI KEPUSTAKAAN

2.1. landasan Teori.

2.1.1. Pedagang dan Perdagangan.

Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjualbelikan barang yang tidak

diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan.

Pedagang dibedakan menjadi:

1.      Pedagang Besar (grosir atau wholesaler) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya

kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam

partai besar.

2.      Pedagang Eceran (retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali

langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya

dalam partai kecil atau per-satuan.

3.      Pedagang merupakan salah satu saluran distrubusi. Pengertian dari saluran distribusi sendiri

adalah sebagai orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai

ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

Winardi (1986:167) adalah ”Pedagang  adalah orang yang dengan modal yang relatif sedikit

melaksanakan aktifitas produksi dalam arti luas (produksi barang, menjual barang dan

menyelenggarakan jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu dalam

masyarakat usaha yang mana dilaksanakan ditempat-tempat yang dianggap strategis dan

ekonomis dalam suasana lingkungan yang informal”.


      Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya.

Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu

menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan penukaran

uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa

dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual. Dalam perdagangan ada orang yang membuat

yang disebut produsen. Kegiatannya bernama produsen. Jadi, produsen adalah kegiatan membuat

suatu barang. Ada juga yang disebut distribusi. Distribusi adalah kegiatan mengantar barang dari

produsen ke konsumen. Konsumen adalah orang yang membeli barang. Konsumsi adalah

kegiatan menggunakan barang dari hasil produksi.

2.1.2. Pendapatan.

           Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari

aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor,

pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima

setelah dikurangi pengeluaran.

      Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh

seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode

seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran

terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta

kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan

hanya yang dikonsumsi. Secara garis besar pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal

periode ditambah perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.

( pendapatan menurut standart akuntansi keuangan no. 23 )

2.1.3. Teori permintaan (demand) dan penawaran (supply).


2.1.3.1. Teori permintaan (demand).

              Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat

harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang

yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan

tertentu dan dalam periode tertentu.

Hukum Permintaan :

      “ Jika harga barang/jasa relatif makin rendah maka permintaan terhadap barang/jasa tersebut

akan lebih besar dan sebaliknya,jika barang makin tinggi maka permintaan atas barang tersebut

akan semakin menurun,cateris paribus yakni menganggap faktor-faktor lain dianggap tetap

(constant). Beberapa faktor penentu permintaan adalah :

a)      Harga barang itu sendiri.


b)      Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
c)      Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
d)     Corak distribusi dalam pendapatan masyarakat.
e)      Cita raa masyarakat
f)       Jumlah penduduk
g)      Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Kurva Permintaan.

Kurva Permintaan Adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara suatu barang

tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.

Gambar1. Kurva pemintaan.


2.1.3.2. Teori Penawaran

Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada bebrbagai

tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:

1. Harga barang itu sendiri. Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan

menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.

2. Harga barang lain yang terkait. Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu

barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan

bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau

sebaliknya.

3. Harga faktor produksi. Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan

memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan

mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industri lain dan akan

mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.


4. Biaya produksi. Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi

meningkat, maka produsen akan mengurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang

berkurang.

5. Teknologi produksi. Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan

menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.

6. Jumlah pedagang/penjual. Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka

penawaran barang tersebut akan bertambah.

7. Tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya.

Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara

malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan

keuntungan maksimum.

8. Kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan

supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan

penawaran.

Hukum Penawaran

“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan
oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang
tersebut yang ditawarkan.”

Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu kurva yang menunjukkan
hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.

Gambar 2. Kurva Penawaran.


-  Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply  bergeser
ke kiri atas.
-  Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
-  Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.

Keseimbangan permintaan dan penawaran

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang

terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan

kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan

penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika

keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi

patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Dengan kata lain Harga
keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin

menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual.

  

Gambar 3. Kurva keseimbangan anatara Permintaan dan Penawaran.

2.1.4. Penelitian Sebelumnya.

Mursid (1997:25) Berdasarkan jawaban dari tabel angket berupa pertanyaan pertanyaan

yang disebarkan kepada para pedagang pakaian menunjukkan bahwa para pedagang pakaian di

Pasar Wonokromo adalah pedagang lama, terbukti para pedagang rata-rata empat tahun ke atas.

Kemudian, terkait dengan pengetahuan tentang pengambilan keuntungan harga bahwa hampir

semua masyarakat tidak mengetahui tentang pengambilan keuntungan walaupun sebagian ada

jebolan dari pesantren. Dalam praktek pengambilan keuntungan pada para pedagang pakaian

mayoritas menawarkan dengan harga tinggi agar mendapat keuntungan yang lebih besar.

Disamping itu, para pedagang menyatukan barang yang kwalitas baik dengan barang sutiran.

Praktis, jika pembeli tidak hati-hati dalam memilih barang maka akan mendapatkan barang

sutiran tersebut.
 Indaryani,( 2009) meneliti tentang “ENTITAS IMPERATIF PEDAGANG PAKAIAN

DI PASAR MOJOAGUNG:SEBUAH KAJIAN SOSIOPRAGMATIK” menemukan

Berdasarkan hasil perian terhadap entitas imperatif pedagang pakaian di pasar Mojoagung, dapat

disimpulkan bahwa wujud dan makna entitas imperatif tertinggi adalah wujud dan makna

imperatif suruhan, dengan persentase 21,88%. Frekuensi wujud dan makna imperatif kedua

adalah imperatif permintaan, dengan persentase 16,66%. Frekuensi wujud dan makna imperatif

ketiga adalah imperatif larangan, dengan persentase 13,54%. Frekuensi wujud dan makna

imperatif keempat adalah imperatif anjuran, dengan persentase 10,42%. Frekuensi wujud dan

makna imperatif kelima adalah imperatif imbauan, dengan persentase 9,37%. Frekuensi wujud

dan makna imperatif keenam adalah imperatif bujukan, dengan persentase 8,33%. Frekuensi

wujud dan makna imperatif ketujuh adalah imperatif perintah dan persilaan, masing-masing

mendapat persentase 7,30%. Frekuensi wujud dan makna imperatif kedelapan adalah imperatif

desakan, dengan persentase 5,20%, dan frekuensi imperatif permohonan, ajakan, permintaan

izin, mengizinkan, harapan, umpatan, ucapan selamat dan ngelulu tidak muncul sama sekali,

yakni 0%.

 Febriyanti dalam “Mengapa Pedagang Bersedia Berdagang di Daerah yang Sulit

Dijangkau? (Modernisasi warga Wonosido Lebakbarang Pekalongan)” menemukan Dari semua

pedagang yang datang ke wonosido dan melakukan transaksi jual-beli tersebut, merekalah yang

menentukan harga. Warga dapat menawar maupun menaikkan harga namun dengan selisih yang

sangat sedikit. Hal tersebut terjadi karena warga merasa malas menjual maupun membeli di luar

wilayahnya karena lokasi pasar sulit di tempuh dari desa mereka. Apalagi penjual tersebut

sebagaian besar mau menerima pembayaran warga sambil menunggu waktu panen tiba. Di
tambah biaya transportasi yang mereka tanggung juga banyak. Sehingga mereka lebih suka

membeli dari pedagang yang datang. Sedangkan pedagang yang datang merasa sangat

diuntungkan, karena warga tidak tahu harga pasar, mereka dapat menentukan harga sesuka hati.

Apalagi bila kemalaman, mereka dapat bermalam dan mendapatkan makanan secara Cuma-

Cuma. Dengan untung yang berlipat ganda dan kebaikan warga sebagai orang desa, tidak

heranlah bila banyak warga luar Wonosido yang mau berdagang di sana meskipun lokasinya

sulit di tempuh.

2.1.4. kerangka Pemikiran.

           
Seperti yang terlihat pada gambar chart diatas kami ingin melihat apakah pedagang

mempengaruhi perekonomian daerah yang akan diteliti secara langsung maupun tidak langsung

(berdampak kepada masyarakat terlebih dahulu baru berdampak kepada perekonomian) serta

kami ingin melihat peran pemerintah mempengaruhi (1) kepada pedagang, (2) proses pedagang

mempengaruhi perekonomian dan (3) peran pemerintah terhadap perekonomian langsung.

2.1.4. Hipotesis.

Kami menduga “ pedagang pakaian mempengaruhi perekonomian secara signifikan dan peran

pemerintah tidak mempengaruhi secara signifikan”.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1     Objek Penelitian.

 Penelitian terhadap pedagang pakaian  dilakukan di kawasa Kota Banda Aceh yang berada di

Kecamatan Kuta Alam, Baiturrahman, Syiah kuala.           

3.2    Jenis Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang peneliti kumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data

primer dikumpulkan dengan melakukan survei langsung ke kawasan pedagang pakaian. Dengan

melakukan wawancara langsung kepada para masyarakat yang termasuk kedalam sampel

penelitian diharapkan hasil yang diperoleh mampu menjawab permasalahan yang ada. Data

primer yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan hasil dari survei dengan menggunakan

kuisioner.

3.4  Model Analisis


          Adapun model yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang

pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta

dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Metode penelitian deskriptif

kuantitatif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari

pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk

deskriptif.  Kedua, metode deskriptif kuantitatif sangat berguna untuk mendapatkan variasi

permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Dengan

menggunakan survei, penelitian deskriptif kuantitatif dapat diartikan sebagai proses pemecahan

masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang telah ada. Tujuan penelitian deskriptif kuantitatif ini

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistemastis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar masalah yang diselidiki.

sekian dulu yah 

hasil dan pembahasan termasuk rahasia perusahaan yah ~_~

salam newbie

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
1 komentar:

1.

khusnul marlia9 November 2014 17.22

Rajalistrik.com

Balas

Muat yang lain...


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Copyright © 2017 mari berbagi dunia | Powered by Blogger
Design by Fabthemes | Blogger Template by NewBloggerThemes.com

Anda mungkin juga menyukai