Anda di halaman 1dari 14

LOGIKA DAN ILMU MANAJEMEN

NIA NOVIA NUR FAJRIYANI B.M


F91115009
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Logika dan
Ilmu Manajemen ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis
berterima kasih pada Bapak H. Muhammad Bahar Akkase Teng, Lc.P., M.Hum. selaku Dosen
mata kuliah Logika di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin, Makassar yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana
membuat sampah menjadi barang yang berguna. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami penulis maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Makassar, Maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Logika sebagai Ilmu Filsafat 3

2.2 Sejarah Singkat Logika 4

2.3 Pengertian Ilmu Manajemen 5

2.4 Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen 6

2.5 Hubungan Logika dan Ilmu Manajemen 7

2.6 Fungsi Logika dalam Ilmu Manajemen 9

BAB III PENUTUP 10

3.1 Kesimpulan 10

3.2 Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bahasa sehari-hari kita sering mendengar ungkapan seperti : alasannya tidak
logis, argumentasinya logis, kabar itu tidak logis. Yang dimaksud dengan logis adalah masuk
akal dan tidak logis adalah sebaliknya.

Sebagai suatu ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk
membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah, logika lahir dari pemikir-
pemikir Yunani yaitu Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa. Dalam perkembangannya,
logika telah menarik minat dan dipelajari secara luas oleh para filosof. Logika juga menarik
minat filosof-filosof muslim sehingga menjadi pembahasan yang menarik dalam masalah
agama.

Logika tidak mempelajari cara berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam
bentuk yang paling sehat dan praktis. Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran
dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala
kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum-hukum
dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir benar, efisien dan teratur.

Banyak permasalah dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara
menggunakan logika. Salah satunya dalam hal ilmu manajemen, misalnya mengapa untuk
menjadi seorang manajer haruslah berlogika? Apa pentingnya logika dalam ilmu manajemen?

Dengan demikian kami menggangkat logika,ilmu manajemen dan hubungan logika


dengan ilmu manajemen sebagai bahan bahasan dalam makalah ini. Dengan harapan mampu
menjadi bahan bacaan yang menarik dan mengandung daya positif.

1
1.2 Rumusan Masalah

Logika adalah salah salah satu cabang filsafat yang mampu membantu manusia dalam
memecahkan masalahnya, salah satunya dalam Ilmu Manajemen. Pembahasan Logika dan
Ilmu Manajemen cukup luas dan kompleks sehingga menimbulkan beberapa pertanyaan
sebagai berikut :

 Apakah arti dari logika sebagai salah satu cabang dalam filsafat?
 Bagaimana sejarah terlahirnya logika dalam filsafat?
 Apakah ilmu manajemen itu?
 Bagaimana sejarah perkembangan ilmu manajemen?
 Apakah hubungan Logika dan Ilmu Manajemen?
 Apakah fungsi logika dalam ilmu manajemen?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Logika sebagai Ilmu Filsafat

Filsafat adalah kegiatan / hasil pemikiran /permenungan yang menyelidiki sekaligus


mendasari segala sesuatu yang berfokus pasa makna dibalik kenyataan atau teori yang ada
untuk disusun dalam sebuah system pengetahuan rasional.

Logika berasal dari kata Yunani Kuno yaitu λσγσς (Logos) yang artinya hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Secara
singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk berpikir lurus.

Logika juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran


dalam praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam
proses pemikiran, terjadi pertimbangan, menguraikan, membandingkan dan menghubungkan
pengertian yang satu dengan yang lain. Penyelidikan logika tidak dilakukan dengan
sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu
pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta
aturan yang sudah ditetapkan dalam logika.

Logika sebagai ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya
penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau
dari segi ketepatannya. Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada
pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui
(Premis) yang nanti akan diturunkan kesimpulan.

Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan bahwa logika
merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir.

3
2.2 Sejarah Singkat Logika
 Yunani kuno
 Kaum Sofis beserta Plato (427-347 SM) telah merintis dan memberikan saran-
saran dalam bidang ini
 Socrates (469-399 SM) dengan metode ‘bidan’nya juga telah banyak memberikan
dasar bagi logika
 Aristoteles (384-322 SM) meninggalkan enam buah buku yang oleh murid-
muridnya diberi nama to organon.
 Abad Pertengahan
 Masih dipakai buku-buku dari Aristoteles dan Boethius (abad XII-XIII)
 Petrus Hipanus (1210-1278), Roger Bacon (12-14-1292), Raymundus (1232-
1315) Wilhelmus Ockham (1295-1349), menjelaskan dan mengetengahkan logika
yang berbeda dengan metode Aristoteles
 Logika Aristoteles mengalamani perkembangan murni dan dilanjutkan oleh
Thomas Hobbes (1588-1679) dalam Laviatannya, John Locke (1632-1704) dalam
An Essay Concerning Human Understandingnya.
 Eropa Modern
 Francis Bacon (1561-1626) mengembangkan metode induktif
 W. Leibnitz (1646-1716) menyusun logika Al jabar
 Logika Metafis mengalami perkembangannya dengan IMM Kant (1724-1804)
dengan nama Logika Transendental
 Logika menjadi sekedar suatu peristiwa psikologis, metodelogis dan hal ini
diperkembangkan oleh W. Wundt (1832-1920), J. Dewey (1859-1952) dan J.M.
Baldwin (1861-1934)

4
2.3 Pengertian Ilmu Manajemen

Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen adalah


penggunaan sumberdaya organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam
berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.Berikut definisi Manajemen menurut para
ahli.:

 Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).
 Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut:
“Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient
manner through planning organizing leading and controlling organizational
resources”.
 Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai satu atau lebih manajer yg
secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi
dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan
staf pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya
(informasi material uang dan orang).Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5)
merupakan orang yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya.
 Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the process of
administering and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to
achieve the goals of the organization.”
 Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen
merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yg mungkin
diperlukan.

5
2.4 Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu buktinya adalah
Piramida di Mesir. Adanya Piramida di Mesir bahwa pada zaman dulu telah ada serangkaian
kegiatan sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu (manajemen) hingga berdirilah
bangunan Piramdi yang megah di tengah gurun pasir.

Secara keilmuaan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad
19 masehi. Beikut pembagian sejarah perkembangan ilmu manajemen berdasarkan alirannya
dari beberapa tokoh terkenal:

 Aliran Klasik(1890-1930)
 Frederick W Taylor disebut sebagai “bapak manajemen ilmiah” dengan karyanya
“scientific management”
 Henry L Gantt menghasilkan metode grafik sebagai teknik scheduling untuk
perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi yang disebut “bagan Gant”
 Aliran Operasional Modern (1900-1940)
 Henry Fayol dikenal sebagai “bapak manajemen modern”
 Fayol membagi aktivitas industrial dalam enam kelompok yaitu, teknikal,
komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan manjerial dalam bukunya
yang berjudul Administration Indutrielle et Generale
 Aliran Perilaku (1924-1940)
 Hugo Munsterberg dikenal sebagai “bapak psikologi indsuri”
 Elton Mayo memperkenalkan sebuah gerakan yang memiliki hubungan timbal
batik manajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkan kerjasama
yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan.
 William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business Can Meet The
Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk
menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang.

6
2.5 Hubungan Logika dan Ilmu Manajemen

Logika adalah petunjuk utama yang menggarisbawahi semua tindakan dari seorang
manejer.

Logika manajemen adalah bagian yang terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan
yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalah manajerial.
Logika manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Seorang manajer
memerlukan kepercayaan dan nilai yang pokok untuk memberi petunjuk sesuai dan dapat
dipercaya guna menyelesaikan pekerjaan.

Dalam logika manajemen, terkandung dasar pandangan hidup yang mencerminkan


keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam
pekerjaan manajemen. Untuk merealisasikan tujuan diperlukan beberapa faktor penunjang
sehingga merupakan kombinasi yang terpadu, baik menyangkut individu maupun kepentingan
umum. Hal ini dimaksudkan adanya keseimbangan di diantara faktor-faktor yang diperlukan
dalam mencapai suatu kekuatan untuk mengejar hasil yang maksimum. Faktor-faktor dasar
tersebut meliputi hal-hal berikut:

 Kepentingan umum :Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu


organisasi harus terlihat adanya cerminan deskripsi berbagai kepentingan, baik
kepentingan pemilik, manajer, para bawahan, maupun kepentingan masyarakat
lingkungannya.
 Tujuan usaha :perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organasi yang
bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Tujuan
usaha pada umumnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan utama,
tujuan kedua, dan tujuan tambahan.
 Pimpinan pelaksana :individu yang diberikan kepercayaan untuk memimpin suatu
usaha dengan meenggunakkan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
 Kebijakan :pernyataan atau ketentuan umum yang menuntut atau menyalurkan
pemikiran menjadi pengambil keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah ke
mana organisasi tersebut akan dikemudikan.

7
 Fungsi :aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai setiap
organisasi sebagaimana halnya individu pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai
 Faktor dasar :meliputi faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik berupa alam,
tenaga, modal, serta pendukungnya yang merupakan elemen yang harus ada dalam
penyelenggaraan organisasi.
 Struktur organisasi :saluran yang menunjukkan hubungan kerja antara menajer dan
bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung
jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat/mempertanggungjawabkan
(accountability).
 Prosedur :tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu
pekeraan tertentu
 Moral kerja :kondisi mental dari individu atau kelompok yang memnentukan sikap
bawahan dalam menerima pekerjaan dalam mengoperasikannya dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan tujuan akhir. Untuk memperoleh efektivitas dari deskripsi
filsafat maupun manajemen yang dapat memberikan petunjuk pemikiran bagi suatu
aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan tertentunya, faktor-faktor diatas dapat
digunakan sebagai daftar pengecek terhadap analisis aktivitas yang menjadi norma
tindakan dan aktivitas manajemen.

Kesembilan faktor diatas sangat berperan penting dalam mendorong pengrealisasian


tujuan. Sembilan faktor diatas merupakan kombinasi yang terpadu, baik menyangkut individu
maupun kepentingan umum. Dengan adanya keseimbangan diantara faktor-faktor yang
diperlukan kita dapat memperoleh suatu kekuatan untuk mengejar hasil yang maksimum.
Pada akhirnya kita harus mengingat bahwa Logika Manajemen memberikan dasar bagi
pekerjaan seorang manajer.

8
2.6 Fungsi Logika dalam Ilmu Manjemen

Logika Manajemen terdiri dari sikap, keyakinan, konsepsi-konsepsi seorang individu


atau kelompok tentang menejemen.

Fungsi Logika dalam Manajemen, sebagai berikut:

 Logika manajemen sangat diperlukan di hari-hari ini. karena sebuah logika


manajemen dapat dianggap sebagai suatu cara pemikiran manajemen.
 Seoranng pun tak dapat melakukan manajemen tanpa suatu logika manajemen baik
terimplikasi maupun yang bersifat implisit.
 Apabila kita mengabaikan logika manajemen, maka berarti bahwa kita menyangkal
pendapat bahwa watak, emosi serta nilai-nilai mempengaruhi ide-ide seorang
manajer dan bahasa proses mental dan psikologis seorang mempengaruhi kelakuan
menejerial.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Atas dasar uraian makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa logika sebagai salah satu
cabang ilmu filsafat yang berarti tata cara berfikir sangat dibutuhkan dari hari kehari dan
kan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan lebih dari itu logika
sangat dibutuhkan oleh seorang manajer sebagai sikap, keyakinan serta konsepsi yang akan
mempengaruhi kelakuan manejerial dirinya sendiri.

3.2 Saran

Akhirnya makalah yang berjudul “Hubungan Logika dan Ilmu Manajemen” dapat
penulis selesaikan. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dari berbagai pihak:

1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan
makalah.
2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna sebagai pelengkap belajar. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi
hasil makalah yang lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Bahar Akkase Teng. 2016. Logika dalam Perspektif Sejarah. De La Macca.
Makassar.

Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Bumi Aksara Bandung.

Nashar. 2013. Dasar-Dasar Manajemen. Pena Salsabila Surabaya

11

Anda mungkin juga menyukai