Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM

Dosen pengampu: H.Yuli Hesman,S.Ag, M.Pd

Disusun Oleh :

1. LISTI HARIANI (2134037)


2. ANDRIANTO SYAH PUTRA(2134053)
3. DEDI PUTRA(2134043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


hanya dengan rahmat-Nyalah saya akhirnya bisa menyelesaikan tugas kelompok
perkuliahan ini dengan baik tepat pada waktunya.

Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengampu
kam yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat
dalam proses penyusunan makalah perkuliahan ini. Rasa terima kasih juga hendak
kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan
kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah
perkuliahan ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun saya sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah perkuliahan ini, namun saya menyadari bahwa di dalam
tugas individu yang telah tersusun ini masih terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Sehingga saya mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari
semua pihak agar makalah ini bisa menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi
kita semua, terima kasih.

Pasir Pengaraian, 5 Oktober 2021

Penulis

i
1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi Agama Secara Teologi ............................................. 3
B. Aspek Agama Islam ............................................................... 5
C. Karakteristik Agama Islam ..................................................... 7
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

ii2
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Agama adalah peraturan-peraturan yang mengikat manusia dalam hubungan
dengan Tuhan-Nya dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan juga
hubungan manusia dengan alam. Ada banyak sekali alasan manusia membutuhkan
agama. Walaupun tidak semua manusia saat ini di dunia sekarang tidak memiliki
agama namun pada hakekatnya manusia butuh agama. Mereka yang tidak
memiliki agama disebut dengan ateis dan pandanganya disebut ateisme. Orang-
orang ateis tidak percaya akan adanya Tuhan, namun kebanyakan dari mereka
memiliki sebuah kepercayaan tertentu sebagai pengganti agama. Pengganti
tersebut adalah ilmu pengetahuan, kebanyakan ateis berpandapat bahwa ilmu
pengetahuanlah yang paling benar akan semua hal dan mereka percaya akan itu.
Percaya merupakan kata kuncinya, mereka mengganti kepercayaan akan Tuhan
dengan ilmu pengetahuan. Kebanyakan ateis akan tersinggung atau merasa frustasi
jikalau sebuah peristiwa tidak dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan, sama
halnya dengan para penganut agama jikalau ilmu agama mereka terbukti salah.
Berdasarkan hal tersebut pada dasarnya manusia butuh akan agama atau
kepercayaan.
Jadi secara luas pengertian agama Islam adalah agama yang diwahyukan
Allah kepada rasul-rasul-Nya dan terakhir disempurnakan kepada Rasul
Muhammad SAW yang berisi undang-undang dan metode kehidupan yang
mengatur dan mengarahkan bagaimana manusia berhubungan dengan Allah,
manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta agar kehidupan
manusia terbina dan dapat meraih kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Definisi agama secara teologi ?
2. Menjelaskan aspek agama Islam ?
3. Mengidentifikasi karakteristik agama islam ?

1
C. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah
1. Definisi agama secara teologi
2. Menjelaskan aspek agama Islam
3. Mengidentifikasi karakteristik agama islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI AGAMA SECARA TEOLOGI


Agama, Religi, dan Din (pada umumnya) adalah suatu sistema credo (tata-
keimanan atau tata-keyakinan) atas adanya sesuatu Yang Mutlak di luar manusia
dan Satu sistema ritus (tata-peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Yang
Mutlak itu serta sistema norma (tata-kaidah) yang mengatur hubungan manusia
dengan sesama manusia dan hubunganmanusia dengan alam lainnya, sesuai dan
sejalan dengan tata-keimanan dan tata-peribadatan termaksud (Abdul Rahman,
2016; 1). Berdasarkan pengertian tersebut kita mengetahui bahwa inti dari agama
adalah kepercayaan yang dibungkus dalam suatu sistem. Namun agama itu sendiri
ada banyak dan setiap agama mempunyai sistem dan arti etimologis sendiri-
sendiri. Perbedaan itulah yang mengakibatkan banyaknya perselisihan dan
masalah. Walaupun demikian Agama Islam membenarkan akan adanya
perbedaan, seperti dalam yang berbunyi:

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki


dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Berdasarkan surah tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Allah


SWT menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku dan berbeda.
Secara kebahasaan kata agama berasal dari bahasa sanskerta, yaitu kata a yang
berarti tidak, dan gam yang berarti pergi. Berarti agama adalah tidak pergi, tidak
putus, tidak hilang, dengan maksud karena agama diajarkan secara turun temurun

3
atau karena agam pada umumnya mengajarkan kekekalan hidup, atau kematian
bukanlah akhir dari kehidupan karena ada kehidupan lagi selanjutnya. Ada juga
yang mengartikan gam itu adalah kacau, dengan maksud bawha setiap manusia
yang mempunyai agama maka dengan agama itu ia tidak kacau atau mempunyai
pandangan hidup, mempunyai jalan hidup, dan punya jalan lurus serta teratur
(Nasution 1979b,jilid I :1-2). Lalu dalam bahasa Arab agama disebut Al-Din,
dengan panjang mad pada “Diin”, yang mempunyai beberapa arti yaitu: A.
Paksaan kekuatan, dan tekanan. B. Ketaatan, kepatuhan atau peribadatan. C.
Pembalasan atau perhitungan. D. Sistem atau cara (Nasution 1979b, jilid I:1-2,
Wahbah et,al 1971:98).

Unsur-Unsur dalam Agama

Menurut Prof. Dr. Harun Nasution (1999) menyarakan bawha agama dapat
disebut agama jika memenuhi minimal empat unsur penting yang harus ada dalam
agama.

a. Unsur Keyakinan atau kepercayaan (credial)

Unsur keyakinan dalam artian bahwa pengikut agama tersebut memiliki sebuah
kepercayaan dan mempercayai sesuatu atau seseorang yang gaib.

b. Unsur penyembahan atau peribadatan (ritual)

Manusia merasa lemah dan berhajat pada Tuhan sebagai tempat meminta
tolong.

c Unsur aturan atau tata cara daalam peribadatan (ritus)

Adanya aturan berupa Kitab Suci yang mengandung ajaran - ajaran agama
tersebut dan sekaligus mengatur tata cara penyembahan kepada Tuhan yang
mereka yakini tersebut

d. Respons yang bersifat emosinil dari manusia

Adanya respon terhadap agama, baik dalam hal kegiatan ataupun kepercayaan.

pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi, Wahyudin, Achmad, M. Ilyas, M.


Saifulloh, Z. Muhibbin 2009

4
B. ASPEK AGAMA ISLAM
Ketika dikatakan "syariat Islam" atau ajaran Islam, maka ini maksudnya
mencakup tiga aspek: i'tiqadiyah, amaliah dan akhlaqiyah. Yang pertama
menyangkut aspek keimanan yang didalami lewat ilmu akidah/kalam. Yang kedua
menyangkut urusan fikih dengan berbagai cabangannya (ibadah, muamalat,
munakahat, mawaris, jinayat, sampai siyasah). Dan yang ketiga menyangkut
kajian tasawuf. Aspek pertama berkaitan dengan soal sesat atau tidak, kedua
berkitan dengan halal atau haram dan boleh atau tidak, dan ketiga berkaitan
dengan aspek baik atau buruk, pantas atau tidak.

Tiga aspek dalam syariat Islam ini menjadi satu paket, tidak bisa
dipisahkan satu sama lain. Misal, tidak sempurna puasa seseorang yang hanya
menahan lapar dan haus tapi masih mengizinkan dirinya ghibah dan dengki,
marah, dan selalu berprasangka negatif terhadap Allah. Tidak boleh sedikit-sedikit
bilang sesat atau menjelaskan perihal haram dengan membentak-bentak atau
dengan mata melotot. Dan seterusnya.

Bahwa ketika keimanan utama (aspek pertama) sudah diucapkan rutin


minimal sembilan kali sehari dalam tasyahud shalat, maka para ulama
menekankan pentingnya penyatuan aspek kedua dan ketiga. bahkan dikatakan,
orang yang berfikih (tahu halal haram) tapi tidak bertasawuf (tidak baik
kelakuannya dan buruk isi hatinya) maka ia disebut fasik (tak taat terhadap
syariat); dan orang yang bertasawuf tapi tidak paham dan tidak menjalankan detil
ketentuan fikih disebut zindik (melenceng). Demikianlah.

Di lingkungan NU, kajian (dan pengamalannya sekaligus) terkait tiga


aspek syariat Islam itu diarahkan pada ulama khusus. Bidang keimanan diarahkan
ke Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan Almaturidi, itu pun lebih fokus lagi ke Al-
Asy'ari. Dalam fikih diarahkan ke Imam madhab empat, Imam Abu Hanifah,
Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hambal, itu pun di pesantren
hanya fokus ke madzhab Syafi'i. Dalam hal tasawuf, diarahkan ke Imam Ghazali
dan Iman Junaid al-Baghdadi, meskipun di pesantren tidak banyak yang kenal

5
karya atau pemikiran tasawuf al-Baghdadi. Memang sangat luas cakupan kajian
pada tiga aspek syariat Islam itu, namun perlu dibatasi dan diarahkan agar agama
tidak hanya menjadi sarana untuk berdiskusi dan berdebat. Agama adalah
pengamalan.
Terkhusus pada aspek ketiga kali ini, bahkan dalam penyebaran ajaran
Islam di Nusantara malahan para ulama penyebar Islam lebih Walisongo malahan
fokus ke aspek ini. Misal, Masyarakat diajak menonton wayang dengan syarat
mengucapkan sekaten (dua kalimat sahadat) yang entah apa itu maknanya,
kemudian diajarkan nilai-nilai Islam, sebelum detil mengajarkan soal tata cara
wudlu atau shalat, ketentuan zakat, apalagi kewajiban puasa sehari penuh. Bahkan
nilai-nilai Islam itu disambungkan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama-
agama atau dalam tradisi masyarakat yang sudah dijalankan dari waktu ke waktu,
yang oleh kelompok puritan dituduh sebagai bid'ah karena tidak sesuai dengan
kebiasaan orang Arab.
Aspek ketiga ini yang diutamakan, dan justru inilah yang menyebabkan
Islam berkembang pesat pada abad ke-13-15 bahkan menjadi mayoritas di
Nusantara dan bertahan meskipun dilewati masa penjajahan orang Eropa. Pada sisi
tertentu memang Rasulullah telah menyampaikan bahwa beliau diutus untuk
menyempurnakan aspek yang ketiga itu. Innama bu'itstu liutammima makarimal
akhlaq.
Untuk meluluhkan hati agar benar-benar menghayati dan mengamalkan
beberapa nilai dalam ajaran tasawuf seperti taubat, sabar, syukur, rendah hati,
penyayang sesama, dan siafat baik lainnya, kita diajurkan mengikuti tarekat.
Tarikat artinya jalan khusus untuk mencapai intisari ajaran tasawuf. Ada banyak
tarekat yang berkembang di Indonesia, seperti Qadiriyah Naqsabandiyah,
Naqsabandiyah, Syaziliyah, Tijaniyah dan lain-lain. Beberapa aspek ajaran tarekat
seperti urutan dan jumlah dzikir yang dilafadzkan usai shalat lima waktu, urutan
dan dzumlah bacaan lafadz tertentu dalam tradisi tahlilan sudah diamalkan dengan
baik oleh masyarakat meskipun tidak bertarikat. Amalan-amalan ini beserta
berbagai tirakatnya, dan nilai-nilainya yang disampaikan oleh para mursyid tarekat
atau oleh para kiai dan ustadz tidak lain adalah untuk mengasah hati (mujahadah)
agar bisa menghayati dan mengamalkan nilai-nilai ajaran tasawuf. Urutannya:

6
bersyariat dulu atau menjalankan ketentuan fikih, lalu bertarekat, baru orang akan
menemukan hakikat ajaran Islam.

C. KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM


Karakteristik Agama Islam Menurut Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir
Jawas: “Di antara karakteristik yang mengokohkan kelebihan Islam dan membuat
umat manusia sangat membutuhkan agama Islam adalah sebagai berikut”

1. Islam datang dari sisi Allah SWT dan sesungguhnya Allah lebih
mengetahui apa yang menjadi kebaikan bagi hamba-hamba-Nya.
2. Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta
tujuan manusia diciptakan.
3. Islam adalah agama fitrah. yaitu tidak akan pernah bertentangan dengan
fitrah dan akal pikiran manusia.
4. Islam adalah ilmu syar’i. Ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan
muslimah, dan ilmu mengangkat derajat orang-orang yang memilikinya ke
derajat yang paling tinggi.
5. Allah Azza wa Jalla menjamin kebahagiaan, kemuliaan, dan kemenangan
bagi orang yang berpegang teguh kepada Islam dan menerapkannya dalam
kehidupan, baik bagi perorangan maupun masyarakat.
6. Dalam agama Islam terdapat penyelesaian bagi segala problematika,
karena syari’at dan dasar-dasar ajarannya mencakup segala hukum bagi
segala peristiwa yang tidak terbatas.
7. Syari’at Islam adalah syari’at yang paling bijak dalam mengatur semua
bangsa, paling tepat dalam memberikan solusi dari setiap masalah,
memperhatikan kemaslahatan dan sangat memperhatikan hak-hak manusia.
8. Islam merupakan agama yang fleksibel cocok untuk semua tempat, zaman,
bangsa dan berbagai macam situasi).
9. Islam merupakan agama cinta, kebersamaan, persahabatan dan kasih
sayang sesama kaum muslim.
10. Islam adalah agama kesungguhan, keseriusan dan amal.
11. Islam adalah agama yang sangat jauh dari kontradiksi.

7
12. Islam itu sangat jelas dan sangat mudah, mudah dipahami oleh setiap
orang.
13. Islam mengajak kepada akhlak mulia dan amal soleh.
14. Islam memelihara kesehatan.
15. Islam seiring dengan penemuan ilmiah. Oleh karena itu tidak mungkin
penemuan ilmiah yang benar ber-tentangan dengan nash-nash syari’at
Islam yang jelas.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari apa yang telah disampaikan dalam makalah ini kita dapat
menyimpulkan bahwa di dunia ini agama digolongkan atau diklasifikasikan
menjadi beberapa macam dan hidup dan berkembang di kawasan yang berbeda-
beda.
Dari penjelasan mengenai sejumlah fungsi agama yang telah dikemukakan
sedikitnya ada dua hal yang pokok yaitu pertama, agama merupakan suatu
cakrawala tentang dunia yang tidak terjangkau manusia (beyond), dalam arti
ketika deprivasi (rasa kehilangan diri) dan frustasi dapat dialami sebagai sesuatu
yang memiliki makna dan kedua, agama merupakan sarana yang memungkinkan
hubungan antara manusia dengan Tuhan, yang memberikan jaminan dan
keselamatan.
Kita juga dapat menyimpulkan bahwa agama Islam berperan penting dalam
kehidupan manusia. Peran Islam dalam kehidupan adalah Islam sebagai kumpulan
informasi-informasi yang berasal dari Allah SWT, bertujuan untuk mengesakan
Tuhan dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudi luhur,
sebagai penuntun umatnya pada jalan yang benar, sebagai rambu-rambu atau
aturan dalam hidup, berperan sebagai peningkat etos kerja dalam kehidupan, dan
mengendalikan dan mengarahkan penggunaan teknologi untuk kepentingan
manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan AgamaIslam. Jakarta: PT. Raya Grafindo
persada.
Tim Penyusun UNY. 2008. Din Al-Islam. Yogyakarta: UNY Press.

Anda mungkin juga menyukai