Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN

MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER


SEPAK BOLA SMA NEGERI 1 PAGARAN TAPAH

JURNAL

OLEH:

RAMLI
NIM. 1434042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
2021

1
HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN


MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER
SEPAK BOLA SMA NEGERI 1 PAGARAN TAPAH

SKRIPSI

RAMLI
NIM. 1434042

Telah menyelesaikan ujian akhir untuk memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan pada
Hari Jum’at 30 Juli 2021
Menyetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Muarif Arhas Putra, M.Pd Lolia Manurizal, M.Pd., AIFO


NIDN. 1009039101 NIDN. 1002039001

Mengetahui
Made Armade, M.Pd
Masdi Janiarli, SST., M.Kes NIDN. 1002088802
Dekan Fakultas
NIDN. Keguruan
1014019004 Ketua Program Studi Pendidikan
dan Ilmu Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Ria Karno, S.Pd., M.Si Muarif Arhas Putra, M.Pd


NIDN. 0017078503 NIDN. 1009039101

2
JOSET Vol. ... No. ... (2021) Page ...

Received ... 2021 Accepted ... 2021 Published ... 2021

Sport Education and Health Journal


Universitas Pasir Pengaraian

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN


MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER
SEPAK BOLA SMA NEGERI 1 PAGARAN TAPAH

Ramli 1, Putra, MA2, Manurizal, L3


1,2,3
Departemen of Sport Education and Health, Universitas Pasir Pengaraian
1)
e-mail: ramliirama037@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian pada peserta ekstrakurikuler sepak bola SMA Negeri
1 Pagaran Tapah pada saat latihan penguasaan teknik dribbling atau menggiring bola peserta
yang mengikuti ekstrakulikuler sepak bola belum baik, misalnya pada saat melakukan
dribbling perkenaan kaki terhadap bola masih salah. Penguasaan bola saat menggiring masih
jauh dari jangkauan atau kaki, pandangan saat dribbling masih sering tertuju pada bola, dan
kecepatan dribbling belum maksimal. Penelitian ini adalah penelitian Korelasional. Populasi
penelitian adalah siswa ekstrakurikuler sepak bola SMA Negeri 1 Pagaran Tapah sejumlah 15
siswa, dimana teknik pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu total sampling, seluruh
anggota populasi dijadikan sampel. Instrumen penelitian adalah tes kecepatan dengan tes lari
50 meter dan kelincahan dengan Dodging Run Test, selanjutnya tes kemampuan menggiring
bola dengan menggunakan tes kemampuan menggiring bola. Teknik pengumpulan data
dengan menggunakan teknik tes dan pengukuran. Analisis data menggunakan teknik Korelasi
Product Moment, dan dilanjutkan dengan Korelasi Ganda. Hasil Penelitian ini Menunjukkan:
(1) Terdapat hubungan Kecepatan dengan Kemampuan Menggiring Bola pada Siswa
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Negeri 1 Pagaran Tapah. Dengan nilai rhitung (0.531) maka
rx1y > rtabel yaitu (0.531>0.514).; (2) Terdapat hubungan Kelincahan dengan Kemampuan
Menggiring Bola pada Siswa Ekstrakurikuler Sepa kbola SMA Negeri 1 Pagaran Tapah.
Dengan nilai rhitung (0.676) maka rx2y > rtabel yaitu (0.676>0.514).; (3) Terdapat hubungan
Kecepatan dan Kelincahan dengan Kemampuan Menggiring Bola pada Siswa Ekstrakurikuler
Sepak bola SMA Negeri 1 Pagaran Tapah. Dengan nilai rhitung (0.794) maka rx12y > rtabel yaitu
(0.794>0.514). Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara Kecepatan dan
Kelincahan Secara Bersama-sama dengan Kemampuan Menggiring Bola pada Siswa
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Negeri 1 Pagaran Tapah.

Kata kunci : Kecepatan, Kelincahan, Kemampuan Menggiring Bola

3
ABSTRACT
The problem in the study of soccer extracurricular participants at SMA Negeri 1
Pagaran Tapah during the practice of mastering the dribbling technique or dribbling the
participants who took part in soccer extracurriculars was not good, for example when doing
dribbling the foot hit the ball was still wrong. Mastery of the ball when dribbling is still far
from reach or feet, the view when dribbling is still often fixed on the ball, and the speed of
dribbling is not maximized. This research is a correlational research. The research
population was 15 students of soccer extracurricular at SMA Negeri 1 Pagaran Tapah, where
the sample selection technique in this study was total sampling, all members of the population
were sampled. The research instrument was a speed test with a 50 meter run test and agility
with a Dodging Run Test, then a dribbling ability test using a dribbling ability test. Data
collection techniques using test and measurement techniques. Data analysis used the Product
Moment Correlation technique, and continued with Multiple Correlation. The results of this
study indicate: (1) There was a relationship between speed and dribbling ability in soccer
extracurricular students at SMA Negeri 1 Pagaran Tapah. With the value of rcount (0.531),
then rx1y > rtable, namely (0.531>0.514); (2) There was a relationship between agility and
dribbling ability in extracurricular football students at SMA Negeri 1 Pagaran Tapah. With
the value of rcount (0.676), then rx2y > rtable, namely (0.676>0.514); (3) There was a
relationship between Speed and Agility with Dribbling Ability in Football Extracurricular
Students at SMA Negeri 1 Pagaran Tapah. With the value of rcount (0.794) then rx12y > rtable
that was (0.794>0.514). In conclusion, there was a significant relationship between Speed
and Agility Together with Dribbling Ability in Football Extracurricular Students at SMA
Negeri 1 Pagaran Tapah.

Keywords: Speed, Agility, Dribbling Ability


© Departemen of Sport Education and Health, Universitas Pasir Pengaraian

4
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

PENDAHULUAN olahraga, menumbuhkembangkan serta


Olahraga merupakan bagian dari pembinaan olahraga yang bersifat
aktivitas sehari-hari manusia yang berguna nasional dan daerah, dan
untuk membentuk jasmani dan rohani yang menyelenggarakan kompetisi secara
sehat. Pada saat ini olahraga memberikan berjenjang dan berkelanjutan”.
kontribusi yang positif dan nyata bagi Permainan sepak bola pada dasarnya
peningkatan kesehatan masyarakat. Selain itu bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-
olahraga juga turut berperan dalam banyaknya ke gawang lawan dan
peningkatan kemampuan bangsa dalam mempertahankan gawangnya agar lawan
melaksanakan sistem pembangunan yang tidak mampu mencetak gol. Sepakbola
berkelanjutan. merupakan permainan yang dimainkan oleh
Olahraga telah menjadi kebutuhan bagi dua regu yang masing-masing terdiri dari
masyarakat untuk menjaga serta sebelas orang pemain, setiap regu berusaha
meningkatkan kondisi fisik agar tetap memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke
bersemangat dalam melaksanakan aktivitas gawang lawan dan mempertahankan
sehari-hari serta memiliki kemampuan untuk gawangnya sendiri, untuk itu diperlukan
berprestasi. Hal ini sesuai dengan tujuan kerjasama dan tolong-menolong di antara
khusus dari aktivitas berolahraga yaitu: teman dalam satu regu. Permainan sepakbola
aktivitas olahraga yang bertujuan pendidikan, memerlukan berbagai teknik untuk
aktifitas olahraga yang bertujuan untuk digunakan seperti Dribbling, Passing,
rekreasi, aktifitas olahraga yang bertujuan Controlling, Shooting, Heading, dan teknik
untuk kesegaran jasmani, aktifitas olahraga khusus penjaga gawang.
yang bertujuan untuk prestasi. Ada 4 jenis teknik dasar menggiring
Sepak bola merupakan olahraga paling bola yaitu: (1) menggiring bola dengan
populer di dunia dan permainan mendunia bagian samping atau dalam kaki, (2)
hampir semua negara di Eropa, Amerika menggiring bola dengan kura-kura bagian
selatan, Asia, dan Afrika. Sepak bola dikenal dalam kaki, (3) menggiring bola dengan
secara Internasional sebagai ”Soccer”, kura-kura kaki, (4) menggiring bola dengan
olahraga ini seakan telah menjadi bahasa kura-kura bagian luar kaki. Menggiring bola
persatuan bagi berbagai bangsa sedunia tidak hanya membawa bola menyusuri
dengan berbagai latar belakang sejarah dan permukaan tanah atau lapangan dan lurus
budaya, sebagai alat pemersatu dunia yang kedepan melainkan rintangan menghadapi
sanggup melampui batas-batas perbedaan lawan yang jaraknya terlalu dekat, sehingga
politik, etnik dan agama. seorang pemain diharapkan memiliki
Perkembangan olahraga sepak bola kemampuan menggiring bola dengan baik.
juga didukung sepenuhnya oleh masyarakat Dribbling atau menggiring merupakan
dan pemerintah, hal ini terbukti dengan keterampilan dasar dalam sepak bola dan
adanya turnamen antar club yang diadakan semua pemain harus mampu membawa bola
oleh berbagai daerah maupun turnamen resmi saat sedang bergerak, berdiri atau bersiap
lainnya. Sebagaimana dijelaskan dalam melakukan operan atau tembakan.
Undang-Undang Sistem Keolahragaan Khusus dalam teknik Dribbling
Nasional Republik Indonesia Nomor: 3 (menggiring bola) pemain harus menguasai
Tahun 2005. Tentang pembinaan dan teknik tersebut dengan baik. Teknik
pengembangan olahraga prestasi pada Pasal Dribbling sangat berpengaruh terhadap
27 Ayat: 4 yang menyatakan bahwa: permainan para pemain sepak bola. Agar
“Pembinaan dan pengembangan dalam menggiring bola berhasil dengan baik,
olahraga prestasi dilaksanakan dengan pemain harus mempunyai kemampuan
memberdayakan perkumpulan mengontrol bola, kemampuan melakukan

5
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

gerak tipu, kemampuan mengubah arah, dan (Passing), menghentikan bola (Stoping),
pemain harus selalu memperhatikan situasi menyundul bola (Heading), dan menembak
atau posisi lawan maupun teman. (Shooting). Setiap pemain sepak bola,
Selain teknik dribbling, kelincahan dan idealnya menguasai keterampian-
kecepatan sebagai salah satu unsur fisik yang keterampilan dasar tersebut untuk dapat
mendukung penguasaan teknik bermain bermain sepak bola dengan baik.
sepak bola mempunyai peranan didalam Batty dalam Kurniawan Dkk
pencapaian prestasi yang optimal. Siswa (2016:384) menyatakan sepak bola
yang mempunyai kelincahan dan kecepatan merupakan permainan sederhana yang
lari yang baik tidak akan mengalami bertujuan untuk memasukkan bola ke dalam
kesulitan dalam melakukan serangan maupun gawang lawan, tanpa menggunakan gawang
pertahanan dan mengecoh lawan. Untuk itu atau lengan dan tim yang paling banyak
kelincahan dan kecepatan harus dimiliki oleh mencetak gol menang”. Menurut Muhdhor
setiap siswa. Komponen teknik bermain yang Kurniawan Dkk (2016:384) sepak bola
berupa kelincahan dan kecepatan sangat adalah permainan bola yang dimainkan oleh
diperlukan dalam sepakbola sehingga penting dua tim dengan masing-masing
untuk dilatihkan dan ditingkatkan melalui beranggotakan 11 orang. Permainan sepak
metode-metode yang tepat serta latihan yang bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-
teratur. banyaknya dengan menggunakan bola kulit
Berdasarkan observasi yang dilakukan berukuran 27- 28 inci.
peneliti di SMA N 1 Pagaran Tapah pada
hari Sabtu, 8 Februari 2020 pukul 14.00 Wib.
Terlihat pada saat latihan penguasaan teknik
dribbling atau menggiring bola peserta yang
mengikuti ekstrakulikuler sepak bola belum
baik, misalnya pada saat melakukan
dribbling perkenaan kaki terhadap bola
masih salah. Penguasaan bola saat
menggiring masih jauh dari jangkauan atau
kaki, pandangan saat dribbling masih sering
tertuju pada bola, dan kecepatan dribbling
belum maksimal.
Luxbacher dalam Nurdin (2016:36)
sepak bola merupakan permainan yang
menantang secara fisik dan mental. Dapat Gambar: 1 Ukuran Lapangan Sepak Bola
melakukan gerakan yang terampil di bawah Sumber: Johansyah (2015:20)
kondisi permainan yang waktunya terbatas,
fisik dan mental yang yang lelah dan sambil Mielke dalam Wiradarma (2016:386)
menghadapi lawan. Sedangkan Sucipto, dkk Dribbling atau menggiring adalah
dalam Pradipta (2014:1069) Sepak bola keterampilan dasar dalam sepak bola karena
merupakan permainan beregu yang masing- semua pemain harus mampu menguasai bola
masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan saat sedang bergerak, berdiri atau bersiap
salah satunya penjaga gawang. melakukan operan atau tembakan.
Dermawan dkk dalam Widodo Menggiring bola adalah menendang terputus-
(2018:249) menyatakan memainkan olahraga putus atau pelan-pelan. Oleh karena itu,
sepak bola ini, dibutuhkan keterampilan bagian kaki yang dipergunakan sama dengan
dasar antara lain terdiri dari keterampilan kaki yang dipergunakan untuk menendang
menggiring (Dribbling), mengumpan bola. Adapun tujuan tujuan dari dribbling

6
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

bola adalah untuk melewati lawan, Menurut Sukadiyanto dalam Sinurat


mengarahkan bola ke ruang kosong, (2018:59) kecepatan adalah kemampuan otot
melepaskan diri dari kawalan lawan, atau sekelompok otot untuk menjawab
membuka ruang untuk. rangsang dalam waktu secepat (sesingkat)
Soekatamsi dalam Effendi (2017:55) mungkin. Kecepatan sebagai hasil perpaduan
menyatakan menggiring bola adalah gerakan dari panjang ayunan tungkai dan jumlah
lari dengan menggunakan kaki mendorong langkah. Dimana gerakan panjang ayunan
bola agar tergulir terusmenerus di atas tanah. dan jumlah langkah merupakan serangkaian
Selain itu menggiring diartikan juga sebagai gerak yang sinkron dan kompleks dari sistem
seni dalam menggunakan beberapa kaki yang neuromuscular. Sedangkan menurut Sajoto
menyentuh atau menggulingkan bola terus- dalam Sinurat (2018:59) Kecepatan (speed)
menerus di atas tanah sambil berlari. adalah, kemampuan seseorang untuk
Hadiqie dalam Aprianova (2016:64) mengerjakan gerakan berkesinambungan
mendefinisikan bahwa Dribbling adalah dalam bentuk yang sama dalam waktu yang
salah satu keterampilan sepakbola yang sesingkat-singkatnya.
sangat dibutuhkan dan dikuasai”. Macam- Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh
macam teknik menggiring bola ada tiga, system susunan saraf, kemampuan
yaitu (a) menggiring bola dengan berorientasi ter-hadap situasi, kemampuan
menggunakan kaki bagian dalam, (b) panca indera dalam menerima rangsang,
menggiring bola dengan menggunakan kaki kecepatan lari dan gerak; 3) Kecepatan
bagian luar, (c) menggiring bola bergerak (Speed of Movement), yaitu
menggunakan sisi kaki bagian kura-kura. kemampuan kecepatan kontraksi semaksimal
mung-kin sebuah otot atau sekelompok otot
dalam satu gerakan yang tak terputus.
Kecepatan bergerak dipengaruhi oleh
kekuatan dan power otot, kemampuan
koodinasi gerakan, kelincahan dan
keseimbangan dan penguasaan teknik
gerakan. Kecepatan adalah kemampuan
untuk meningkatkan kecepatan gerakan
dalam jumlah waktu minimal. Bompa dalam
Putra (2016:21).
Muhajir dalam Daryanto (2016:207)
kelincahan adalah kemampuan seseorang
untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan
Gambar: 2 Menggiring Bola tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan
Sumber: Wijianarko (2016:35) keseimbangan. Kelincahan berkaitan dengan
tingkat kelentukan. Tanpa kelentukan yang
Menurut Scheunemann dalam baik seseorang tidak dapat bergerak dengan
Kurniawan dkk (2016:387) mengatakan lincah. Selain itu faktor keseimbangan
bahwa kecepatan adalah kemampuan berpengaruh terhadap kemampuan
melakukan gerakan atau menempuh jarak kelincahan seseorang.
tertentu dalam kurun waktu yang sesingkat Mochamad dalam Muhammad
mungkin. Kecepatan juga merupakan jarak (2018:3) kelincahan atau agility adalah
tempuh persatuan waktu diukur dalam menit kemampuan seseorang dalam merubah arah,
atau skala kuantitas; kecepatan adalah dalam posisi-posisi diarena tertentu. Seorang
kemampuan melakukan gerakan dalam yang mampu merubah satu posisi kesuatu
periode waktu yang pendek. posisi yang berbeda, dengan kecepatan

7
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

tinggi, dan koordinasi gerak yang baik, adalah dengan menggunakan pengukuran
berarti kelincahannya cukup tinggi. Menurut terhadap variabel-variabel yang terdapat
Harsono dalam Rohman (2015:3) orang yang dalam penelitian ini, adapun instrumen yang
lincah adalah orang yang mempunyai digunakan sebagai berikut: Tes Kecepatan
kemampuan untuk merubah arah dan posisi dapat dilakukan dengan tes lari 50 meter
tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu dengan hasil Reabilitas 0,75 dan Validitas
sedang bergerak tanpa kehilangan sebesar 0,79 Apriansyah (2014:28), tes
keseimbangan dan kesadaran akan posisi Kelincahan dapat dilakukan dengan Dodging
tubuhnya. Kelincahan juga merupakan Run dengan hasil Reabilitas 0,86 dan
kemampuan dari seseorang untuk merubah Validitas sebesar 0,84 Arsil dalam
posisi dan arah secepat mungkin sesuai Apriansyah (2014:27), Tes Menggiring Bola
dengan situasi yang dihadapi. dengan hasil Reabilitas 0,61 dan Validitas
sebesar 0,72 Arsil dalam Apriansyah
METODOLOGI (2014:30).
Penelitian ini merupakan penelitian Teknik pengumpulan data dalam
korelasional yang bertujuan untuk penelitian adalah dalam bentuk tes dan
mengetahui hubungan Kecepatan dan pengukuran. Tes dan pengukuran ini
Kelincahan dengan Kemampuan Menggiring dilakukan untuk memperoleh data-data yang
Bola pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak bola sesuai, data-data yang diperoleh dalam
SMA Negeri 1 Pagaran Tapah. Penelitian ini penelitian ini adalah hasil dari Kecepatan dan
menggunakan 3 variabel, terdiri dari 2 Kelincahan dengan Kemampuan Menggiring
variabel bebas dan 1 variabel terikat. Bola pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola
Variabel bebas tersebut adalah Kecepatan SMA Negeri 1 Pagaran Tapah. Adapun
(X1) dan Kelincahan (X2), sedangkan tahap-tahap atau prosedur yang dilakukan
variabel terikatnya adalah Kemampuan dalam penelitian ini sebagaiberikut:
Menggiring Bola (Y). 1. Tes Kecepatan
Tes atau pengukuran Kecepatan
Sugiyono (2015:79) mengatakan dapat dilakukan dengan tes lari 50 meter.
populasi adalah wilayah atau generalisasi Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi
yang terdiri dari obyek atau subjek yang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
mempunyai kualitas dan krateristik tertentu Jakarta dalam Apriansyah (2014:28)
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari proses pengambilan data tes Kecepatan
dan kemudian ditarik kesimpulannya. ada tahapan dan prosedurnya. Prosedur
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta untuk melaksanakan tes Kecepatan
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Negeri 1 dengan menggunakan tes lari 50 meter
Pagaran Tapah yang berjumlah15 orang. adalah sebagai berikut: Perlengakapan:
Sugiyono (2015:80) mengatakan lapangan yang datar, meteran, stopwatch,
sampel adalah bagian dari jumlah dan patok, alat tulis, Pelaksanaan: testee siap
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. berdiri di belakang garis star, dengan aba-
Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini aba “siap” testee siap berlari dengan star
yaitu teknik Total Sampling yang artinya berdiri, dengan aba-aba “ya” testee berlari
keseluruhan dari populasi dijadikan sampel. secepat-cepatnya dengan menempuh jarak
Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 50 meter sampai melewati garis akhir,
Siswa Ekstrakurikuler Sepak bola SMA pencatatan waktu dilakukan sampai
Negeri 1 Pagaran Tapah yang berjumlah 15 dengan memungkinkan persepuluh detik
orang. (0,1 detik), bila memungkinkan dicatat
Instrumen yang digunakan untuk sampai dengan perseratus detik (0,01
mengumpulkan data dalam penelitian ini detik), test dilakukan tiga kali, pelari

8
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

melakukan test berikutnya setelah 3. Tes Menggiring Bola


berselang minimal satu pelari. Kecepatan Irianto dalam Wijianarko (2016:48)
lari yang terbaik yang dihitng, testee untuk mengukur kemampuan menggiring
dinyatakan gagal apabila melewati atau bola dengan zig-zag.
menyebrangi lintasan lainnya. a) Alat-alat
2. Tes Kelincahan 1. Bola kaki
Tes atau pengukuran Kelincahan 2. Stopwatch
dapat dilakukan dengan Dodging Run Test 3. Lapangan sepak bola
Arsil dalam Apriansyah (2014:28) proses 4. 8 Buah pancang ukuran 1,5 m
pengambilan data tes Kelincahan ada 5. Meteran panjang
tahapan prosedurnya. Prosedur untuk 6. Blanko dan alat tulis
melaksanakan tes Kelincahan dengan b) Petugas : Seorang starter merangkap
menggunakan tes Dodging Run Test pencatat waktu. Seorang penghitung
adalah sebagai berikut : hasil, merangkap pencatat hasil.
a. Perlengkapan c) Lapangan tes :
1) Lapangan yang datar/ rata seluas 1. Dari pancang pertama disusun
kurang lebih 12 x 4 meter. pancang berikutnya sebanyak
2) Patok. delapan pancang dalam satu garis
3) Pita atau lakban untuk membuat jarak antara pancang 1,5 m.
garis/tanda pada lapangan. 2. Di depan pancang pertama dengan
4) Stopwatch. jarak 1,5 m dibuat garis batas
5) Alat tulis. sepanjang 1 m sebagai garis start
b. Pelaksanaan dan finish.
1) Testee berdiri pada tempat Sart. d) Pelaksanaan tes:
2) Setelah aba-aba “ya” anak coba 1. Pada aba-aba “siap”, testi berdiri
(testee) berlari secepatnya mengitari dibelakang garis start dengan bola
patok-patok yang sudah diatur siap untuk digiring.
letaknya sedemikian rupa, dan 2. Pada aba-aba “ya”, testi mulai
berhenti/finish dekat tempat start menggiring bola dengan melewati
semula. setiap pancang secara berurutan.
3) Waktu tempuh dicatat sebagai data 3. Jika ada kesalahan (ada pancang
kelincahan. belum dilewati) maka harus diulang
4) Testee diberi kesempatan sebanyak dimana kesalahan itu terjadi,
3x percobaan dan diambil hasil yang sehingga testi menggiring bola
terbaik. dengan melewati pancang secara
5) berurutan dan dilakukan pulang
pergi.
4. Diperkenankan menggiring bola
dengan salah satu kaki atau dengan
kedua kaki bergantian. Stopwatch
dihidupkan pada saat aba-aba “ya”,
dimatikan pada saat testi atau
bolanya yang terakhir melewati
garis finish.
5. Setiap testi diberi kesempatan dua
kali dengan selang waktu maksimal
Gambar 3 Lintasan Dodging Run Test 5 menit.
Ismaryati dalam Wijianarko (2016:45)

9
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

e) Penilaian : Nilai tes adalah waktu Koefisien korelasi ganda


terbaik yang dicapai dari dua kali
kesempatan menggiring bola. √
( )

Keterangan:
Ry : Koefesien korelasi ganda
ry1 : Koefisien korelasi antara x1 dan y
ry2 : Jumlah koefisien korelasi x2 dan
y
r1.2 : Jumlah koefisien x1 dan x2
Uji signifikansi Koefisien korelasi
ganda yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2015:266) sebagai berikut:

( ) ( )
Gambar 4 Lapangan Tes Menggiring Bola
Simber: Irianto dalam Wijianarko (2016:50) Keterangan:
R : Koefisien korelasi ganda
Setelah data terkumpul, langkah k : Jumlah variabel independen
selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam n : Jumlah anggota sampel
penelitian ini analisis data yang digunakan
yaitu uji normalitas data dan uji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN

( )( ) Berdasarkan pembahasan yang telah


diuraikan sebelumnya, variabel-variabel yang
√{ ( ) }{ ( ) } ada pada penelitian ini yakni, Kecepatan (X1)
dan Kelincahan (X2) dengan Kemampuan
Menggiring Bola (Y) pada Siswa
Keterangan: Ekstrakurikuler Sepak Bola SMA Negeri 1
Pagaran Tapah. Agar lebih jelas dari masing-
rxy : Angka indek korelasi r product masing deskripsi data tersebut dapat dilihat
moment. sebagai berikut:
∑x : Jumlah nilai data x. 1. Kecepatan
∑y : Jumlah nilai data y. Untuk mengetahui kecepatan pada
n : Banyak data. siswa, maka digunakan tes pengukuran
∑xy : Jumlah hasil perkalian antara dengan tes kecepatan lari 50 meter dimana
skor x dan y sampel berjumlah 15 siswa (n = 15) yang
Pengujian Signifikan koefisien bertujuan untuk mengukur kecepatan.
korelasi melalui distribusi t: Setelah dilakukan tes, maka diperoleh
√ skor Maksimum sebesar 7.00 skor
Minimum sebesar 5.43 Rata-rata 6.33

Standar Deviasi 0.492 Median 6.30.
Deskripsi hasil penelitian tersebut
disajikan dalam distribusi frekuensi
sebagai berikut:

10
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Setelah dilakukan tes, maka diperoleh


Kecepatan skor Maksimum sebesar 5.49 skor
Minimum sebesar 2.88 Rata-rata 4.35
No
Kelas Frekuensi Frekuensi Standar Deviasi 0.667 Median 4.51.
Interval Absolute Relative (%) Deskripsi hasil penelitian tersebut
1 5.43-5.75 2 13 disajikan dalam distribusi frekuensi
2 5.76-6.08 2 13 sebagai berikut:
3 6.09-6.41 4 27
4 6.42-6.74 3 20
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data
Kelincahan
5 6.75-7.07 4 27 Kelas Frekuensi Frekuensi
No
Jumlah 15 100 Interval Absolute Relative (%)
Hasil Pengolahan Data Juli 2021 1 2.88-3.41 2 13
2 3.42-3.95 0 0
Berdasarkan data distribusi frekuensi
3 3.96-4.49 4 27
dari tes kecepatan pada table 1 dari 15
sampel ternyata 2 orang sampel (13%) 4 4.50-5.03 8 53
memiliki hasil Kecepatan dengan rentang 5 5.04-5.57 1 7
nilai 5.43-5.75 kemudian sebanyak 2 orang Jumlah 15 15
sampel (13%) memiliki kecepatan dengan Hasil Pengolahan Data Juli 2021
rentang nilai 5.76-6.08 selanjutnya sebanyak
4 orang sampel (27%) memiliki kecepatan Berdasarkan data distribusi frekuensi
dengan dengan rentang nilai 6.09-6.41 dari tes kelincahan pada table 2 dari 15
kemudian sebanyak 3 orang sampel (20%) sampel ternyata 2 orang sampel (13%)
memiliki kecepatan dengan rentang nilai memiliki hasil Kecepatan dengan rentang
6.42-6.74 kemudian 4 orang sampel (27%) nilai 2.88-3.41 kemudian sebanyak 0 orang
memiliki kecepatan dengan rentang nilai sampel (0%) memiliki kelincahan dengan
6.75-7.07 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada rentang nilai 3.42-3.95 selanjutnya sebanyak
histogram sebagai berikut: 4 orang sampel (27%) memiliki kelincahan
dengan dengan rentang nilai 3.96-4.49
kemudian sebanyak 8 orang sampel (53%)
30 27 27
memiliki kelincahan dengan rentang nilai
20
20 4.50-5.03 kemudian 1 orang sampel (7%)
13 13
memiliki kelincahan dengan rentang nilai
10 4 3 4 Fa 5.04-5.57 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
2 2
Fr histogram sebagai berikut:
0

60 53
50
40 27
Gambar 5 Histogram Kecepatan 30
20 13 Fa
8 7
2. Kelincahan 10 2 00 4 1 Fr
Untuk mengetahui kelincahan pada 0
siswa, maka digunakan tes pengukuran
dengan dodging run test dimana sampel
berjumlah 15 siswa (n = 15) yang
bertujuan untuk mengukur kelincahan.
Gambar 6 Histogram Kelincahan

11
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

3. Menggiring Bola
Untuk mengetahui kemampuan 30 27 27
menggiring bola pada siswa, maka 25 20 20
digunakan tes pengukuran dengan tes 20
15 7
menggiring bola dimana sampel 10 4 3 4 3 Fa
berjumlah 15 siswa (n = 15) yang 5 1
bertujuan untuk mengukur kemampuan 0 Fr
menggiring bola. Setelah dilakukan tes,
maka diperoleh skor Maksimum sebesar
16.95 skor Minimum sebesar 13.01 Rata-
rata 15.08 Standar Deviasi 1.181 Median
15.41. Deskripsi hasil penelitian tersebut Gambar 4.3 Histogram Data Kemampuan
disajikan dalam distribusi frekuensi Menggiring Bola
sebagai berikut:
Analisis uji normalitas data dilakukan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data dengan uji lilliefors. Hasil analisis uji
Menggiring Bola normalitas masing-masing variabel disajikan
dalam bentuk tabel di bawah ini:
Frekuensi Frekuensi
No
Kelas Interval Absolute Relative (%)
Tabel 4 Uji Normalitas Data Kecepatan dan
1 13.01-13.80 4 27 Kelincahan dengan Kemampuan
2 13.81-14.60 1 6 Menggiring Bola pada Siswa
3 14.61-15.40 3 20 Ekstrakurikuler Sepak bola SMA
4 15.41-16.20 4 27 Negeri 1 Pagaran Tapah
5 16.21-17.00 3 20
Variabel Lobsevasi Ltabel Keterangan
Jumlah 15 15 Kecepatan 0.100 0.220 Normal
Hasil Pengolahan Data Juli 2021 Kelincahan 0.175 0.220 Normal
Kemampuan
0.133 0.220 Normal
Berdasarkan data distribusi frekuensi Menggiring Bola
kemampuan menggiring bola pada tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Juli 2021
dari 15 sampel ternyata 4 orang sampel
(27%) memiliki kemampuan menggiring Pada table 4 dapat dilihat bahwa data
bola dengan rentang nilai 13.01-13.80 kecepatan (X1) diperoleh Lobservasi = 0.100
kemudian sebanyak 1 orang sampel (6%) dan dari tabel = 0.220 diperoleh berdistribusi
memiliki kemampuan menggiring bola normal sebab Lobservasi < Ltabel atau
dengan rentang nilai 13.81-14.60 selanjutnya 0.100<0.2200 disimpulkan bahwa data
sebanyak 3 orang sampel (20%) memiliki normal. Data hasil kelincahan (X2) diperoleh
memiliki kemampuan servis atas dengan Lobservasi (0,175) dan dari Ltabel (0.220).
rentang nilai 14.61-15.40 kemudian sebanyak diperoleh berdistribusi normal sebab Lobservasi
4 orang sampel (27%) memiliki kemampuan < Ltabel atau 0.175<0.220 disimpulkan bahwa
menggiring bola dengan rentang nilai 15.41- data normal. dan data kemampuan
16.20 kemudian 3 orang sampel (20%) menggiring bola (Y) diperoleh Lobservasi
memiliki kemampuan menggiring bola (0.133) dan dari Ltabel (0.220) diperoleh
dengan rentang nilai 16.21-17.00. Untuk populasi berdistribusi normal sebab Lobservasi
lebih jelas dapat dilihat pada histogram < Ltabel atau 0.133<0.220 disimpulkan bahwa
sebagai berikut: data normal.

12
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

Hipotesis 1 (Satu): Kecepatan dengan Tabel 6 Rangkuman Hasil Analisi Uji


Kemampuan Menggiring Bola pada Siswa Keberartian Koefisien Korelasi Kelincahan
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Negeri 1 dengan Kemampuan Menggiring Bola pada
Pagaran Tapah Siswa Ekstrakurikuler Sepak bola SMA
Negeri 1 Pagaran Tapah
Hasil analisis Korelasi Product
Moment menunjukkan rhitung (0.531) > rtabel Koefisien thitung ttabel Kesimpulan
(0.514), sedangkan thitung (2.262) > ttabel Korelasi rx2y
0.676 3.311 1.771 Signifikan
(1.771). Dengan demikian, dapat
disimpulkan hipotesis kerja yang diajukan Ho Hasil Pengolahan Data Juli 2021
ditolak dan Ha diterima, yang berarti
Hipotesis 1 diterima, yaitu terdapat hubungan Hipotesis 3 (Tiga): Kecepatan dan
yang signifikan antara Kecepatan dengan Kelincahan dengan Kemampuan
Kemampuan Menggiring Bola pada Siswa Menggiring Bola pada Siswa
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Negeri 1 Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Negeri 1
Pagaran Tapah. Pagaran Tapah

Tabel 5 Rangkuman Hasil Analisi Uji Dari hasil analisis statistik variabel
Keberartian Koefisien Korelasi kecepatan (x1), kelincahan (x2) memiliki
Kecepatan dengan Kemampuan hubungan secara bersama-sama (x12) yang
Menggiring Bola pada Siswa signifikan dengan Kemampuan Menggiring
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Bola pada Siswa Ekstrakurikuler Sepak bola
Negeri 1 Pagaran Tapah SMA Negeri 1 Pagaran Tapah, di mana hasil
analisis Korelasi Ganda 2 (dua) prediktor,
Koefisien thitung ttabel Kesimpulan data penelitian dapat dilihat bahwa terdapat
Korelasi rx1y hubungan kecepatan dan kelincahan dengan
0.531 2.262 1.771 Signifikan kemampuan menggiring bola, dengan rhitung
Hasil Pengolahan Data Juli 2021 (0.794)>rtabel(0.514), berarti secara bersama
hubungan kecepatan dan kelincahan dengan
Hipotesis 2 (Dua): Kelincahan dengan kemampuan menggiring bola, dengan Fhitung
Kemampuan Menggiring Bola pada Siswa (5.06) > Ftabel (3.88), artinya terdapat
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Negeri 1 hubungan yang signifikan antara kecepatan
Pagaran Tapah dan kelincahan dengan kemampuan
menggiring bola pada Siswa Ekstrakurikuler
Hasil analisis Korelasi Product Sepak bola SMA Negeri 1 Pagaran Tapah.
Moment menunjukkan rhitung (0.676) > rtabel Dengan demikian hipotesis kerja yang
(0.514), sedangkan thitung (3.311) > ttabel diajukan Ha dapat diterima. Rangkuman
(1.771). Dengan demikian, dapat analisis hasil uji keberartian untuk lebih
disimpulkan hipotesis kerja yang diajukan Ho lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
ditolak dan Ha diterima, yang berarti
Hipotesis 1 diterima, yaitu terdapat hubungan Tabel 7 Rangkuman Hasil Analisi Uji
yang signifikan antara Kelincahan dengan Keberartian Koefisien Korelasi
Kemampuan Menggiring Bola pada Siswa Kecepatan dan Kelincahan dengan
Ekstrakurikuler Sepakbola SMA Negeri 1 Kemampuan Menggiring Bola pada
Pagaran Tapah. Siswa Ekstrakurikuler Sepak bola
SMA Negeri 1 Pagaran Tapah

13
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

Koefisien Fhitung Ftabel Kesimpulan dalam melakukan gerakan menggiring bola


Korelasi rxy12 agar mampu melewati lawan. Kenyataan
0.794 5.06 3.88 Signifikan
tersebut terbukti melalui penelitian ini
Hasil Pengolahan Data Juli 2021 dimana diperoleh temuan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara kecepatan
Pembahasan dengan kemampuan menggiring bola pada
siswa ekstrakurikuler sepak bola SMA
Penelitian ini bertujuan untuk Negeri 1 Pagaran Tapah. Adapun derajat
mengetahui ada tidaknya hubungan antara hubungan antara kecepatan tersebut dengan
kecepatan dan kelincahan dengan kemampuan menggiring bola kurang erat
kemampuan menggiring bola pada siswa ditunjukkan dari harga koefisien korelasi
ekstrakurikuler sepa kbola SMA Negeri 1 sebesar 0.531.
Pagaran Tapah, sampel dalam penelitian ini Kelincahan dalam kemampuan
yaitu semua peserta ekstrakulikuler sepak menggiring bola sangat dibutuhkan untuk
bola SMA Negeri 1 Pagaran Tapah yang melakukan gerakan mengecoh lawan pada
berjumlah 15 orang. Menggiring bola saat mengiring bola dan dapat mengontrol
merupakan salah satu teknik dasar yang bola selanjutnya. Kelincahan merupakan
penting dalam sepak bola. Menggiring itu salah satu faktor penting yang mempengaruhi
tersebut merupakan menggerakan bola gerak. Kelincahan merupakan unsur
dengan kaki agar tidak direbut oleh pemain kemampuan gerak yang harus dimiliki
lawan yang bertujuan untuk mendekati jarak seorang pemain sepak bola, sebab dengan
sasaran dan mencari kesempatan untuk kelincahan yang tinggi pemain dapat
mengoper bola atau menembak bola menghemat tenaga dalam suatu permainan.
langsung ke gawang. Untuk mendapatkan Kelincahan juga diperlukan dalam
kemampuan menggiring yang baik maka membebaskan diri dari kawalan lawan
dibutuhkan faktor-faktor fisik yang dengan menggiring bola melewati lawan
mendukung, dalam penelitian ini diantaranya dengan menyerang untuk menciptakan suatu
yaitu kecepatan, kelincahan. gol.
Hasil penelitian ini menunjukkan Kenyataan tersebut terbukti melalui
bahwa kecepatan mempengaruhi hasil penelitian ini dimana diperoleh temuan
menggiring bola. Semakin besar kecepatan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
peserta, maka hasil menggiring bola akan kelincahan dengan kemampuan menggiring
semakin cepat, sebaliknya semakin lambat bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola
kecepatan, maka hasil menggiring bola akan SMA Negeri 1 Pagaran Tapah. Adapun
semakin lambat pula. Kecepatan merupakan derajat hubungan antara kelincahan tersebut
unsur kemampuan gerak yang harus dimiliki dengan kemampuan menggiring bola kurang
seorang pemain sepakbola sebab dengan erat ditunjukkan dari harga koefisien korelasi
kecepatan yang tinggi, pemain yang akan sebesar 0.676.
menggiring bola dapat menerobos dan Pemain yang mempunyai kecepatan
melemahkan daerah pertahanan lawan. Oleh dan kelincahan yang baik tidak akan
karena itu, kecepatan harus dilatih dengan mengalami kesulitan dalam melakukan
latihan cara berlari cepat atau melakukan serangan maupun pertahanan dan mengecoh
latihan lari dengan beban. lawan. Jadi hubungan antara kecepatan dan
Kecepatan berbanding lurus dengan kelincahan dengan kemampuan menggiring
kemampuan menggiring bola, sehingga bola sangatlah erat dikarenakan pada saat
semakin baik kecepatan yang dimiliki maka menggiring bola pemain harus memiliki
akan semakin baik juga kemampuan komponen fisik tersebut agar pergerakan saat
menggiring bola. Kecepatan mempunyai menggiring bola jauh lebih efektif serta
peran penting dalam permainan sepakbola

14
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

melewati lawan dari sergapan dan mencetak 3. Untuk Siswa ekstrakurikuler SMA
gol. Negeri 1 Pagaran Tapah agar dapat
Semakin besar kecepatan peserta, maka meningkatkan latihan kondisi fisik,
hasil menggiring bola akan semakin cepat. karena kondisi fisik merupakan salah
Begitu pula dengan kelincahan, kelincahan satu faktor yang menentukan
dalam kemampuan menggiring bola sangat keberhasilan dalam setiap cabang
dibutuhkan untuk melakukan gerakan olahraga.
mengecoh lawan pada saat mengiring bola. 4. Kepada Guru dan pelatih agar terus
Apabila pemain dalam permainan sepak bola mengajarkan teknik-teknik dasar dalam
mampu menguasai kedua faktor tersebut permainan Sepak bola dan juga melatih
dengan baik maka kemampuan menggiring kondisi fisik siswa agar hasil nya bisa
bola akan lebih maksimal. menjadi baik.
5. Bagi Sekolah dan pihak terkait agar
KESIMPULAN DAN SARAN lebih melengkapi sarana dan prasarana
olahraga demi tersalurnya bakat-bakat
1. Kesimpulan yang ada pada siswa.
6. Bagi peneliti agar dapat dijadikan
1. Terdapat hubungan Kecepatan dengan sebagai referensi untuk penelitian
Kemampuan Menggiring Bola pada selanjutnya.
Siswa Ekstrakurikuler Sepak bola SMA 7. Bagi Dinas Pendidikan, untuk
Negeri 1 Pagaran Tapah. Dengan nilai mengetahui potensi-potensi siswa yang
rhitung (0.531) maka rx1y > rtabel yaitu ada di SMA Negeri 1 Pagaran Tapah
(0.531>0.514). khususnya di cabang olahraga Sepak
2. Terdapat hubungan Kelincahan dengan bola.
Kemampuan Menggiring Bola pada
Siswa Ekstrakurikuler Sepak bola SMA DAFTAR PUSTAKA
Negeri 1 Pagaran Tapah. Dengan nilai
Aprianova, F., & Hariadi, I. (2017). Metode
rhitung (0.676) maka rx2y > rtabel yaitu
Drill Untuk Meningkatkan Teknik
(0.676>0.514).
Dasar Menggiring Bola
3. Terdapat hubungan Kecepatan dan
(Dribbling) Dalam Permainan
Kelincahan dengan Kemampuan
Sepakbola Pada Siswa Sekolah
Menggiring Bola pada Siswa
Sepakbola Putra Zodiac
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA
Kabupaten Bojonegoro Usia 13-15
Negeri 1 Pagaran Tapah. Dengan nilai
Tahun. Indonesia Performance
rhitung (0.794) maka rx12y > rtabel yaitu
Journal, 1(1).
(0.794>0.514).
Apriansyah. D. 2014. Kontribusi Kelincahan
Kesimpulannya terdapat hubungan
dan Kecepatan Terhadap
yang signifikan antara Kecepatan dan
Kemampuan Menggiring Bola
Kelincahan Secara Bersama-sama dengan
Pemain Sepak Bola PS.FKIP UNIB
Kemampuan Menggiring Bola pada Siswa
Kota Bengkulu. Skripsi: Bengkulu.
Ekstrakurikuler Sepak bola SMA Negeri 1
Universitas Bengkulu.
Pagaran Tapah.
Daryanto, Z. P., & Hidayat, K. (2016).
2. Saran
Pengaruh Latihan Kelincahan
Berdasarkan pada kesimpulan di Terhadap Kemampuan Menggiring
atas, maka peneliti dapat memberikan Bola. Jurnal Pendidikan
saran-saran sebagai berikut : Olahraga, 4(2), 201-212.

15
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

Effendi1. A. R Dan Rhamadhansyah. F. Sepak Bola Gawang Skor dalam


2017. Peningkatan Pembelajaran Penjasorkes bagi Siswa Kelas V
Menggiring Bola dalam Permainan Sekolah Dasar Negeri5 Tubanan
Sepakbola Menggunakan Modifikasi Kecamatankembang Kabupaten
Bola Plastik. Jurnal Pendidikan Jepara 2012/2013. Journal of
Olahraga. Volume 6, Nomor 1, Physical Education, Sport, Health
Halaman 54-64. and Recreations, Volume 3, Nomor
3, Halaman 1069-1072, ISSN 2252-
Johansyah, 2015. Redisains Stadion Surajaya 6773.
di Lamongan (Tema:Arsitektur High
Tech). Jurnal Universitas Islam Rohman. S. 2015. Pengaruh Pelatihan Rope
Negeri Maulana Malik: Malang. Jump Dengan Metode Interval
Training Terhadap Kelincahan.
Kurniawan dkk. 2016. Hubungan antara Jurnal Kesehatan Olahraga. Volume
Kecepatan Lari dengan 3, Nomor 1, Halaman 207-214.
Kemampuan Menggiring Bola
Sepak pada Siswa Usia 13-14 Sinurat, R. (2018). Pengaruh Metode Latihan
Tahun SSB Unibraw 82 Malang. S-Curve Runs Terhadap
Jurnal Pendidikan Jasmani, Peningkatan Kecepatan Lari 100
Volume 26, Nomor 02, Halaman Meter Ditinjau Dari Rasio Panjang
381-397. Telapak Kaki Dan Tinggi
Badan. Jurnal Ilmiah Edu Research
Muhammad. J. 2018. Perkembangan Vol, 7(1), 49.
Kemampuan Fisik (Kelentukan,
Kekuatan Otot Ekstensor, dan Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kelincahan) Orang Dewasa Muda Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Ditinjau dari Usia dan Etnik. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Journal Power Of Sports. Volume
1, Nomor 2, Halaman 1-7, ISSN: Undang-Undang Sistem Keolahragaan
2614-4603. Nasional Republik Indonesia
Nomor: 3 Tahun 2005. Tentang
Nurdin. 2016. Hubungan Kelentukan Dan Pembinaan dan Pengembangan
Kelincahan Terhadap Keterampilan Olahraga Prestasi.
Menggiringbola dalam Permainan
Sepak Bola pada Klubred Wood Widodo. A. 2018. Pengembangan Model
Fcmataram Tahun 2016. Jurnal Permainan Target untuk
Pendidikan mandala, Volume 1 Meningkatkan Keterampilan
Nomor 1, Halaman 36-41, ISSN Shooting dalam Permainan
2548-5555. Sepakbola. Jurnal SPORTIF,
Volume 4 Nomor 2, Halaman 249-
Putra, M. A.(2016). Pengaruh Bentuk 263, ISSN: 2477-3379.
Latihan dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Kecepatan Lari Atlet Wiradarma dkk. 2016. Hubungan Motor
Sepakbola. Edu Research, 5(1), 19- Ability dengan Kecepatan
28. Menggiring Bola pada Siswa
Putra Ekstrakulikuler SD SMP
Pradipta dan Randy. D. S. 2014. Negeri Satap 1 Lingsar Tahun
Pengembangan Model Permainan 2015. Junal Pendidikan Olahraga

16
Jurnal of Sport Education and Training
Vol. ... No. ... Page ...

dan Kesehatan GELORA, Volume


3 Nomor 1, Halaman 385-392,
ISSN: 2355-4355.

Wijianarko. T. 2016. Hubungan antara


Kecepatan, Kelincahan dan Ball
Feeling dengan Kemampuan
Menggiring Bola Peserta
Ekstrakurikuler Sepakbola SMP N
2 Godean. Skripsi: Yogyakarta.
Universitas Negeri Yogyakar.

17

Anda mungkin juga menyukai