PROPOSAL
Oleh
……………….
…………..
Nim : …….
Prodi : PENJASKESREK
Jenjang : S-1
Yang telah kami periksa, perbaiki dan menyetujui untuk dapat diajukan Seminar
Usulan.
Menyetujui
Dosen Pembimbing.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua Program Studi Penjaskesrek
pendidikan nasional.
aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill.
menggiring bola.
teknik yaitu : teknik dengan bola dan tanpa bola. Teknik dasar
jaraknya cukup dekat dan rapat. Hal ini menuntut seorang pemain
umpan kepada kawan dan untuk menahan bola tetap ada dalam
bola banyak pemain yang kesulitan dalam melewati lawan hal ini
arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh.
Kelincahan terjadi karena gerakan tenaga yang ekplosif. M. Sajoto (2009 : 90)
arena tertentu. Kelincahan biasanya dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan
cepat, mengubah arah dan posisi, menghindari benturan antara pemain dan
dan posisi tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu yang
mempertahankan sikap tubuh yang pada saat melakukan gerakan tergantung pada
kemampuan integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semisis kuralis pada
juga merupakan unsur terpenting dalam permainan sepakbola, namun juga memiliki
banyak unsur koordinasi mata-kaki dan kelincahan. Dengan pertimbangan hal di atas
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan Penelitian
B. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis
b. Bagi Siswa
Sebagai penambah ilmu dan wawasan dalam bidang teknik dasar sepakbola.
2. Secara Praktis
b. Bagi Siswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Permainan Sepakbola.
menentukan.
dimana teknik dan keterampilan para pemain. Oleh karena itu tanpa
a) Menendang bola
Gambar 1. Teknik dasar menendang bola
(Sucipto, dkk, 2000:17)
Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola
cepat, cermat dan tepat pada sasaran, sasaran pada teman maupun
2001 2.41).
b) Menyundul Bola
Gambar 2. Teknik Dasar Menyundul Bola
(Sucipto, dkk, 2000:25)
Menurut Sukatamsi (2002:336), menyudul bola adalah meneruskan bola
dengan mempergunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kening di bawah rambut. Ini
1) Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola,
pada leher,
3) Untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kedua
dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot perut, kekuatan dorongan
panggul dan kekuatan kedua lutut kaki bengkok diluruskan, badan diayunkan
5) Pada waktu menyundul bola mata tetap terbuka dan tidak boleh dipejamkan,
dan selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola
diarahkan dan selanjutnya diikuti dengan gerak lanjutan untuk segera lari
passing (Sucipto, dkk, 2000: 22). Dilihat dan perkenaan bagian badan yang pada
umumnya digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha dan dada. Bagian
kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki
d) Menggiring Bola.
peranan penting dalam permainan sepak bola, tidak heran jika para pengamat
sepakbola khususnya mengatakan bahwa mahirnya seorang pemain dapat dilihat pada
dan sebaginya. Kini banyak para pelatih mengabaikan atau menganggap tidak penting
hal itu. Ada dua unsur kondisi fisik yang cukup besar peranannya dalam menggiring
bola, yaitu kelincahan, dan keseimbangan yang menurut Bompa, Tudor O. (1983:
Hal itu dikatakan oleh Arpad (1972 : 145) bahwa menggiring bola adalah
mengulirkan bola terus menerus di tanah sambil lari. Menurut Charles (1980 :235)
untuk melewati lawan, dikatakan pula oleh Soedjono (1985 : 143)menggiring bola
Yang dimaksud dengan teknik badan adalah cara pemain menguasai gerak
tubuhnya dalam permainan, dalam hal ini menyangkut cara lari, cara melompat, dan
gerak tipu badan. Cara berlari dalam permainan sepakbola mempunyai teknik
tersendiri, yaitu lari dengan langkah-langkah pendek dan cepat. Lari dengan bagian
Dengan cara lari yang demikian langkah-langkah kaki akan lebih ringan,
perubahan arah lebih mudah dilakukan, dan gerakan eksplosif hanya dapat dilakukan
jika pemain siap dengan berat badan bertumpu pada telapak kaki bagian depan
tersebut. Lari dengan seluruh telapak kaki berpijak di tanah (flat), akan menyulitkan
langkah pendek dan cepat, merubah arah atau untuk berhenti secara tiba-tiba. Akan
lebih sulit lagi untuk melakukan gerakan eksplosif seperti yang dituntut dalam
permainan sepakbola.
Dalam perebutan bola, pemain perlu melompat lebih tinggi dari lawannya dan juga
melakukan timing yang pas dalam melakukan lompatan agar dapat lebih dahulu
menyundul bola daripada lawan. Selain iu juga diperhatikan cara mendarat setelah
kaki, tujuanya agar begitu mendarat pemain dapat segera melakukan gerakan
Gerak tipu badan dapat dilakukan pemain dalam usaha untuk melewati lawan,
pemain dapat melakukan gerakan-gerakan yang tidak terduga dengan tubuhnya, baik
dengan gerakan, badan, bahkan terkadang dengan gerakan kepala. Gerakan tipuan ini
merupakan gerakan berhenti secara tiba-tiba pun termasuk gerak tipu badan. Prinsip
dari gerak tipu badan adalah semakin tidak terduga gerakan tersebut semakin baik.
2. Kelincahan
mengubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh.
Kelincahan terjadi karena gerakan tenaga yang ekplosif. Besarnya tenaga ditentukan
kelincahan adalah kemampuan mengubah secara cepat arah tubuh atau bagian tubuh
tanpa gangguan pada keseimbangan. Mengubah arah gerakan tubuh secara berulang-
ulang seperti halnya lari bolak-balik memerlukan kontraksi secara bergantian pada
kecepatan. Massa tubuh seorang atlet relatif konstan tetapi kecepatan dapat
ditingkatkan melalui pada rogram latihan dan pengembangan otot. Diantara atlet yang
beratnya sama (massa sama), atlet yang memiliki otot yang lebih kuat dalam
bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk mengubah arah atau posisi
tubuh secara cepat dan efektif di arena tertentu tanpa kehilangan keseimbangan.
ototnya. Kelincahan biasanya dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan cepat,
mengubah arah dan posisi, menghindari benturan antara pemain dan kemampuan
berkelit dari pemain di lapangan. Kemampuan bergerak mengubah arah dan posisi
tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu yang relatif singkat
dan cepat. Kelincahan yang dilakukan oleh atlet atau pemain sepakbola saat berlatih
maupun bertanding tergantung pula oleh kemampuan mengkoordinasikan system
gerak tubuh dengan respon terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi
seseorang untuk berubah arah dan posisi secepat mungkin sesuai dengan situasi yang
dihadapi dan dikehendaki. Nossek Jossef (1982 : 93) lebih lanjut menyebutkan bahwa
kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan tepat pada waktu sedang
dan posisi dengan cepat dan tepat sehingga memberikan kemungkinan seseorang
untuk melakukan gerakan ke arah yang berlawanan dan mengatasi situasi yang
dihadapi lebih cepat dan lebih efisien. Kegunaan kelincahan sangat penting terutama
1) Tipe tubuh
Dihubungkan dengan tipe tubuh, maka orang yang tergolong mesomorfi dan
2) Usia
meningkat lagi secara mantap sampai anak mencapai maturitas dan setelah itu
menurun kembali.
3) Jenis kelamin
Anak laki-laki menunjukkan kelincahan sedikit lebih baik dari pada anak wanita
mencolok.
4) Berat badan
5) Kelelahan
Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena menurunnya koordinasi
dan keseimbangan. Sehubungan dengan hal itu penting untuk memelihara daya
b. Latihan Kelincahan
Atlet lari bolak balik secepatnya dari titik yang satu ke titik yang lain
sebanyak kira-kira 10 kali. Setiap kali sampai pada suatu titik dia harus berusaha
untuk secepatnya membalikkan badan untuk lari menuju titik yang lain. Yang perlu
diperhatikan bahwa :
a) jarak antara kedua titik jangan terlalu jauh, misalnya 10 m atau lebih, maka
ada kemungkinan bahwa setelah lari beberapa kali bolak balik dia tidak
b) Jumlah ulangan lari bolak balik jangan terlalu banyak sehingga menyebabkan
atlet lelah. Kalau ulangan larinya terlalu banyak maka menyebabkan seperti
sehingga tubuh lurus dalam posisi push up, dengan kedua tangan bersandar
seluruh tubuh menghadap ke atas, satu tangan lepas dari lantai dan segera
1988 :173).
d) Lari Rintangan
2) Latihan kelincahan dapat juga dilakukan dengan latihan yang bersifat anaerobic
seperti :
a) Dot drill
Atlet bersiap dengan kedua kaki pada 2 titik, dan pada aba-aba “ya” atlet
berlari melingkari ketiga titik dalam waktu yang telah ditentukan. Latihan ini
sampai 4-5 m. atlet lari menuju garis tersebut dan setiap tiba disuatu garis dia
harus mengubah cara larinya dengan mundur, maju atau menyamping sesuai
dengan instruksi pelatih. ( Harsono, 1988 : 173). Dari contoh di atas kita lihat
2. Keseimbangan.
untuk menilai faktor-faktor di dalam dan luar diri pemain sehingga membuat pemain
adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri
Keseimbangan dapat dilihat dalam kegiatan berjalan, berdiri, dan berbagai jenis cabang
kestabilan tubuh dalam berbagai gerakan, baik dalam keadaan dinamis maupun dalam
komponen kesegaran jasmani yang sering dilakukan oleh anak-anak maupun dewasa.
posisi tubuh dalam kondisi statis maupun dalam kondisi dinamis. Keseimbangan sangat
kecakapan untuk menjaga keseimbangan badan dalam posisi bergerak Diperkuat oleh
Ismaryanti (2006: 48) terdapat dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan statis
dan dinamis.
(2014: 68) berperan penting dalam kualitas keseimbangan seseorang yang bermanfaat
a) mencegah cidera,
b) meningkatkan ketangkasan gerak,
Keseimbangan seseorang tidak luput dari beberapa aspek yang dapat menentukan
a) berat badan,
orang yang berada pada usia lanjut akan rentang jatuh dan cidera. Kemampuan
keseimbangan juga dipengaruhi oleh kekuatan otot yang memilki peran penting untuk
mempengaruhi keseimbangan, selain kekuatan otot kaki kekuatan otot perut, batang
ekstremitas juga memiki fungsi untuk menjaga keseimbangan menurut Kahle and
kemampuan mempertahankan tubuh baik pada saat berdiri (statis) atau pun pada saat
aktivitas olahraga baik berupa olahraga senam, jalan sehat, lari pagi atau bersepeda.
Berbagai olahraga lainya seperti sepakbola, bola basket, bulu tangkis, futsal, renang, tenis
sebagai satu perbuatan atau tugas yang merupakan indikator dari tingkat kemahiran
seseorang dalam melaksanakan suatu tugas. Teknik dasar bermain sepakbola adalah
terlepas sama sekali dari permainannya. Artinya memerintah badan sendiri dan
badannya, kecuali dengan lengannya. Jadi setiap pemain harus dapat memerintah
bola, bukan bola memerintah pemain. Kualitas teknik dasar pemain lepas dari fak tor-
faktor taktik dan fisik akan menentukan tingkat permainan suatu kesebelasan
sepakbola. Makin baik tingkat ketrampilan teknik pemain dalam memainkan dan
menguasai bola makin cepat dan cermat kerjasama kolektif akan tercapai. Dengan
demikian kesebelasan akan lebih lama menguasai bola atau menguasai permainan,
akan tetapi mendapatkan keuntungan secara fisik, moril dan taktik. Oleh karena itu
dasar bermain yang merupakan faktor untuk bermain. Melihat kenyataan yang
seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai ketrampilan teknik dasar bermain
tidaklah mungkin akan menjadi pemain yang baik dan terkemuka. Adapun teknik
dasar yang sering digunakan dalam permainan sepakbola diantaranya adalah teknik
Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar yang cukup memiliki
peranan penting dalam permainan sepak bola, tidak heran jika para pengamat sepak
bola khususnya mengatakan bahwa mahirnya seorang pamain dapat dilihat pada
kelentukan, kelincahan dan sebaginya. Kini banyak para pelatih mengabaikan atau
menganggap tidak penting hal itu. Ada dua unsur kondisi fisik yang cukup besar
seorang pemain mengolah bola dengan kakinya dan bagaimana keluwesan dalam
menggiring bola. Hal itu dikatakan oleh Csanadi Arpad (1972 : 145) bahwa
menggiring bola adalah mengulirkan bola terus menerus di tanah sambil lari. Menurut
Hughes Charles (1980 : 235) menggiring bola adalah kemampuan seseorang pemain
penyerang menguasai bola untuk melewati lawan, dikatakan pula oleh Soedjono
(1985 : 143) menggiring bola adalah membawa bola dengan kaki untuk melewati
lawan.
Dari batasan yang diberikan oleh para ahli di atas tidak menunjukkan adanya
perbedaan pengertian, sehingga dapat diambil suatu pengertian bahwa dribbling atau
menggiring bola adalah suatu kemampuan menguasai bola dengan kaki oleh pemain
sambil lari untuk melewati lawan ataui membuka daerah pertahanan lawan. Kegunaan
menguasainya sampai seorang rekan satu tim bebas dan memberikannya dalam posisi
yang lebih baik. Sedang menurut Engkos Kosasih (1985:56) tujuan menggiring bola
adalah :
1) Melewati lawan
3) Mempermudah rekan kesebelasan atau diri sendiri untuk membuat serangan atau
mengukur strategi
c) Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian atas atau punggung kaki
Dari ketiga cara menggiring bola tersebut, penulis memilih menggiring bola
menggunakan kura-kura bagian dalam dan kura-kura kaki bagian luar dalam
penelitian. Hal ini dikarenakan untuk melakukan teknik menggiring bola berputar ke
arah kiri digunakan kura-kura kaki sebelah dalam kaki kanan, sedangkan untuk
melakukan teknik menggiring ke arah kanan digunakan kura-kura kaki sebelah luar
kaki kanan (Sukatamsi 1988 : 161). Adapun cara menggiring bola menurut Sukatamsi
(1988 : 159) dengan kura-kura kaki bagian dalam adalah sebagai berikut :
1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola
2) Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti taknik
menendang, akan tetapi tiap langkah secara teratur menyentuh atau mendorong
bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki. Dengan
demikian bola mudah dikuasai dan tidak mudah direbut oleh lawan.
3) Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu sedikit ditekuk, dan pada
waktu kaki menyentuh bola, mata melihat bola, selanjutnya melihat situasi
lapangan.
Dengan menggunakan kura-kura kaki bagian dalam berarti posisi dari bola
selalu berada dalam penguasaan pemain. Hal ini akan menyebabkan lawan menemui
kesukaran untuk merampas bola. Selain itu pemain yang menggiring bola tersebut
dengan mudah merubah arah andaikan pemain lawan berusaha merebut bola. Jadi hal
seperti ini dapat diartikan jika pemain yang menggiring bola selalu diikuti atau bola
selalu berada diantara kedua kaki dengan lain perkataan bola selalu dapat dilindungi.
Disamping itu kalau menggiring bola menggunakan kura-kura kaki bagian dalam
1992 : 25).
Gambar 5
Perkenaan bola pada teknik menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam
(Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1988 : 159)
1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola
2) Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau
kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan, dan bola selalu dekat dengan kaki
3) Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu sedikit ditekuk, dan pada
waktu kaki menyentuh bola, mata melihat bola, selanjutnya melihat situasi
lapangan
kesempatan pada pemain untuk merubah-rubah arah serta dapat menghindari lawan
yang berusaha merampas bola. Merubah arah dan membelok ke kiri maupun ke kanan
berarti menghindarkan bola dari lawan karena dengan cara demikian tubuh pemain
yang sedang menggiring bola dapat menutup atau membatasi lawan dengan bola (A.
Menggiring bola atau dribbling tidak hanya dilatih dengan satu kaki saja,
melainkan dengan kedua-duanya kiri dan kanan. Hal itu dilatihkan sepanjang latihan
dan terus menerus untuk meningkatkan kemampuan penguasaan bola yang baik dan
secara bergantian akan memberikan tambahan keseimbangan antara kaki kiri dan
kanan.
dapat dilakukan dengan menggunakan kedua kaki bergantian, kaki kanan saja, atau
menggunakan kaki kiri saja. Adapun cara pelaksanaannya menurut Sukatamsi (1988 :
kanan dan kiri bergantian, bola didorong dengan kura-kura kaki bagian dalam,
bagian dalam sedangkan pada waktu melampaui sebelah kiri tiang pancang
sebelah kanan saja yaitu dengan cara : waktu melampaui sebelah kanan tiang
pancang digunakan kura-kura kaki bagian dalam dan waktu melampaui sebelah
sebelah kiri saja yaitu dengan cara : pada waktu melampaui di sebelah kanan
tiang pancang digunakan kura-kura kaki bagian luar dan waktu melampaui
Menurut A Sarumpaet, (1992 : 24) untuk dapat menggiring bola dengan baik
2) Dapat menggunakan seluruh bagian kaki sesuai dengan tujuan yang ingin
Bola merupakan bagian yang penting dalam setiap permainan. Setiap pemain
atau tim berusaha untuk dapat menguasai bola, karena hanya dengan menguasai bola
gol dapat terjadi. Setelah bola dapat dikuasai, pemain atau tim akan berusaha supaya
bola tidak mudah hilang atau direbut oleh lawan. Oleh karena itu pemain harus
dalam menggiring bola. Dari pendapat di atas kita menarik kesimpulan bahwa dalam
melakukan dribble atau menggiring bola seorang pemain harus dapat mengubah-ubah
arah dan dapat menghindari lawan dengan cepat serta harus dapat menggunakan
seluruh bagian kakinya sesuai dengan yang ingin dicapai. Untuk dapat melakukan
A. Hakikat Ekstrakurikuler
sekolah sebagai lembaga formal memiliki kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini bisa
dilakukan di dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan
mengarahkan siswa untuk melakukan hal-hal positip yang bermanfaat bagi dirinya.
Kegiatan ini biasa juga digunakan sebagai sarana atau wadah bagi para siswa yang
aktif dalam berorgaisasi atau memiliki keahlian dibidang olahraga, musik maupun
TAHUN 2014 yang berisi tentng kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
adalah kegiatan diluar jam pelajaran sekolah biasa, yang dilakukan di sekolah atau di
hubungan antara mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi
pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan berkala atau hanya dalam
musik, dan masih banyak lagi kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah.
terdapat 7 (35%) siswa dalam kategori baik, 7 (35%) siswa dalam kategori cukup,
dan 4 (20%) siswa dalam kategori kurang, 2 (10%) siswa dalam kategori kurang
sekali.
tahun ajaran 2015/2016 yakni dengan nilai rata-rata 200,01 termasuk dalam kategori
cukup.
B. Kerangka Berpikir
sepakbola.
Kelincahan merupakan gerak dasar yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola,
dan merubah arah gerakan dengan sigap dan cepat. Jika pemain sepakbola
memiliki kelincahan yang baik maka akan nampak manufer menggiring bolanya
Keseimbangan merupakan daya tahan tubuh dimana tubuh dapat menahan atau
menpang berat badan pada titik dan saat kondisi tertentu. Artinya dalam
permainan sepakbola permainan yang cepat, tepat dan stabil pemain harus
memiliki keseimbangan yang baik. Ketika pemain menerima bola kemana bola
ini akan dibawa, bayak pilihan yang harus cepat diputuskan untuk mempercepat
C. Hipotesis Penelitian
dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu
yang sering dituntut melakukan pengecekannya. Sedangkan
berikut :
H3: Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dan keseimbangan dengan
Lampung 2016.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarakan kajian permasalahan yang akan diteliti dan
B. Lokasi Penelitian
dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi yang
C. Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah suatu cara yang dilakukan ole seseorang secarasi
stematis untuk membuktikan secara ilmiah guna memberikan jawaban terhadap suatu
mengungkapkan fakta atau kebenaran yang di sesuaikan dengan apa yang ditemukan
dalam penelitian untuk mencapai tujuan yang di harapkan dalam penelitian ini.
Penelitian menurut Klinger (2009) yang di kutip dari Sukardi (2016 : 4) iala
mendasarkan pad teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik
penelitian yang sengaja di tekankan oleh Klinger agar kegiatan penelitian memang
berbeda dengan kegitan ang menyangkut dengan tugas wartawan yang biasanya
meliputi dan melaporkan berita atau dasar fakta. Pekerjan mereka belum di katakan
di katakana hasil penelitian,yaitu karakteristik mendasar pada teori yang ada dan
D. Variable Penelitian
Variable penelitian ini ada dua penelitian yang terikat,yaitu variable terikat
dan variable bebas,kedua variable akan di ientifikasi kedalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
E. Desain Penelitian
X1
R Y
X2
Gambar 3. Desain penelitian
(Sumber: Riduwan, 2011)
Keterangan :
X1 = Kelincahan
X2 = Keseimbangan
Y = Keterampilan menggiring bola.
F. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak menjadi salah penafsiran pada penelitian ini maka berikut akan di
penelitian ini :
1. Kelincahan
cepat,sambil berlari hampir dalam keadaan penuh. Kelincahan terjadi karena gerakan
tenaga yang ekplosif. Besarnya tenaga ditentukan oleh kekuatan dari kontraksi
serabut otot. Kecepatan otot tergantung dari kekuatan dan kontraksi serabut otot.
2. Keseimbangan
letak titik bobot badan yang cepat pula baik dalam keadaan statis maupun dalam
3. Menggiring
1. Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai
kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yamg ditetapkan oleh peneliti untuk
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka populasi dari penelitian ini adalah
2. Sampel
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi
sumber data yang sebenarnya dalam satu penelitian. Pengertian tentang sampel
sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Alasan dari penggunaan sampel adalah
keterbatasan waktu, tenaga dan banyak populasi. Karena jumlah populasi dalam
penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemelihan
secara acak dengan mempergunakan teknik “Simple Radom Sampling” dengan cara
undian, dengan demikian sampel yang digunakan adalah murid putra sebanyak 30
orang murid
meliputi tes koordinasi mata-kaki, kelincahan dan kemampuan menggiring bola pada
Petugas : testee berdiri pada garis start. setelah aba-aba “ya” testee berlari
secepatnya mengintari skoon yang sudah diatur letaknya sedemikian rupa dan
Pelaksanaan : garis start sepanjang 1,83 meter. Rintangan pertama di depan garis
start sejauh 3,66 meter. Rintangan kedua di depan rintangan pertama 1,83 meter.
Penilaian : Hasil yang dicatat adalah waktu yang terbaik selama melakukan
1,83.met 2
6 er 3
2
1,83.met
2 7
er
2
1 2
Gambar 13. Pelaksanaan Dodging Run Test
Sumber :(Ismaryanti, 2008:53). Dalam (Saputra,2016:40)
2. Tes Keseimbangan
Alat :Tempat yang permukaannya datar, Balance One, Alat tulis dan
formulietes
Pelaksanaan : Pertama-tama. Alat tes harus On. Tombol On/Off berada dibelakang.
kemudian Alat pijakan keseimbangan disatukan dengan alatnya. Setelah itu berdiri
diatas alat pijakan dengan satu kaki saja antara kaki yang satu dengan kaki yang lain
tidak boleh bersentuhan atau dikasih jarak keduanya.lalu tangan direntangkan dan
mata dipejamkan.Alat akan menghitung jika sudah ada tanda mulai brupa bunyi.
Sebelumnya alat akan menghitung mundur dari 5. baru akan menghitung.Satuan alat
ini adalah detik.Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik. Standart hasil tes ini
adalah 10 detik.
Tujuan : Untuk mengukur keterampilan menggiring bola dengan kaki dengan cepat
disertai perubahan arah.
Pelaksanaan tes :Pada aba-aba “siap” testee berdiri dibelakang garis start dengan
bola dalam penguasaan kakinya. Pada aba-aba “ya” bersamaan dengan itu stopwatch
dijalankan, testee mulai menggiring bola ke arah kiri melewati rintangan pertama
menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah sampai melewati garis finish.
anggota badan selai kaki di tempat kesalahan terjadi selama itu pula stopwatch tetap
dijalankan. Bola digiring oleh kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian atau paling
tidak salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.
Penilaian :Waktu yang ditempuh oleh testee dari mulai aba-aba “ya” sampai
melewati garis finish. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik. Untuk lebih jelasnya
Star
Normalitas
J. Hipotesis Statistik
1. H0 : .x1. y = 0
H1 : .x1. y ≠ 0
2. H0 : .x2. y = 0
H1 : .x2. y ≠ 0
3. H0 : R.x1.2. y = 0
H1 : R.x1.2. y ≠ 0
Keterangan:
Ho : H nol
Hi : H alternative
P : rho/pi
terdapat hubungan.
DAFTAR PUSTAKA
Lutan, Rusli. 1988. Belajar Ketrampilan Motorik Pengatar Teori dan Metode.
Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud
Moeloek, Dangsina dan Arjadino Tjokro. 1984. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta
Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dikti
P2LPTK
Sucipto, dkk. 2000. Olahraga Pilihan; Sepak bola. Jakarta. Dirjen Diknasmen.
Httpp//www.geogleScholar.com